Anda di halaman 1dari 26

BAB 4

PELAKSANAAN

Pada bab ini akan diuraikan pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan


Profesional (MAKP) yang dilaksanakan dalam Praktik Profesi Manajemen
Keperawatan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Lantai 4 Rumah Sakit Universitas
Airlangga (RSUA) Surabaya pada tanggal 05 Oktobersampai 06November 2015.
Pelaksanaan MAKP ditekankan pada komponen utama yaitu: 1)
Pengorganisasian, 2) Sistem MAKP, 3) Sentralisasi Obat, 4) Penerimaan Pasien
Baru, 5) Supervisi Keperawatan, 6) Timbang Terima, 7) Discharge Planning, 8)
Ronde Keperawatan, dan 9) Dokumentasi Keperawatan. Selain itu pada bab ini
akan diuraikan tentang pelaksanaan roleplay.
4.1 Pengorganisasian
Untuk efektifitas pelaksanaan MAKP dalam menentukan kebijakan-
kebijakan internal yang sifatnya umum kelompok menyusun struktur organisasi
sebagai berikut:
Ketua : Deni Rosadi, S.Kep
Wakil Ketua : Krisna Eka Kurniawan, S.Kep
Sekretaris 1 : Maria Nining Kehi, S.Kep
Sekretaris 2 : Fitriani, S.Kep
Bendahara : Asri Fatonah, S.Kep
Penanggung Jawab Kegiatan
1. Penerimaan pasien baru : Andrian Pujo Prastowo, S.Kep
2. Supervisi : Sudarwati,S.Kep
3. Sentralisasi obat : Imam Tri Sutrisno, S.Kep
4. Discharge Planning : Mubarokah Isnaeni, S.Kep
5. Ronde Keperawatan : Nino Adianto,S.Kep
6. Timbang terima : Sunaryo,S.Kep
7. Dokumentasi : Kristina Blandina Wea,S.Kep
8. PKRS : Ana Suciari,S.Kep
9. MAKP : Rossana Agustine,S.Kep

120
121

Adapun dalam pengelolaan ruang rawat maka diselenggarakan


pengorganisasian dalam pembagian peran sebagai berikut :
1. Penanggung Jawab Unit
2. Perawat Primer (PP)
3. Perawat Associate (PA)

4.2 Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional


4.2.1 M1 (Man)
1. Persiapan
Penilaian dan pengawasan M1 (Man) pada perawat ruangan dilakukan
pada tanggal 05Oktober – 07Oktober 2015. Penilaian dan pengawasan
dilakukan dengan menghitung beban kerja perawat ruangan yang bertugas
selama shift pagi, shift sore dan shift malam dengan menggunakan metode time
and motion study serta menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan
metode Douglas,Gilliesdan Depkes pada tenaga perawat yang ada di IRNA
Lantai 4 RSUA Surabaya.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional dilaksanakan mulai
dari tanggal 13 Oktober sampai dengan 01 November 2015 dengan tahap uji
coba pada tanggal 13 – 16 Oktober 2015. Pelaksanaan MAKP di ruangan
dijalankan dengan jumlah mahasiswa praktik profesi manajemen keperawatan
sebanyak 18 orang.
Penghitungan kebutuhan tenaga perawat dihitung menggunakan metode
Douglasdan metodeGillies berdasarkan jumlah BOR perhari pada pasien
kelolaan mahasiswa praktik manajemen dengan rekapitulasi sebagai berikut:
122

Tabel 4.1 Rekapitulasi KebutuhanTenaga Perawat pada pasien kelolaan


mahasiswa praktik manajemendengan Metode Douglas dan Gillies
berdasarkan jumlah BOR pada tanggal 13 Oktober – 1November
2015
Kebutuhan Kebutuhan
Bed
Tenaga Tenaga
No. Tanggal Occupancy
Perawat Perawat
Rate (%)
(Douglas) (Gillies)
1 13Oktober 2015 10 orang 7 orang 48 %
2 14Oktober 2015 10 orang 8 orang 60 %
3 15Oktober 2015 10 orang 8 orang 56 %
4 16Oktober 2015 10 orang 8 orang 56 %
5 17Oktober 2015 10 orang 8 orang 56 %
6 18Oktober 2015 10 orang 8 orang 56 %
7 19Oktober 2015 10 orang 8 orang 56 %
8 20Oktober 2015 10 orang 7 orang 52 %
9 21Oktober 2015 10 orang 6 orang 44 %
10 22Oktober 2015 11 orang 8 orang 52 %
11 23Oktober 2015 10 orang 8 orang 60 %
12 24Oktober 2015 10 orang 7 orang 44 %
13 25Oktober 2015 7 orang 4 orang 24 %
14 26Oktober 2015 9 orang 7 orang 44 %
15 27Oktober 2015 10 orang 7 orang 52 %
16 28Oktober 2015 11 orang 8 orang 56 %
17 29Oktober 2015 10 orang 8 orang 56 %
18 30Oktober 2015 10 orang 7 orang 52 %
19 31Oktober 2015 9 orang 6 orang 44 %
20 1 November 2015 9 orang 8 orang 32 %

3. Hambatan dan Dukungan


1) Hambatan
Selama pelaksanaan MAKP oleh mahasiswa praktik manajemen keperawatan
di IRNA Lantai 4 RSUA Surabaya, tidak ditemukan hambatan dalam
pengelolaan pasien.Jumlah mahasiswa praktik profesi manajemen keperawatan
sesuai dengan kebutuhan tenaga perawat. Apabila mahasiswa yang bertugas
sedang melaksanakan role play hal tersebut tidak mengganggu proses asuhan
keperawatan pada pasien kelolaan, sebab mahasiswa yang tidak bertugas tetap
memberikan asuhan keperawatan pada pasien sehingga role play dapat berjalan
tanpa mengganggu pelayanan keperawatan.
2) Dukungan
Dukungan selama pelaksanaan MAKP di IRNA Lantai 4 RSUA Surabaya
diperoleh dari Kepala Ruangan, Wakil Kepala Ruangan dan tenaga
keperawatan di ruangan terhadap pelaksanaan praktik profesi
123

manajemenkeperawatan dengan memberikan saran dan masukan tentang


pelayanan asuhan keperawatan dan penyusunan laporan pada pasien kelolaan.
4.2.2 M2 (Material)
1. Persiapan
Pengamatan sarana dan prasarana dilakukan pada tanggal 13Oktober -
01November 2015.Dengan mengobservasi alat yang tersedia dalam IRNA
Lantai 4 dan melakukan pengecekan setiap hari.
2. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan observasi dan pengecekan dilakukan dengan melihat
kondisi alat yang tersedia dan melakukan tes pada setiap alat apakah masih
berfungsi dengan baik atau tidak. Serta melihat perawat ruangan dapat
menggunakan alat yang tersedia secara optimal
Selain itu, observasi juga dilakukan pada pemeliharaan alat yang tersedia
diruangan perawat dapat melakukan perawatan dan menjaga alat yang
disediakan oleh ruangan hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan perawat
untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana
3. Hambatan dan Dukungan
1) Hambatan
Hambatan Sebab Rekomendasi
Pengadaan alat kesehatan Pengadaan alat kesehatan Pelaporan keberadaan alat
yang baru membutuhkan baru membutuhkan laporan setiap timbang terima
waktu yang lama kepada bagian sarana dan secara terus menerus,
prasarana serta tim sehingga dapat diketahui
pengadaan alat kesehatan dengan cepat
baru yang juga melibatkan
pendanaan dari rumah sakit

2) Dukungan
Pelaporan keberadaan alat kesehatan selalu dilaporkan pada timbang terima
setiap shift sehingga dapat diketahui para perawat yang sedang bertugas,
serta kemudahan akses saat alat kesehatan tersebut dibutuhkan.
124

4.2.3 M3 (Method)
1. Penerapan MAKP
1) Persiapan
Dalam penerapan MAKP telah terbentuk struktur organisasi kelompok,Gann
Chart kegiatan, jadwal dinas dan daftar pasien, daftar uraian tugas kepala
ruangan (NUM), perawat primer (PP) dan perawat asosiate (PA).
Dari setiap kegiatan tersebut telah ditentukan penanggung jawab yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan, mulai dari tahap persiapan
hingga melakukan evaluasi atas kegiatan tersebut.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Uji coba penerapan MAKP Primer dilaksanakan pada minggu kedua pada
tanggal 14 Oktober sampai dengan 31 November 2015. Dalam uji coba peran,
pembagian peran terdiri dari 1 orang NUM, 2 orang PP, dan 11 orang PA.
Minggu ke-2 masing-masing anggota kelompok menjalankan peran sesuai
dengan tugasnya. Pada minggu ke 2 hingga ke 4 pembagian peran sudah diikuti
dengan pembagian jadwal dinas pagi, sore dan malam. NUM menjalankan
tugasnya diantaranya mengevalusai perawat primer dan perawat assosiate atas
tugas yang dijalankan, menghitung jumlah tenaga perawat dan menentukan
tingkat ketergantungan pasien. Sedangkan perawat primer menjalankan
tugasnya antara lain melakukan penerimaan pasien baru dan mengkaji
kebutuhan klien secara komprehensif, melaksanakan discharge planning,
mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan kepada
tim medis lain, membuat laporan timbang terima dengan sistem SBAR.
Perawat associate menjalankan tugasnya diantaranya melaksanakan asuhan
keperawatan, memberikan kebutuhan dasar klien, mendokumentasikan
tindakan yang telah dilakukan.
3) Hambatan
Hambatan yang ditemukan selama praktik profesi manajemen keperawatan
adalah mahasiswa kurang maksimal melakukan peran dalam MAKP saat uji
coba peran karena kurangnya briefing dan pemahaman tentang tugas yang
harus dilakukan oleh NUM, PP, dan PA.
125

2. Penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat


1) Persiapan
Penerimaan pasien baru merupakan suatu cara dalam menerima kedatangan
pasien baru pada suatu ruangan dan menyampaikan kepada klien dan keluarga
mengenai orientasi ruangan, perawatan, medis, dan tata tertib (Nursalam,
2015). Persiapan penerimaan pasien baru meliputi:
(1)Menunjuk penanggung jawab kegiatan penerimaan pasien baru.
(2)Menyusun format penerimaan pasien masuk, lembar catatan perpindahan
pasien, format pengkajian, informed consent sentralisasi obat, lembar serah
terima obat.
(3)Nursing kit
(4)Kartu penunggu pasien
(5)Pakaian pasien
(6)Bel untuk pasien
(7)Status pasien
(8)Mengidentifikasi pasien baru setiap pergantian shift jaga.
(9)Kotak sentralisasi obat, baki, dan medication chart.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat dilaksanakan pada
tanggal 14Oktober sampai 1November 2015. Dalam pelaksanaan pasien baru,
sebelum pasien datang ke IRNA lantai 4 maka perawat UGD menelepon IRNA
lantai 4 untuk memesan kamar/ ruangan pasien. Setelah itu NUM akan
memberitahu PP tentang pasien baru dan meminta mempersiapkan. Kemudian
PP meminta PA mempersiapkan kamar pasien. Setelah semua siap, NUM akan
mengkonfirmasi UGD kembali setelah ruangan siap. Setelah itu UGD
mengantarkan pasien ke ruangan. Ketika pasien baru datang, NUM dan PP
menyambut pasien dan keluarga dengan memberi salam. Kemudian PA dan
perawat UGD mengantar pasien ke kamar yang telah disiapkan, setelah itu PP
melakukan handover dengan perawat UGD/ URJ tentang kondisi dan status
klien saat ini, dan PA mempersiapkan berkas-berkas dan peralatan yang
digunakan untuk penerimaan pasien baru. Setelah semua persiapan lengkap, PJ
unit, PP dan PA menuju ke ruangan pasien. PJ unit membuka dengan salam
126

dan memperkenalkan diri, kemudian PP memberikan penjelasan kepada pasien


sesuai dengan yang tercantum dalam penerimaan pasien baru, PP mengenalkan
tentang petugas dan orientasi ruangan, menjelaskan tentang peraturan rumah
sakit, dan tentang penyakit yang diderita pasien, terapi yang akan dijalani.
Setelah itu PP meminta persetujuan pasien untuk melakukan sentralisasi obat
dan PP menjelaskan tentang obat-obat yang diberikan pasien dan untuk
penyimpanan obat-obat tersebut akan disentralisasikan di ruang perawat agar
memudahkan pasien dalam pemberian, seperti dosis, waktu dan cara
pemberian, kemudian PP dibantu PA untuk melakukan pengkajian
keperawatan dan pemeriksaan fisik pada klien. PP menanyakan kembali pada
pasien dan keluarga mengenai hal-hal yang belum dimengerti.PP, pasien dan
keluarga menandatangani lembar penerimaan pasien baru. NUM, PP, dan PA
kembali ke nurse station.
3) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Pergantian pasien di IRNA ALOS pasien di IRNA PP bisa lebih aktif lagi untuk
lantai 4 yang cepat, sehingga lantai 4 yang pendek mengecek kelengkapan jika
terkadang perawat lupa untuk ada pasien baru ataupun
menjelaskan tentang hal-hal pasien yang akan pulang
dalam prosedur penerimaan
pasien baru termasuk
memberikan kartu penunggu
pasien pada keluarga pasien
baru dan lupa untuk meminta
kembali jika pasien tersebut
sudah pulang.
4) Dukungan
Ruangan mendukung dalam pengadaan kartu penunggu pasien dalam
penerimaan pasien baru dan perawat juga mendukung untuk diadakannya
informed consent khusus untuk sentralisasi obat. Dukungan dari ruangan sangat
tampak dengan mudahnya untuk berkonsultasi pada pembimbing ruangan.
2. Supervisi keperawatan
1) Persiapan
Persiapan supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi
supervisi dan administrasi penunjang yang meliputi instrumen supervisi
lengkap dengan parameter penilaian, laporan kegiatan supervisi, serta
pendokumentasian hasil supervisi. Pada tahap ini kelompok mempersiapkan
hal-hal sebagai berikut :
127

(1) Menetapkan Supervisor dalam hal ini Nurse Unit Manager (NUM), pihak
yang disupervisi Primary Nurse (PN), dan Associate Nurse (AN)sebagai
role model dalam kegiatan supervisi keperawatan
(2) Menetapkan dan menyiapkan materi yang akan di supervisi oleh NUM
yakni materi intra discharge planning: HE Manajemen Nyeri (Hari
pertama)
(3) Menyiapkan media supervisi meliputi format Standar Prosedur
Operasional (SPO) Supervisi keperawatan, format instrumen supervisi
keperawatan, Format evaluasi supervisikeperawatan dan format
dokumentasi supervisi keperawatan
(4) Menetapkan lokasi dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan supervisi
tentang pelaksanaan intra discharge planning
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan supervisi secara langsung antar mahasiswa di IRNA Lantai 4
RSUA dilakukan satu kali yaitu pada tanggal 20Oktober 2015, yang dilakukan
oleh NUM sebagai supervisor kepada PN yang sedang bertugas pada hari itu.
Kompetensi yang disupervisi adalah pelaksanaan intradischarge planning pada
pasien yang sedang menjalani perawatan hari pertama paska operasi. Aspek
penilaian yang dinilai meliputi persiapan kelengkapan format supervisi,
pelaksanaan intra discharge planning, cara berkomunikasi terhadap pasien dan
evaluasi. Alur pelaksanaan dimulai dari persiapan format penilaian supervise dan
format evaluasi supervisi oleh NUM sebagai supervisor. NUM memberitahukan
pada PN tentang kegiatan supervisi tersebut dan menyampaikan tujuan
supervisi.PN melakukan kegiatan yang disupervisi dengan menyiapkan format
dokumentasi kegiatan supervisi. NUM menyampaikan hasil penilaian supervisi
dan kemudian memberikan fair, feedback dan follow up terhadap hasil supervisi.
Perawat IRNA lantai 4 mendukung kegiatan supervisi yang dilaksanakan.
Supervisi yang dilakukan adalah jenis supervisi secara tidak langsung.
128

3. Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Supervisi di lantai 4 masih Belum ada kebijakan NUM membuat jadwal supervisi
tetap dilaksanakan secara tidak dari RS untuk yang menetap misalnya minimal 1
terjadwal. menetapkan kali dalam 1 bulan.
penjadwalan supervisi.

