Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH PROVINSI NTT

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

ASSESSMENT CENTER

FORM DATA CRITICAL INCIDENT

Nama : Petronela Dula,S.ST, M.Kes


Jabatan : Kepala Bidang Humas dan PSDM

1. Ceritakan kejadian yang pernah Anda alami di dalam pekerjaan (boleh sewaktu
bekerja di tempat/ posisi lain sebelum yang sekarang) selama dua tahun
terakhir ini yang dampak atau hasilnya merupakan suatu sukses besar yang
paling membanggakan bagi Anda. (Topiknya bebas, boleh mengenai apa
saja. Contohnya bisa mengenai perjuangan/ keberhasilan mencapai target
tinggi atau program penting yang telah dilaksanakan, problem sulit yang
akhirnya bisa diatasi, dan sebagainya).

Topik kejadian Penanganan Covid 19 di RSUD Bajawa


Waktu kejadian (seingatnya): Tgl …….. bln Mei th 2020 sampai Mei 2021

Tuturkan garis besar kejadiannya secara runtut dan bagaimana situasinya?

Pada awal pandemic covid 19 yaitu di akhir tahun 2019, berita merebaknya
Covid 19 cukup membuat panik seluruh masyarakat tidak terkecuali seluruh
civitas Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa dalam menghadapi kondisi
darurat penanganan wabah covid-19 ditengah keterbatasan dalam berbagai
aspek ( SDM, sarana prasarana, ruangan perawatan, peralatan, obat-obatan
dan penunjang lainnya ), terlebih setelah Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Secon Line oleh Gubernur Nusa Tenggara
Timur dalam Surat keptusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor
20/KEP/HK/2020 tentang Rumah Sakit Secon Line, yang menegaskan bahwa
Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kepada masyarakat yang positif
terconfirmasi covid-19. Kegelisahan dan kekewatiran kami pihak Manajemen
Rumah Sakit adalah ketiadaan unit/ruangan maupun lahan Rumah sakit
untuk dibangun Ruangan Perawatan Covid-19. Dalam koordinasi dengan
Sekda Ngada sebagai ketua Gugus Tugas Kabupaten Ngada muncul berbagai
usulan antara lain Ruangan perawatan dewasa Anggrek yang selama ini

Form CI - 1
menjadi ruangan perawatan pasien umum diusulkan sementara dipindahkan
ke Puskesmas Kota atau Surisina sehingga ruangan tersebut dapat digunakan
sebagai ruangan perawatan Covid 19. Ada sebagian mengusulkan untuk
menggunakan ruangan yang dipersiapkan untuk pelayanan Haemodialisis
yang baru saja selesai dibangun dengan kapasitas 6 tempat tidur. Namun
setelah dipertimbangkan daya tampung terlalu kecil dan tidak bisa
menampung jika terjadi eskalasi kenaikan kasus. Selain itu dikwatirkan
resiko penyebaran karena untuk menuju ke ruangan dimaksud pasien Covid
19 harus melewati area umum, dan. akan mengalami banyak kesulitan jika
salah satu unit perawatan harus pindah dari area Rumah Sakit.
Dalam situasi sulit dan penuh dilematis kami memberikan pertimbangan
kepada direktur dan Sekda Ngada bahwa yang paling relevan dan efektif
adalah ruangan manajemen mulai dari ruangan direktur, ruangan bidang-
bidang, tata usaha sampai ruangan keuangan. Pertimbangannya adalah
kantor manajemen Rumah Sakit cukup luas dan panjang dengan daya
tampung diperkirakan 20 tempat tidur, ruanganya langsung bersambungan
dengan UGD Covid 19 yang bersebelahan dengan ruangan UGD umum,
sehingga memudahkan transportasi pasien setelah discreening awal.
Manajemen RS terpaksa harus dipindahkan ke Unit Transfusi Darah Rumah
Sakit (UTDRS ) dan unit haemodialisis, yang belum bisa digunakan. Pendapat
dan usulan kami diterima oleh Direktur dan Sekda Ngada sebagai pengambil
keputusan, Pada akhirnya ruangan manajemen direnovasi untuk dijadikan
ruangan perawatan Covid 19 di RSUD Bajawa. Pemenuhan kebutuhan SDM,
Obat-obatan, peralatan medis dan penunjang lainnya mengikuti setelah unit
perawatan covid-19 tersedia. Hal tersebut memberikan kepuasan dan
kelegaan kepada seluruh civitas Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa karena
pelayanan kepada pasien Covid-19 dapat diberikan secara optimal di RSUD
Bajawa.

