BAB 5
EVALUASI
Pada bab ini akan diuraikan evaluasi dalam pelaksanaan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) yang dilaksanakan dalam Praktik Profesi
Manajemen Keperawatan di IRNA (IRNA) Lantai 4 Rumah Sakit Universitas
Airlangga (RSUA) Surabaya pada tanggal 13 Oktober 2015 sampai 01 November
2015. Evaluasi MAKP ditekankan pada komponen utama yaitu: 1)
Pengorganisasian, 2) Pelaksanaan MAKP yang meliputi Penerimaan Pasien Baru
dan Sentralisasi Obat, Supervisi Keperawatan, Timbang Terima, Discharge
Planning, Ronde Keperawatan, dan Dokumentasi Keperawatan.
5.1 Evaluasi Pengorganisasian
Dalam pelaksanaan pengorganisasian kelompok, setiap anggota kelompok
menjalankan tugas sesuai dengan perannya masing-masing, jika terjadi kelalaian,
masing-masing anggota akan saling mengingatkan, sehingga tugas dapat
dilaksanakan dengan baik.
5.2 Evaluasi Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional
5.2.1 M1 (Man)
1. Evaluasi Struktur Ketenagaan
Dalam penerapan MAKP telah terbentuk struktur organisasi kelompok yang
terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, serta penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan praktik. Pembuatan Gann Chart kegiatan yang bertujuan
sebagai pedoman kelompok dalam melakukan kegiatan praktik. Selama
pelaksanaan MAKP, pengaturan ketenagaan dapat berjalan dengan baik dengan
dibuatnya jadwal dinas dengan pembagian yang tepat pada setiap shift
berdasarkan penghitungan kebutuhan tenaga, di setiap shift terdapat pembagian
yang merata dalam menjalankan peran sebagai NUM, PP (Perawat Primer) dan
PA (Perawat Asosiasi).
Dalam palaksanaannya, kelompok mempersiapkan buku handover yang berisi
laporan M1 sampai dengan M5 pada setiap shift, untuk shift pagi diisi oleh NUM
sedangkan shift sore dan malam diisi oleh nurse in charge.
2. Evaluasi Proses Ketenagaan
126
2. Supervisi Keperawatan
1) Evaluasi struktur
Pelaksanaan supervisi keperawatan yang dilaksanakan oleh kelompok
manajemen keperawatan telah dipersiapkan sebelumnya. Persiapan yang
ada meliputi pembuatan proposal kegiatan, penetapan kasus supervisi
keperawatan yakni kegiatan intra disharge planning: HE sesuai hari
perawatan klien, pembuatan SPO kegiatan intra discharge planning,
pembagian peran dalam supervisi keperawatan seperti supervisor dalam hal
ini adalah NUM dan pihak yang disupervisi yakni PN serta dibantu oleh
AN, persiapan alat serta pengaturan alur supervisi keperawatan. Dalam
kegiatan supervisi pada tanggal 20 Oktober 2015, pasien yang dilakukan
supervisi keperawatan adalah pasien kelolaan yang sedang menjalani
perawatan di IRNA Lantai 4 kamar 421 RSUA dengan paska operasi hari
pertama.
Di IRNA Lantai 4, pelaksanaan supervisi dilakukan secara tidak
langsung dan dilakukan hanya bersifat insidentil.
2) Evaluasi proses
Proses supervisi sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat
beberapa kekurangan seperti NUM yang kurang perhatian dengan
pelaksanaan tindakan lainnya di ruangan dan hanya terfokus pada kegiatan
supervisi itu saja. Kerjasama antara PN dan AN sudah bagus hanya saja
kekurangan pada media penyampaian HE seperti flip chart agar tampak
menarik dan mudah dipahami oleh pasien dan keluarga.
3) Evaluasi hasil
(1) Selama kegiatan, semua mahasiswa berperan sesuai tugasnya masing-
masing
(2) Kegiatan supervisi dilakukan tanggal 20 Oktober 2015
(3) Sudah terdapat SOP kegiatan supervisi, format penilaian supervisi untuk
topik IntraDischarge Planning, format dokumentasi tindakan: HE dan
format laporan supervisi
(4) Di IRNA Lantai 4, kegiatan supervisi masih tetap dilaksanakan secara
tidak terjadwal dan secara tidak langsung.
130
3. Timbang Terima
1) Evaluasi struktur
NUM, PP dan PA kedua shift yang sedang bertugas sudah
melaksanakan timbang terima sesuai dengan alur atau mekanisme.
Persiapan dan kelengkapan timbang terima seperti rekam medis pasien,
rekam laboratorium, rekam obat pasien, buku timbang terima sudah
dilaksanakan dengan baik.
