Anda di halaman 1dari 12

Pas foto

berwarna
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PUSAT PENILAIAN KOMPETENSI ASN (ASSESSMENT CENTER) 3X4
JL. Mayjend Soetoyo No 12. Jakarta Timur- 13640
Telp. 021 8093008.

FORM Q-KOMPETENSI

I. IDENTITAS PESERTA

1. Nomor : ............................................................................
2. Nama : AHMAD MAHENDRA

3. Tempat / Tgl. Lahir : BOYOLALI / 26 OKTOBER 1969


4. Jabatan saat ini : KEPALA BIRO UMUM SEKRETARIAT
JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN

II. PEKERJAAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan tempat yang sudah


disediakan. (apabila tempat yang disediakan kurang, Saudara dapat
menggunakan lembar sebaliknya)

1. Ceritakan mengenai permasalahan terbesar yang pernah Saudara temui


dalam menjalankan tugas. Apa yang menjadi penyebabnya dan bagaimana
cara Saudara mengatasi atau memecahkan permasalahan tersebut?

Ada dua hal yang menjadi permasalahan terbesar yang ditemui dalam
menjalankan tugas.
1. Menjaga netralitas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ketika
pimpinan lembaga bisa datang dari Partai Politik atau Golongan
tertentu. Cara mengatasinya tetap menjaga netralitas dan kerja
profesional.
2. Sering munculnya konflik kepentingan. Pada kerja – kerja kolaboratif
sebelumnya, yang cenderung “kolosal” dengan merangkul pemangku
kepentingan yang menyangkut kekuasaan politik daerah (pasca
otonomin daerah) hal seperti ini sering ditemui. Conflict of interest ini
tidak selalu dilatar belakangi oleh kepentingan politik dan pembagian
anggaran, maupun kepentingan ekonomi dalam kerja – kerja

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 1


kebudayaan benturan kepentingan terkadang hanya dilatarbelakangi
keinginan tampil atau keinginan terkenal, dan sejenisnya. Pada
pengalaman di Biro Umum, benturan kepentingan seperti di atas
terjadi karena memang cakupannya yang luas dan sering dalam skala
yang sangat besar. Pemecahannya, adalah sosialisasi dan
komunikasi yang terbuka dengan pihak-pihak pemangku
kepentingan. Dengan konsep yang kuat, selama ini pemberian
pemahaman terhadap para pihak pemangku kepentingan berjalan
dengan baik.

2. a. Berikan contoh perencanaan berdampak strategis yang pernah


Saudara buat bagi instansi/organisasi tempat Saudara bekerja!

SIPLah, aplikasi sistem elektronik yang dapat digunakan sekolah untuk


melaksanakan proses PBJ secara daring yang dananya bersumber dari
Dana BOS.
Sistem Pengadaan Barang dan Jasa di Sekolah (SIPLah) menjadi
solusi faktual adanya tren perkembangan pelaporan dana BOS Online
yang tidak pernah sampai 605 bahkan cenderung menurun. Dan, akibat
pelaporan yang tidak maksimal, efisiensi pemanfaatan dana BOS
diragukan oleh Kementerian Keuangan.
Dengan SIPLah, maka rekapitulasi realisasi Dana BOS menjadi real
time, mempermudah pelaporan sekolah, meningkatkan tata kelola PBJ
Sekolah, terciptanya kompetisi harga terbaik, meningkatkan peran serta
UMKM di sekitar sekolah ke pasar nasional, dan data transaksi SIPLah
menjadi dasar pembuatan paket kebijakan.
Dalam proses perencanaan SIPLah diperhitungkan kemungkinan
marketplace yang mampu terlibat sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. SIPLah ini mampu mengatasi persoalan
pengadaan barang/jasa sekolah yang tidak bisa menggunakan
ketentuan dalam Perpres 16 Tahun 2018, sehingga Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dapat membuat pedoman pengadaan
barang/jasa sekolah. Dalam pembahasan pedoman pengadaan
barang/jasa sekolah, Kemendikbud melibatkan LKPP dan Kemendagri
untuk pastikan sinkronisasi norma peraturan.
Dampaknya, rekapitulasi realisasi Dana BOS menjadi real time sehingga
lebih akuntabel dan transparan. Transaksi meningkat hingga Rp 50 miliar
dengan baru 500 sekolah yang telah memanfaatkan SIPLah, dan sudah
ada enam marketplace yang menjadi kanal penyedia barang dan jasa.