Mengapa kejadian ini menjadi pengalaman membanggakan bagi Anda di dua


tahun ini?

Pengalaman ini menjadi pengalaman membanggakan karena direfleksikan


terdapat nilai juang yang tinggi yang mana harus dapat mengoptimalkan
pelayanan kepada masyarakat dalam situasi darurat di tengah banyak
keterbatasan secara khusus dengan luas lahan Rumah Sakit Umum Daerah
Bajawa yang relative kecil dan tidak memungkinkan. Selain itu semangat
pengorbanan pihak manajemen rumah Sakit harus berpindah tempat dengan
ruangan yang kurang memenuhi syarat untuk bekerja ,dengan mengiklaskan area
manajemen direnovasi menjadi ruangan Perawatan Covid-19

Form CI - 2
Siapa saja yang terlibat? Apa peran Anda dan mereka dalam kejadian itu?

Dalam konteks ini banyak pihak yang terlibat untuk menyukseskan


pembangunan Unit isolasi Covid 19 di RSUD Bajawa antara lain :
1) Bupati sebagai pengambil keputusan dan pemilik Rumah sakit.
2) Sekda Ngada sebagai Pihak yang menjembatani usulan Rumah Sakit
3) Direktur dan Manajemen Rumah Sakit
4) BP-Litbang
5) Badan Keuangan Daerah.
6) Dinas Perumahan.

Pikiran, perasaan, keinginan apa saja yang ada pada Anda waktu itu ?

Pikiran, perasaan dan keinginan yang muncul pada saat itu adalah dalam situasi
sesulit apapun menghadapi wabah pandemi covid-19 sudah menjadi tanggung
jawab Rumah sakit memberikan penanganan kepada masyarakat yang telah
positif terkonfirmasi Covid-19. Karena Rumah Sakit lah benteng terakhir
penanganan atau penyembuhan orang yang sudah positif terkonfirmasi covid-19.
Kepuasanndan kelegaan dirasakan setelah ruangan perawatan Covid-19 selesai
dibangun baru ada pasien Covid-19 yang harus dirawat di ruangan isolasi
tersebut.

Apa saja yang Anda lakukan saat itu ? Upaya apa yang menjadikan Anda
berhasil ?

Upaya yang menjadikan hal ini berhasil adalah :


1) Memberikan pertimbangan teknis kepada atasan dengan baik
2) Kerjasama lintas Program dan Lintas Sektor dengan pemahaman dan
tujuan yang sama yaitu tersedianyan unit Pelayanan Covid-19 yang baik
di RSUD bajawa
3) Bersama atasan memberikan petunjuk teknis pembangunan unit
Perawatan Covid 19 di RSUD Bajawa dengan penambahan unit yang
diperlukan

Bagaimana akhir dari kejadian itu? Apa yang terjadi ?

1) Berpindahnya Manajemen ke Unit Transfusi Darah Rumah Sakit ( UTDRS )


2) Adanya Pembangunan Ruang rawat Covid-19
3) Terlayaninya masyarakat yang positif terkonfirmasi Covid -19 yang
dibutuhkan rawat nginap.
Form CI - 3
2. Ceritakan kejadian yang permah Anda alami di dalam pekerjaan (boleh sewaktu
bekerja di tempat/ posisi lain sebelum yang sekarang) selama dua tahun
terakhir ini yang merupakan suatu kegagalan yang paling mengecewakan
bagi Anda. (Topiknya bebas, boleh mengenai apa saja. Contohnya, bisa
mengenai perjuangan mencapai target yang gagal, program penting yang
akhirnya tidak terlaksana, problem sulit yang akhirnya tidak terpecahkan, dan
sebagainya).

