Anda di halaman 1dari 28

PENGEMBANGAN SISTEM

“Penerapan Pengembangan Sistem Prototyping pada Aplikasi Gojek”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen


Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Deden Mulyana, S.E., M.Si.

MAKALAH

Disusun Oleh:

Muhammad Gilang R 198334013


Miftahul Hidayat 198334040
Evilia Sri Yuniar 198334045

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA


PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
hari akhir.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai salah satu tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan judul “Pengembangan Sistem”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Tasikmalaya, September 2019

Penulis

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 1


Magister Manajemen
Abstrak

Milleniall Distruption menjadi bagian pengembangan sistem informasi yang tidak


bisa lagi dihindari di era baru yang sering kita sebut sebagai era distruption,
bahkan sudah menjadi dua pilihan yang saling bertolak belakang “disturb or
distrubted”. Gojek menjadi bagian dari perusahaan yang mengembangkan sistem
Informasi dunia transportasi saat ini, menjadikan gojek mendisrupsi mode
transportasi konvensional di abad ini. Prototyping pengembangan sistem aplikasi
Gojek ini menjadi layak dan sanagt relevan untuk di pelajari lebih lanjut sebagai
objek peneletian dan studi atas aplikasi dari teori pengembangan sistem informasi
manajemen.

Kata Kunci : Pengembangan Sistem, Aplikasi dan Tranportasi Gojek

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 2


Magister Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini, informasi dapat diakses secara real time
sehingga tidak lagi dibatasi secara geografis. Pada umumnya, masyarakat saat ini
sangat haus akan kebutuhan informasi, sehinnga suatu informasi dapat
dikategorikan sebagai kebutuhan pokok. Seiring dengan hal itu, informasi telah
berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini
terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti
stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi
kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut
didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Hal ini telah
mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi.
Peranan teknologi sistem informasi sangat besar pengaruhnya dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti pendidikan, industri, perbankan,
instansi dan organisasi serta pelaku bisnis lainnya. Tak terkecuali dalam aspek
bisnis, teknologi informasi dalam sistem pengajaran misalnya database
perusahaan yang sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
data secara akurat dan realtime, memudahkan pihak manajemen untuk melakukan
perencanaan, pengawasan, pengarahan, dan pendelegasian kerja kepada semua
departemen yang memiliki hubungan atau koordinasi, meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, karena unit sistem kerja yang terkoordinasi dan sistematis,
dan dapat meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya.
PT. Gojek Indonesia salah satu perusahaan dibidang transportasi yang
menggunakan teknologi informasi yang sudah tersebar hamper diseluruh
Indonesia dalam menjalankan bisnisnya. Tren ojek online mengalami peningkatan
beberapa tahun belakangan ini seiring meningkatnya kebutuhan akan moda
transportasi yang cepat. Kemudahan dan kecepatan waktu pesan ojek via aplikasi
serta kecepatan waktu tempuh (travel time) menjadi faktor kunci banyaknya
peminat ojek online. Selain itu, kepastian dan murahnya tarif menjadi daya tarik
yang mampu memikat ribuan masyarakat untuk beralih ke mode transportasi ini.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 3


Magister Manajemen
Faktor kunci keberhasilanpun menjadi berubah seiring meningkatnya
persaingan di industri ini. Harga menjadi faktor kunci utama dalam memenangkan
persaingan dan pelanggan pun menjadi sensitif terhadap harga. Uniknya,
kecepatan respon serta keramahan driver juga menjadi faktor kunci yang tak kalah
penting untuk mempertahankan pelanggan.Perkembangan ojek online di
Indonesia mempengaruhi PT. Gojek Indonesia harus menghadapi persaingan
dalam bisnisnya. Banyak ojek online yang tersebar di Indonesia, sehingga dalam
hal ini PT. Gojek Indonesia harus lebih meningkatkan pelayanan dan kenyamanan
pelanggan sebagai upaya untuk mencapai keberhasilan.Dalam peningkatan
pelayanan, PT. Gojek Indonesia melakukan pengembangan sistem pelayanan
dengan memberikan banyak fasilitas. Pengembangan sistem dalam hal ini sangat
penting karena menguntungkan berbagai pihak, khususnya kemudahan pelanggan
dalam mengakses beberapa hal dan peningkatan income bagi perusahaan.
Faktor yang paling penting dalam pengelolaan sumber daya informasi
adalah bagaimana mengembangkan sistem informasi yang akan dipergunakan, hal
ini perusahaan menetukan bagaimana sistem yang dibutuhkan, dalam arti kata
kebutuhan akan perangkat keras, perangkat lunak dan pelaksana SOP yang akan
dipergunakan.
Dari berbagai macam metode pengembangan aplikasi sistem informasi
dapat di jelaskan dengan munculnya berbagai pendekatan sistem yang antara lain
sebagai berikut: Pendekatan Sistem, Sistem Pengembangan Siklus Hidup, SLDC
Tradisional, Prototyping, Pengembangan Aplikasi Cepat, Pengembangan
Bertahap,Redesain Proses Bisnis serta Pemodelan Proses.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 4


Magister Manajemen
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan sistem sebagai sebuah teknik dalam menerapkan
pendekatan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang yang
kompleks, yang menekankan pada analisis dan perancangan
secara menyeluruh atau ada juga yang berpendapat sebagai sebuah filosofi
atau persepsi tentang struktur yang terkoordinir secara efisien dan
optimal dalam menjalankan aktivitas-aktivitas dan operasi perusahaan dalam
organisasi apapun. Beberapa peneliti melihat pendekatan sistem adalah
sebagai perluasan dari metode pemecahan masalah.

