EVALUASI
Pada bab ini akan diuraikan evaluasi dalam aplikasi Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) yang dilaksanakan dalam Praktik Profesi
Manajemen Keperawatan di Ruang Mawar RSI Nashrul Ummah Lamongan Pada
tanggal 5 September 2018 - 28 September 2018. Pelaksanaan MAKP ditekankan
Pada komponen utama yaitu: (1) Timbang Terima (2) Supervisi Keperawatan (3)
Sistem MAKP (4) Discharge Planning (5) Sentralisasi Obat (6) Ronde
Keperawatan (7) Dokumentasi Keperawatan (8) Penetappn Tenaga Keperawatan
(M1) (9) Sarana dan Prasarana (M2 Material) (10) Penerimaan Pasien Baru (11)
Money (M4 (12) ) Evaluasi Kasus Pasien Kelolaan (13) Evaluasi Mutu Pelayanan
Keperawatan (M5)
117
118
c. Evaluasi Hasil
Pelaksanaan timbang terima telah dilakukan di nurse station dan di pasien.
Isi timbang terima tentang kondisi terkini yang terjadi Pada pasien, masalah
keperawatan, info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien, hasil
pengkajian dari kondisi pasien saat ini, intervensi yang sudah dan
rekomendasi sudah disampaikan dengan baik dari perawat ruangan maupun
dari mahasiswa untuk semua pasien di ruang Sedap Malam. Alur sudah sesuai
dengan teori yang ada di mana ada pre conference dan post conference.
Timbang terima terdokumentasi dengan baik.
119
b. Evaluasi proses
Pelaksanaan sentralisasi obat di Ruang Mawar sudah dilakukan tetapi
belum optimal. Sentralisasi obat terbatas Pada pasien Jamkesmas. Alur
pereseppn di Mawar adalah resep dari dokter diserahkan ke keluarga pasien
dengan berkoordinasi dengan perawat. Resep yang diserahkan ke pasien
kemudian akan membawa resep ke depo farmasi. Di depo farmasi, obat akan
dikelompokkan berdasarkan waktu pemberian masing-masing pasien. Obat
akan diserahkan kepada perawat dan akan diberikan ke pasien Pada waktu
jadwal pemberian obat (Pagi, Sore, Malam). Kegiatan sentralisasi obat yang
bersamaan dengan kegiatan role play penerimaan pasien baru yang
dilaksanakan Pada hari Rabu, tanggal 26 September 2018 dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Sebelum dilakukan sentralisasi obat, KATIM dan PP
mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk sentralisasi obat lalu
melaporkan kepada Karu bahwa ada kegiatan sentralisasi obat. Karu
memeriksa kelengkapan persiapan, lalu bersama KATIM dan PP menuju
pasien, Karu mendelegasikan kepada KATIM dan PP untuk melaksanakan
sentralisasi obat, meliputi penjelasan tentang sentralisasi obat, alur, cara,
temppt penyimppnan obat, syarat-syarat pengambilan resep, dan peran depo
123
c. Evaluasi hasil
Hasil dari pelaksanaan sentralisasi obat adalah pasien dapat memahami alur
penyimppnan dan pemberian obat sehingga pasien mempercayakan
pengelolaan obat kepada perawat.
5.6 Ronde Keperawatan
a. Evaluasi struktur
Untuk menunjang terlaksananya ronde keperawatan diperlukan sarana dan
prasarana yaitu antara lain persiapan pasien dengan masalah keperawatan
yang belum teratasi, lembar informed consent, resume keperawatan pasien dan
penyusunan tim ronde keperawatan. Tim ronde keperawatan terdiri dari
Kepala ruangan, KATIM 1, KATIM 2, PP1, PP2, 1 Perawat konselor, dokter,
akan tetapi tidak dihadiri oleh ahli gizi. Persiapan dilaksanakan 1 hari sebelum
acara dimulai dari penentuan kasus ronde, pembuatan proposal, undangan, dan
berlatih role play sesuai dengan perannya masing-masing.
124
b. Evaluasi Proses
Kegiatan ronde keperawatan Pada pasien dengan Diagnosa Medis
Cholelitiasis dengan masalah keperawatan yang belum dapat diatasi adalah
Nyeri Akut dan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh. Ronde Keperawatan
dilaksanakan Pada hari Rabu tanggal 26 September 2018 dapat berjalan
dengan cukup lancar. Kegiatan ronde keperawatan dilakukan oleh Siti Aliyah.,
S.Kep (KARU), Masnif Efendi., S.Kep (PP 1), Eko Hariyanto., S.Kep (PA 1),
Khoirul Huda., S.Kep (PP 2), Jufri Marasabessy., S.Kep (PA 2), M. Fakih
Efendy., S.Kep. Ns (KONSELOR), dr Muwardi Romli, Sp.B. M.Kes (dr
Bedah yang merawat), sedangkan anggota kelompok yang lain yang tidak
terlibat, melakukan tugas sesuai perannya dalam MAKP.
Kegiatan ronde keperawatan dimulai dengan pembukaan yang dilakukan
oleh Kepala ruangan di nurse station, kemudian KATIM 1 yang bertanggung
jawab terhadap pasien yang dilakukan ronde keperawatan menjelaskan data–
data pasien serta masalah–masalah yang sudah dan belum terselesaikan
disertai evaluasi terakhir sebelum ronde, kemudian ditanggapi oleh KATIM 2.
