1
b. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan MAKP mulai dilakukan 05 Desember -18
Desember 2022 sesuai jadwal yang telah disusun. Ada beberapa
kegiatan yang dilakukan oleh kelompok antara lain adalah Persiapan hasil
kegiatan dalam bentuk pengkajian dan penyiapan perangkat MAKP,
pelaksanaan kegiatan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan
evaluasi dengan program kontrol kegiatan.
- HAMBATAN
Kurangnya tenaga kerja perawat di dalam ruangan
- DUKUNGAN
Kepala ruangan sangat mendukung adanya diskusi perubaha metode
MPKP dan penambahan anggota untuk mengefisiensi pelaksanaan
metode tim.
b. Timbang Terima
- Persiapan
Timbang terima dilaksanakan pada setiap pergantian shift. Persiapan
timbang terima antara lain adalah rekam medik yang didalamnya sudah
terdapat format catatan terintegrasi.
- Pelaksanaan
Kegiatan timbang terima mulai dilakukan pada minggu pertama
tanggal 05 desember 2022. Timbang terima yang dilakukan oleh
mahasiswa manajemen dilakukan pada setiap pergantian shift. Dimana
mahasiswa melakukan penerapan dinas 24 jam yang dibagi menjadi 3
shift, Bimbingan senantiasa diberikan oleh pembimbing akademik dan
klinik untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap sehingga
pelaksanaan timbang terima bisa berjalan lancar, sesuai teori dengan
aplikasi yang mudah diterapkan. Berikut alur timbang terima menurut
Nursalam 2015 yang diterapkan saat roleplay :
Alur timbang-terima
PASIEN
Tindakan
Tindakan
Masalah
1. Teratasi
2. Belum teratasi
3. Teratasi sebagian
4. Muncul 2015)
(Nursalam, masalah baru
(Nursalam, 2015).
- Evaluasi
Tidak ada hambatan selama kelompok melakukan timbang terima di
ruangan, namun tidakterdapat format baku untuk melakukan timbang
terima dari ruangan.
- Hambatan
Belum adanya format baku ruangan untuk proses timbang
terima.
- Dukungan
1. Proses bimbingan pelaksanaan timbang terima diberikan oleh
pembimbing ruangan.
2. Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak
perawat ruangan dengan mahasiswa sebagai pelaksana.
3. Tersedianya fasilitas pendukung untuk kelancaran proses timbang terima
yang baik di ruang IRNA II RSUD Patut Patuh Patju.
c. Discharge Planning
- Persiapan
o Menyiapkan format discharge planning: resume keperawatan, lembar
SOP discharge planning, serta leaflet.
o Mengadakan pendekatan (BHSP)/kontrak (informed consent) dengan
pasien dan keluarga mengenai rencana pelaksanaan discharge planning.
- Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dimulai pada minggu pertama role
play yang dilaksanakan oleh kepala ruangan, katim, dan perawat
pelaksana berdasarkan alur discharge planning pada saat klien masuk,
intra perawatan dan pada saat klien post perawatan. Discharge planning
yang dilaksanakan meliputi pre, intra dan post. Pre discharge planning
diberikan kepada setiap pasien baru dengan memberikan penjelesan
kepada pasien dan keluarga tentang denah ruangan, cara mencuci tangan
yang baik dan benar, penempatan sampah infeksius dan non-infeksius
serta hak-hak pasien. Setelah itu PP memberikan pendidikan kesehatan
sesuai dengan pengetahuan yang dibutuhkan pasien. Intra discharge
planning diberikan selama pasien menjalani perawatan, sedangkan saat
klien KRS dilakukan post discharge planning. Untuk pelaksanaan post
discharge planning, pasien diberi penjelasan meliputi pengobatan/waktu
kontrol, aktivitas, istirahat serta perawatan saat di rumah, pasien dan
keluarga diberikan leaflet untuk dibawa pulang terkait penyakit yang
diderita. Selama praktik manajemen, post discharge planning
(penyuluhan kesehatan)telah dilakukan pada sebagian besar keluarga
pasien.
