Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota

staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional

(Nursalam, 2011). Memberikan asuhan keperawatan secara profesional

didukung dengan adanya sumber daya manusia yang bermutu, standart

pelayanan, termasuk pelayanan yang berkualitas, disamping fasilitas yang

sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan keperawatan sesuai dengan

harapan konsumen dan memenuhi standard yang berlaku maka perlu

dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap pelaksanaan asuhan

keperawatan. Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen

dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan.

Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari

dan memperbaiki secara bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu 3 F,

yaitu Fair, Feedback, dan Follow Up. Dan merupakan ujung tombak

tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Dari observasi yang dilakukan mahasiswa profesi ners saat melakukan

praktek manajemen keperawatan, didapatkan data bahwa supervisi tidak

terjadwalkan sesuai dengan jadwal supervisi yang di targetkan di ruangan,

maka bila ada kesempatan Kepala ruangan secara langsung melakukan


supervisi kepada semua perawat, dan menyampaikan hasil supervisi pada saat

rapat bulanan.

Berdasar kondisi di atas maka kami merencanakan akan melaksanakan

supervisi tentang Perawatan Luka dan pemberian obat melalui intravena di

Ruang Perawatan Baji Kamase.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor

dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi

terhadap Perawat Primer di Ruang Baji kamase RSUD Labuang Baji.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Supervisi

2.2 Tujuan Supervisi

2.3 Prinsip Supervisi

2.4 Pelaksanaan Supervisi

2.5 Alur Supervisi

2.6 Langkah-Langkah Supervisi


2.7 Peran Supervisor Dan Fungsi Supervisi Keperawatan

2.8 Teknik Supervisi

2.9
BAB 3

GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENGKAJIAN

3.1 Gambaran Umum RSUD Labuang Baji

3.1.1 Sejarah

3.1.2 Visi Dan Misi

3.1.3 Lokasi

3.1.4 Struktur Oeganisasi RSUD Labuang Baji

3.1.5 Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit

3.2 Gambarang Umum Bidana Keperawatan

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Wawancara

Wawancara dilakukan kepada Kepala Ruangan Keperawatan Bedah

Baji Kamasa, terkait dengan program supervisi dalam melaksanakan

SOP tindakan yang baik dan benar.

3.3.2 Teknik Observasi

Observasi meliputi pengamatan kegiatan di pelayanan perawatan di

ruang rawat inap keperawatan bedah baji kamase mulai kriteria

persiapan alat dan pelaksanaan.

3.4 Hasil Pengkajian Berdasarkan Fungsi Manajeman

3.4.1 Planning (Fungsi Perencanaan)

Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan

secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Hariyati,

2014). Perencanaan supervisi SOP di laksanakan pada,:

Hari/ tanggal : 2018


Role Play : Selasa,
Pukul : 09.00 WIB
Lama kegiatan : menit
Pelaksana : Kepala ruangan, Kepala tim II
Sasaran : Kepala tim I, Perawat assosiate
Tempat : Ruang 103
Pelaksanaan supervisi : SOP Perawatan Luka dan Pemberian obat
Melalui Intravena
3.4.2 Organizing (Fungsi Perorganisasian)

Fungsi pengorganisasian mencakup tentang struktur organisasi, job

analysis, uraian tugas, pengkoordinasian kegiatan perawatan pasien,

dan kesatuan komando (Marquis & Huston, 2010).

Berdasarkan hasil wawancara pada kepala ruangan baji kamase,

njelaskan bahwa, supervisi selalu di lakukan hanya saja dalam

beberapa tahun terakhir supervisi tidak lagi di jalankan, karena tidak

ada kecocokan waktu antara kepala ruangan dan perawat pelaksana.

Sehingga mahasiswa memutuskan mengambil masalah supervisi

untuk di jadikan bahan yang akan di teliti dalam ruang rawat inap baji

kamase.

3.4.3 Directing (Fungsi Pengarahan)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan baji kamase

bahwa belum optimalnya pelaksanaan supervisi, hal ini terkait dengan

tiadak ada kecocokan waktu antara Kepala ruangan dan perawat


pelaksana. Pedoman supervisi SOP sudah terdapat di ruangan masing-

masing, namun pelaksanaannya masih belum berjalan optimal.

