Recognition
Oleh:
Nabila Farah Marshela
NPM 2011011017
Dosen Pengampu:
Alih Aji Nugroho, SAP., MPA
Dari adanya perbedaan kedua perspektif inovasi tersebut, dapat diketahui bagaimana
perbedaan inovasi di sektor publik dan sektor swasta. Bahkan konsep inovasi sektor
publik yang paling maju pun tidak membahas secara rinci bagaimana mekanisme seleksi
dan proses lain terjadi yang memungkinkan kita membedakan inovasi dari perubahan
biasa. Apa yang membuat satu reformasi atau layanan baru menjadi inovasi, dan yang
lainnya tidak? Seringkali ada konotasi normatif yang terlibat dalam membedakan inovasi
dari perubahan: karena inovasi itu baik, reformasi yang berhasil haruslah inovatif.
Merangkum dari 150 diskusi tentang konseptualisasi inovasi sektor publik dan inovasi
secara umum, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Inovasi terlalu sering didefinisikan dari sudut pandang normatif (sebagai sesuatu yang
mengarah pada
Absensi merupakan kegiatan berupa pencatatan kehadiran seseorang dengan kurun waktu
yang telah ditetapkan dan tercantumnya dalam sebuah dokumen yang dibuat sebagaimana
mestinya guna sebagai acuan untuk menentukan sebuah keputusan dalam lingkup penilaian.
Sampai saat ini absensi masih di terapkan dan sebagai acuan kegiatan belajar mengajar di
bangku Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Terkait kegiatan absensi ini, masih banyak
ditemukan di beberapa Perguruan Tinggi dengan menggunakan absen manual sehingga
terkesan sangat tertinggal oleh jaman yang semakin modern. Dengan adanya absen manual di
zaman canggih seperti sekarang terkesan kurang efektif dan efisien karena masih banyaknya
ditemukan kecurangan oleh mahasiswa. Sistem absensi mahasiswa yang berjalan di beberapa
Universitas kebanyakan masih memakai sistem absensi manual. Ketika melakukan sistem
absensi, kebanyakan mampus masih melakukan sistem absen pada sebuah kertas yang bisa
dengan mudah untuk dimanipulasi oleh mahasiswa yang tidak bertanggungjawab jawab.
Mahasiswa pada zaman ini masih melakukan, menitip atau menduplikat absen tergantung
pada tiap dosen yang masuk pada jam mata kuliah yang sedang berlangsung.
Pada saat melakukan pengisian absensi di setiap mata kuliah, mahasiswa memberikan
keterangan berupa paraf pada sebuah lembar dokumen yang telah di sediakan oleh pihak
kampus. Sistem absensi yang masih manual ini mengakibatkan kurangnya keaslian dari data
kehadiran mahasiswa. Absensi kehadiran juga berpengaruh pada proses penilaian
perkuliahan. Sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan oleh masing-masing pihak
Universitas. Biasanya absensi ini berpengaruh terhadap penilaian hasil studi mahasiswa yang
dilaksanakan oleh dosen pengampu mata kuliah. Umumnya tingkat kehadiran mahasiswa
pada saat mengikuti perkuliahan mencapai sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen)
dari seluruh rangkaian pembelajaran tatap muka yang dijadwalkan dalam kalender akademik.
Penilaian perkuliahan bisa dilaksanakan terhadap mahasiswa yang memenuhi persyaratan
administrasi akademik dan tingkat kehadiran dalam kegiatan perkuliahan mencapai sekurang-
kurangnya 80% (delapan puluh persen) karena alasan, dengan didukung dengan bukti tertulis
yang sah.
Saat ini, pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengubah hampir
setiap aspek kehidupan manusia khususnya pada bidang pendidikan dan diakui sebagai
bagian paling efektif dan penting dari respons kemanusiaan terhadap sebagian besar masalah
manusia, secara global.Dinamika sosial-teknis karena menyangkut “masa depan pendidikan”
berkaitan erat dengan transformasi dan penggunaan teknologi digital atau pendidikan digital
dan menyerukan metode atau praktik yang efektif untuk mempercepat implementasi dan
analisis strategi belajar mengajar. Studi ini meramalkan cakrawala yang akan segera terjadi
terutama dalam upaya untuk solusi segera untuk beberapa kebutuhan paling mendesak yang
telah di identifikasi melalui jurnal ini. Selain itu, IPTEK dan dan inovasi dianggap
memainkan peran penting dalam membangun masa depan yang lebih tangguh, berkelanjutan,
dan inklusif, dan fakta bahwa pentingnya peningkatan investasi dalam sebuah penelitian dan
pengembangan (R&D).