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 2


Menjadikan Peringatan HARDIKNAS sebagai sebuah Platform.
Disebut platform, karena HARDIKNAS bukan hanya upacara seperti
sebelumnya terjadi di tiap tanggal 2 Mei. Mulai tahun 2019 ini,
HARDIKNAS yang mengambil tema “Menguatkan Pendidikan,
Memajukan Kebudayaan” terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan yang
melibatkan banyak pemangku kepentingan, dan dilakukan di seluruh
Indonesia secara serentak dengan kegiatan unjuk kinerja
pembangunan pendidikan dan kebudayaan, pemberian apresiasi
kepada pihak yang memiliki peran dalam bidang pendidikan dan
kebudayaan di tiap wilayah, menyelenggarakan kegiatan dalam rangka
percepatan Gerakan Literasi Nasional dari Aceh hingga Papua
mencakup seluruh provinsi di Indonesia, dan upacara Hari Pendidikan
Nasional 2 Mei. Dampak strategisnya adalah penanaman sifat patriotis
tidak terpusat, tapi dilakukan di banyak daerah di Indonesia yang
melibatkan generasi muda penerus cita-cita bangsa. Seperti
menyatukannya dengan gerakan literasi nasional, dampaknya terasa
pada keterlibatan partisipatif pemangku kepentingan dengan
menjadikan banyak kegiatan di daerah secara terpusat, bukan kegiatan
terpisah dan tersendiri seperti selama ini terjadi.

Fasilitasi Pengiriman Misi Kebudayaan ke Luar Negeri (program di


Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Ditjen Kebudayaan,
Kemendikbud) memiliki dampak strategis dengan melibatkan banyak
pelaku budaya di Indonesia yang selama ini melakukan misi
kebudayaan secara sendiri-sendiri, sehingga pemerintah tidak bisa
memantau konten misi budaya yang dibawa ke Luar Negeri, apakah
berdampak negatif atau positif bagi pembangunan citra Indonesia di
masyarakat Internasional. Fasilitasi misi kebudayaan ke berbagai
negara ini, meliputi kegiatan pergelaran, festival, lomba, pameran,
seminar dan konferensi serta workshop / training. Permintaan
pengiriman misi ke Luar Negeri secara signifikan naik terus setiap
tahun, sehingga permintaan tidak dapat 100% dipenuhi tiap tahunnya,
ternyata berdampak makin banyaknya pelaku budaya yang terlibat
sebagai influencer untuk mempengaruhi pemahaman dunia
Internasional tentang Indonesia. Dampak lain, banyak kegiatan internal
Kemendikbud dan dari kementerian lain (Kemlu, Kemenpora dan
Kemenpar) yang terbantu oleh pengiriman misi kebudayaan.

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 3


b. Ceritakan bagaimana cara Saudara membuat perencanaan tersebut
serta pertimbangan apa saja yang menjadi dasar dari perencanaan
Saudara.

Perencanaan dimulai dengan melakukan eksplorasi dan pemetaan


sebagai identifikasi kebutuhan pemangku kepentingan terkait dengan
tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawab kita secara personal
maupun kelembagaan, sehingga diperoleh rumusan solutif atas
kebutuhan tersebut, hingga penyusunan konsep detailnya. Dalam
perencanaan, meskipun penting, anggaran bukan menjadi
pertimbangan utama. Perencanaan mengedepankan pertimbangan
besar kecilnya dampak (outcome) dan efektivitas (rasio output terhadap
outcome) dan lebih penting adalah bisa dieksekusi. Pertimbangan lain
adalah kemungkinan pelibatan (partisipasi) sebanyak-banyaknya
pemangku kepentingan, apalagi adanya pelibatan ide inovatif (ide baru)
dan kreatif.

c. Ceritakan bagaimana cara Saudara memastikan rencana yang sudah


dibuat dapat terlaksana.

Pentingnya monitoring terus menerus dan pimpinan terlibat langsung.