3.4.4 Controlling(Fungsi Pengendalian)

Mengobservasi setiapa metode dalam suprvisi SOPseperti,: kriteria

persiapan alat dan pelaksanaan tindakan pada pasien

3.5 Identifikasi Penyebab Masalah

3.6 Prioritas Masalah

3.7 Plan Of Action (POA)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN HASIL

Pada bab ini menjelaskan tentang implementasi dan hasil yang di peroleh selama

masa praktek manajemen. Pada tahap ini dilakukan selama....... . Implementai yag

di lakukan terdiri dari dua implementasi, sesuai dengan prioritas masalah yang

telah di sepakati pada seminar awal, yaitu :

4.1 Pembuatan Buku Panduan Supervisi

Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal....... Kegiatan dimulai dengan mencarire

ferensi yang terkait dengan pedoman supervisi, SOP yang diterapkan rumah sakit,

pembuatan lembar observasi penilaian supervisi, dan konsultasi panduan supervisi

dengan pembimbing lapangan dan pebimbing dari kampus.

Standar pedoman penilaian yang di buat, bersumber dari pada Buku Pedoman

supervisi yang di karang oleh Nursalam Diknkes pada tahun 2008 tentang SOP
perawatan luka dan pemberian obat melalui intravena. Adapun aspek yang akan di

nilai dalam lembar observasi tersebut adalah: kriteria persiapan alat, dan kriteria

pelakdanaan. Standar penilaian masing-masing item adalah pemberian nilai 1 satu

jika item yang ada terpenuhi dan 0 (nol) jika tidak tepenuhi. Cara menilai

persentase kepatuhan perawat dalam melakukan SOP yaitu, jumlah keseluruhan

dari item yang terpenuhi dibagi dengan jumlah keseluruhan item yang harus

dipenuhi, kemudian dikali dengan 100%. Berdasarkan dengan diskusi dengan

komite PPI, perawat dikatakan patuh jika memperoleh persenatase hasil ≥85%.

Tujuan dari penilaian ini adalah, untuk meningkat mutu kerja dalam pelaksanaan

SOP pada pasien.

4.1.2 Pembuatan Petunjuk Teknis Pengisian Lembar observasi Supervisi

Pembuatan lembar observasi dimulai pada tanggal ...... Kegiatan ini dimulai

dengan mencari literatur untuk panduan dalam cara menilai supervisi SOP, setelai

itu dikonsultasikan pada pembimbing lapangan dan juga kampus. Pentujuk

paduan supervisi SOP diharapkan dapat membantu tenaga keperawatan untuk

memahami SOP tindakan yang akan di lakukan secara benar dan tepat. Selain itu

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tenaga perawat yang akan dinilai

melalui penilaian supervisi meliputi: latar belakang, definisi, tujuan umum, tujuan

khusus, ruang lingkup, sasaran, waktu penilaian, instrumen penilaian, proses

pelaksanaan penilaian, evaluasi, aspek yang dinilai, lampiran lembar observasi,

lampiran supervisi SOP yang bersumber dari Nursalam.

4.2 Observasi Supervisi SOP

4.2.1 Observasi Sipervisi SOP dengan Menggunakan Lembar Penilaian


Observasi supervisi dilaksanakan padai tanggal ..... Kegiatan observasi ini

dilakukan pada ..... perawat pelaksana dari .... perawat pelaksana sebab

keterbatasan waktu dan juga kemampuan dari mahasiswa. Proses pengujian

lembar penilaian ini mengalami 2 kali revisi, mulai dari pengubahan aspek-aspek

yang dinilai, kemudian revisi kedua pembuatan format penilaian harus di ambil

melalui sumber yang jelas dan di akui

4.2.2Hasil Observasi Supervisi SOP dengan Menggunakan Lembar Penilaian

Responden pada kegiatan observasi adalah perawat yang bekerja di ruangan rawat

inap perwatan bedah Baji Kamase saat sedang melakukan observasi. Hasil dari

pengumpulan data yang telah dilakukan tentang jumlah perawat yang diobservasi

selama empat hari adalah sebanyak ..... orang dengan jumlah perawat laki-laki

...orang dan perawat perempuan ... orang. Tindakan yang dilakukan yaitu,

pelaksanaan supervisi SOP sesuai dengan hasil penilaian kepatuhan berdasarkan

setiap item penilaian yang ada di lembar observasi.

BAB 5

PEMBAHASAN

BAB 6

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, 2011. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik

Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai