Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SEHAT INSAN PERJUANGAN MOJOAGUNG
PROGRAM KOPETENSI FARMASI
DI KLINIK ASSALAMAH
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syaratuntuk mengikuti
Ujian Akhir Nasional [UAN]dan Ujian Akhir sekolah [UAS]

Disusun oleh :

1. Cici Aprilia 20.073.011


2. Dita Ayu Najidah 20.073.014
3. Ica Destalia N.A 20.073.024
4. Ima Rohmawati 20.073.026
5. Nurul Hasanatul ummah 20.073.047
6. Puppy Widia Wati 20.073.051

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SEHAT INSAN PERJUANGAN

Kebonsari – Karangwinongan – Mojoagung

Telp. 0321-493405, 085733073549

e-mail: smk_sip@yahoo.com

JOMBANG 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN PESERTA
DIDIK SEHAT INSAN PERJUANGAN
MOJOAGUNG
DI KLINIK ASSALAMAH
TANGGAL 01 AGUSTUS 2022 SAMPAI 24 SEPTEMBER 2022
OLEH:
1. Cici Aprilia 20.073.011
2. Dita Ayu Najidah 20.073.014
3. Ica Destalia N.A 20.073.024
4. Ima Rohmawati 20.073.026
5. Nurul Hasanatul ummah 20.073.047
6. Puppy Widia Wati 20.073.051

Pembimbing Klinik Pembimbing

Badrut Tamam S.Kep Ahmad uzlul Rozik S.Pd

Mengethui,
Kepala SMK Sehat Insan Perjuangan

Apt. Titit Artovia Kertowati.,M.Farm

ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadiran Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penyusun
Laporan Pelaksaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Klinik Assalamah.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak yang terlibat. Untuk itui , penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang ikut membantudalam penyelesaian laporan ini,terutama kepada:
1. Apt.Titit Artvia Kertowati,.M.Farm selaku Kepala SMK Sehat
Insan Perjuangan
2. Badrud Tamam S.Kep, selaku pembimbing di Klinik Assalamh
yang telah memberi materi kepada peserta prakerin.
3. Ahmad Uzlul Rozik.S.Pd, selaku pembingbing PKl di sekolah
4. Seluruh Bapak/Ibuguru SMK Sehat Insan Perjuangan
5. Semua karyawan Klinik Assalamh, atas bimbingan dan
pengarahanya selama pelaksanaan prakerin
6. Tak lupa kepada orang tua dan keluarga penulis yang telah
membantu membimbing dan mendoakan penulis selama
melaksanakan prakerin
7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dalam proses penyusun laporan ini.
Penyusunan Laporan Praktek kerja Lapangan ini merupakan salah satu
syarat untuk memenuhi persyaratan kurikulum yang berlaku di SMK Farmasi
Sehat Insan Perjuangan , dan sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional(UN)
Tahun Ajaran 2022/2023 serta sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan
dan menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di Klinik Assalamh.

3
Penulis menyampaikan dari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangundemikesempurnaan laporan ini. Mudah-mudahan laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.
Mojoagung, 14 Desember 2022

Tim penyusun.

4
........................................................................................1
1.1 Latar belakang ......................................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup ....................................................................................................2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan ........................................................................3
1.3.1 Manfaat Bagi Siswa ....................................................................................3
1.3.2 Manfaat Bagi Sekolah .................................................................................3
1.3.3 Manfaat Bagi klinik ....................................................................................3
1.4 Tinjauan Umum Tentang PKL / Instalasi Pasangan ...........................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................5
2.1 Klinik ..................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Klinik ......................................................................................5
2.1.2 Fungsi Klinik ............................................................................................5
2.1.3 Pengelolah Apotek ....................................................................................5
2.1.4 Klasifikasi Klinik ......................................................................................6
2.1.5 Kewajiban Klinik .....................................................................................7
2.1.6 Tujuan Pelayanan Farmasi di Klinik ........................................................8
2.2 Pengelolaan Sediaan Farmasi ..............................................................................8
BAB III INSTITUSI PASANGAN ........................................................................13
3.1 Sejarah Klinik Assalamah .................................................................................13
3.2 Gambaran umum ...............................................................................................13
3.3 Struktur Klinik Assalamah ................................................................................15
3.4 Pengelolaan Klinik Assalamh ...........................................................................16
3.5 Pengembangan Klinik .......................................................................................17
3.6 Kegiatan PKL ....................................................................................................18
BAB IV PEMBAHASAN KASUS DAN KIE .......................................................20
4.1 Pengertian KIE ...................................................................................................20
4.2 Tujuan KIE...........................................................................................................20
4.3 Resep ..................................................................................................................20
BAB V PENUTUP....................................................................................................35
5.1 Simpulan .............................................................................................................35
5.2 Saran ....................................................................................................................35

5
1. Lampiran-Lampiran
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10

6
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Klinik merupakan tempat untuk memberikan pelayanan medis jangka


pendek, bagi semua orang yang menderita sakit atau luka sesuai dengan sakit
yang dideritanya. Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 983
Tahun 1992 tugas Klinik adalah melaksanakan upaya kesehatan berdaya guna
dan berhasil guna, serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan
serta melaksanakan upaya rujukan. Fungsi klinik itu sendiri adalah tempat
menyelenggarakan pelayanan medis, pelayanan penunjang dan pelayanan
pencegahan penyakit. Klinik merupakan tempat praktek dokter yang melayani
penyakit-penyakit umum seperti batuk, pilek, demam dan lain- lain. Klinik ini
mempunyai satu jenis pasien yaitu pasien umum yang merupakan masyarakat
sekitar.

Instalasi farmasi adalah bagian dari klinik yang bertugas


menyelenggarakan, mengoordinasikan, mengatur, dan mengawasi seluruh
kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian
di klinik. Aspek terpenting dari pelayanan kefarmasian adalah
mengoptimalkan penggunaan obat, ini harus termasuk perencanaan untuk
menjamin ketersediaan, keamanan dan keefektifan penggunaan obat, maka
persediaan barang farmasi memerlukan suatu pengelolaan secara cermat, tepat
dan penuh tanggung jawab. Suciati dan Adisasmito, (2006:19)

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien (Permenkes RI No.269, 2008). Secara umum
prosedur yang diterapkan pada Klinik ASSALAMAH adalah jika pasien
sudah punya kartu dari klinik assalamah maka tinggal ambil rekam medisnya
jika belum pernah maka ditanya nama,umur,dan alamatnya.

1
1.2 Ruang lingkup

NO Rumah Sakit Lingkup perkerjaan

1 Pengadaan perbekalan  Perencanaan, Pemesanan


farmasi di rumah sakit  Penerimaan
2 Penyimpanan perbekalan  Pencatatan
farmasi di rumah sakit  Peletakan sesuatu ketentuan
 Pengeluaran system FIFO/FEFO
3 Pelayanan resep di rumah  Skrining administrasi
sakit  Skrining farmasetis/klinis
 Meracik/melayani sesuai resep
 Labelling dan penyerahan
4 Pelayanan KIE pada pasien di  Menjelaskan tentang cara
rumah sakit pemakaian
 Menjelaskan tentang khasiat obat
 Menjelaskan tentang efek
/samping kontra indikasi
5 Pelaporan penggunaan obat  Mencatat dalam kartu stok
di rumah sakit  Rekapitulasi penggunaan/bulan
6 Pelaporan penggunaan obat  Mencatat dalam kartu stok
narkotika & psikotropika di  Rekapitulasi pengunaan/bulan
rumah sakit  Membuat laporan

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


a) untuk melahirkan insan akademis yang bisa menjembatani relevansi
keilmuan teoritis dan terapan dalam bidang keilmuannya
b) untuk melatih kemampuan manajerial dan keterampilan serta memupuk
kemampuan beradaptasi dan daya tangkap mahasiswa dalam menjalankan
tugas dan kewajiban yang diembankan kepadanya.

2
c) untuk membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi
prakerin. Sehingga dapat melihat peluang di masa depan
d) untuk melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara
profesional di dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut atau
canggung lagi berkomunikasi secara professional

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

1.3.1 Manfaat Bagi Siswa


a) Untuk menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan tentang
dunia usaha serta industri yang professional.
b) Dapat membantu mengasah keterampilan yang sebelumnya telah
diberikan di sekolah. Dengan mengikuti kegiatan PKL, diharapkan
keterampilan para siswa dapat semakin terasah.
c) untuk membentuk pola pikir siswa agar terkonstruktif secara baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.

1.3.2 Manfaat Bagi Sekolah


a) Meningkatkan citra sekolah.
b) Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
c) Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.
d) Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.
e) Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan instalasi terkait,baik
dalam dunia usaha maupun dunia industry.

1.3.3 Manfaat Bagi Rumah Sakit


a) Dapat mengenal lebih kualitas peserta didik / siswa yang berlatih di
instansi / industry.
b) Dapat ikut serta dalam upaya memajukan pendidikan khususnya
pengembangan sumber daya manusia.

3
1.4 Tinjauan Umum Tentang PKL/Instalasi Pasangan

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan secara tidak langsung akan memberikan


pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Pengalaman yang diperoleh saat
melaksanakan praktik industri, selain mempelajari bagaimana cara mendapatkan
pekerjaan, juga belajar bagaimana memiliki pekerjaan yang relevan dengan bakat
dan minat yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan yang dulunya disebut dengan


pendidikan sistem ganda yaitu pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di
sekolah, di praktikkan di dunia industri, sehingga akan terjadi kesesuaian antara
kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan tuntutan di dunia industri (Minarti
dan Usaman 2009: 108).

Dapat disimpulkan bahwa praktik kerja lapangan adalah suatu bentuk


penyelenggaraan pendidikan keahlian, dimana siswa yang telah menempuh
pendidikan secara teori di sekolah kemudian melakukan pelatihan di dunia kerja.
Pada dunia kerja, siswa akan belajar bagaimana kondisi dunia kerja yang
sesungguhnya. Pada pelatihan ini siswa dituntut untuk bisa beradaptasi dengan
lingkungan dunia kerja, sehingga bisa merasakan bagaimana rasanya bekerja yang
sebenarnya.

Institusi pasangan dalam Praktik Kerja Lapangan di SMK adalah DU/DI yang
mengadakan kesepakatan dengan SMK baik secara tertulis maupun lisan untuk
bekerjasama dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, dengan maksud
meningkatkan kesesuaian program SMK 18 dengan kebutuhan dunia kerja serta
memiliki kesepadanan kualitas yang sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klinik
2.1.1 Pengertian Klinik

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar
dan/atau spesialistik. Klinik adalah pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative.
Klinik dapat dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, rawat inap,
pelayanan satu hari (one day care) dan/atau home care. Klinik dapat dimiliki
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau masyarakat. Klinik yang dimiliki oleh
masyarakat yang menyelenggarakan rawat jalan dapat didirikan oleh perorangan
atau badan usaha (Permenkes No. 9 Tahun 2014).

2.1.2 Fungsi Klinik


Fungsi dari Klinik antara lain menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan
kesehatan tersebut dapat dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care,
rawat inap dan/atau home care. Klinik juga dapat menyelenggarakan pelayanan
kesehatan 24 jam dimana klinik tersebut harus menyediakan dokter serta tenaga
kesehatan lain sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan yang setiap saat berada di
klinik.

2.1.3 Penggolongan Klinik


Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi 2 yaitu:
a.Klinik Pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
dasar.
b. Klinik Utama merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialis yang mengkhususkan
pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,
organ atau jenis penyakit tertentu.

5
2.1.4 Klasifikasi Klinik

Klinik Pratama Klinik pratama merupakan klinik yang


menyelenggarakan pelayanan medik dasar yang dilayani oleh dokter umum dan
dipimpin oleh seorang dokter umum. Berdasarkan perijinannya klinik ini dapat
dimiliki oleh badan usaha ataupun perorangan.