Dengan kerja tim dan pembagian tugas, gotong royong dan kolaboratif
banyak persoalan dalam pelaksanaan terpantau dengan baik. Sejak
dari perencanaan yang melibatkan banyak pemangku kepentingan
(bukan dari sisi personel tapi mewakili kelompok kepentingan) banyak
celah yang dalam pelaksanaannya bisa menjadi faktor kelemahan
dapat terbaca atau terinventarisasi bahkan terpetakan dengan baik,
sehingga langkah pemecahan masalah dan antisipatifnya mudah
dilakukan. Kesiapan personel, penempatan personel sesuai
kompetensinya bahkan kesesuaian dengan potensinya menjadi modal
dalam melaksanakan rencana yang dibuat, terutama dalam perumusan
dan pembagian tugas antar personel maupun antar pemangku
kepentingan. Sudah tentu, hal ini dapat dilakukan karena adanya
pemahaman maupun informasi yang cukup pada pihak-pihak yang
terlibat telah Saya miliki. Kemudian dalam pelaksanaannya tetap
dilakukan monotoring yang memadai, disiplin tapi tidak kaku terhadap
tanggungjawab masing-masing pihak, dengan pola komunikasi secara
kekeluargaan.

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 4


3. Upaya apa saja yang Saudara lakukan untuk mencapai hasil kerja yang lebih
baik?

Perencanaan yang matang dan evaluasi terus menerus, ketepatan


penempatan personel akan mampu memaksimalkan potensi personel yang
terlibat di dalamnya, dan membangun suasana kerja yang kondusif.

Perencanaan yang kuat akan mengarahkan sekaligus menjadi pedoman


dalam pelaksanaan kerja. Evaluasi terus menerus (tidak hanya diakhir
pelaksanaan kerja) akan memberikan masukan (informasi) yang cukup
untuk segera dilakukan perbaikan secara terus menerus. Hasil kerja akan
menjadi optimal bahkan menjadi sangat baik apabila masing-masing pihak
memberikan kontribusi yang maksimal, karena itu membangun tim kerja
yang solid menjadi pilihan penting. Hubungan interpersonal sebaiknya cair,
sehingga mampu menggerakkan setiap komponen yang terlibat menjadi
maksimal.

4. a. Ceritakan mengenai keputusan yang pernah Saudara ambil dan


berdampak besar/luas bagi instansi!

Pembuatan platform HARDIKNAS, SIPLah dan Pengiriman Misi


Kebudayaan (penjelasan di 2a).

Keputusan untuk berani memberikan masukan kepada Mendikbud


pada Pembuatan Patung Soekarno Tahun 2017.
Saya memberikan masukan kepada menteri pendidikan dan
kebudayaan tentang aturan pemilihan pihak pembuat patung Presiden
Soekarno yang akan dibangun di Meksiko. Latar Belakangnya adalah
peraturan tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah serta
kepatuhan terhadap aturan tersebut. Saya membaca dan berkaca pada
peraturan hukum yang berlaku. Konsekuensinya jelas adalah tindakan
hukum. Ketika itu, Saya adalah pejabat yang bertugas mengelola
pembuatan patung Presiden Soekarno di Meksiko. Suatu hari dipanggil
menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan dimintakan informasi tentang
proses pembuatan patung tersebut. Pada saat itu, Mendikbud
bermaksud untuk bertemu dengan salah satu calon pematung yang
memang secara kualitas memiliki kualifikasi yang sangat baik. Namun
saya mengingatkan kepada mendikbud tentang peraturan pengadaan
barang dan jasa pemerintah bahwa proses penunjukan pihak pembuat
patung harus melalui proses standar pengadaan barang dan jasa

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 5


pemerintah yang artinya mendikbud tidak diperbolehkan untuk
menunjuk langsung. Meskipun saat itu mendikbud tidak bermaksud
menunjuk langsung, namun dengan bertemunya mendikbud dengan
salah satu calon pembuat patung, dikhawatirkan menjadi acuan untuk
menunjuk langsung orang tersebut.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memberikan apresiasi yang luar
biasa, karena keputusan tersebut menjadi referensi beliau mengambil
keputusan dan mengantisipasi kekeliruan di mata hukum.

b. Bagaimana situasinya dan bagaimana cara Saudara mengambil


keputusan tersebut?

HARDIKNAS, situasi yang membosankan, kegiatan yang monoton,


hanya seremonial (bahkan sekedar upacara bendera), parsial dan tidak
terjadi serempak secara nasional, serta banyaknya kegiatan di daerah
maupun nasional yang berdiri sendiri. Sehingga memunculkan ide
kreatif yang inovatif untuk menjadikan HARDIKNAS sebagai platform
kegiatan.