Masalah merupakan suatu kondisi yang menimbulkan kerugian atau


menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Jadi Pemecahan Masalah berarti
tindakan memberi respons terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya
atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah
bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada
konsekuensinya. Serangkaian keputusan untuk memecahkan suatu masalah
mungkin hanya membutuhkan sedikit jam. Namun dapat mempengaruhi laba
perusahaan hingga ribuan atau jutaan dolar. Dalam memecahkan masalah,
seorang manajer akan membuat banyak keputusan.

Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang


diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
Biasanya ada beberapa strategi atau aksi yang dapat dipertimbangkan
manajer. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasi
berbagai alternatif keputusan.

Seorang manajer mungkin memahami sebagian persoalan lebih baik


daripada yang lain. Masalah mengenai berapa banyak persediaan yang harus
dipesan untuk pengisian kembali adalah suatu contoh permasalahan yang
mungkin sangat dipahami oleh seorang manajer.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 5


Magister Manajemen
Permasalahan yang terdiri dari elemen-elemen dan hubungan antar
elemen yang semuannya dipahami oleh pemecah masalah disebut dengan
masalah terstruktur. Sedangkan permasalahan tak terstruktur merupakan
kebalikan dari masalah terstruktur.

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey


seorang profesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam
bukunya ditahun 1910, mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat
dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.

B. URUT-URUTAN LANGKAH
Meskipun banyak uraian mengenai pendekatan sistem mengakui pola
dasar yang sama, namun jumlah langkahnya dapat bervariasi, kita
menggunakan 10 langkah, yang dikelompokkan menjadi tiga tahapan, antara
lain:

a. Upaya Persiapan; Menyiapkan pemecahan masalah dengan


memberikan suatu orientasi sistem.
b. Upaya defenisi; Terdiri atas pengidentifikasian masalah untuk
dipecahkan dan kemudian memahaminya.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 6


Magister Manajemen
c. Upaya Solusi; Melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternatif,
mengevaluasinya, memilih salah satu solusi yang terlihat paling baik,
menerapkan solusi tersebut, dan menindaklanjutinya untuk
memastikan bahwa masalah telah terpecahkan.

1. Upaya Persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dikerjakan secara berurutan.
Selain itu, langkah-langkah ini dapat terjadi selama jangka waktu yang
lama dimulai dari sekarang.
Langkah 1 – Melihat perusahaan sebagai suatu sistem
Anda harus dapat memandang perusahaan, anda sebagai suatu
sistem.Hal ini dapat terlaksana dengan mempergunakan meodel sistem
umum.Anda seharusnya dapat melihat bagaimana perusahaan atau unit
organisasi Anda sesuai dengan model.
Langkah 2 – Mengenal sistem lingkungan
Hubungan perusahaan atau organisasi dengan lingkungan juga
merupakan suatu hal yang penting. Delapan unsur lingkungan yang
telah diperlajari, memberikan suatu cara yang efektif dalam
memosisikan perusahaan sebagai suatu sistem dalam lingkungannya.
Langkah 3 – Mengidentifikasi subsistem perusahaan
Subsistem utama perusahaan dapat mengambil beberapa bentuk.
Bentuk termudah yang dapat dilihat manajer adalah area-area bisnis.
Masing-masing area dapat dianggap sebagai suatu sistem yang
terpisah. Manajer juga dapat melihat tingkat-tingkat
manajemen sebagai suatu subsistem. Subsistem memiliki hubungan
atasan-bawahan dan terhubung oleh arus informasi maupun keputusan.
Ketika manajer melihat perusahaan dengan cara seperti ini, arti penting
arus informasi menjadi jelas. Tanpa adanya arus ini manajemen di
tingkat yang lebih tinggi akan terpisah dari manajemen di tingkat yang
lebih rendah.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 7


Magister Manajemen
Manajer juga dapat menggunakan arus sumber daya sebagai dasar
untuk membagi perusahaan menjadi subsistem-subsistem. Keuangan,
sumber daya manusia, dan layanan informasi semuanya mencerminkan
unit-unit organisasi yang ditujukan untuk memfasilitasi arus-arus
sumber daya tertentu. Manajemen rantai pasokan akan berkepentingan
dengan pengolahan arus-arus sumber daya ini.
Ketika manajer dapat melihat perusahaan sebagai suatu sistem dari
subsistem-subsistem yang berada di dalam suatu lingkungan, maka
suatu orientasi sistem telah tercapai. Manajer telah menyelesaikan
upaya persiapan dan kini siap untuk mempergunakan pendekatan
sistem dalam memecahkan masalah.