2.1.1 Absensi
Absensi menurut Nugroho dalam Santoso dan Yulianto (2017:67) Absensi adalah
sebuah pembuatan data untuk daftar kehadiran yang biasa digunakan bagi sebuah lembaga
atau instansi yang sangat perlu membutuhkan sistem seperti ini. Absensi menuaikan sebuah
sistem yang harus dipergunakan sebagai konsep sistem absensi, disaat sistem membutuhkan
sebuah data maka sistem akan dijadikan sebagai aplikasi yang sanggup menjalankan dan
membuat data absensi tersebut.
2.1.2 Android
Platform Android merupakan software stack untuk perangkat mobile yang mencakup
sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci. Pengembangan aplikasi Android dapat
dilakukan melalui Android Standard Development Key (Android SDK) dengan sintaks yang
berbasis pemrograman Java. Aplikasi Android ini tidak berjalan pada kernel system
operation melainkan pada sebuah virtual machine yang dirancang khusus untuk digunakan
pada system embedded yang dinamakan Dalvik.
Pengertian dari database menurut Bambang Hariyanto dalam jurnal Minarni dan
Susanti (2014:105 ) adalah :”kumpulan data (elementer) yang secara logis sangat berkaitan
erat dalam mempresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk
mendukung aplikasi dalam system tertentu”. Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa database adalah kumpulan dari suatu data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, yang berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, yang kelak dapat
dimanfaatkan kembali dengan cepat, dan praktis. Suatu database biasanya terdiri dari file,
record, field data, dan characters.
a) Characters
Merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun
karakterkarakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data/field.
b) Field
Memrepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data,
seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk
suatu record.
field name : harus diberi nama untuk membedakan field yang satu dengan
lainnya.
field representation : tipe field (karakter, teks, tanggal, angka, dsb), lebar field
(ruang maksimum yang dapat diisi dengan karakterkarakter data).
field value : isi dari field untuk masing-masing record.
c) Record
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record menggambarkan suatu unit
data individu yang tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya
file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap mahasiswa.
d) File
File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.
Misalnya file mata kuliah yang berisi data tentang masing-masing mata kuliah yang
ada.
e) Database
Kumpulan dari file / table membentuk suatu database.
Menurut jurnal Harison, Busran, Putra (2016 : 198) Android Package umumnya
digunakan menyimpan sebuah aplikasi atau program yang akan dijalankan pada perangkat
Android. APK pada dasarnya seperti zip file, karena berisi dari kumpulan file, dapat
diperoleh melalui berbagai metode, seperti menginstal sebuah aplikasi melalui Market,
download dari sebuah situs web, atau membuat sendiri dengan bahasa Java.
Sukamto et. al (2014:70), “Data Flow Diagram (DFD) atau dalam bahasa Indonesia
menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran
informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari
masukan (input) dan keluaran (output).
a. Proses (Process)
Aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang
spesifik, biasa berupa manual maupun terkomputerisasi.
b. Aliran Data (Data Flow)
Satu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu
diawali atau berakhir pada suatu proses.
c. Penyimpanan Data (Data Store)
Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan
dalam data store. Aliran data di-update atau ditambahkan ke data store.
d. Entitas (Entity)
Orang, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi
dengan sistem
2.3.1. HTML
Suryana et. al (2014:29), “HyperText Markup Language (HTML) adalah bahasa yang
digunakan untuk menulis halaman web.” Sibero (2013:19), “HyperText Markup Language
atau HTML adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk
pertukaran dokumen web.” Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa HTML
(HyperText Markup Language) merupakan bahasa yang sering digunakan untuk membuat
halaman web. Sibero (2013:19) menjelaskan bahwa struktur dokumen HTML sebagai
berikut:
2.3.2 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
Sibero (2013:49), “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan
baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat
baris kode dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini
dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server.”
Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa
pemrograman web yang mampu menerjemahkan kode dan memproses sehingga
menghasilkan tampilan website.
Pengenalan wajah adalah salah satu ilmu yang terdapat di dalam computer vision, di
mana sebuah komputer dapat menganalisa suatu citra wajah yang terdapat di dalam sebuah
gambar dan dapat menemukan identitas atau data diri dari citra wajah tersebut dengan
membandingkan terhadap data-data citra wajah yang sudah disimpan sebelumnya di dalam
database. Pada umumnya face recognition dilakukan dari sisi depan dengan pencahayaan
yang merata ke seluruh wajah. Akan tetapi muncul beberapa permasalahan, seperti posisi
wajah, skala atau jarak wajah, orientasi, umur, dan ekspresi wajah. Sistem face recognition
pada umumnya mencakup empat modul utama (Li & Jain, 2005:2), yaitu: deteksi, alignment,
ekstraksi fitur dan pencocokan. Proses lokalisasi dan normalisasi (deteksi wajah dan
alignment) adalah langkahlangkah sebelum proses pengenalan wajah (ekstraksi fitur wajah
dan pencocokan) dilakukan.