Sistem Pengadaan Barang dan Jasa di Sekolah (SIPLah)


dihadapkan pada situasi tren perkembangan pelaporan dana BOS
Online yang tidak pernah sampai 605 bahkan cenderung menurun.
Dan, akibat pelaporan yang tidak maksimal, efisiensi pemanfaatan
dana BOS diragukan oleh Kementerian Keuangan (teruama dalam
akuntabilitas dan transparansinya), rekapitulasi realisasi Dana BOS
belum real time, masih belum meratanya pemahaman akan sistem
pelaporan sekolah dalam penggunaan dana BOS. Kenyataan faktual
tersebut mendorong terciptanya satu solusi untuk mengatasi banyak
persoalan tersebut.

Fasilitasi Pengiriman Misi Kebudayaan ke Luar Negeri menghadapi


situasi misi budaya yang sendiri-sendiri (dilakukan oleh pelaku sendiri
swadaya bahkan tidak bisa termanfaatkan karena ketiadaan dukungan
dana, dilakukan sendiri di Kemenpar, Kemlu dan Kemenpora).
Pemerintah tidak bisa memantau konten, apalagi dampak misi budaya
yang dilakukan sendiri-sendiri oleh pelaku budaya secara mandiri.
Sehingga dicarikan formulasi fasilitasi yang mensinergikan pengiriman
misi kebudayaan dari semua pemangku kepentingan.

Keputusan untuk berani memberikan masukan kepada Mendikbud


pada Pembuatan Patung Soekarno Tahun 2017. Situasinya sangat
besar peluangnya Mendikbud akan menyalahi peraturan Pengadaan
Barang dan Jasa.

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 6


c. Bagaimana pengelolaan Saudara terhadap resiko yang muncul dari
keputusan tersebut?

Secara umum, risiko terhambatnya (bukan gagalnya dieksekusi) mulai


dari soal anggaran, hingga minimnya keterlibatan pemangku
kepentingan. Untuk kegiatan HARDIKNAS, pembiayaan ada pada
masing-masing kegiatan (Gerakan Literasi Nasional, anggaran daerah)
yang ditanggungrenteng – anggaran yang dikerjasamakan. Untuk
SIPLah sudah tentu dari sisi teknologi informasi menggunakan
anggaran negara sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Sedangkan untuk Pengiriman Misi Kebudayaan ada sinergi dengan
pihak swasta yang tidak mengikat, sehingga negara hanya
menanggung sebagian biaya dalam setiap pengiriman Misi
Kebudayaan ke Luar Negeri.

Khusus soal minimnya keterlibatan pemangku kepentingan, memang


perlu sosialisasi dan komunikasi yang memadai tidak banyak biaya tapi
efektif.

Keputusan untuk berani memberikan masukan kepada Mendikbud


pada Pembuatan Patung Soekarno Tahun 2017, risiko sangat mungkin
pimpinan tidak menerima masukan. Tapi, Alhamdulillah Mendikbud
rasional dan menerima, bahkan mengapresiasinya.

5. Bagaimana cara Saudara memenuhi/memuaskan kebutuhan stakeholder


unit kerja Saudara?

Memahami kebutuhan pemangku kepentingan, memberi pelayanan prima,


netral, fair dan tidak diskriminatif. Melakukan pendekatan yang baik,
dengan memahami psikologi pemangku kepentingan.

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 7


6. a. Sebutkan dan ceritakan dua atau lebih bentuk kerjasama yang pernah
Saudara lakukan baik nasional/internasional dan berdampak strategis
bagi instansi/organisasi tempat Saudara bekerja!

Internasional Gamelan Festival – kerjasama dalam mendatangkan


Indonesianis (dengan Kemlu, termasuk kerjasama dengan event
organizer – prosesnya bisa melalui PBJ), kerjasama dengan diaspora
dan pelaku budaya (khususnya gamelan) dari Luar Negeri.

Europhalia – kerjasama dengan Kemlu (Kedutaan Besar), pusat-pusat


kebudayaan, Indonesia corner (perguruan tinggi di beberapa negara),
juga melibatkan diaspora Indonesia. Tak jarang kerjasama bersifat
interpersonal dan non formal.