Pada IRNA Lantai 4, timbang terima sudah dilaksanakan setiap hari
yaitu oleh NUM, PP dan PA. Kedua shift yang sedang bertugas sesuai
dengan alur dan mekanisme yang ada. Persiapan kelengkapan timbang
terima seperti rekam medis pasien, rekam laboratorium, rekam obat pasien,
buku timbang terima sudah dilaksanakan dengan baik.
2) Evaluasi proses
Pelaksanaan timbang terima yang dilaksanakan kelompok sudah
sesuai dengan mekanisme yang seharusnya. Namun masih ada beberapa
penyampaian informasi tentang hasil visite dokter terlewat dalam timbang
terima yang dilakukan mahasiswa.
Pelaksanaan timbang terima di IRNA Lantai 4 sudah sesuai dengan
mekanisme yang seharusnya. Bila ada kekurangan yaitu kurang disiplin
dalam pelaksanaan timbang terima pada hari libur serta masih memakan
waktu lama saat timbang terima saat banyak pasien baru dan ada dokter
yang melakukan visite pasien saat timbang terima berlangsung .
3) Evaluasi hasil
(1 Selama kegiatan setiap mahasiswa berperan sesuai tugasnya masing-
masing.
(2) Kegiatan timbang terima dimulai pukul 07.00-08.00 WIB pada pagi hari,
13.30-14.30 WIB pada siang hari dan pukul 20.30-21.30 WIB pada
malam hari.
(3) Kegiatan berjalan lancar sesuai dengan mekanisme timbang terima
Di IRNA Lantai 4 saat timbang terima dilakukan oleh semua
perawat pada kedua shift. Kegiatan berjalan dengan lancar sesuai
dengan mekanisme yang ada. Kegiatan timbang terima dimulai pada
131
pukul 07.00-08.00 WIB pada pagi hari, 13.30-14.30 WIB pada siang
hari dan pukul 20.30-21.30 WIB pada malam hari.
4. Discharge Planning
1) Evaluasi struktur
Discharge Planning di RuangIrnaLantai 4 RSUA dilaksanakan mulai dari
pasien masuk sampai pasien direncanakan pulang, meliputi penjelasan
perawatan pasien selama dirawat, diet yang sesuai, dan perawatan di rumah.
Ketika pasien akan pulang dijelaskan kembali mengenai jadwal kontrol,
aturan diet, istirahat dan aktivitas dirumah, obat yang dibawa pulang, serta
hasil pemeriksaan yang dibawa ketika akan pulang dan pemberian leaflet.
Pelaksanaan Roleplay Discharge Planning yang dilakukan kelompok,
sebelumnya telah melalui beberapa persiapan selama 5 hari sebelumnya
yang meliputi penetapan kasus discharge planning, pembuatan proposal
kegiatan, pembagian peran sebagai PP, PA, dan NUM, mekanisme yang
harus dilakukan pada saat Role Play Discharge Planing. Pasien yang
dilakukan Discharge Planing adalah pasien kelolaan dengan diagnosa Post
operasi Herniotomy. sebelumnya pasien dan keluarganya diminta
persetujuan terlebih dahulu. Dilaksanakan padahari Jum’at tanggal 30
Oktober 2015 pukul 10:00 – 11:00 WIB dengan sasaran pasien kelolaan
kelas 3 di Ruang Rawat Inap lantai 4 RSUA. Dihadiri oleh Mita Triharini,
S.Kp., M.Kep. Andis Yuswanto, S.Kep., Ns, dan Mahasiswa magister
manajemen 2 orang serta mahasiswa P3N Unair angkatan B-16 sebanyak
14 orang.
2) Evaluasi proses
Pelaksanaan discharge planning selama penerapan MAKP oleh
mahasiswa di IRNA Lantai 4 sudah berjalan dengan lancar dan untuk leaflet
sudah dibuat oleh mahasiswa di IRNA Lantai 4 dan sudah disertakan pada
pasien saat pulang namun tidak semua pasien diberikan pendidikan
kesehatan melalui media flip chart.
132
pasien, lembar penilaian pasien resiko jatuh, lembar penilaian pasien resiko
dekubitus, lembar penilaian pasien resiko phlebitis, lembar penilaian pasien
resiko infeksi, lembar discharge planning, lembar survey kepuasan, dan
kecemasan.