Klinik Utama Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan


pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Spesialistik berarti mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu.
Klinik ini dipimpin seorang dokter spesialis ataupun dokter gigi spesialis.
Berdasarkan perijinannya klinik ini hanya dapat dimiliki oleh badan usaha berupa
CV, ataupun PT.

Adapun perbedaan antara klinik pratama dan klinik utama adalah:

a) Pelayanan medis pada klinik pratama hanya pelayanan medis dasar


sementara pada klinik utama mencangkup pelayanan medis dasar dan
spesialis;
b) Pimpinan klinik pratama adalah dokter atau dokter gigi, sementara
pada klinik utama pimpinannya adalah dokter spesialis atau dokter
gigi spesialis.
c) Layanan di dalam klinik utama mencangkup layanan rawat inap,
sementara pada klinik pratama layanan rawat inap hanya boleh
dalam hal klinik berbentuk badan usaha.
d) Tenaga medis dalam klinik pratama adalah minimal dua orang
dokter atau dokter gigi, sementara dalam klinik utama diperlukan
satu orang spesialis untuk masing-masing jenis pelayanan.

6
Adapun bentuk pelayanan klinik dapat berupa: Rawat jalan
1. Rawat inap
2. One day care
3. Home care
4. Pelayanan 24 jam dalam 7 hari.
Perlu ditegaskan lagi bahwa klinik pratama yang
menyelenggarakan rawat inap, harus memiliki izin dalam bentuk badan usaha.
Mengenai kepemilikan klinik, dapat dimiliki secara perorangan ataupun badan
usaha. Bagi klinik yang menyelenggarakan rawat inap maka klinik tersebut harus
menyediakan berbagai fasilitas yang mencakup:
(1) Ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan.
(2) Minimal 5 bed, maksimal 10 bed, dengan lama inap maksimal 5
hari.
(3) Tenaga medis dan keperawatan sesuai jumlah dan kualifikasi.
(4) Dapur gizi dan,
(5) Pelayanan laboratorium klinik pratama (Permenkes RI No.9, 2014).
2.1.5 Kewajiban Klinik
Klinik memiliki kewajiban yang meliputi:
1) Memberikan pelayanan aman, bermutu, mengutamakan kepentingan
pasien, sesuai standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur
operasional.
2) Memberikan pelayanan gawat darurat pada pasien sesuai kemampuan
tanpa meminta uang muka terlebih dahulu/mengutamakan kepentingan
pasien.
3) Memperoleh persetujuan tindakan medis.
4) Menyelenggarakan rekam medis.
5) Melaksanakan sistem rujukan.
6) Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan standar profesi, etika
dan peraturan perundang – Undangan.
7) Menghormati hak pasien.
8) Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya.

7
9) Memiliki peraturan internal dan standar prosedur operasional.
10) Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan (Permenkes
RI No.9, 2014).
2.1.6 Tujuan Pelayanan Farmasi di Klinik
Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
meliputi:
a) pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat;
b) Pelayanan Informasi Obat (PIO);
c) konseling;
d) ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);
e) pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
f) pemantauan terapi Obat; dan
g) evaluasi penggunaan Obat.

2.2 Pengelolaan Sediaan Farmasi

Menurut Kepmenkes RI Nomor 1197/ MENKES/SK/X/2004 pengelolaan


perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan,
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi, dan pelaporan serta evaluasi yang
diperlukan bagi kegiatan pelayanan.

Tujuan:

a. Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien.


b. Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan.
c. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi.
d. Mewujudkan sistem informasi manajemen berdaya guna dan tepat
guna.
e. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.

8
Pengelolaan perbekalan farmasi dibagi menjadi beberapa siklus kegiatan meliputi:
1. Pemilihan
Merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah kesehatan
yang terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis,
menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi
sampai menjaga dan memperbaharui standar obat.Penentuan seleksi obat
merupakan peran aktif apoteker dalam panitia farmasi dan terapi untuk menetapakan
kualitas dan efektifitas, serta jaminan purna transaksi pembelian.
2. Perencanaan
Merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan
anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang
dapat dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan
antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan
epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Pedoman perencanaan:
a. DOEN, Formularium rumah sakit, standar terapi rumah sakit, ketentuan
setempat yang berlaku.
b. Data catatan medis.
c. Anggaran yang tersedia.
d. Penetapan prioritas.
e. Siklus penyakit.
f. Sisa sediaan.
g. Data pemakaian peride yang berlaku.
h. Rencana pengembangan.
3. Pengadaan
Merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah
direncanakan dan di setujui, melalui:
A. Pembelian:
1) Secara tender (oleh panitia pembelian barang
farmasi).
2) Secara langsung dai pabrik/ distributor/ pedagang
besar farmasi/ rekan.

9
a. Produksi/ pembuatan sediaan farmasi:
1. Produksi steril.
2. Produksi non steril.
4. Produksi
Merupakan kegiatan membuat, merubah produk ,dan mengemas
kembali sediaan farmasi steril atau non steril untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kriteria obat yang di produksi:
a. Sediaan farmasi dengan formula khusus.
b. Sediaan farmasi dengan harga murah.
c. Sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil.
d. Sediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran.
e. Sediaan farmasi untuk penelitian.
f. Sediaan nutrisi parental.
g. Rekontruksi sewdiaan obat kanker.
5. Penerimaan
Merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang
telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung,
tender, konsinyasi atau sumbangan.
Pedoman dalam penerimaan sediaan farmasi:
a. Pabrik harus mempunyai sertifikat analisa.
b. Barang harus bersumber dari distributor utama.
c. Harus mempunyai material safety data sheet(MDMS).
d. Khusus untuk alat kesehatan/kedokteran harus mempunyai certificateof
origin.
e. Expired date minimal 2 tahun.6. Penyimpanan
Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut
persyaratan yang di tetapkan:
a. Dibedakan menurut sediaan dan jenisnya.
b. Dibedakan menurut suhunya, kestabilannya.
c. Mudah tidaknya meledak/ tebakar.
d. Tahan/ tidaknya terhadap cahaya.