2. Upaya Defenisi
Upaya defenisi biasanya diransang oleh suatu pemicu masalah
(problem trigger)-suatu sinyal yang menandakan bahwa keadaan
berjalah lebih baik atau lebih buruk dari yang telah direncanakan.
Sinyal ini dapat berasal dari dalam perusahaan atau lingkungannya,
dan akan mengawali suatu proses pemecahan masalah. Pada
kebanyakan kasus, pemicunya adalah respons terhadap gejala suatu
masalah dan biasanya lebih jelas daripada akar permasalahan itu
sendiri.
Gejala (symptom) adalah suatu kondisi yang ditimbulkan oleh
masalah dan biasanya lebih jelas dari pada akar masalah tersebut.
Sebagai contoh: suatu gejala dapat berupa penjualan yang rendah dan
yang tercermin di dalam suatu sistem pelaporan
penjualan. Menemukan akar permasalahan dari penjualan yang
rendah dapat mengharuskan dilakukannya penggalian terhadap
beberapa lapisan gejala sebelum dapat mengidentifikasikannya
sebagai pelatihan tenaga penjualan yang buruk.
Kita mendefenisikan suatu masalah sebagai suatu kondisi atau
kejadian yang merugikan atau berpotensi merugikan atau

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 8


Magister Manajemen
mengungtungkan atau berpotensi menguntungkan bagi perusahaan.
Pernyataan ini mengakui bahwa para manajer akan bereaksi atas
keadaan yang berjalan yang lebih baik dari yang diharapkan, sam
halnya seperit keadaan yang berjalan lebih buruk yang diharapkan.
Dalam hal kinerja yang lebih baik, manajer ingin mengetahui
mengapa hal itu terjadi sehingga dapat terus dilanjutkan. Dalam hal
kinerja yang lebih buruk, manajer ingin mengembalikan kinerja
kembali sesuai dengan harapan.
Langkah 4 - Melanjutkan dari tingkat sistem ke tingkat subsistem
Ketika manajer mencoba untuk memahami masalah, analisis
akan memulai pada sistem yang menjadi tanggung jawab manajer
tersebut. Sistem ini dapat berupa perusahaan atau salah satu unitnya
Analisis kemudian dilanjutkan menuju ke bawah hierarki sistem,
tingkat demi tingkat.
Manajer pertama kali mempelajari posisi sistem sehubungan
dengan lingkungannya.Apakah sistem dalam keadaan seimbang
dengan lingkungannya? Apakah sumber daya mengalir dengan cara
yang diharapkan di anatara sistem dan lingkungannya? Apakah sistem
mampu memenuhi tujuannya dalam memberikan produk dan jasa bagi
lingkungannya?
Selanjutnya, manajemen menganalisis sistem dilihat
dari subsistem-subsistem-nya. Apakah subsistem telah terintegrasi
menjadi satu unit yang berfungsi dengan lancar, yang bekerja ke arah
pencapaian tujuan sistem?
Tujuan dari analisis dari atas ke bawah in adalah untuk
mengidentifikasi tingkat sistem di mana terdapat penyebab terjadinya
masalah.
Langkah 5- Menganalisis bagian-bagian sistem dalam urutan tertentu.
Seiring dengan manajer yang mempelajari masing-masing
tingkat sistem, unsur-unsur sistem mencerminkan prioritas dari
masing-masing unsur untuk di dalam proses pemecahan masalah,

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 9


Magister Manajemen
sebagai contoh, satu masalah dalam unsur 4 tidak akan dapat
dipecahkan jika terdapat masalah dalam unsur 3.
Unsur 1- Mengevalusi standar. Standar kinerja bagi suatu sistem
biasanya dinyatakan dalam bentuk rencana, anggaran dan
kuota.Manajemen menentukan standar dan harus memastikan bahwa
standar tersebut realistis, dapat dipahami, dapati diukur, dan valid.
Unsur 2- Membandingkan Output Sistem dengan Standar. Setelah
manajer merasa puas dengan standar-standarnya. Mereka lalu
mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya pada standar.
Unsur 3- Mengevaluasi manajemen. Diberikan satu penilaian kritis
atas manajemen dan struktur organisasi sistem. Apakah terdapat tim
manajemen sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang diminta?
Apakah terdapat cukup manajer, dan apakah mereka
memiliki keahlian dan kemampuan yang tepat? Dengan alasan yang
sama, apakah struktur organisasi membantu atau menghalangi proses
pemecahan masalah? Dalam beberapa kasus, mungkin dibutuhkan
pembuatan satu unit baru.
Unsur 4- Mengevaluasi Prosesor Informasi. Ada kemungkinan
terdapat tim menajemen yang baik, namun tim tersebut tidak
mendapatkan informasi yang ia butuhkan. Jika kasusnya seperti ini,
kebutuhan harus diidentifikasi dan sistem informasi yang memadai
harus dirancang dan diimplementasikan.
Unsur 5-Mengevaluasi Input dan Sumber Daya Input. Ketika
analisis pada sistim di tingkat ini telah tercapai, sistem konseptual
tidak lagi menjadi masalah, dan masalah terdapat pada sistem fisik,
analisis akan dilakukan oleh sumber daya fisik di dalam unsure input
dari sistem.
Unsur 6- Mengevaluasi Proses transpormasi. Prosedur-prosedur dan
praktik-praktik yang tidak efesien dapat menimbulkan kesulitan dalam
mengubah input menjadi output. Otomatisasi, robot, desain dan
produk yang dibantu oleh komputer, serta produksi yang