Setelah itu Kepala ruangan, KATIM 1, KATIM 2, PP1, PP2, Konselor, dan
dokter ke bed pasien. KATIM 2, PP2, Konselor dan dokter melakukan validasi
dan klarifikasi data yang telah disampaikan KATIM 1, setelah cukup semua
tim ronde kembali ke meeting room untuk berdiskusi dan membahas
permasalahan yang belum terselesaikan dan langsung dilakukan tindak lanjut.
c. Evaluasi Hasil
1) Kegiatan ronde di ruang Mawar untuk perawat ruangan telah dilaksanakan.
Akan tetapi selama ini pelaksanaan belum melibatkan tim kesehatan lain
seperti dokter dan ahli gizi karena kesibukan masing-masing profesi.
2) Kegiatan dihadiri undangan sebanyak 1 orang pembimbing pendidikan, 2
orang pembimbing ruangan, 1 orang perawat, dan 1 orang dokter Bedah
125
2) Evaluasi proses
Kegiatan penerimaan pasien baru yang dilaksanakan mulai tanggal 5
September 2018 sampai dengan 28 September 2018 dan kegiatan ini dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Sebelum dilakukan penerimaan pasien baru,
KATIM dan PP mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk penerimaan
pasien baru lalu melaporkan kepada Karu bahwa adanya pasien baru. Karu
memeriksa kelengkapan persiapan lalu bersama KATIM dan PP menerima
pasien dan memperkenalkan diri. Karu mendelegasikan kepada KATIM dan
PP untuk melaksanakan penerimaan pasien baru, KATIM dan PP mengajak
keluarga pasien untuk dilakukan proses penerimaan pasien baru dengan
menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang dokter yang bertanggung
jawab dan tenaga non medis lainnya (administrasi, depo farmasi, ahli gizi),
peraturan rumah sakit, anjuran tidak membawa barang berharga dan
memberitahukan tentang aturan penunggu serta pengunjung pasien, lembar
tata tertib dan fasilitas ruangan. KATIM lalu memberikan kartu penunggu
pasien dan lembar tata tertib kepada keluarga pasien di Nurse Station,
kemudian KATIM dan PP mengajak keluarga pasien untuk mengorientasikan
lingkungan disekitar Ruang Mawar yaitu ruang administrasi, ruang dokter,
ruang perawat, depo farmasi, dapur, kamar mandi. Setelah itu KATIM, PP dan
keluarga pasien kembali ke nurse station dan KATIM menanyakan kembali
appkah ada yang keluarga pasien belum jelas sambil KATIM mengisi format
penerimaan pasien baru dan meminta tanda tangan dari keluarga pasien. PP
mengantarkan keluarga pasien kembali ke ruangan sambil membawa nurse kit
untuk mengobservasi TTV dan menanyakan keluhan dan riwayat penyakit
pasien sebelum masuk rumah sakit. KATIM dan PP kemudian datang ke
ruangan Karu untuk melaporkan hasil dari proses penerimaan pasien baru,
selanjutnya KARU mengevaluasi dokumentasi dan penjelasan yang telah
diberikan KATIM dan PP, lalu menandatangani format penerimaan pasien
baru. KATIM dan PP lalu kembali ke nurse station, KATIM menuliskan
intervensi yang akan dilakukan Pada klien tersebut.
129
3) Evaluasi hasil
1) Proses Penerimaan pasien baru sudah dilaksanakan Pada setiap pasien yang
masuk di Ruang Mawar
2) Pada pelaksanaan proses penerimaan pasien baru sudah memenuhi peran
masing-masing Pada hari tersebut sesuai dengan alur penerimaan pasien
baru.
3) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa agar pasien dan keluarga
dapat mengetahui dengan jelas tentang dokter yang bertanggung jawab dan
tenaga non medis lainnya (administrasi, depo farmasi, ahli gizi), peraturan
rumah sakit, anjuran tidak membawa barang berharga dan memberitahukan
tentang aturan penunggu serta pengunjung pasien, lembar tata tertib dan
fasilitas ruangan dan mengetahui letak ruang administrasi, ruang dokter,
ruang perawat, depo farmasi, dapur, kamar mandi, musholla pasien tercappi
dengan baik.
5.11 Money (M4)
a. Evaluasi struktur
Sumber keuangan di Ruang Mawar RSI Nashrul Ummah Lamongan
berasal dari pasien Umum, BPJS dan Asuransi.
b. Evaluasi proses
Setiap tindakan medis maupun keperawatan yang diberikan Pada pasien
Ruang Mawar terdokumentasikan secara komputerisasi untuk
menentukan jumlah total pembiayaan perawatan.
c. Evaluasi hasil
Selama masa perawatan tanggal 5 – 28 September 2018 terhadap pasien
kelolaan (41 orang) Ruang Mawar, sumber pembiayaan pasien yang
terbanyak berasal dari BPJS.
130
85%
55%
35%
15%
10%
80
76
72
63
28
18
0 3 5 1 0 0
injeksi yang pekat, mobilisasi pasien yang aktif, kondisi pembuluh darah, dan
lama pemasangan infus.
Pada pasien non kelolaan yang berjumlah 32 orang di Ruang Mawar RSI
Nashrul Ummah LamonganSurabaya Pada tanggal 3 Mei s/d 27 Mei 2013
kejadian phlebitis juga lebih sering ditemukan (4,2%) jika dibandingkan dengan
keemppt indikator mutu yang lain (data terlampir). Selain itu, Pada pasien non
kelolaan ditemukan satu orang pasien yang jatuh dari temppt tidur. Kejadian jatuh
dikarenakan oleh kelalaian pihak keluarga dalam mendampingi pasien.