10
7. Pendistribusian
Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah
sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat
jalan serta untuk menunjang pelayanan medis.
Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau
oleh pasien dengan mempertimbangkan:
a. Efesiensi dan efektifitas sumber daya yang ada.
b. Metode setralisasi atau desentralisasi.
c. Sistem floor stock, resep individu, dispensing dosis unit atau kombinasi.
1. Pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap
Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah
sakit untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat inap di rumah sakit, yang
diselenggarakan secara sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem
persediaan lengkap di ruangan, sistem unit dosis dan sistem kombinasi
oleh satelit farmasi.
2. Pendistribusian perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan
Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah
sakit untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat jalan di rumah sakit, yang
diselenggarakan secara sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem
resep perorangan oleh apotek rumah sakit.

1) Pendistribusian perbekalan farmasi


Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah
sakit untuk memenuhi kebutuhan pasien di luar jam kerja yang
diselenggarakan oleh:
a. Apotek rumah sakit/ satelit farmasi yang di buka 24 jam.
b. Ruang rawat yang menyediakan perbekalan farmasi emergensi.
Sistem pelayanan distribusi:
a) Sistem persediaan lengkap di ruangan
1. Pendistribusian perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang rawat
merupakan tanggung jawab perawat ruangan.
2. Setiap ruang rawat harus memiliki penanggug jawab obat.

11
3. Perbekalan yang disimpan tidak dalam jumlah besar dan dapat
dikontrol secara berkala oleh petugas farmasi.
b) Sistem resep perorangan
Pendistribusian perbekalan farmasi resep perorangan/
pasien rawat jalan dan rawat inap melalui instalasi farmasi.
c) Sistem unit dosis
Pendistribusian obat-obatan melalui resep perorangan
yawng disiapkan, diberiakan/ digunakan dan dibayar dalam unit dosis
tunggal atau ganda, yang berisi obat dalam jumlah yang telah
ditetapkan atau jumlah yang cukup untuk penggunaan satu kali dosis
biasa.
Kegiatan pelayanan distribusi diselenggarakan pada:
a. Apotek rumah sakit dengan sistem resep perorangan.
b. Satelit farmasi dengan sistem dosis unit.
c. Ruang perawat dengan sistem persediaan ruangan.

12
BAB III
INSTITUSI PASANGAN
3.1 Sejarah Klinik As-salamah
Klinik as salamah adalah klinik pratama rawat jalan atau fasilitas
kesehatan tingkat pertama sesuai dengan Permenkes RI no. 9 tahun 2014. Klinik
As salamah didirikan pada 15 agustus 2016. Klinik As Salamah merupakan milik
atau asset dari Yayasan Pendidikan Islam “Salamatussa’adiyah” dengan Akte
Notaris BAZRON HUMAM,S.H. Jombang, dengan sekretariat Jl. Ahmad Yani
55, Dukuh Mojo, Mojoagung, Jombang, yang bergerak di bidang sosial
pendidikan dan kepribadian Islam serta kegiatan-kegiatan sosial pengembangan
pendidikan, kepribadian dan kesehatan. Adapun alamat klinik kami adalah Jl
A.Yani 46,Mojolegi Mojoagung jombang.

3.2 Gambaran Umum


Sesuai dengan surat nomor: 591/2735/415.21/2015, Keputusan Kepala
Badan Pelayanan Perizinan Kabupaten Jombang tentang Izin Pemanfaatan Ruang
untuk klinik As salamah di dusun Dukuhmojo kecamatan Mojoagung kabupaten
Jombang, maka klinik As salamah telah memenuhi syarat dan kepastian hukum
sebagai pemegang izin pemanfaatan ruang, dengan luas tanah 615 m 2 yang
terletak di Jl. Ahmad Yani 46 Dukuhmojo kecamatan Mojoagung (dokumen
terlampir).

Ruang fungsional klinik As salamah terdiri dari:


a. Ruang penerimaan
a. Ruang pendaftaran & Administrasi
Ruang pendaftaran memiliki fungsi meliputi pendaftaran pasien
baru, pendaftaran pasien lama yang akan berobat ke Poli Umum, Gigi,
KIA.
b. Ruang tunggu
Ruang tunggu klinik As salamah berada dipusat pelayanan, yaitu di
depan ruang pendaftaran & administrasi, poli umum, ruang tindakan serta
akses jalur menuju poli gigi dan pojok asi.

13
c. Ruang rekam medis
Sebagai penyimpanan berkas/data pasien
b. Ruang pelayanan medik
a. Ruang poli umum
b. Ruang poli umum berfungsi sebagai ruang anamnesa pasien, pemeriksaan
pasien yang dilakukan oleh dokter, tindakan yang dilakukan oleh perawat
atau dokter seperti penanganan luka, Nebulizer, Suntik Pasien.
c. Ruang poli gigi
d. Ruang poli gigi berfungsi sebagai ruang pemeriksaan gigi, tambal gigi,
pencabutan gigi, perawatan dan pembersihan Gigi (biasa).
e. Ruang tindakan
f. Ruang tindakan bersifat terpisah dari ruang pemeriksaan, serta dilengkapi
dengan tempat tidur dan tirai untuk kenyamanan pasien. Selain itu juga
berfungsi sebagai pelayanan KIA.