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 10


Magister Manajemen
diintegrasikan oleh komputer adalah dari upaya untuk memecahkan
masalah.
Unsur 7- Mengevaluasi Sumber Daya Output. Dalam menganalisis
unsur 2. Kita memberikan perhatian pada output yang diproduksi oleh
sistem. Di sini kita akan mempertimbangkan sumber daya fisik dalam
unsur outuput suatu sistem. Contoh dari sumber daya sepeti ini adalah
gudang barang jadi, personel dan mesin-mesin pengiriman, serta
armada truk pengirim.
Dengan selesainya upaya defenisi, lokasi masalah jika dilihat
dari tingkat dan unsur sistem telah ditentukan, kini masalah akan
dapat dipecahkan.

3. Upaya Solusi
Upaya solusi melibatkan suatu pertimbangan atas alternatif-
alternatif yang layak, pemilihan alternatif terbaik, dan
diimplementasikan, jangan lupa menindaklanjuti implementasikan
untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
Langkah 6 - Mengidentifikasi solusi-solusi alternatif.
Manajer mengidentifikasi cara-cara yang berbeda untuk
memecahkan masalah yang sama. Sebagai contoh, asumsikan bahwa
masalahnya adalah sebuah komputer yang tidak dapat menangani
peningkatan volume aktivitias perusahaan.
Langkah 7 - Mengevaluasi solusi-solusi alternatif.
Semua alternatif harus dievaluasi dengan
mengggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa
baik satu alternatif akan memecahkan masalah. Evaluasi akan
menghasilkan keuntungan dan kerugian dari pengimplementasian
masing-masing alternatif. Namun ukuran fundamentalnya adalah
sampai sejauh mana satu alternatif memungkinkan sistem mencapai
tujuannya.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 11


Magister Manajemen
Langkah 8 – Memilih solusi yang terbaik.
Setelah mengevaluasi alternatif-alternatif, kita harus memilih
alternative yang terbaik. Henry Mintzberg, seseorang teoretikus
manajemen, mengidentifikasi tiga cara yang dilakukan manajer dalam
memilih alternatif yang terbaik.
a. Analisis suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, dengan
mempertimbangkan konsekuensinya pada sasaran organisasi,
contohnya adalah presentasi yang diberikan oleh tim pengembang
kepara streering committee SIM, memberikan keuntungan dan
kerugian dari semua pilihan.
b. Pertimbangan, proses mental dari seorang manajer, sebagai
contoh, seorang manajer produksi akan menerapkan pengalaman
dan intuisinya dalam mengevaluasi tata ruang sebuah pabrik baru
yang diusulkan oleh suatu model matematis
c. Tawar-menawar-negoisasi di antara beberapa manajer. Satu
contoh adalah tawar-menawar yang terjadi di antara para anggota
komite aksekutif sehubungan dengan sistem manajemen basis
data mana yang akan digunakan.
Langkah 9- Mengimplementasikan solusi.
Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi
yang terbaik. Kita perlu mengimplementasikan solusi tersebut.Dalam
contoh, perlu dilakukan pemasangan peralatan komputasi yang
dibutuhkan.
Langkah 10- Menindaklanjuti untuk memastikan keefektifan solusi.
Manajer dan para pengembang hendaknya tetap
mengawasi situasi untuk memastikan bahwa solusi yang dipilih telah
mencapai hasil yang direncanakan. Ketika solusi tidak mampu
mencapai harapan, kita perlu melaksanakan kembali langkah-langkah
pemecahan masalah untuk mengetahui di mana letak kesalahan.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 12


Magister Manajemen
Selajutnya dilakukan uji coba kembali. Proses ini dilakukan
berulang-ulang samapai manajer merasa puas dengna pemecahan
masalah.

C. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM


Menurut Raymond Mc Leod (1995) yang dikutip dari Eko Nugroho
(2008) merumuskan bahwa sistem SHPS terdiri atas lima fase, dengan empat
fase pertama disediakan untuk pengembangan dan yang fase kelima untuk
penggunaan. Setiap fase membutuhkan partisipasi dan kerja sama dari
pemakai dan teknisi informasi.
Adapun fase-fase tersebut adalah:
1. Fase perencanaan
2. Fase analisis
3. Fase desain atau perancangan
4. Fase implementasi
5. Fase evaluasi

D. SDLC Tradisional
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang
pertama untuk mengetahui bahwa terdapat beberapa tahapan pengembangan
yang perlu dilakukan dalam urutan tertentu jika suatu proyek memiliki
kemungkinan berhasil yang paling besar. Tahapan tersebut adalah:

1. Perencanaan
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen
perencaaan lainnya yang diperlukan masing-masing tahapan, sumber daya
dan perangkat lunak. Tahapan ini menghasilkan hal-hal mendasar yang
dibutuhkan untuk mencari solusi dari masalah yang muncul dalam sistem.
Kegiatan dalam tahap perencaan meliputi :
a. Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
b. Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 13


Magister Manajemen
c. Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan
melalui pengembangan sistem.
d. Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan.
e. Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.

2. Analisis
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem (user) dan mengembangkan
kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional. Langkah-langkah
yang digunakan dalam analisis kebutuhan adalah wawancara, riset terhadap
sistem baru, observasi lapangan, jajak pendapat, pengamatan sistem yang
serupa dan prototype.
Kegiatan utama dalam tahapan analisis kebutuhan :
a. Pengumpulan informasi.
b. Mendefinisikan sistem requirement.
c. Memprioritaskan kebutuhan.
d. Menyusun dan mengevaluasi alternatif.
e. Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen.

3. Desain
Mentransformasikan sistem lama menjadi sistem baru yang
berdasarkan hasil analisis sebelumnya, dokumen desain sistem fokus pada
bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan. Ada 2
perancangan dalam desain yaitu perancangan konseptual dan perancangan
fisik. Perancangan konseptual juga disebut dengan perancangan logika yang
meliputi perancangan DFD, ERD, Normalisasi, Flowchart Sistem, Flowchart
Documen dan laporan-laporan pendukung lainnya yang menjelaskan
perjalanan sistem. Perancangan fisik meliputi perancangan input,
perancangan output, perancangan form, perancangan struktur tabel,
perancangan klasifikasi kode dan perancangan klasifikasi perangkat yang
dibutuhkan sistem.
Beberapa kegiatan utama yang di lakukan pada tahap desain :

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 14


Magister Manajemen
a. Merancang arsitektur aplikasi.
b. Meracang antar muka pengguna.
c. Mendesain dan mengintegrasikan database.
d. Membuat prototipe untuk detail desain.
e. Mendesain mengintegrasikan kendali sistem.

4. Implementasi
Merupakan pengujian pada sistem yang sebenarnya,
mengimplementasikan sistem perangkat lunak pada
lingkungan user (adaptasi user dengan sistem) dan menjalankan resolusi dari
permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
Kegiatan di dalam tahapan implementasi, yaitu :

a. Pembuatan database sesuai skema rancangan


b. Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem
c. Pengujian dan perbaikan aplikasi.

5. Penggunaan
Proyek direncanakan dan sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan kemudian disatukan. Sistem yang ada juga dianalisis
untuk memahami masalah dan menentukan persyaratan fungsional dari sistem
yang baru. Sistem baru ini kemudian dirancang dan diimplementasikan.
Setelah implementasi sistem digunakan idealnya untuk jangka waktu yang
lama.

E. PROTOTYPING
Metode ini cocok digunakan sebagai metode pengembangan SIM bagi
organisasi yang berkarakteristik sebagai berikut:
1. Organisasi yang beresiko tinggi, Contoh: kantor bursa efek
2. Sistem yang inofatif, Contoh: orgaisasi yang sudah lama menggunakan
sistem konvensional kemudian ingin mengembangkannya dengan
menggunakan metode atau sistem baru

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 15


Magister Manajemen
3. Perilaku pemakai yang sukar ditebak, Contoh: adanya perbedaan antara
direktur dan wakil direktur
4. Penyelesaian pengembangan SIM yang cepat, Bila ada organisasi yang
suatu waktu membutuhkan SIM, maka metode prototype ini yang cocok
digunakan
5. Perkiraan penggunaan SIM yang pendek, Contoh: kepanitiaan pemilu yang
menginginkan SIM untuk mendukung jalannya organisasi. Dengan
demikian perkiraan waktu untuk menggunakan SIM tersebut sanagt
pendek.Jadi ketika panaitia tersebut bubar, maka SIM pun sudah tidak
digunakan lagi.Maka dari itu metode yang cocok digunakan adalaah
metode prototype ini.
Langkah-langkah pengembangan dengan metode prototype, yaitu:
a. Identifikasi kebutuhan organisasi, Tahap ini mirip tahap perencanaan
dan tahap analisis pada metode SHPS, tetapi dengan waktu dan
kegiatan yang dipadatkan.
b. Pengembangan prototype, alat pengembangan dapat memakai
perangkat lunak yang cocok untuk pengembangan cepat.
c. Uji prototype dan evaluasi, langkah ini bertujuan untuk mengetahui
apakah prototype dapat diterima atau tidak.
d. Penggunaan prototype, pada fase ini prototype digunakan sehingga
statusnya bukan prototype lagi, melainkan sistem yang operasional.

F. PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT


Pengembangan metode pengembangan cepat biasanya menggunakan
perangkat lunak yang disebut CASE, yaitu suatu jenis perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk mengembangkan SIM dengan cepat. Perangkat lunak
ini mempunyai tiga submodul yaitu submodul untuk menyusun konsep
model, submodul untuk menyusun kamus rancangan data dn informasi serta
submodul untuk pengembangan sistem.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 16


Magister Manajemen
G. PENGEMBANGAN BERFASE
Pengembangan berfrase adalah adalah suatu pendekatan bagi
pengembangan sistem informasi yang terdiri atas enam tahap investasi awal,
analisis, desain ,kontruksi awal,kontruksi akhir, serta pengujian dan
pemasangan sistem. Tahap-tahap analis,desain,dan kontruksi awal
dilaksanakan untuk setiap modul sistem.
1. Tahap-tahap Pengembangan Berfase
a. Investigasi awal
Para pengembang termasuk pengguna dan juga spesialis informasi,
melakukan analisis usaha dengan tujuan untuk mempelajari tentang
organisasi dengan masalah sistemnya. Mendefinisikan tujuan,
hambatan,resiko, dan ruang lingkup sistem baru,mengevaluasi proyek
maupun kekayaan sistem,melakukan subsidi sistem menjadi
komponen-komponen besar,dan mendapatkan umpan balik pengguna.
b. Analisis
Pengembang menganalisis persyaratan fungsional pengguna untuk
masing-masing modul sistem dengan menggunakan berbagai tekhnik
pengumpulan informasi dan kenudian mendokumentasikan temuan-
temuannya dalam bentuk model-model proses,data,dan objek.
c. Desain
Pengembang merancang komponen dan antarmuka dengan sistem
sistem lain untuk setiap modul sistem yang baru dan kemudian
mendokumentasikan desain dengan menggunakan berbagai jenis
tekhnik pemodelan.
d. Kontruksi Awal
Pengembang membuat dan menguji peranti lunak dan data untuk
setiap modul sistem dan mendapatkan umpan balik dari pengguna.
Untuk setiap modul yang tidak menerima persetujuan dari pengguna,
tahap-tahap analisis, desain, dan kontruksi awal akan diulang
kembali.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 17


Magister Manajemen
e. Kontruksi Akhir
Peranti lunak modul diintegrasikan untuk membentuk sistem yang
lengkap, yang diuji bersama-sama dengan datanya.selain itu,setiap
peranti keras yang dibuutuhkan dibdeli dan diuji, fasilitas-fasilitas
dibuat, dan para pengguna dilatih. Pelatihan meliputi prosedur-
prosedur yang diikuti oleh para pengguna dalam menggunakan
sistem dan sering kali prosedur yang haru dikuti dalam pemasangan
sistem pada stasiun–stasiun kerja mereka.
f. Pengujian dan Pemasangan Sistem
Pengembang merancang dan melaksanakan uji sistem yang tidak
hanya mencakup peranti lunak dan data, melainkan juga sumber daya
informasi lainnya peranti keras,fasilitas ,personel dan prosedur.
Komponen-komponen sistem dipasang dan dilakukan uji penerimaan
pengguna. Penerimaan oleh pengguna akan menjadi tanda
persetujuan untuk melanjutkan ke tahap searah terima. Setelah sistem
digunakan selama beberapa waktu, mungkin selama beberapa minggu
atau beberapa bulan, suatu tinjauan pasca implementasi dilakukan
untuk memastikan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan
fungsionalnya.
2. Fase-fase Modul
Fase-fase modul terintegrasi kedalam pengembangan sistem. Jika
prototyping paling sesuai digunakan untuk sistem kecil, metodologi RAD
paling sesuai untuk sistem besar, maka pengembangan berfase dapat
digunakan untuk pengembangan sistem segala jenis ukuran sistem.
Kuncinya adalah cara bagaimana sistem dibagi menjadi modul-modul
yang masing-masing akan dianalisis, dirancang, dan dibuat secara terpisah.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 18