- Evaluasi
Belum tersedianya fasilitas pendukung discharge planning yang baik di
ruang IRNA 2 RSUD Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat. Tetapi
selama pelaksanaan discharge planning keluarga pasien cukup kooperatif,
namun sebelum pelaksanaan discharge planning terjadinya missed
komunikasi antara penanggung jawab discharge planning dan
anggotanya, selain itu pelaksanaan discharge planning mundur dari
waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
- Hambatan
Tidak ada hambatan selama melakukan discharge planning.
- Dukungan
1) Mekanisme acara discharge planning tersusun
2) Adanya kerjasama dan kesempatan yang seluas-luasnya antara pihak
perawat ruangan dan mahasiswa sebagai pelaksana.
3) Hubungan saling percaya yang terjalin antara keluarga klien dengan
pelaksana discharge planning.
4. Money (M4)
- Persiapan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa di
ruang IRNA II ditemukan beberapa masalah yang terkait dengan
keuangan di ruangan.
- Pelaksanaan
Kelompok menyarankan kepada kepala ruangan agar membentuk
struktur organisasi keuangan ruangan untuk ruang IRNA II seperti
bendahara serta menyarankan adanya iuran atau kas ruangan.
Berdasarkan hasil pelaksanaan yang telah dilakukan oleh mahasiswa
kepada ruang IRNA II kelompok menyarankan kepada kepala ruangan
agar membentuk struktur organisasi keuangan ruangan seperti bendahara
serta menyarankan adanya iuran atau kas ruangan. Tetapi kepala ruang
IRNA II menolak untuk mengadakan iuran/kas ruangan karena takut dana
yang sudah terkumpul akan diselewengkan atau digelapkan, bantahan
kepala ruangan tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan Shabrina
Hayati & Lily Karlina Nst (2017:61) yang mengatakan kas adalah aktiva
yang paling lancar dan paling banyak terlibat dalam transaksi- transaksi
perusahaan terutama di bagian penerimaan kas. Kas mudah digelapkan,
diselewengkan dan dipindahtangankan.
- Evaluasi
Didalam ruangan belum ada manajemen keuangan khusus.
- Hambatan
Seluruh keuangan ruangan diatur oleh pihak manajemen rumah sakit.
- Dukungan
Kepala ruangan menyetujui usulan untuk membentuk manajemen
keuangan ruangan.
5. Marketing(M5)
- Persiapan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan didapatkan data bahwa
ruangan belum mengoptimalkan marketing indirect seperti membagikan
brosur tentang fasilitas apa saja yang ada di ruang IRNA II RSUD Patut
Patuh Patju.
- Pelaksanaan
Menyarankan kepada kepala ruangan untuk mengadakan brosur tentang
fasilitas apa saja yang dimiliki ruang IRNA II RSUD Patut Patuh Patju.
Karena pada teori tujuan pemasaran rumah sakit adalah memperkenalkan
rumah sakit pada masyarakat luas, menginformasikan sejelas-jelasnya
mengenai fasilitas dan kemampuan pelayanan yang dimiliki oleh rumah
sakit pada masyarakat dan segenap warga rumah sakit, membentuk dan
membina citra rumah sakit melalui kepercayaan dan penghargaan
masyarakat terhadap kemampuan rumah sakit, pemanfaatan sumber daya
rumah sakit secara optimal dan juga mengharapkan terjadinya
peningkatan penghasilan. (Crave David W, 2005).
- Hambatan
Untuk pembuatan brosur tentang fasilitas ruang IRNA II sudah diatur
oleh pihak manajemen rumah sakit.
- Evaluasi
Manajemen promosi ruangan mengikuti proses promosi dari rumah sakit.
- Dukungan
Kepala ruangan dan staf di IRNA II mendukung penuh atas kegiatan
mahasiswa.
BAB VI
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
1. Mengetahui manajemen di ruang IRNA II RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat,
dimana manajemen di ruang IRNA 2 sudah baik, namun ada beberapa poin yang masih
kurang.