3.Ruang penunjang medik

a. Ruang sterilisasi
Sebagai ruang sterilisasi alat-alat kesehatan klinik
b. Ruang penyimpanan limbah sementara
Untuk ruangan ini hanya bersifat penyimpanan sementara karena
klinik As ssalamah bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan
limbah medis padat

4.Ruang penunjang non medik

a. Ruang pojok asi


b. Kantor
c. Ruang rapat
d. Kamar mandi/WC
e. Dapur
f. Parkir
g. Musholla

14
3.3 Struktur Klinik As-salamah

Gambar 3.1 Struktur Klinik As-salamah

15
3.4 Pengelolaan Klinik As-Salamah
Menurut Kepmenkes RI Nomor 1197/ MENKES/SK/X/2004 pengelolaan
perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan,
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi, dan pelaporan serta evaluasi yang
diperlukan bagi kegiatan pelayanan. Dalam pengelolaannya, klinik harus
menerapkan yang namanya “Tertib Administrasi” agar semua kegiatan atau
aktivitas yang terjadi di dalam klinik bisa berjalan dengan baik. Tujuannya adalah:
a. Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien.
b. Menerapkan farmakoekonomi dalam pelayanan.
c. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi.
d. Mewujudkan sistem informasi manajemen berdaya guna dan tepat guna.
e. Melaksanakan pengendalian mutu pelayananan.
Beberapa cara yang bisa dilakukan agar menghindari terjadinya kesalahan
dalam pengelolaan klinik adalah:

1.Catat Pendaftaran Pasien


Ketika ada pasien yang melakukan pendaftaran, maka harus dilakukan
pencatatan yang dilanjutkan dengan penginputan data. Ketika pasien datang untuk
kedua kali dan seterusnya maka tidak perlu lagi dilakukan pencatatan karena data
pasien telah ada sebelumnya.

2.Pemberian Kartu Pasien


Kartu pasien mempunyai fungsi yang cukup penting untuk dapat
memberikan informasi awalan kepada petugas klinik tanpa harus membuka data
terlebih dahulu. Kartu pasien itu akan memberikan data umum dari pasien seperti
nama, usia, jenis kelamin, dan lain-lainnya.

16
3.Pemberian Invoice Pasien
Klinik yang modern akan menggunakan aplikasi klinik yang terhubung
langsung kedalam rekam medis pasien, Jadi untuk pencatatan data menjadi sangat
lengkap mulai dari pendaftaran awal, penanganan medis, hingga pembelian obat dan
pembayaran.
3.5 Pelayanan Klinik As-Salamah
Klinik adalah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat promotif,preventif, kualitif dan
rehabilitative. Klinik As-Salamah dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan
,rawat inap, pelayanan satu hari (one day care) / home care.
Informasi jenis Pelayanan di klinik as salamah :
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Pemeriksaan Gigi
c. Pelayanan KIA (kesehatan ibu dan Anak)
d. Pelayanan KB (Keluarga berencana)
e. Pelayanan Laboratorium
f. Pelayanan Farmasi /apotek (BPJS/non BPJS)
Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014 pasal 3 ayat 3
meliputi:
a. Pengkajian dan pelayanan resep.
b. Penelusuran riwayat penggunana obat.
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO).
d. Pemantauan Terapi Obat (PTO).
e. Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
f. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO).
g. Dispensing sediaan steril.
h. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD).
Pelayanan farmasi klinik berupa dispensing sediaan steril
sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (3) huruf J hanya dapat dilakukan oleh
rumah sakit yang mempunyai sarana untuk melakukan produksi sediaan steril

17
3.6 Pengembangan Klinik
Klinik As salamah yang berada di desa Dukuh Mojo, Mojotrisno,
Miagan, Kademangan atau wilayah Kecamatan Mojoagung bagian timur dan
selatan, memiliki lokasi yang sangat strategis dalam percepatan penanganan
kesehatan masyarakat dan memiliki potensi layanan kesehatan yang cukup
tinggi, yakni berada dekat dengan pasar, alun-alun dan terminal Mojoagung
yang mana menjadi jalur lalu lintas utama.Secara tidak langsung memiliki akses
mudah dijangkau sehingga mempermudah bagi pasien yang ingin berobat yang
membutuhkan kecepatan dalam penanganan pasien.
Klinik ini sendiri bertujuan untuk membangun kerja sama internal,
aktif dan tanggap dalam proses pelayanan untuk memastikan prosedur yang
benar, keamanan pasien, dan mengurangi segala resiko yang ada terhadap
pasien maupun dalam proses pelayanan kesehatan. Memiliki kemampuan untuk
melayani, mengetahui, menentukan dan memutuskan dalam proses pelayanan
baik secara mental maupun jasmani, bersikap professional disertai rasa kasih
sayang (compassion) dan penghormatan atas hak dan martabat pasien dengan
memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan kesehatan dan kedepannya dalam
kondisi new normal seperti sekarang, maka diperlukan sikap untuk
menyesuaikan diri secara mudah dan cepat, berinovasi dan antusias dalam
menghadapi perubahan.

3.7 Kegiatan PKL


1. Membersihkan dan menyiapkan apa saja yang di perlulan saat pelayanan
di ruang obat.
2. Mengecek stok obat dan memastikan obat cukup pada saat pelayanan jika
3. obat habis mengambil di gudang obat dan setiap obat yang masuk di tulis
du kartu stok.
4. Mulai pelayanan, resep datang skrining resep mulai dari nama obat, nama
pasien, umur pasien ,alamat pasien dan jumlah obat yang di minta serta paraf
dokter.Jika sudah mengambil obat sesuai dengan permintaan resep setelah
itu di beri etiket si tuliskan cara pakai dan aturan pakai nya.

18
5. Memberikan obat kepada pasien menjelaskan aturan pakai dan cara pakai
obat serta kegunaan obat tersebut.
6. Membantu perawat untuk pasien infus, menyiapkan peralatan yang
digunakan.
7. Membantu di ruang pendaftaran seperti memberi nomor urut pada kartu
pasien dan mencatat.

19
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS DAN KIE

4.1 Pengertian KIE


KIE adalah suatu proses penyampaian informasi antara apoteker dengan
pasien atau keluarga pasien yang dilakukan secara sistematis untuk
memberikan kesempatan kepada pasien atau keluarga pasien dan membantu
meningkatkan pengetahuan, pemahaman sehingga pasien atau keluarga
pasien memperoleh keyakinan akan kemampuan dalam penggunaan obat
yang benar. KIE meliputi identitas obat, aturan pakai dan cara pakai, efek
samping, cara penyimpanan obat dan lama penyimpanan, terapi non
farmakologi.