Magister Manajemen
H. DESAIN ULANG PROSES BISNIS
Proses pengerjaan ulang sistem disebut dengai istilah rekayasa ulang
atau disebut juga dengan istilah desain ulang proses bisnis ( business procces
redesign – BPR ) BPR memengaruhi operasi TI perusahaan dalam dua hal.
Pertama, TI dapat menerapkan BPR untuk mendesign ulang sistem-sistem
informasi yang hidupnya tidak dapat dipertahankan lagi dengan pemeliharaan
biasa.
1. Inisiasi Strategi Proyek – Proyek BPR
BPR memiliki potensi pengaruh dramatis pada perusahaan dan operasinya
hingga proyek-proyek seperti dicetuskan ditingkat manajemen strategis
2. Rekayasa Terbalik
Rekayasa terbalik adalah proses menganalisis sistem yang sudah ada untuk
mengidentifikasi unsur-unsur dan saling keterhubungan di antara unsur-
unsur tersebut sekaligus untuk membuat dokumentasi pada tingkat
abstraksi yang lebih tinggi dari pada yang telah ada pada saat ini.
3. Rekayasa Ulang
Rekayasa ulang adalah merancang ulang sebuah sistem seluruhnya dengan
tujuan mengubah fungsionalitasnya. Akan tetapi, bukanlah pendekatan
yang “bersih”, karena pengetahuan dari sistem yang ada saat ini tidak
sepenuhnya diabaikan. Pengetahuan tersebut diperoleh pertama kali
dengan melakukan rekayasa ulang.
4. Pemilihan Komponen – Komponen BPR
Komponen-komponen BPR dapat diterapkan secara terpisah atau
digabung, tergantung pada tingkat kemungkinan yang dicari. Kombinasi
yang tepat akan tergantung pada kondisi sistem yang ada saat ini jika
dilihat dari segi fungsionalitas dan sifat teknisnya.

I. PEMODELAN PROSES
Pertama kali dilakukan dengan menggunakan diagram alur
(flowchart). Diagram ini mengilustrasikan aliran data melalui sistem dan
program. ISO menciptakan standar untuk bentuk-bentuk simbol flowchart,

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 19


Magister Manajemen
memastikan penggunanya di seluruh dunia. Akan tetapi popularitasnya
berusia pendek, seiring dengan diciptakannya alat pemodelan yang lebih
sederhana dan lebih efektif.

Diagram arus data sangat baik untuk membuat model proses pada
tingkat ringkasan. Akan tetapi diagram arus data kurang baik dalam
menangkap detail-detail pemrosesan. Karena alasan ini, diagram arus data
pada umumnya dilengkapi oleh alat-alat lain yang lebih berorientasi pada
detail, seperti menggunakan diagram kasus penggunaan (use case diagram).

1. Diagram Arus Data


Suatu diagram arus data (data flow diagram-DFD) adalah penyajian
grafis dari sebuah sistem yang mempergunakan simbol untuk
mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang
saling tersambung. Simbol-simbol tersebut mencerminkan unsur-unsur
lingkungan dengan nama sistem berinteraksi, proses, arus data, dan
penyimpanan data.

2. Unsur-unsur lingkungan
Berada diluar batas sistem, memberikan input data kepada sistem dan
menerima output dari sistem. Dalam DFD, tidak ada pembedaan antara
data dan informasi. Seluruh arus maya dapat dianggap sebagai data.

3. Proses
Proses adalah suatu yang mengubah input menjadi output. Proses
dapat digambarkan dengan sebuah lingkaran, sebuah persegi panjang
horizontal, atau sebuah persegi panjang tegak bersudut melingkar.
Masing-masing simbol proses diidentifikasi dengan sebuah label. Teknik
pemberian label yang paling umum adalah dengan menggunakan kata
kerja dan objek.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 20


Magister Manajemen
4. Arus data
Terdiri dari sekumpulan unsur-unsur data yang berhubungan secara
logis ( mulai dari satu unsur data tunggal hingga satu file atau lebih )
yang bergerak dari satu titik atau proses ketitik ataupun proses yang lain.

5. Penyimpanan data
Ketika kita perlu menyimpan data karena suatu alasan tertentu, maka
kita akan menggunakan penyimpanan data. Dalam terminologi DFD,
penyimpanan data adalah suatu gudang data.

6. Diagram arus data bertingkat ( leveled data flow diagram )


Sebuah diagram yang mendokumentasikan sistem pada tingkat yang
lebih ringkas disebut diagram konteks, sebuah diagram yang memberikan
lebih banyak detail disebut diagram nomorn.

Diagram konteks adalah diagram yang menempatkan sistem dalam


suatu konteks lingkungan. Diagram ini terdiri atas satu simbol proses tunggal
yang melambangkan keseluruhan sistem. Diagram ini menunjukkan arus data
yang mengarah dan keluar dari terminator.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 21


Magister Manajemen
BAB III
PENERAPAN PADA OBJEK

A. USER CENTERED DESIGN PADA GOJEK,ANTARA LAIN :


1. Define Problem
Permasalahan yang dilihat dari pengguna sebelum membangun
aplikasi Gojek ini antara lain :

a. Sebagai pengguna ingin mudah memesan parkir menggunakan


aplikasi. Jadi pengguna tidak pernah lagi mendapatkan slot ketika
datang ke tempat tersebut.
b. Sebagai pengguna ingin mengatur waktu dengan mudah. Jadi
pengguna dapat melihat waktu yang tersisa dan mendapatkan
pemberitahuan saat waktu yang akan datang berakhir.
c. Sebagai pengguna ingin membayar mudah. Jadi pengguna dapat
membayar menggunakan gopay dan uang tunai.
2. Flowchart
Dengan menggunakan flowchart akan sangat membantu alur kerja
untuk aplikasi atau web. Fungsi flowchart adalah untuk menyederhanakan
serangkaian proses atau prosedur sehingga mudah dimengerti dan mudah
dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari Gojek ini ialah :
1. Mudah untuk memesan Parkir yang tersedia
2. Mudah mengatur waktu
3. Mudah membayar apapun