Kegiatan ini NUM menyampaikan kepada


Supervisi dilakukan secara dilaksanakan saat suatu pihak-pihak yang disupervisi
tidak langsung oleh supervisor tindakan dilakukan seperti PN/ AN agar selalu
dalam hal ini adalah NUM. oleh pihak yang mempersiapkan diri untuk
disupervisi dan butuh disupervisi dan menjalankan
pembenahan sesuai tindakan sesuai dengan SPO.
SPO yang ada.

4. Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan supervisi berupa
keleluasaan dan kepercayaan yang diberikan oleh perawat ruangan kepada
mahasiswa untuk melakukan intra discharge planning pada pasien yang sedang
menjalani perawatan di ruangan.
3. Timbang Terima
1) Persiapan
Persiapan yang dilakukan antara lain :
(1)Membentuk penanggung jawab dari pelaksanaan timbang terima
keperawatan.
(2)Menyusun format atau buku timbang terima keperawatan serta petunjuk
teknis pengisiannya.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan timbang terima dilaksanakan mulai tanggal 14Oktober sampai
31November 2015.Kegiatan timbang terima ini dilaksanakan untuk
mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik
oleh mahasiswa praktik profesi manajemen keperawatan di IRNA Lantai 4
RSUA menggunakan format SBAR yang merupakan bagian dari rekam medis
pasien.
129

3) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Timbang terima untuk dinas Adanya visite dari Timbang terima tetap
malam dan di hari libur tenaga kesehatan lain diusahakan
terkadang tidak tepat waktu. dan kegiatan dilaksanakan tepat
keperawatan lainnya. waktu dengan
manajemen waktu yang
baik

4) Dukungan
Perawat ruangan memberikan kepercayaan dan bimbingan pada mahasiswa
untuk melakukan timbang terima di ruangan dengan sesudahnya memberikan
klarifikasi dan tambahan bila ada.
4. Discharge planning
1) Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk dilakukan discharge planning adalah
menyiapkan format discharge planning, resume medis, flip chartsesuai dengan
penyakit pasien, surat pengantar ke poliklinik, surat keterangan istirahat, hasil
pemeriksaan penunjang selama pasien dirawat di rumah sakit, dan lembar
kepuasan pasien.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan discharge planning dilaksanakan pada tanggal 14Oktober sampai
1November 2015. Kegiatan discharge planning ini dilaksanakan pada pasien
kelolaan yang akan pulang oleh mahasiswa praktik profesi manejemen
keperawatan di IRNA Lantai 4 RSUA.
3) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Tidak semua pasien Penjadwalan KRS yang Lebih aktif lagi untuk bertanya
mendapatkan pendidikan mendadak dan kadang kepada perawat ruangan ataupun
kesehatan melalui media mahasiswa ketinggalan membaca catatan integrasi pada
poster informasi rekam medis ruangan
4) Dukungan
Perawat ruangan memberikan kepercayaan sepenuhnya pada mahasiswa untuk
melakukan discharge planning dengan sebelumnya memberikan penjelasan
terlebih dahulu tentang format yang diperlukan untuk discharge planning.
130

5. RondeKeperawatan
1) Persiapan
Selama pelaksanaan MAKP di IRNA Lantai 4, mahasiswa hanya satu kali
melakukan ronde keperawatan yakni pada saat role play.Hal tersebut
dikarenakan tidak ada kasus atau permasalahan terkait kondisi kesehatan
pasien yang tidak bisa diatasi.Persiapan ronde keperawatan dilakukan oleh
kelompok. Persiapan kasus dilakukan 4 hari sebelum pelaksanaan, dengan
uraian sebagai berikut:
(1) Menyusun proposal kegiatan ronde keperawatan
(2) Menyiapkan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan.
(3) Menyiapkan resume keperawatan pasien selama dirawat
(4) Konsultasi pada pembimbing akademik dan pembimbing ruangan
mengenai resume kasus ronde keperawatan.
(5) Memberikan informed consent kepada keluarga terkait dengan ronde
keperawatan yang akan dilaksanakan.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan ronde keperawatan di ruang Irna Lantai 4 RSUA dilaksanakan
pada:
Hari / Tanggal : Senin, 26Oktober 2015
Waktu : 60 menit (10.00 s/d 11.00 WIB)
Pelaksana : NUM, PP 1, PP 2, dokter, ahli gizi, nurse counselor
Topik : Bronkopneumonia + Prolonged Fever
Sasaran : Pasien An. MR
Tempat : Kamar 424 IRNA Lantai 4 RS Universitas Airlangga
Dihadiri oleh:
(1) Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
(2) Rahmatul Fitriyah, S.Kep,Ns
(3) Andis Yuswanto, S. Kep. Ns
(4) Lathifah Nurlaela, Amd.Gz
(5) Dr.Nanda
(6) Mahasiswa S2 Keperawatan
Pengorganisasian
131

(1) NUM : Rossana Agustine, S. Kep


(2) PP 1 : Maria Nining Kehi, S. Kep
(3) PP 2 : Fitriani, S. Kep
(4) PA 1 : Krisna Eka Kurniawan, S. Kep
(5) Dokter : dr. Nanda Aulia Ramadhan
(6) Nurse Counselor : Anna Nur Mita, S. Kep. Ns
(7) Ahli gizi : Lathifah Nurlaela, Amd.Gz
(8) Pembimbing Akademik :
1. Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons)
2. Eka Misbahatul M. Has., S. Kep, Ns., M. Kep
3. Mira Triharini, S.Kp., M.Kep
Pembimbing Klinik :
1. Rahmatul Fitriyah, S.Kep,Ns
2. Andis Yuswanto, S. Kep, Ns
132

3) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Mekanisme Persiapan cukup Persiapan sudah bagus, Secara
Persiapan content dan alur sudah sesuai.
Isi Persiapan resume kasus Secara content sudah bagus,
Tidak ada masalah. dilakukan dengan baik. disampaikan dengan baik.

Peran
1. PN 1 kurang aktif saat Fungsi peran kurang jelas saat 1. PN 1 seharusnya berperan,
validasi ke pasien. validasi. dapat dengan memberikan
edukasi ke keluarga pasien.
2. PN 1 agar lebih akurat
2. PN 2 tidak melakukan kesalahpahaman pembagian sebaiknya melakukan
validasi,tetapi dilakukan peran. validasi sendiri, AN dapat
oleh AN 2. melakukan kegiatan lain
seperti mengecek infus, dll.
Saat pemeriksaan sebaiknya
jangan terlalu lama.
3. NUM yang mengarahkan
fungsi masing-masing peran
saat validasi sehingga lebih
jelas job desknya.
3. NUM tidak memberikan Fungsi peran kurang jelas saat NUM yang mengarahkan
feed back pada PN 1 validasi. agar terjadi diskusi 2 arah,
arahan atau pembagian tidak sekedar menanyakan
fungsi saat validasi. rekomendasi.

4)Dukungan
Pelaksanaan ronde keperawatan didukung oleh pembimbing klinik dan
akdemik, NUM, Nurse konselor, dokter dan ahli Gizi sehingga pelaksanaan
berjalan lancar.
6. Dokumentasi Keperawatan
1) Persiapan
Persiapan pendokumentasian data pasien beserta asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien dilakukan pada tanggal 13 Oktober sampai
dengan 01 November 2015 dengan menyusun kelengkapan format rekam
medis, antara lain :
1) Cover rekam medis
2) Lembar identitas pasien
3) Lembar penerimaan pasien baru
4) Lembar resume medis
5) Instrumen penilaian nyeri
133

6) Lembar assesment awal


7) Lembar persetujuan sentralisasi obat
8) Lembar Persetujuan tindakan medis
9) Lembar penolakan tindakan medis
10) Lembar konsultasi
11) Lembar catatan integrasi
12) Lembar rekapitulasi hasil pemeriksaan penunjang
13) Lembar observasi pasien
14) Lembar penilaian resiko jatuh
15) Lembar penilaian pasien resiko dekubitus
16) Lembar penilaian pasien resiko phlebitis
17) Lembar kecemasan
18) Lembar penilaian kejadian infeksi luka operasi (ILO)
19) Lembar Penilaian kejadian infeksi saluran kemih (ISK)
20) Lembar discharge planning
21) Lembar survey kepuasan pasien
2) Pelaksanaan Kegiatan
Selama proses pelaksanaan MAKP, pendokumentasian data pasien dalam
rekam medis dilaksanakan sejak tanggal 13 Oktober – 01 November tahun
2015. Pendokumentasian dilakukan dengan mengisi lembar identitas pasien
sampai dengan lembar kepuasan pasien dimulai sejak pasien pertama kali
dirawat di IRNA lantai 4. Lembar identitas pasien, lembar penerimaan pasien
baru, lembar resume medis, lembar assesment awal keperawatan, lembar
persetujuan tindakan medis diisi di awal masuk. Instrumen penilaian nyeri,
lembar catatan integrasi, lembar observasi pasien, lembar penilaian pasien
resiko jatuh, penilaian resiko dekubitus, penilaian resiko phlebitis, penilaian
kejadian infeksi luka operasi, penilaian kejadian infeksi saluran kemih (ISK)
diisi setiap hari. Lembar konsultasi diisi saat pasien saat pasien tersebut
memerlukan konsultasi dengan teman sejawat lain. Lembar discharge plannin,
lembar kepuasan pasien, dan resume medis dilengkapi saat pasien sudah di
acarakan untuk pulang. Perawat primer dan perawat asosiasi melakukan
134

dokumentasi keperawatan berdasarkan wewenangnya masing-masing. Jumlah


dokumentasi yang dilengkapi selama pelaksanaan MAKP sebanyak 81pasien.
3) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Mekanisme
1. Pengisian format 1. Sosialisasikan cara 1. Sebelum uji coba
dokumentasi pasien di pengisian format briefing pengisian
beberapa rekam medis dokumentasi kurang format
masih mengalami maksimal, karena kurang dokumentasi harus
kebingungan, sehingga terbiasanya ners muda dilakukan oleh
pengisian kurang lengkap. dalam menggunakan penanggung jawab
RM model baru yang dokumentasi, dan
sebelumnya belum didengarkan
dipelajari . dengan seksama
oleh tim.
Sebaiknya semua
tim berkumpul
untuk meghindari
kesalah pahaman
2. Ners muda masih sering informasi akibat
kehabisan saat mengambil 2. Persiapan format rekam penjelasan dari
format rekam medis saat medis di ners station teman tim yang
ada pasien baru dalam belum tersedia cadangan dimungkinkan jadi
jumlah lebih dari prediksi yang mencukupi untuk bias.
ketersediaan rekam antisipasi bertambahnya 2.Lebih baik disiapkan
medis. pasien. rekam medik
sebelumnya
sehingga
mengantisipasi
kekurangan RM.
Isi
1. Susunan rekam medis 1. Penyusunan rekam 1. Urutan rekam
sudah sesuai urutan. medis disesuaikan medis sudah bagus
dengan kebutuhan dan sesuai dengan
kelengkapan data untuk SOP.
memudahkan
dokumentasi.
Peran
1. Penanggung jawab 1. Penanggung jawab 1. Hendaknya ners
dokumentasi melakukan dokumentasi muda lebih
melakukan briefing beranggapan bahwa tanggap dalam
pengisian format penjelasan sekali sudah mengisi rekam
dokumentasi. Namun cukup untuk medis saat
pada jalannya seringkali menjelaskan cara berdinas sesuai
beberapa ners masih lupa pengisian format shiftnya, dan
dan bingung saat mengisi dokumentasi, ketika menganggap
karena faktor kurang tidak ada klarifikasi dari rekam medis
terbiasa. ners muda lain dalam adalah sifatnya
bertanya. penting guna
2. Ners muda yang bertugas menunjang
sebagai associate ners pelayanan. Selain
135

disetiap shiftnya kurang itu fungsi supervisi


bertanggung jawab 2. NUM dan primary ners untuk menilai
terhadap kelengkapan kurang mengontrol kerja kelengkapan RM
data disetiap rekam associate ners. perlu dilakukan.
medis pasien terutama 2. Peran NUM, dan
lembar observasi. Primary ners untuk
mengingatkan
associate ners
harus lebih aktif.

4)Dukungan
Dukungan yang didapatkan selama pelaksanaan MAKP khususnya dalam
rekam medis diperoleh PJ unit dan perawat ruangan IRNA lantai 4 dengan
memberikan masukan dan saran tentang dokumentasi keperawatan serta
mengijinkan mahasiswa ners muda manajemen untuk membuat sendiri format
dokumentasi dalam rekam medis dan melalukan pengisian rekam medis secara
mandiri..
4.2.4 M4 (Money)
1. Persiapan
Pengawasan M4 (money) pada IRNA Lantai 4 RSUA dilakukan dengan cara
wawancara dengan tim remunerasi RS yang menangani tentang pendanaan
bagi karyawan yang meliputi gaji pokok, insentif dan penghasilan lainnya.
2. Pelaksanaan
Di RSUA terutama di IRNA Lantai 4 sudah dilakukan pengembangan dalam
bidang keuangan, yaitu dengan sistem billing, yang dikerjakan oleh tenaga
administrasi. Dengan sistem ini diharapkan proses pembiayaan pasien dapat
tertata secara teratur tanpa melibatkan tenaga perawat secara penuh sehingga
perawat dapat fokus terhadap pelayanan kesehatan pada pasien. Pelayanan
kesehatan yang paripurna akan menumbuhkan kepuasan bagi pasien dan
keluarga, hal ini akan berdampak pada meningkatnya jasa remunerasi yang
dihasilkan dari tarif setiap tindakan keperawatan yang terekam melalui sistem
billing.
3. Hambatan dan dukungan
Pada bagian M4, kelompok tidak melakukan intervensi apapun, sehingga
tidak terdapat hambatan dan dukungan.
4.2.5 M5 (Mutu)
136

1. Persiapan
Menyiapkan format untuk mendokumentasikan penilaian mutu yang berupa
penilaian nyeri, tingkat perawatan diri, resiko jatuh, phlebitis, dekubitus, IDO
(Infeksi Daerah Operasi), Pneumonia dan ISK (Infeksi Saluran Kemih) pada
rekam medis.Sedangkan format kepuasan pasien/keluarga disiapkan di luar
rekam medis. Menyiapkan keperluan health education antara lain SAP, leaflet
dan power point tentang cuci tangan dan ID Band Pasien.
2. Pelaksanaan
Pendokumentasian indikator jaminan mutu dilaksanakan tanggal 13
Oktober sampai 01 November 2015, dimana anggota kelompok mengisi form
penilaian untuk resiko jatuh, nyeri, phlebitis, resiko dekubitus, penilaian
kejadian infeksi saluran kemih, penilaian kejadian infeksi luka operasi,
penilaian kejadian pneumonia, lembar perawatan diri (RM 13a, 13b, 13c, 13d,
13e, 13f, 13g, 13h, 13i, 13j) secara bergantian sesuai dengan jadwal dinasnya.
Form kepuasan diberikan ketika Discharge Planning pasien pulang.
Pelaksanaan perawatan berkala pada area yang telah dilakukan tindakan
invasive, seperti mengganti pembalut infuse sesuai kondisi dan kebutuhan dan
pemberian health education pada pasien dan keluarga untuk tidak banyak
memanipulasi infuse dilaksanaan tanggal 13 Oktober sampai 01 November
2015.
Penyuluhan tentang ID Band Pasien dilaksanakan pada hari Rabu, 21
Oktober 2015.Identifikasi pasien dilakukan dengan memberikan gelang pada
klien yang belum memakai gelang identifikasi.Gelang warna pink diberikan
pada pasien perempuan dan gelang warna biru pada pasien laki-laki.Gelang
merah diberikan kepada pasien yang memiliki riwayat alergi dan ditulis jenis
alergi pasien.Sign untuk pasien resiko jatuh masih dalam proses pengadaan
oleh RS. Pemberian penyuluhan tentang cuci tangan dilaksanakan pada hari
Jumat, 16 Oktober 2015.Kegiatan cuci tangan bersama dengan pasien dan
keluarga pasien dilakukan setelah timbang terima pagi pada tanggal 13 Oktober
sampai 01 November 2015. Pemasangan poster cuci tangan di dekat wastafel
dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2015.
3. Hambatan
137