Proses alignment
bertujuan untuk
memperoleh
akurasi yang lebih baik
dan tinggi untuk lokalisasi dan normalisasi citra wajah sebab deteksi wajah menyediakan
batas lokasi dan skala dari setiap citra wajah yang dapat terdeteksi. Setelah sebuah wajah
dilakukan normalisasi, ekstraksi fitur dilakukan untuk mengambil data yang efektif yang
berguna untuk memisahkan antara citracitra wajah dan orang-orang yang berbeda satu sama
lain dan cukup stabil untuk bermacam-macam geometric dan fotometrik. Pencocokan wajah
dilakukan dengan cara melakukan pencocokan fitur yang telah diekstraksi dari citra wajah
masukan dengan kumpulan data latihan dan uji coba citra wajah yang telah tersimpan sebagai
database wajah. Berikut proses recognition bekerja pada sistem absensi mahasiswa
Pada proses ini dijelaskan beberapa step face recognition sebelum dan sesudah proses
deteksi wajah berlangsung
merupakan gambar yang sudah memakai proses fitur haarcascade dari library Open CV yang
selanjutnya akan di konversi ke citra grayscale dengan .enggunakan metode local binary
pattern histogram (LBPH) seperti pada gambar 6. Pada gambar 6 merupakan gambar yang
sudah di potong dan di convert ke grayscale. Histogram yang dimaksud disini merupakan
sebagai bentuk visualisasi ketajaman dan kecerahan gambar citra pada wajah.
Dalam penelitian ini digunakan algoritma pengenalan wajah dengan algoritma Local
Binnary Pattern Histogram (LBPH) yang diawali dengan menyiapkan dataset yang di
dalamnya terdapat citra gambar wajah dan database untuk informasi data
mahasiswa.selanjutnya diimplementasikan algoritma LBPH dengan menggunakan library
OpenCV. Jika ingin mendapatkan citra dari LBPH maka digunakanlah fungsi trainer.py yang
sudah diisi dengan fungsi Cv2.face_createLBPHFaceRecognizer()atau
Cv2.createLBPHFaceRecognizer(). Kemudian digunakan kelas recog_face untuk pengenalan
wajah yang telah di train dari data Trainer.Py dan nama dari database sekalian memakai
fungsi predict() untuk menentukan pengenalan wajah dari ID dan Confidence. dalam hal ini
fungsi ID yang dari database yang menjadi patokan dalam fungsi pengenalan wajah untuk
menentukan nama yang akan keluar sebagai mahasiswa yang dikenali, Setelah dikenali maka
identitas mahasiswa juga muncul pada tabel di atas frame. Pada contoh gambar 7 pada proses
pengenalan wajah telah berhasil didapatkan sebuah wajah dan juga beserta identitas
mahasiswa bernama Bayu beserta identitas Nama, Nim dan keterangan pada tabel di atas.
III. Metodologi
1. Studi Pustaka
Penelitian yang dilakukan berdasarkan pada materi-materi tambahan sebagai
bahan rujukan, diantaranya adalah beberapa jurnal nasional maupun internasional
yang berkaitan dengan kasus maupun metode yang peneliti lakukan, buku yang
menunjang penelitian dan juga materi-materi dari internet. Jurnal yang digunakan
merupakan jurnal yang dipublikasi dalam kurung waktu kurang lebih lima tahun
terakhir.
2. Pengumpulan Data
Dalam proses memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
dilakukan dengan cara observasi yang dilakukan selama bulan April 2018 di
Fakultas Teknik Program Studi Informatika Universitas Islam Majapahit.
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem absensi
yang sedang berjalan saat ini dan juga data contoh wajah dari beberapa mahasiswa
di universitas tersebut.