4.2 Tujuan KIE


KIE bertujuan untuk dapat menjelaskan dan menguraikan penggunaan
obat yang benar dan baik bagi pasien, mengurangi kesalahan dalam
menggunakan obat mengurangi ketidakpatuhan, mengurangi reaksi obat yang
merugikan, memastikan bahwa obat yang di gunakan aman dan efektif,
mengurangi biaya kesehatab pribadi,pemerintah atau masyarakat sehingga
tujuan terapi pengobatan dapat tercapai dan pasien merasa aman dengan obat
yang dikonsumsi.
4.3 Resep

Resep 1

20
A. Kelengkapan Resep
Pada Resep terdapat :

1. Nama Dokter :Dr.Ferry


2. Alamat :Jl.A Yani 46 Mojolegi Mojoagung Jombang
3. Tanggal Penulisan Resep :
4. Nama pasien :Ny.Siti
5. Alamat Pasien :Pukunden

B.Tinjauan obat pada resep


1.Dextaco
a. Indikasi
Untuk mengatasi kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan
kortikosteroid.
b. Komposisi
Mengandung dexamethason
c. Dosis
Dosis dewasa awal1 kapsul setiap 4-6 jam sehari.
d. Aturan pakai
Setelah makan.
e. Kontra indikasi
Penderita Hipertensif terhadap obat dan komponenya , infeksi fungsi
sistematik, bayi prematur
f. Efek samping
Menimbulkan rasa ngantuk, Pengobatan jangka panjang mengakibatkan
moonface , osteoporosis , mual , iritasi lambung,hipermatremia.
2.Loratadin
a. Indikasi
Obat ini digunakan untuk meredakan gejala alergi seperti hayfever,
urtikaria.
b. Komposisi
Loratadine

21
c. Dosis
Dewasa 10mg sekali sehari / 5mg 2xsehari
d. Aturan pakai
Sesudah makan
e. Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap loratadine
f. Efek samping
Umum nya memiliki efek samping tertentu sesuai dengan masing-masing
individu
3.Acifar 400mg
a. Indikasi
Pengobatan infeksi herpes simpleks pada kulit dan membran
mukosa , termasuk herpes genital awal dan rekuren.
b. Komposisi
Acyclovir 400mg
c. Dosis
Resep 2

A.Kelengkapan Resep
Pada Resep terdapat :

1. Nama Dokter :Dr.Ferry


2. Alamat :Jl.A Yani 46 Mojolegi Mojoagung Jombang

22
3. Tanggal Penulisan Resep :
4. Nama pasien :Ny.Solikah
5. Alamat Pasien :Kebondalem

B.Tinjauan obat pada resep


1.Loratadine
a.Indikasi
Obat ini digunakan untuk meredakan gejalaalergi seperti hay
fever,urtikaria
b.Komposisi
Loratadine10mg
c.Dosis
Dws&anak usia lebih dari 12thn : 10mg sekali sehari atau 5mg dua
kali sehari. Anak usia 2-12thn:BB kurang dari 30kg:5mg sekali sehari BB
lebih dari 30:10mg seali sehari.

d.Aturan pakai
Dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
e.Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap loratadine
f.Efek samping
Yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah :signifikan :sakit
kepala , Mengantuk kelelahan ,gugup.

2.Dexamethasone
a. Indikasi
Sebagai antiinflamasi imunosupresan ,misalnya pada penyakit sendi
inflamatori,meningitis bakterial,ataupun eksaserbasi akut
mutlipesklerosis
b.komposisi
Dexamethasone 0,5mg
c.Dosis

23
Dewasa :0000,5-9mg/hari dalam dosis terbagi.
Anak:Dosis awal 0,02-0,3mg/kg setiap hari dalam3-4 dosis terbagi.
d.Aturan pakai
Diberikan bersama dengan makan atau sesudah makan
e.Kontra indikasi
Infeksi jamur sistemik,infeksi sistemik kecuali diobati dengan anti infeksi
spesifik. Perforasi membran gendang (otic).Pemberian vaksin virus
hidup
f.Efek samping
Sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh ,demam,nyeri tulang atau
sendi ,sakit mata atau tekanan pada mata
3.Cefadroxil
a.Indikasi
Cefadroxil adalah untuk infeksi kulit, infeksi saluran kemih, abses
jaringan lunak, selulitis, faringitis, tonsillitis, infeksi telinga, gonorrhea,
serta infeksi pasca operasi.
b.Komposisi
Cefadroxil 500 mg
c.Dosis
1.Kondisi: Faringitis atau tonsilitis akibat infeksi Streptococcus
Dewasa: 1.000 mg, 1 kali sehari atau 500 mg, 2 kali sehari, selama 10 hari.
Anak-anak dengan berat badan (BB) <40 kg: 30 mg/kgBB per hari
yang dibagi ke dalam 1–2 kali pemberian, selama 10 hari.
Dewasa: 2.000 mg per hari, dikonsumsi 1 jam sebelum pasien menjalani
operasi pada gigi atau tindakan medis khusus pada saluran pernapasan.
Anak-anak: 50 mg/kgBB per hari, dikonsumsi 1 jam sebelum pasien
menjalani operasi pada gigi atau tindakan medis khusus pada saluran
pernapasan. Dosis tidak boleh melebihi 2.000 mg.
d.Aturan Pakai
Sesudah makan
e.Kontra Indikasi

24
Hipersensitif terhadap cefadroxil
f.Efek samping
Dapat melibatkan berbagai sistem, antara lain saluran pencernaan,
disfungsi hepar, genitalia, serta reaksi hipersensitivitas yang dapat
mengancam jiwa. Efek samping yang melibatkan saluran pencernaan,
antara lain dispepsia, mual, muntah, dan diare
Resep 3

A.Kelengkapan Resep
Pada Resep terdapat :

1. Nama Dokter :Dr.Ferry


2. Alamat :Jl.A Yani 46 Mojolegi Mojoagung Jombang
3. Tanggal Penulisan Resep:
4. Nama pasien :Tn.Arifin
5. Alamat Pasien :Kemodo