Hambatan yang dialami oleh kelompok dalam pelaksanaan adalah beberapa


pasien memiliki kondisi yang tidak mendukung untuk dilakukan penilaian
kecemasan sehingga tidak dapat dikaji tingkat kecemasannya.
4. Dukungan
Tenaga keperawatan ruangan memberikan kesempatan dan dukungan kepada
mahasiswa praktik manajemen dalam melakukan pendokumentasian indikator
jaminan mutu keperawatan dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan
penyuluhan tentang cuci tangan dan ID Band pasien.
4.3 Pelaksanaan Roleplay
1. Penerimaan Pasien Baru dan Sentralisasi Obat
1) Persiapan
Persiapan penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat meliputi :
(1) Menunjuk penanggung jawab kegiatan penerimaan pasien baru dan
sentralisasi obat
(2) Menyusun format penerimaan pasien baru, lembar persetujuan
sentralisasi obat, format pengkajian, lembar serah terima obat.
(3) Mengidentifikasi pasien baru setiap pergantian shift
2) Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin/ 12 Oktober 2015
Waktu : 08.00-09.00
Pelaksana : NUM, PN, AN, EN (Emergency Nurse)
Tempat : Ruang kamar 419 IRNA Lantai 4 RSUA
Dihadiri oleh :
1. Eka Misbahatul M. Has, S.Kep., Ns., M.Kep
2. Rahmadatul Fitriyah, S.Kep.,Ns
3. Andis Yuswanto, S.Kep.,Ns
Pengorganisasian :
Penanggung Jawab PBB : Andrian Pujo Prastowo, S.Kep
Penanggung Jawab SO : Imam Tri Sutrisno, S.Kep
NUM : Deni Rosadi , S.Kep.
Perawat Primer 1 : Imam Tri Sutrisno, S.Kep
Perawat Associate 1 : Rossana Agustine, S.Kep.
Pembimbing Akademik :
138

1. Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)


2. Mira Triharini, S.Kp.,M.Kep
3. Eka Misbahatul M. Has, S.Kep., Ns., M.Kep

Pembimbing Klinik :
1. Rahmatul Fitriyah, S.Kep.,Ns
2. Andis Yuswanto, S.Kep.,Ns
3) Hambatan dan Dukungan
(1)Hambatan
Hambatan Sebab Rekomendasi
Mekanisme
Sudah bagus
Isi
Sudah sistematis tentang PPB Merupakan role play Memahami kembali
dan SO namunlupa melakukan perdana dan Pemain tahapan penerimaan
pemeriksaan fisik pasien baru roleplay terlalu kaku pasien baru dan
masuk serta baju pasien akibat nervous sehingga sentralisasi obat.
terbawa kembali ke nurse lupa mengenai hal-hal
station tersebut
Peran
NUM : NUM tidak hanya Anggota yang berperan Memahami kembali
menunggui di depan pintusebab sebagai NUM belum tugas sebagai NUM
harus kembali ke nurse station memahami benar tugas
untuk menjalankan tugasnya dari seorang NUM karena
yang lain baru menjalankan uji coba
MAKP beberapa hari yang
lalu

PP : PP kurang memahami Pemeran PP kurang Ditingkatkan lagi latihan


tentang identitas diri klien percaya diri karena latihan sehingga percaya diri
sehingga salah yang kurang akan terbentuk secara
mengorientasikan klien tentang langsung
tempat berdoa klien dan gerogi
sehingga menunjukkan gesture
yang seharusnya bisa
dihilangkan
PA : PA hanya berdiri di depan PA terlalu fokus untuk Meningkatkan latihan
pasien, tidak melakukan membantu PA sehingga dan PA bisa mengecheck
pemeriksaan fisik fokus serta lupa akan tugas pokoknya infus apabila PP sedang
lupa memberikan baju bagi dalam penerimaan pasien menjelaskan
pasien baru baru

(2) Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan role play
penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat yaitu dalam bentuk fasilitas
bimbingan dari pembimbing akademik dan klinik, dukungan dari perawat
139

ruangan, pasien baru beserta keluarga sehingga pelaksanaan role play


pasien baru dan sentralisasi obat berjalan dengan lancar.

