Anda di halaman 1dari 12

Status Ginekologi

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
◦ Persiapan pasienà kosongkan kandung kemih
◦ Informed consent
◦ Didampingi oleh bidan/ perawat
◦ Komunikasi selama pemeriksaanà mengurangi rasa tidak nyaman, menimbulkan
perasaan tenang

◦ Abdomen: evaluasi adanya massa dan karakteristiknya


POSISI PEMERIKSAAN
◦ Dimulai dengan posisi berbaring dengan kepala sedikit elevasi (membentuk sudut 30
derajat), kaki diletakkan diatas drape, membentuk posisi litotomy
◦ Posisi pemeriksa duduk dengan lampu penerangan setinggi dada
INSPEKSI
◦ Mons pubis
◦ Labia mayora
◦ Labia minora
◦ Perineum
◦ Kelenjar bartholin
◦ Kelenjar skene
PEMERIKSAAN SPECULUM
◦ Persiapan spekulum (dihangatkan)

◦ Pemberian lubrikan ? (prepubertal,


postmenopause, iritasi/lesi pada vagina

◦ Insersi speculum
PEMERIKSAAN BIMANUAL
◦ Pemeriksaan ginekologi dengan cara palpasi kedua tangan pada abdominal dan
vaginal

◦ Dilakukan dengan penekanan tangan kiri di abdomen ke arah simphisis/ ke arah


inferior (downward), kemudian jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dimasukan
melalui introitus vagina sampai ke fornix kemudian dilakukan penekanan ke anterior

◦ Selama pemeriksaan akan didapat kesan perabaan organ pelvis oleh kedua tangan
pemeriksa à periksa permukaan cervix (licin, massa, rapuh, dilatasi cervix), nyeri
goyang portio?, evaluasi uterus (posisi, ukuran, massa), evaluasi kedua adnexa (massa,
nyeri tekan)
PEMERIKSAAN BIMANUAL
Posisi uterus
PEMERIKSAAN RECTOVAGINA
◦ Pemeriksaan serupa dengan pemeriksaan bimanual dengan perubahan pada jari jari
tengah diinsersikan kedalam anus
◦ Pemberian lubrikan
◦ Sudut insersi anus, keanterior 1-2 cm lalu keposterior
◦ Palpasi ligamen uterosacral, integritas lumen rectum
◦ Pengambilan sampel
PEMERIKSAAN RECTOVAGINA

Anda mungkin juga menyukai