SIPLah, kerjasama dengan enam marketplace; PesonaEdu,


euroabookhouse.co.id, SIPLAH BLANJA, TOKOLADANG, INTI, dan
blibli.com sebagai kanal penyedia barang dan jasa bagi sekolah.
Kerjasama dengan LKPP dalam rangka pengawasan pengadaan
Barang dan Jasa. Kerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam
sinkronisasi anggaran daerah, karena dana BOS sebesar Rp 55 trilyun
tersebut merupakan dana pendidikan yang ditransfer ke daerah.

b. Bagaimana cara Saudara melakukan kerjasama tersebut?

Dimulai dengan menginventarisasi kepentingan yang sama untuk


menangkap kemungkinan peluang kerjasama. Terjadi satu
pemahaman untuk saling sinergi, sehingga tercapai kesepakatan
kerjasama. Terkadang kersama bersifat non formal bahkan
interpersonal karena hubungan baik antar pemangku kepentingan.

c. Apa yang menjadi kendala dalam menjalin kerjasama tersebut dan


bagaimana cara mengatasinya?

Benturan kepentingan sering menjadi kendala dalam setiap kerjasama.


Dengan adanya itikad baik dari para pihak pemangku kepentingan,
saling mengeksplorasi pendirian / posisi tiap pihak, mencari kesamaan
kepentingan / kebutuhan akan mampu mengatasi kendala dengan
putusan win-win solution.

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 8


7. Ceritakan mengenai hal baru yang pernah Saudara buat atau
kembangkan terkait dengan pekerjaan Saudara?

SIPLah, HARDIKNAS, Pengiriman Misi Kebudayaan (penjelasan di atas).


Dalam hal protokoler, Biro Umum melakukan seleksi terhadap master of
ceremony (MC) untuk menangani berbagai kegiatan (formal / informal) di
lingkungan Kemendikbud, dengan penekanan setiap unit utama harus
memiliki MC standar mutu yang sama sehingga layak menjadi pembawa
acara nasional maupun tempatan di tiap unit utama.

8. Sebutkan contoh perubahan yang pernah Saudara ciptakan dan terapkan


pada organisasi/unit kerja yang Saudara pimpin!

Perubahan secara program telah disampaikan di atas, seperti pada


HARDIKNAS adanya perubahan model upacara dengan adanya pawai.
Mengubah suasana yang membosankan, kegiatan yang monoton, hanya
seremonial (bahkan sekedar upacara bendera).

Sistem Pengadaan Barang dan Jasa di Sekolah (SIPLah) menjadikan


laporan penggunaan Dana BOS yang selama ini tidak ada yang kemudian
menjadi dasar penyusunan kebijakan.

Hal tersebut di atas yang menyangkut program, namun secara hubungan


interpersonal, Saya selalu mengubah tim kerja menjadi lebih solid dengan
backbone utama pada tenaga yang punya semangat muda.
Membangkitkan ide inovatif dan kreatif dengan pola-pola komunikasi
setara (bukan berdasarkan atasan – bawahan), akan mampu
menggerakkan organisasi ke arah tujuan, target dan capaian yang
dikehendaki.

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 9


9. Bagaimana Saudara berupaya menggerakkan dan mengelola komponen-
komponen yang ada di unit kerja agar bekerja sesuai dengan target kerja
yang telah ditetapkan?

Penekanan hubungan antar komponen, antar personel yang setara,


ramah, fair dan antidiskriminatif membuat komponen unit kerja merasa
nyaman dan terbangun sikap secara mandiri untuk mengoptimalkan
kinerjanya. Secara kelembagaan, penilaian prestasi kerja yang merit
(tunjangan kinerja) turut memberikan sumbangan bagi pencapaian target
individual, target unit maupun target institusional yang telah ditetapkan
bersama.

10. Ceritakan upaya Saudara meyakinkan pihak lain untuk mencapai


kesepakatan!

Pemahaman atas kebutuhan “pihak lain” yang bisa kita penuhi dan kita
memiliki konsep untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah modal dari
suatu kerjasama (untuk pihak lain sebagai target “produk”). Sedangkan
untuk pihak lain sebagai target kerjasama sinergis, perlu pemahaman (dari
informasi yang memadai) bahwa kita dengan pihak lain ternyata memiliki
kebutuhan yang sama.
Pemahaman atas konsep kerja (program / kegiatan) yang hendak
diterapkan menjadi penting (dalam marketing biasa disebut product
knowledge) untuk meyakinkan pihak lain, sehingga terhindarkan dari sikap
keragu-raguan saat menyampaikan konsep kerja tersebut. Dan, sudah
tentu strategi komunikasinya tidak intimidatif, memahami psikologis “pihak
lain”, ramah dalam kesetaraan sehingga terbangun komitmen kerjasama.