B.Tinjauan obat pada resep


1.Paracetamol
a.Indikasi

25
Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang
seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, serta menurunkan demam.
b.Komposisi
Setiap tablet mengandung Paracetamol 500 mg.

c.Dosis
Dewasa: 1-2 kaplet, 3-4 kali per hari. Penggunaan maximum 8
kaplet per hari. Anak 7-12 tahun : 0.5 - 1 kaplet, 3-4 kali per hari.
Penggunaan maximum 4 kaplet per hari.
d.Aturan pakai
Obat dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
e.Kontra indikasi
Parasetamol jangan diberikan kepada penderita hipersensitif/alergi
terhadap Paracetamol. Penderita gangguan fungsi hati berat.
f.Efek samping
Efek samping: Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping
tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek
samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga
medis. yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah Penggunaan
untuk jangka waktu lama dan dosis besar dapat
menyebabkan kerusakan fungsi hati.Reaksi hipersensitifitas/ alergi.
2.Fargetik
a. Indikasi:
Sakit kepala, sakit gigi, nyeri waktu haid, nyeri paska bedah, nyeri
otot.
b. Komposisi
Mefenamic acid 500 mg.
c. Dosis:
Dewasa dan anak 500 mg, selanjutnya 250 mg tiap 6 jam.
d. Aturan pakai
Sesudah makan.

26
e. Kontra indikasi
Hipersensitvitas, luka lambung, gangguan hati, ginjal, hamil.
f. Efek samping
Sakit kepala, gugup, muntah, berupa diare, hematemesis (muntah
darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal
dan bengkak, sakit tenggorokan dan demam.

3.Inflason
a. Indikasi
Untuk mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang menyebabkan
peradangan, untuk mengatasi berbagai kondisi alergi, sebagai agen anti
alergi, imunosupresan, dan anti inflamasi.
b. Komposis
Mengandung zat aktif prednisone.
c. Dosis: Dewasa
Dosis awal 4 - 48 mg/hari dalam 1 - 4 dosis terbagi.Dapat
diberikan dalam dosis yang lebih besar sesuai kebutuhan.
d. Aturan pakai
Sesudah makan.
e. Kontra indikasi
Iinfeksi jamur sistemik, bersamaan vaksin hidup atau hidup
dilemahkan (pada pasien yang menerima dosis imunosupresif).
f. Efek samping
Insomnia, sakit kepala, peningkatan kerentanan dan keparahan
infeksi

27
Resep 4

A.Kelengkapan Resep
Pada Resep terdapat :

1. Nama Dokter :Dr.Ferry


2. Alamat :Jl.A Yani 46 Mojolegi Mojoagung Jombang
3. Tanggal Penulisan Resep:
4. Nama pasien :Tn.Khoirul
5. Alamat Pasien :Karangwinong

B.Tinjauan obat pada resep


1.Berlosid tab

a. Indikasi
Kelebihan asam lambung, tukak lambung, tukak usus dua belas jari.
b. Komposisi
Aluminium hidroksida 261,4 mg, Magnesium hidroksida 200 mg,
dimetikon 40 mg per tiap tablet.
c. Efek samping
Diare, mual, mulut kering.
d. Dosis
Anak 6-12 thn sehari 4 kali 1/2 tab 1-2 jam, dewasa sehari 4 kali 1 tab

28
e. Kontra indikasi
Gangguan fungsi ginjal berat, hipersensitif.
f. Aturan minum
Diminum sebelum makan atau sebelum tidur

2.Gasela tablet

a. Indikasi
Pengobatan jangka pendek dan terapi pemeliharaan tukak usus 12 jari
aktif, tukak lambung
b. Komposisi
Ranitidine 150 mg
c. Efek Samping
Sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri perut, konstipasi
d. Dosis
Dewasa 2 kali 1 tab sehari
e. Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap obat
f. Aturan Minum
Sebelum makan atau sebelum tidur

3.Fargetix
a. Indikasi
Sakit kepala, sakit gigi, nyeri paska bedah, nyeri otot
b. Komposisi
Mefenamic Acid 500 mg
c. Efek Samping
Sistem pencernaan, mengantuk, ruam kulit
d. Dosis
Dewasa dan Anak >14 thn 1 tab sehari
e. Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap obat,gangguan ginjal berat.
f. Aturan Minum
Diminum sesudah makan

29
4.Dextaco tablet
a. Indikasi
Mengatasi alergi dengan terapi kostikosteroid
b. Komposisi
Dexamethasone 0,5 mg, Dekschlorfeniramin maleat 2mg
c. Efek Samping
Antihistamin dapat menimbulkan rasa kantuk, mual, nyeri otot,
gelisah, iritasi lambung.
d. Dosis
Dewasa dan anak >12thn 1 kapl, anak 6-12 thn 1/2 kapl
e. Kontra Indikasi
Penderita tukak lambung.
Resep 5

A.Kelengkapan Resep
Pada Resep terdapat :

1. Nama Dokter :Dr.Ferry


2. Alamat :Jl.A Yani 46 Mojolegi Mojoagung Jombang
3. Tanggal Penulisan Resep:
4. Nama pasien :Nn.Mila Rosa
5. Alamat Pasien : Japanan

30
B.Tinjauan obat pada resep
1.Grantusif
a. Indikasi
Untuk mengobati batuk yang disertai alergi.
b. Komposisi
Dextromethorphan HBr 15 mg, Guaifenesin 100 mg, Diphenhydramine
HCl 5 mg.
c. Efek samping
Mulut terasa kering, mengantuk, pusing, mual, konstipasi.
d. Dosis
Dewasa dan Anak > 12 th : 3 kali sehari 1 - 2 kaplet. Anak 6-12 tahun :
3 kali sehari 0.5 - 1 kaplet. Atau menurut petunjuk dokter
e. Kontra indikasi
Hipersensitivitas, gangguan fungsi hati, asma akut, dan laktasi
f. Aturan minum
2 kali sehari 1 tablet sesuah makan

2.Dexamethasone

a. Indikasi
Obat antiradang yang digunakan pada berbagai kondisi peradangan,
seperti reaksi alergi,
b. Komposisi
Deksamethason 0,5 mg
c. Efek samping
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabakan timbulnya sindrom
cushing, gangguan gastrointestinal,sakit kepala, gangguan siklus haid
d. Dosis
Dewasa sehari 0,5 – 9 mg, tunggal atau dibagi dalam 2-4x pemberian.
e. Kontra indikasi
Tukak lambung dan duodenum, anastomosis simpleks pada mata,
herpes simpleks pada mata, osteoporosis, sindroma cushing, psikosis akut,
infeksi fungi sistemik, penderita yang sensitif terhadap obat tersebut dan
komponennya.