2) Evaluasi proses
Dalam pelaksanaan proses dokumentasi, PP melakukan pengkajian,
menentukan masalah keperawatan yang akan dilakukan, dan implementasi yang
didelegasikan kepada PA, kemudian PA melaporkan kepada PP tentang
tindakan yang sudah dilakukan. PP mendokumentasikan dalam lembar integrasi
yang kemudian melakukan evaluasi pada klien sesuai intervensi yang telah
diberikan oleh PA. Namun PA ikut membantu dalam pendokumentasian
keperawatan yang mana PA juga ikut menulis pendokumentasian di rekam
medis pasien. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh PP didokumentasikan dalam
lembar integrasi medis dan perawatan pasien dalam bentuk SBAR ( Situasion,
Background, Assesment, Recommendation). Dalam pelaksanaan proses
dokumentasi di IRNA Lantai 4 baik itu sebagai PP maupun PA langsung
mendokumentasikan tindakan keperawatan pada rekam medis masing-masing
pasien kelolaan.
3) Evaluasi Hasil
Pendokumentasian keperawatan dilakukan secara berkesinambungan oleh
ners muda program praktik manajemen keperawatan. Jumlah rekam medis
yang berhasil dilengkapi oleh kelompok adalah sebanyak 81 pasien.
5.2.4 M4 (Money)
Observasi yang dilakukan selama 4 minggu, M4 pada IRNA Lantai 4 RSUA
yang meliputi operasional, maintenance, planning pendapatan, pengeluaran
keuangan ruangan diatur oleh Rumah Sakit.
134
5.2.5 M5 (Mutu)
1. Evaluasi struktur
Format penilaian nyeri, tingkat perawatan diri, resiko jatuh, phlebitis,
dekubitus, IDO (Infeksi Daerah Operasi), Pneumonia dan ISK (Infeksi Saluran
Kemih) sudah disiapkan di rekam medis. Sedangkan format kepuasan
pasien/keluarga sudah disiapkan di luar rekam medis. Keperluan penyuluhan
antara lain SAP, leafleat dan power point tentang cuci tangan dan id band
pasien sudah disiapkan sebelum pelaksanaan penyuluhan.
2. Evaluasi proses
Selama pelaksanaan MAKP, pelaksanaan peningkatan mutu sudah berjalan
sesuai dengan rencana. form penilaian untuk resiko jatuh, nyeri, phlebitis,
resiko dekubitus, penilaian kejadian infeksi saluran kemih, penilaian kejadian
infeksi luka operasi, penilaian kejadian pneumonia, lembar perawatan diri (RM
13a, 13b, 13c, 13d, 13e, 13f, 13g, 13h, 13i, 13j) sudah diisi dengan lengkap
setiap hari oleh Perawat Primer pagi dan dicek ulang oleh perawat primer sore
dan malam. Form kepuasan diberikan ketika Discharge Planning pasien pulang
Pelaksanaan perawatan berkala pada area yang telah dilakukan tindakan
invasive, seperti mengganti pembalut infuse sesuai kondisi dan kebutuhan dan
pemberian health education pada pasien dan keluarga untuk tidak banyak
memanipulasi infuse dilaksanaan tanggal 13 Oktober sampai 01 November
2015.
Upaya pengurangan resiko jatuh dilaksanakan dengan melakukan
pengkajian resiko jatuh pada pasien, mengunci roda bed, memasang pembatas
bed, serta menganjurkan keluarga pasien untuk menjaga pasien yaitu satu
pasien satu penjaga
Penyuluhan tentang ID Band Pasien dilaksanakan pada hari Rabu, 21
Oktober 2015. Identifikasi pasien dilakukan dengan memberikan gelang pada
pasien ang belum memakai gelang identifikasi. Gelang warna pink diberikan
pada pasien perempuan dan gelang warna biru pada pasien laki-laki. Gelang
merah diberikan kepada pasien yang memiliki riwayat alergi dan ditulis jenis
alergi pasien.
135
2 hari 20 27,40 %
3 hari 15 20,55 %
4 hari 13 17,80 %
5 hari 6 8,22 %
6 hari 9 12,33 %
7 hari 3 4,12 %
8 hari 1 1,37 %
9 hari 0 0%
10 hari 3 4,10 %
>10 hari 2 2,74 %
Total 73 100 %
3) Rekapitulasi Mutu
(1) Nyeri
Tabel 5.4 Rekapitulasi Nyeri pada Pasien Kelolaan di Ruang IRNA Lantai 4
RSUA tanggal 13 Oktober – 01 November 2015
Kejadian nyeri Jumlah Prosentase (%)
Nyeri 29 36 %
Tidak nyeri 52 64 %
Total 81 100%
Berdasarkan tabel diatas jumlah pasien yang mengalami nyeri adalah 36%.