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 22


Magister Manajemen
Sketsa di kertas dapat membantu developer untuk berkolaborasi
dengan klien atau stakeholders karena dapat menhemat
pengeluaran,tidak memerlukan tenaga yang banyak. Akan sangat
berbeda jika menggunakan photoshop, karena ketika klien tidak
menginginkan seperti apa yang kita desain,maka akan memerlukan
banyak waktu untuk mengulang desain yang di inginkan klien. Oleh
karena itu menggunakan sketsa di kertas lebih efisien dan dapat
menyamakan konsepsi dengan PM,CTO,Pengembang Utama dan bagian
lain dari tim. Contohnya, ketika seseorang bekerja di startup dan
pekerjaan perannya menjadi desainer UI/UX. Perusahaan tersebut ingin
meningkatkan fitur untuk menjadi investor, dan desainer UI/UX tersebut
mendapatkan 1 minggu untuk menyelesaikan desain UI dan hanya focus
untuk membuat desain visual di hari 1 sampai hari ke 3. Desainer UI/UX
ingin menunjukkan hasil desainnya kepada manager produk dan
mengharapkan umpan balik segera dari manager produk tersebut.Akan
tetapi desain yang kita buat tidak diinginkan oleh klien.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 23


Magister Manajemen
C. PROTOTYPE
Setelah melakukan waktu yang lama dalam membuat ide
menggunakan metode flowchart maka langkah selanjutnya adalah proses
pembuatan prototype atau dapat disebut dengan “Mockup”. Prototype adalah
proses pembuatan model sederhana software tang mengijinkan pengguna
memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal.
Untuk membuat prototype pada Gojek ini diperlukan :
a. Web Administrator
b. Aplikasi Android untuk Driver
c. Aplikasi Android untuk User
d. Domain
e. Hosting ( Cloud VPS)
f. Akun Developer di Google Playstore.
Web Administrator digunakan admin untuk melakukan beragam
pengolahan data pada server seperti data driver, data user, data transaksi,
promosi dan lainnya. Aplikasi Android untuk Driver digunakan untuk
menerima order,Sedangkan Aplikasi Android untuk User digunakan oleh
user untuk melakukan order jasa ojek.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 24


Magister Manajemen
D. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tindakan untuk melaksanakan,memenuhi,dan
menyelesaikansebuah kewajiban maupun kebijakan yang sudah dirancang.
Contohnya implementasi dari Gojek antara lain :
1. Jika memiliki armada taxi, armada taxi dapat mengadopsi fitur-fitur yang
ada pada aplikasi android gojek untuk memudahkan konsumen dalam
mengetahui lokasi taxi sekaligus memesan jasa taxi.
2. Jika seorang seller menjual produk dengan menggunakan beberapa
pedagang keliling seperti pedagang roti keliling dan lainnya, maka seller
dapat menggunakan fitur-fitur yang ada di aplikasi android gojek untuk
memudahkan konsumen mengetahui lokasi pedagang-pedagang serta
melakukan pemesanan/delivery.

E. TESTING
Testing adalah tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan
evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan
menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.
Test pada Gojek ini adalah dengan cara membagikan dan mempromosikan
link atau aplikasi nya di media sosial dan dapat dilakukan sosialisasi dan
memberikan fitur komentar (umpan balik) tentang aplikasi gojek yang
dibangun agar developer dapat memperbaiki atau memperbaharui aplikasi
Gojek ini sesuai apa yang dibutuhkan pengguna.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 25


Magister Manajemen
BAB IV
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Sistem informasi manajemen pada sebuah bisnismerupakan perpaduan
antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih,
menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka
mendukung proses pengambilan keputusan bidang bisnis dan industri.
Konsep pengembangan sitem informasi sendiri memilki hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Komponen dan tipe sistem informasi
2. Perencanaan sistem informasi
3. Pengelolaan sistem informasi
4. Pengendalian sistem informasi
5. Penilaian sistem informasi
Untuk mengembangkan Sistem Informasi Manajemen pada penerapan
PT. Gojek Indonesia ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan
melakukan pendekatan sistem menggunakan metode prototyping yang
merupakan proses pembuatan model sederhana software tang mengijinkan
pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan
pengujian awal. Prototyping dalam pengunaanya dapat memudahkan
stakeholder dalam menjalankan sebuah bisnis yang berbasis web dengan
melakukan berbagai pengembangan dari berbagai sisi pengguna serta
melengkapi fitur – fitur yang akan digunakan.

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 26


Magister Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat

Tugas Makalah Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen 27


Magister Manajemen

Anda mungkin juga menyukai