2. Pengkajian gambaran rumah sakit, Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju
merupakan rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Diatas lahan seluas
40.000 m2 dengan luas bangunan sampai saat ini 12.425,87 m2. Rumah Sakit Umum
Daerah Patut Patuh Patju terletak di jalan H. L. Anggrat BA No.2, Kecamatan Gerung.
Rumah sakit umum Daerah Patut Patuh Patju mulai operasional dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat sejak April 2005. Tahun 2006, RSUD Patut Patuh Patju
ditetapkan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemda Kabupaten Lombok
Barat dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 tentang
pembentukan rumah sakit dan struktur organisasi Rumah Sakit Daerah Patut Patuh Patju.
Rumah Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju sebagai rumah sakit type C non
pendidikan yang mempunyai sumber daya manusia dan sarana serta prasarana kesehatan
yang lengkap dan sejak tahun 2012 telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD).
3. Mengidentifikasi masalah berdasarkan data umum ruang IRNA II RSUD Patut Patuh
Patju Lombok Barat (Man, Material, Method, Money, Markerting) yang ada di ruang
IRNA RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat
4. Menganalisa dan memprioritaskan masalah yang ditemukan dari hasil pengkajian di ruang
IRNA 2 RSUD Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat, maka dari beberapa masalah
tersebut akan diambil beberapa sesuai prioritas masalah untuk di tindak lanjut.
5. Strategi untuk mengatasi masalah yang ada di ruang IRNA 2 RSUD Patut Patuh Patju
Gerung Lombok Barat yaitu dengan membuat produk berupa 10 leaflet penyakit
terbanyak, melakukan role play timbang terima sesuai alur, membuat struktur organisasi
sesuai dengan model MPKP Modifikasi/Moduler, memberikan ide-ide solusi terhadap
permasalahan yang ada, Mengusulkan pembuatan kuisioner Tingkat Kepuadan Pasien
IRNA 2 RSDU Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat.
6. Kegiatan manajemen, mengimplementasikan perencanaan yang telah disusun bersama
untuk mengatasi masalah yang ada di ruang IRNA 2 RSUD patut Patuh Patju Gerung
Lombok Barat dengan membuat produk berupa 10 leaflet penyakit terbanyak, melakukan
role play timbang terima sesuai alur, membuat struktur organisasi sesuai dengan model
MPKP Modifikasi/Moduler, memberikan ide-ide solusi terhadap permasalahan yang ada,
untuk ruang IRNA 2 RSDU Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat.
7. Pendokumentasian tindakan yang telah dilaksanakan di Ruang IRNA 2 RSUD Patut
Patuh Patju Gerung Lombok Barat yaitu, hard file dan soft file laporan hasil kegiatana
untuk menjadi bukti terlaksananya kegiatan yang sudah di rencanakan.
8. Evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui keberhasilan tindakan
yang telah dilaksanakan dalam mengatasi masalah yang ada di ruang IRNA 2 RSUD
Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, disarankan kepada:
a. Bagi Kepala ruangan
Kepala Ruangan IRNA 2 RSUD Patut Patuh Patju Gerung Lombok Barat perlu
adanya masukan prihal sop supervisi yang harus dilakukan sesuai dengan alur agar
pelayanan kepada pasien lebih terjamin dan membutuhkan beberapa upaya dengan
meningkatkan peluang-peluang yang ada seperti memberikan kesempatan sekaligus
tugas kepada perawat ruangan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan serta memperhatikan
fasilitas maupun keberlangsungan sistem yang berjalan sesuai dengan standar yang
diharapkan.
b. Bagi Perawat Pelaksana
Perlu dilakukan maintenance alat atau instrumen rumah sakit minimal 2 bulan sekali
untuk mengoptimalkan penggunaannya, serta mengetahui adanya alat atau instrumen
yang mulai rusak atau tidak dapat digunakan lagi.
c. Bagi Mahasiswa
Perlu nya meningkatkan kembali ilmu terkait manajemen keperawatan untuk bekal pada
saat memasuki dunia kerja nantinya.
d. Bagi Institusi Pendidikan
Perlu di tingkatkan lagi waktu dan proses bimbingan yang di lakukan untuk
mengoptimalkan penyelesaian masalah selama mahasiswa melakukan praktek
manajemen di lahan.
e. Bagi Mahasiswa yang akan datang untuk praktik mankep
Diharapkan laporan ini dapat menjadi panduan/pedoman dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dalam hal menghadapi praktek manajemen.