Topik kejadian : Penyelesaian Masalah Etik di Rumah Sakit.”


Waktu kejadian (seingatnya): Tgl 13 bln Mei th 2022 sampai ...............................................

Tuturkan garis besar kejadiannya secara runtut dan bagaimana situasinya?

Pada tanggal 27 april 2022 saya sebagai Kepala Bidang Humas dan PSDM
mendapat laporan dari kepala Seksi Humas bahwa ada laporan komplain dari
keluarga pasien terhadap terjadinya kejadian yang tidak diinginkan di salah satu
unit di Rumah Sakit yang menyebabkan cedera pada kaki keluarganya.
Berdasarkan laporan tersebut saya sebagai Kepala Bidang Humas dan PSDM
melakukan penelusuran terhadap kasus tersebut. Hasil penelusuran kami terbukti
secara fakta bahwa betul telah terjadi hal tersebut.Selanjutnya kami memberikan
laporan kepada direktur Rumah Sakit baik lisan maupun tertulis.
Kedudukan saya juga sebagai sekretaris Komite Etik. Pada tanggal 28 April 2022
Komite Etik Rumah Sakit juga mendapatkan surat direktur yang berisikan
instruksi untuk segera melakukan pertemuan evaluasi etik terhadap dokter yang
bertugas sebagai leader dalam pemberian Asuhan kepada pasien bersangkutan.
Pada tanggal 11 Mei 2022, Ketua Komite Etik mengundang anggota tim komite
etik melakukan pertemuan dan bersepakat mengeluarkan surat panggilan
kepada dokter yang bertugas sebagai Penanggung jawab pasien pada saat
kejadian.
Tanggal 12 Mei 2022 Komite etik mengeluarkan surat penggilan kepada Dokter
penanggung jawab untuk menghadiri rapat evaluasi terhadap kasus yang terjadi
pada tanggal 13 mei 2022, tembusan direktur dan para kepala bidang.
Pada tanggal 13 mei 2022, dilaksanakan pertemuan evaluasi etik yang dihadiri
Direktur RSUD Bajawa, Dokter Penanggung jawab Pasien, Kepala Bidang Medik
dan Keperawatan, saya sebagai kepala bidan Humas dan PSDM merangkap
sekretaris Komite etik serta seluruh tim Komite Etikdan Hukum RSUD Bajawa.
Agenda Pertemuan pengantar oleh moderator, Doa oleh salah satu anggota
komite etik, Penyampaian materi terkait regulasi-regulasi yang mengatur tentang
etik yang berhubungan dengan kasus yang terjadi, sanggahan dari dokter
penanggung jawab pasien, Penegasan dan arahan direktur, Rekomendasi.
Penyampaian awal dari ketua komite etik bahwa pertemuan tersebut
merupakan pertemuan evaluasi untuk semua,tidak untuk mencari kesalahan atau
menghakimi, namun menjadi momen refleksi bagi semua untuk dapat
memperbaiki sehingga ke depan hal yang sama tidak terulang lagi.

Form CI - 4
Namun hasil pertemuan Dokter penanggungjawab pasien menolak karena
sebelum pertemuan evaluasi etik, dirinya telah mendapat surat direktur untuk
sementara hanya boleh melayani pasien di unit tertentu, tidak boleh memberikan
pelayanan secara umum sesuai tugasnya sebagai bentuk punishment, sambil
menunggu hasil evaluasi baik dari komite medik maupun komite etik.
Pertemuan diakhiri dengan pernyataan dokter penanggungjawab bahwa
karena kewenangan klinisnya dicabut sehingga dirinya tidak perlu melaksanakan
tugas, dan menyatakan akan dilanjutkan melalui jalur hukum. Sedangkan
direktur menyatakan tidak pernah mencabut kewenangan klinisnya tapi
merupakan sebuah teguran/punishment pimpinan sambil menunggu evaluasi
dari komite medic dan komite etik. Akhir pertemuan, direktur mempersilahkan
dokter penanggungjawab pasien tersebut melanjutkan ke jalur hukum.