3. Perancangan Sistem
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti membutuhkan beberapa data dan
wajah mahasiswa dengan inputan wajah mahasiswa. Ukuran pixel wajah yang
akan dilakukan pada penelitian ini adalah 320 × 240 untuk ukuran awal kemudian
akan dilakukan proses ekstraksi ciri wajah akan diubah ukurannya menjadi 50 ×
50. Kemudian uji coba akan dilakukan dengan beberapa pose, atribut, dan juga
intesitas cahaya. Input data wajah mahasiswa menggunakan kamera webcam
dengan rasio 1,5 MP. Pada proses deteksi wajah dan pengenalan wajah dilakukan
pelatihan dari data training yang berjumlah 25 data citra. Data tersebut merupakan
data dari 5 mahasiswa dengan masing-masing mahasiswa menginputkan 5 wajah
dengan sudut berbeda.
4. Implementasi
Pada tahap ini meliputi pembuatan program yang terdiri dari pembuatan script dan
interface aplikasi serta uji coba untuk mendapatkan nilai tingkat akurasi dari
deteksi wajah, pengenalan wajah, dan aplikasi secara keseluruhan. Uji validitas
dilakukan untuk menguji tingkat kehandalan aplikasi yang dibangun.
5. Analisa
Hasil Analisa hasil dari sistem absensi mahasiswa berdasarkan citra wajah adalah
bagaimana aplikasi mampu mengenali wajah mahasiswa dalam berbagai ekspresi
diantaranya marah, senang, sedih, dan kaget, serta dalam kondisi menggunakan
atribut kacamata. Selain dalam berbagai ekspresi dan menggunakan atribut.
Analisa hasil juga meliputi bagaimana hasil deteksi wajah pada ruangan dengan
tingkat pencahayaan yang berbeda, pada penelitian ini dilakukan pengujian pada
ruangan kelas dengan tingkat pencahayaan kurang (>200 lux) dan bagaimana jika
deteksi dilakukan pada kondisi ruang dengan pencahayaan yang bagus (≥200 lux)
dan juga ruangan dengan pencahayaan >400 lux, dan juga memperhatikan sudut
pengambilan gambar saat deteksi wajah.
Aplikasi Absensi Mahasiswa merupakan aplikasi yang berjalan pada perangkat mobile
dengan Platform Android, bertujuan untuk menangani kegiatan absensi mahasiswa yang
terjadi pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Aplikasi juga dilengkapi dengan
modul rekapitulasi absensi yang bertugas untuk mengolah data absensi dan menampilkannya
dalam bentuk file siap pakai sebagai acuan dalam penilaian mahasiswa. Aplikasi dilengkapi
dengan modul update jadwal pertemuan yang menangani permasalahan perubahan jadwal
pertemuan mingguan sebagaimana yang terjadi pada proses perkuliahan.
Entitas yang terdapat pada aplikasi absensi ini terdiri dari : entitas mahasiswa, entitas
dosen, entitas matakuliah dan entitas perkuliahan.
1. Entitas Dosen.
Entitas dosen merupakan entitas yang berisikan tentang detail data yang dimiliki oleh
masing-masing dosen yang berkaitan dengan aplikasi absensi ini. Entitas Dosen
memiliki beberapa atribut yaitu NIP sebagai primary key, nama_dosen, password,
Id_jenis kelamin.
2. Entitas Matakuliah.
Entitas matakuliah merupakan entitas yang berisikan tentang detail data yang dimiliki
oleh masing-masing mata kuliah. Entitas mata kuliah memiliki beberapa atribut yaitu
Id_perkuliahan, id_matkul, nip, semester,tahun ajaran
3. Entitas Mahasiswa
4. Entitas mahasiswa merupakan entitas yang berisikan tentang detail data yang dimiliki
oleh setiap mahasiswa dan berkaitan dengan penggunaan aplikasi absensi ini. Atribut
yang dimiliki oleh entitas mahasiswa yaitu NIM, nama_mahasiswa, id_jenis kelamin.
5. Entitas Perkuliahan
Entitas perkuliahan merupakan entitas yang terbentuk dari relasi antara entitas dosen
dengan entitas mata kuliah.
• Noise dan blur yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan kamera yang memiliki kualitas
berbeda-beda
Referensi
Rahmayanti, L., Rosita, Y. D., & Hanum, D. (n.d.). SISTEM ABSENSI MAHASISWA
BERDASARKAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL
COMPONENT ANALYSIS [Review of SISTEM ABSENSI MAHASISWA
BERDASARKAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL
COMPONENT ANALYSIS].
(1 C.E., April). Rancang Bangun Aplikasi Absensi Mahasiswa pada Platform Android (A. A.
R. O. Diar Danur C., I. N. I. N. Piarsa, & A. A. K. Oka Sudana, Eds.) [Review of Rancang
Bangun Aplikasi Absensi Mahasiswa pada Platform Android].