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 10


11. Pemikiran-pemikiran/usulan-usulan apa saja yang sudah Saudara berikan
terkait dengan pencapaian visi organisasi? Bagaimana implementasinya?

Visi Biro Umum Kemendikbud adalah “Menjadi pilar utama dalam


mewujudkan pelayanan prima di Sekreriat Jenderal.” Dalam visi ini,
terkandung tujuan Biro Umum sebagai unsur penunjang Sekretariat
Jenderal dan menempatkan diri sebagai agen pelayanan prima bagi unit
kerja lainnya di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Visi pelayanan prima sejalan dengan Reformasi Birokrasi Internal (RBI)


Kemendikbud. Dengan RBI, target kementerian adalah menjadikannya
wilayah bebas korupsi, dengan mewujudkan tatakelola yang bersih, efektif
dan efisien, serta akuntabel dan transparan. Setiap komponen (mulai dari
Biro Umum) menempatkan diri sebagai agen pelayanan prima bagi unit
kerja di lingkungan Kemendikbud. Biro Umum berupaya mewujudkan mutu
manajemen yang prima dalam perencanaan dan penganggaran, usaha
tata usaha dan protokol, barang milik negara, serta kerumahtanggaan dan
SDM di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Dalam tataran praksis, penggunaan teknologi informasi menjadi keharusan


untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, seperti dengan
pengembangan Sistem Pengadaan Berbasis Elektronik, meliputi a). Sistem
perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa, SIRENBAJA, untuk
pembenahan perencanaan pengadaan agar lebih akuntabel yang sudah
diterapkan dan dipakai di seluruh satker Kemendikbud sejak anggaran
2019; b). sistem pengadaan langsung secara elektronik, SIMPEL untuk
tranparansi dan akuntabilitas pengadaan langsung Kemendikbud, sudah
diterapkan sejak tahun 2018, sudah 170 satker menggunakan SIMPEL; c)
sistem informasi pengadaan di Sekolah, SIPLah untuk transparansi dan
tatakelola pengadan di sekolah menggunakan dana BOS yang diterapkan
di semester kedua 2019.

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 11


12. Bagaimana cara Saudara selama ini dalam menangani konflik di antara
orang-orang dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang sensitif?

Penanganan konflik terutama dalam persoalan yang sensitif adalah dimulai


dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang akar masalah
yang menjadi penyebab konflik. Bila mengambil peran sebagai “penengah”
atau penyelesai konflik proses pendekatan persuasif perlu dilakukan,
kemudian secara bersama-sama duduk dalam forum semeja untuk
mencari penyelesaian yang juga bersama. Pendekatan persuasif termasuk
juga memunculkan sikap saling menghormati, netral dan tidak
menyinggung para pihak. Proses penyelesaian tidak bisa dilakukan secara
serta merta, tetapi terlebih dahulu memerlukan waktu pendinginan situasi
dari para pihak.

13. Bagaimana cara Saudara mengelola keberagaman dalam pelaksanaan


tugas yang menjadi tanggung jawab Saudara?

Bagi Saya keberagaman adalah keseharian dan merupakan keniscayaan


bagi Indonesia sampai lingkup terkecil, termasuk di dunia kerja. Sebelum
di Biro Umum, Saya berada di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan
yang mengelola keberagaman (terutama budaya). Dalam mengelola
keberagaman perlu ditumbuhkan sikap saling menghargai perbedaan dan
toleransi. Sikap saling menghargai muncul dari para pihak (termasuk Saya)
akibat dari pemahaman tentang perbedaan itu sendiri. Dari modal
pengalaman di tempat sebelumnya, mempermudah saya dalam mengelola
keberagaman baik keberagaman latar belakang individual maupun
keberagaman jenis tugas di Biro Umum.

Jakarta, 17 September 2019

( AHMAD MAHENDRA, S.Sos. )

Talent Pool JPT 2019 Form Q- Kompetensi - 12

Anda mungkin juga menyukai