Skala nyeri yang dirasakan oleh beberapa pasien terjadi perubahan dari hari ke
hari. Hasil rekapitulasi skala nyeri akan ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 5.5 Rekapitulasi Skala Nyeri pada Pasien Kelolaan di ruang IRNA Lantai 4
RSUA tanggal 13 Oktober – 01 November 2015
Skala nyeri Jumlah Prosentase (%)
Menurun 19 65,5 %
Tetap 9 31 %
Meningkat 1 3,5 %
Total 29 100 %
F 0 0%
G 6 7,4%
Total 81 100%
Berdasarkan tabel di atas diketahui kebutuhan perawatan diri pasien kelolaan
di Ruang IRNA Lantai 4 RSUA selama perawatan tanggal 13 Oktober – 01
November 2015 terbanyak adalah tipe A sebanyak 46,9%
(9) Kepuasan pasien
Kepuasan pasien kelolaan dari tanggal 13 Oktober – 01 November 2015
hanya dinilai pada pasien yang telah selesai menjalani perawatan (KRS), yaitu
sejumlah 77 pasien. Kepuasan pasien kelolaan secara terperinci dapat dilihat pada
tabel 5.11 berikut.
Tabel 5.10Rekapitulasi Kepuasan Pasien pada Pasien Kelolaan di Ruang IRNA
Lantai 4 RSUA tanggal 13 Oktober – 01 November 2015
Kepuasan Pasien Jumlah Prosentase (%)
Sangat Tidak Puas 0 0%
Tidak Puas 0 0%
Puas 31 38,3%
Sangat Puas 42 51,9%
Belum KRS 8 9,9%
Total 81 100%
4) Keselamatan pasien
Berdasarkan hasil dari tabel diatas jika dibandingkan dengan parameter
pengukuran keselamatan pasien rawat inap RSUA didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 5.11 Keselamatan pasien pada pasien Kelolaan di Ruang IRNA Lantai 4
berdasarkan Standar Keselamatan Pasien Rawat Inap RSUA tanggal
13 Oktober – 01 November 2015
Keselamatan pasien kelolaan di IRNA
Indikator Standar Lantai 4 RSUA
Tanggal 13 Oktober – 01 November 2015
Angka kejadian 5% 24 %
Phlebitis
Angka dekubitus ≤1,5% 1,3 %
Angka kejadian jatuh 0% 0%
Angka kesalahan 0% 0%
pemberian obat
Angka kesalahan 75% 0%
pengambilan darah
Dari tabel diatas didapatkan bahwa kejadian phlebitis merupakan kejadian
yang melebihi standar keselamatan pasien.
140
November 2015 tidak dijumpai kejadian pasien jatuh. Di IRNA lantai 4, ners
muda sudah melakukan identifikasi terhadap pasien dengan resiko jatuh. Namun,
ners muda kurang maksimal dalam melakukan pemberian gelang warna kuning
karena dari 14 orang pasien yang resiko jatuh tinggi belum dipakaikan gelang
warna kuning, hal ini kurangnya kesadaran ners muda dalam pemberian gelang
warna kuning.
2. Supervisi
1) Evaluasi struktur
Pelaksanaan supervisi keperawatan yang dilakukan kelompok telah
dipersiapkan sebelumnya meliputi pembuatan proposal kegiatan, penetapan
kasus supervisi keperawatan, pembagian peran sebagai PJ unit, PP dan PA,
persiapan alat serta alur supervisi keperawatan yang harus dilakukan pada
saat supervisi keperawatan. Pasien yang dilakukan supervisi keperawatan
adalah pasien kelolaan yang telah menjalani perawatan di IRNA Lantai 4
kamar 420 RSUA.
Di IRNA Lantai 4, pelaksanaan supervisi dilakukan namun secara
tidak langsung, bila dilakukan hanya bersifat insidentil yaitu biasanya
dilakukan oleh PJ Unit kepada PP tentang dokumentasi keperawatan.
2) Evaluasi proses
Proses supervisi sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat
beberapa kekurangan seperti komunikasi yang masih kurang efektif. Di
IRNA Lantai 4, proses supervisi telah dilaksanakan namun secara tidak
langsung serta tidak direncanakan terlebih dahulu.
3) Evaluasi hasil
(1) Selama kegiatan, semua mahasiswa berperan sesuai tugasnya masing-
masing
(2) Kegiatan supervisi dimulai pukul 09.00-11.00 WIB
(3) Kegiatan berjalan lancar dan mahasiswa dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
144
WAKTU KEGIATAN
08.10-09.00 Melaksanakan timbang terima sesuai dengan peran masing-masing
(NUM, Perawat primer 1 malam, Perawat associate 1 malam, Perawat
primer 2 pagi, Perawat Primer 3 pagi)
09.00-09.30 Evaluasi dari pembimbing klinik:
Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
1) Gunakan format timbang terima yang ada di buku Prof. Dr.
Nursalam, M.Nurs (Hons) Manajemen Keperawatan edisi 4 tahun
2014
2) Tanda vital yang normal tidak perlu dibacakan
3) Rekomendasi disesuaikan dengan masalah keperawatan dan diagnosa
medik
4) PP/PA yang berhak melakukan klarifikasi adalah PP/PA dengan tim
yang sama
5) Klarifikasi data pasien dapat dilakukan setelah SBAR satu pasien
selesai dan kemudian dilanjutkan dengan membacakan SBAR pasien
lainnya
Rahmatul Fitriyah, S.Kep., Ns
1) NUM sebaiknya jangan terlalu formal ketika klarifikasi kepada
pasien
Andis, S.Kep.,NS
1) NUM tidak perlu memperkenalkan diri pada setiap pasien yang ada
di ruangan
09.30 Kegiatan timbang terima berakhir
145
3) Evaluasi Hasil
1) Kegiatan dihadiri oleh 1 pembimbing akademik yaitu Prof. Dr.
Nursalam, M.Nurs (Hons), 2 pembimbing klinik yaitu Rahmatul Fitriyah,
S.Kep., Ns dan Andis, S.Kep.,Ns dan3 mahasiswa S2.
2) Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan peran
masing-masing.
3) Kegiatan dimulai tidak tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan, kegiatan mundur10 menit dari waktu yang telah ditentukan
sebelumnya.
4) Kegiatan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal.
4. Discharge Planning
1) Evaluasi Struktur
(1) Menetapkan pasien dan melakukan kontrak dengan pasien
(2) Menentukan pemeran kepala ruangan, PP dan PA
(3) Mempersiapkan status pasien sekaligus semua hasil pemeriksaan,
format discharge planning, leaflet dan flip chart
(4) Melakukan roleplay discharge planning sesuai mekanisme kerja.
(5) Melaksanakan evaluasi kegiatan bersama pembimbing.
2) Evaluasi Proses
Waktu Kegiatan
10.00-10.30 Pelaksanaan roleplay berlangsung
10.30-11.00 Evaluasi dari pembimbing klinik
1. Ita Maulidiawati, S. Kep. Ns pelaksanaan role play
sudah baik karena ada media flip cahrt, namun
sebaiknya di tambah gambar yang berhubungan
dengan materi yang diberikan
2. Andis Yuswanto, S. Kep. Ns seharusnya penjelasan
PP kepada pasien sistematis sesuai dengan point dalam
discharge planning agar terarah dan tidak
membingungkan pasien.
PP juga lupa menyampaikan apabila terjadi hal yang
tidak diinginkan seperti terjadi kontaminasi luka dan
146
3) Evaluasi Hasil
(1) Kegiatan dihadiri 3 orang pembimbing klinik. Jadi jumlah total ada 3
orang dari 6 orang yang diundang.
(2) Selama kegiatan, mahasiswa dapat berperan sesuai dengan tugasnya
masing-masing.
(3) Pasien dan keluarga pasien mengerti dengan penjelasan yang telah di
berikan
(4) Kegiatan berjalan dengan lancar sesuai alur intradischarge planning
yang telah dibuat.
5. Ronde Keperawatan
1) Evaluasi Struktur
(1) Menentukan penanggung jawaban ronde keperawatan seperti Nurse
Unit Manager (NUM), Perawat primer (PP), Perawat asosiasi (PA),
Perawat Konselor, Nutrisian, dan dokter yang harus dilakukan pada saat
role play ronde keperawatan.
(2) Menetapkan kasus yang akan dirondekan.
(3) Menentukan pasien untuk dirondekan kasus keperawatannya.
(4) Membuat informed consent dengan pasien dan keluarganya.
(5) Menyiapkan proposal ronde keperawatan dilengkapi dengan asuhan
keperawatan pasien.
2) Evaluasi Proses
Waktu Kegiatan
10.00 – 10.30 Pelaksanaan ronde keperawatan
147
3) Evaluasi Hasil
(1) Kegiatan dihadiri oleh 2 orang pembimbing klinik dan 1 orang
pembimbing akademik.
(2) Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan
tugas masing-masing dan berjalan dengan lancar.
(3) Role play pada tanggal 26 Oktober 2015, dihadiri oleh
a. Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
b. Rahmatul Fitriyah, S.kep., Ns
c. Andis Yuswanto, S.Kep., Ns