LAMPIRAN 1
Jawaban Ket
No Daftar pertanyaan
Ya % Tidak % Puas Cukup Kurang
Puas
Puas
1 Apakah perawat
selalu
memperkenalkan
diri
2 Apakah perawat
melarang
anda/pengunjung
merokok di
ruangan
3 Apakah perawat
selalu menanyakan
bagaimana napsu
makan anda/keluarga
anda
4 Apakah perawat
pernah menanyakan
pantangan dalam hal
makanan
anda/keluarga anda
5 Apakah perawat
menanyakan/memperh
at ikan berapa jumlah
makanan dan
minuman yang biasa
anda/ keluarga anda
habiskan
6 Apabila
anda/keluarga anda
tidak mampu makan
sindiri, apakah
perawat membantu
menyuapinya
7 Pada saat
anda/keluarga anda
dipasang infus,
apakah perawat selalu
memeriksa
cairan/tetesannya dan
area sekitar
pemasangan jarum
infus
8 Apabila
anda/keluarga anda
kesulitan dalam
membuang air besar,
apakah perawat
menganjurkan makan
buah-buahan,
sayuran, minum yang
cukup dan banyak
bergerak
9 Pada saat perawat
membantu anda/
keluar anda waktu
buang air besar/kecil,
apakah perawat
memasang sampiran
atau selimut,
menutup pintu/
jendela dan
mempersilahkan
pengunjung keluar
ruangan
10 Apakah ruangan
tidur anda selalu
dijaga kebersihannya
dengan disapu dipel
setiap hari
11 Apakah lantai kamar
mandi/wc selalu:
bersih, tidak licin,
tidak berbau, dan
cukup terang
12 Selama
anda/keluarga anda
belum mampu mandi,
apakah dimandikan
oleh perawat
13 Apakah anda
dibantu oleh perawat
jika tidak mampu:
menggosok gigi,
membersihkan
mulut atau
mengganti pakaian
atau menyisir
rambut
14 Apakah alat-alat
-
tenun seperti sprei,
selimut, diganti bila
kotor
15 Apakah perawat
pernah memberikan
penjelasan akibat -
dari: kurang bergerak
atau berbaring terlalu
lama
16 Pada saat anda masuk
rumah sakit apakah
perawat memberikan
penjelasan tentang
fasilitas yang tersedia
dan cara
penggunaannya,
peraturan atau tata
tertib
17 Selama anda
dalam perawatan
apakah perawat
memanggil nama
anda dengan
benar
18 Selama anda dalam
perawatan apakah
perawat mengawasi
keadaan anda secara
teratur pada pagi,
sore dan malam hari
19 Selama anda dalam
perawatan apakah
perawat segera
memberi bantuan bila
diperlukan
20 Apakah perawat
bersikap sopan
dan ramah pada
anda
21 Apakah anda
mengetahui perawat
yang bertanggung
jawab tiap kali
pergantian dinas
22 Apakah perawat selalu
memberikan
penjelasan setiap
melakukan
23 Apakah perawat
selalu mendengarkan
dan memperhatikan
setiap keluhan anda
24 Dalam memberikan
obat apakah perawat
membantu
menyiapkan/
meminumkan obat
25 Selama anda di rawat
apakah diberi
kejelasan tentang
perawatan,
pengobatan, periksa
lanjutan setelah anda
diperbolehkan
pulang
Keterangan :
Baik :80-100%
Cukup baik :60-79%
Kurang Baik :59-23%