Mengapa kejadian ini menjadi pengalaman paling mengecewakan bagi Anda di


dua tahun ini?

Saya sebagai kepala bidang sekaligus sebagai sekretaris komite melihat kejadian
ini menjadi pengalaman yang paling mengecewakan . Hal ini disebabkan karena
tidak adanya kerendahan hati untuk melihat kejadian ini sebagai sebuah
masalah besar yang menyebabkan pasien harus lebih menderita dan menjadi
moment refleksi untuk memperbaiki agar kedepan tidak terjadi hal yang
sama.Tujuan forum ini adalah memperbaiki mutu layanan demi meningkatkan
kualitas pelayanan dengan memperhatik hak dan keselamatan pasien
Kekecewaan besar saya terlebih pada keputusan akhir baik yang dinyatakan
dokter penanggungjawab pasien maupun oleh direktur sebagai pimpinan.

Siapa saja yang terlibat? Apa peran Anda dan mereka dalam kejadian itu?

Direktur RSUD bajawa


Dokter Penanggungjawab Pasien
Kepala Bidang Medik dan Keperawatan
Kepala Bidang Humas dan PSDM
Ketua Komite Etik dan Hukum RSUD Bajawa dan anggota

Pikiran, perasaan, keinginan apa saja yang ada pada Anda waktu itu ?

Pikiran saya saat itu sangat mengecewakan karena sangat berdampak kepada
pelayanan pasien dan sangat menyita waktu dan energi semua pihak hanya
untuk permasalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi. Dalam refleksi pribadi
saya, segala sesuatu di muka bumi ini tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan
bisa terjadi kalau ada kerendahan hati, berjiwa besar untuk dievaluasi dan
kemauan untuk memperbaik diri, menjauhkan diri dari segala kesombongan,
keangkuhan, gensi dan egoisme dan yang terpenting adalah Tempatkan
Form CI - 5
kepentingan umum jauh diatas kepentingan pribadi apalagi pasien yang sedang
menantikan uluran tangan kasih petugas medis sebagai perpanjangan tangan
Tuhan
Keinginan kami saat itu,semua harus dapat melihat, forum evaluasi merupakan
moment berharga untuk mengevaluasi semua baik manajmen, Dokter
penanggung jawab dan seluruh Profesional Pemberi asuhan Pasien, sistim
pelayanan, Sarana dan prasarana,dll sehingga dapat memperbaiki kualitas
pelayanan ke depan dan hal yang sama tidak boleh terjadi. Fokus pelayanan kita
pada Keselamatan pasien.

Apa saja yang Anda lakukan saat itu ? Apa yang telah Anda upayakan ?

Saya sebagai Kepala Bidang dan sebagai sekretaris komite memberikan saran
dan upaya mediasi, pelayanan kepada pasien tidak terganggu, masalah ini
segera diselesaikan secara interen Rumah Sakit, dan kami memberikan
beberapa rekomendasi untuk segera ditindak lanjuti demi perbaikan kualitas
pelayanan

Bagaimana akhir dari kejadian itu? Mengapa hal itu terjadi ?

Akhir dari kejadian ini, dokter Penanggung Jawab Pasien menuntut akan
menempuh jalur hukum, dan direktur rumah Sakit menanti proses hukum.
Komite etik memberikan rekomendasi agar masalah ini diselesaikan secara intern
dan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki sistim pelayanan mulai dari revisi
SOP, audit peralatan, monitoring dan pendampingan oleh bidang terkait.

Bajawa,19 Mei 2022.

( PETRONELA DULA, S.ST, M.Kes )

Form CI - 6
---Tim Assesor SDM Aparatur Provinsi Nusa Tenggara Timur---

Form CI - 7

Anda mungkin juga menyukai