31
f. Aturan minum
3 kali sehari 1 tablet sesuah makan
2 Bronex
a. Indikasi
Sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak ( pengencer
dahak)
b. Komposisi
Bromheksin HCL 8 mg
c. Efek samping
Dapat terjadi mual, diare, gangguan pencernaan, rasa penuh diperut
d. Dosis
Dewasa dan anak di atas umur 10 tahun : 1 tablet 3 x sehari. Anak 5 –
10 tahun : ½ tablet 3 x sehari. Anak 2 – 5 tahun : ½ tablet 2 x sehari
e. Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap bromhexin
f. Aturan minum
3 kali sehari 1 tablet

Resep 6

32
A.Kelengkapan Resep
Pada Resep terdapat :

1. Nama Dokter :Dr.Ferry


2. Alamat :Jl.A Yani 46 Mojolegi Mojoagung Jombang
3. Tanggal Penulisan Resep:
4. Nama pasien :An.Arga
5. Alamat Pasien : Sumberjo

B.Tinjauan obat pada resep

1.Paracetamol
a.Indikasi
Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang
seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, serta menurunkan demam.
b.Komposisi
Setiap tablet mengandung Paracetamol 500 mg.
c.Dosis
Dewasa: 1-2 kaplet, 3-4 kali per hari. Penggunaan maximum 8
kaplet per hari. Anak 7-12 tahun : 0.5 - 1 kaplet, 3-4 kali per hari.
Penggunaan maximum 4 kaplet per hari.
d.Aturan pakai
Obat dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
e.Kontra indikasi
Parasetamol jangan diberikan kepada penderita hipersensitif/alergi
terhadap Paracetamol. Penderita gangguan fungsi hati berat.
f.Efek samping
Efek samping: Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping
tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek
samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga
medis. yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah Penggunaan

33
untuk jangka waktu lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan
fungsi hati.Reaksi hipersensitifitas/ alergi.

2.Ibuprofen
a. Indikasi
Untuk nyeri ringan sampai nyeri sedang antara lain nyeri pada
penyakit gigi atau pencabutan gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala.
b. Komposisi
Ibuprofen 400mg
c. Dosis
Dewasa dosis yangdianjurkan 200-250 mg 3-4 kali sehari
d. Aturan pakai
Sesudah makan
e. Kontra indikasi
Hipersensitif
f. Efek samping
Pusing, diare, mual muntah.
3.Vitamin B complex
a. Indikasi
Membantu memenuhi kebutuhan vitamin B kompleks.
b. Komposis
Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6.
c. Dosis
2kali sehari 1 tablet.
d. Aturan pakai
Sesudah makan.
e. Kontra indikasi
Hipersensitif
f. Efek samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan
sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang
berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis.

34
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelayanan kesehatan di Klinik Assalamah yaitu pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif , preventif , kuratif , rehabilitatif.
2. Pelayananmya biasanya dilihat dari awal pendaftaran dibagian
administrasi, dimana ada rawat jalan atau rawat tindakan
3. Sistem pengelolahan obat diKlinik yaitu pengelolahan tersebut sesuai
dengan prosedur meliput i perencanaan, pengadaan , penerimaan ,
penyimpanan , dan pelaporan.
4. Di Klinik juga memberikan pelayanan gratis kepada pasien pengguna
BPJS.
5.2 Saran
1. Diharapkan agar selalu memberikan pelayanan yang terbaik, terlebih pada
kecepatan dalam pelayanan masalah yang ada.
2. Untuk Ruang peracikan disarankan menggunakan blender untuk peracikan
puyer yangcukup banyak , untuk mempercepat dalam peracikan.

35
DAFTAR PUSTAKA

Widia wati , Puppy. “ LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PUKESMAS WONOSALAM” Tahun 2022

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/ibuprofen-400-mg-10-tablet

Berlosid tab iso hal 312 dan https://www.klikdokter.com (efek samping obat),

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/vitamin-b-complex-10-tablet

Acifar ISO hal 161, Loratadine ISO hal 68, Vit C ISO hal 404

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/paracetamol-500-mg-10-kaplet

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/inflason-5-mg-10-tablet

https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/kmk11972004.pdf

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/cefadroxil-500-mg-10-kapsul

https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/dexa-m-0-75-mg-10-tablet

https://diskes.baliprov.go.id/pkrs-promosi-kesehatan-rumah-sakit/ (Artikel dari :


Ni Kadek Widiastuti, SKM,MPH)

Gasela iso hal 314 Fargetix iso hal 11 Dextaco iso hal 63

.https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/kmk11972004.pdf

http://repositori.unsil.ac.id/3814/3/BAB%20II.pdf

Https://sista.polindra.ac.id

Http://repository.teknokrat.ac.id

Http://repository.ekuitas ac.id

.http://avilaputri01.blogspot.com/2017/03/komunikasi-informasi-dan-edukasi-
kie.html?m=1

Https://e-journal.uajy.ac.id

36
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu stok

Lampiran 2. Etiket

Lampiran 3. Kuitansi

37
Lampiran 4. Alur pelayanan pasien

Lampiran 5. Bagan Struktur Organisai

Lampiran 6. Denah Klinik Assalamah

38
Lampiran 7. Denah Lokasi

Lampiran 8. Dokumentasi

39
40

Anda mungkin juga menyukai