2. Supervisi
1). Persiapan
Persiapan supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi supervisi
dan administrasi penunjang yang meliputi instrumen supervisi lengkap dengan
parameter penilaian,SPO, laporan kegiatan supervisi, format evaluasi serta
pendokumentasian hasil supervisi. Pada tahap ini kelompok mempersiapkan
hal-hal sebagai berikut :
1) Menetapkan supervisor dalam hal ini NUM, dan pihak yang disupervisi
adalah PN yang dibantu oleh AN sebagai demonstrator untuk supervisi
keperawatan: intra discharge planning
2) Menetapkan dan menyiapkan materi yang akan di supervisi oleh NUM
yakni HE tentang manajemen nyeri.
3) Menyiapkan media supervisi meliputi format instrumen supervisi dan
format laporan supervisi keperawatan serta media HE berupa leaflet.
4) Menetapkan lokasi dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan supervisi
tentang pelaksanaan intra discharge planning
2). Pelaksanaan
Hari/ tanggal : Selasa, 20Oktober 2015
Pukul : 09.00 – 11.00
Pelaksanaan : NUM, PN Pagi, PA Pagi
Topik : intra discharge planning: HE Manjamen Nyeri paska
operasi
Tempat : Ruang perawat dilanjutkan validasi di kamar klien
Sasaran : pasien dengan hari pertama post operasi
Acara dihadiri oleh :
Pengorganisasian :
Penanggung Jawab : Sudarwati, S.Kep
140

NUM : Krisna Eka Kurniawan, S. Kep


Perawat Primer Pagi : Kristina Blandina Wea, S.Kep
Perawat Associate Pagi : Sudarwati, S.Kep

Pembimbing Pendidikan : Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons)


Pembimbing Klinik : Andis Yuswanto., S.Kep., Ns
Rahmatul Fitriyah, S.Kep., Ns
Kegiatan role play supervisi dilaksanakan pada minggu III hari Selasa,
20Oktober 2015. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa praktik profesi
manajemen keperawatan di ruang inap lantai 4 RS Universitas Airlangga
Surabaya. Kompetensi yang disupervisi adalah pelaksanaan discharge planning
pada pasien yang akan KRS.
3). Hambatan dan Dukungan
(1) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Mekanisme
Sudah bagus dan sesuai
dengan alur supervisi
keperawatan
Isi
Belum disediakan media
dalam memberikan HE seperti NUMtidak mempersiapkan
flip chart media penyuluhan seperti
flip chart

Peran NUM kurang fokus ke yang


NUM tidak perlu bawa form di supervisi Memahami kembali persiapan
evaluasi saat ke pasien dan perlengkapan kegiatan
mengikuti PP saat pelaksanan supervisi
intra discharge planning: HE
manajemen nyeri NUM harus lebih fokus ke
yang di supervisi yaitu PN

(2) Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan supervisi berupa
keleluasaan dan kepercayaan yang diberikan oleh perawat ruangan kepada
mahasiswa untuk melakukan supervisi dengan tema intra discharge
planning dengan memebrikan HE: manajemen nyeri kepada pasien post
operasi.
3. Timbang Terima
1) Persiapan
141

Persiapan timbang terima meliputi:


(1)Membentuk penanggung jawab dari pelaksanaan timbang terima
keperawatan.
(2)Membuat proposal timbang terima.
(3)Menyusun format timbang terima keperawatan (SBAR) dan format
penunjang lain (lembar observasi harian, hasil pemeriksaan laboratorium,
medication chart, dan catatan terintegritasi).
(4)Menyiapkan kasus kelolaan yang akan dilakukan timbang terima
keperawatan.
(5)Menyiapkan pelaksanaan timbang terima.
2) Pelaksanaan
Hari/ tanggal : Kamis, 22Oktober 2015
Pukul : 08.00 – 09.00
Pelaksanaan : NUM, PP 1 Pagi, PP 2 Pagi, PP Malam, PA Malam
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima
Tempat : Ruang perawat dilanjutkan validasi di kamar klien
Sasaran : Klien kelolaan
Acara dihadiri oleh :
1. Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
2. Rahmatul Fitriyah, S.Kep., Ns
3. Andis Yuswanto, S.Kep.,Ns dan
4. 3 mahasiswa Magister Keperawatan
Pengorganisasian :
Penanggung Jawab : Sunaryo, S.Kep
NUM : Krisna Eka Kurniawan, S.Kep
Perawat Primer Pagi 1 : Andrian Pujo Prastowo, S.Kep
Perawat Primer Pagi 2 : Ana Suciari, S.Kep
Perawat Primer Malam : Maria Nining Kehi, S.Kep
Perawat Associate Malam : Fitriani, S.Kep
Pembimbing Pendidikan : Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
Pembimbing Klinik : Andis Yuswanto., S.Kep., Ns
142

Kegiatan role play timbang terima dilaksanakan pada minggu III hari
Kamis, 20 Oktober 2015. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa praktik
profesi manajemen keperawatan di ruang inap lantai 4 RS Universitas
Airlangga Surabaya.

3) Hambatan dan Dukungan


(1)Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Isi
SBAR di rekam medis diisi Kesibukan perawat Lebih berfokus pada
sangat lengkap. Terkesan melakukan perawatan masalah dan intervensi
terlalu lama dan kurang fokus terhadap pasien shingga keperawatan pada pasien
pada rekomendasi intervensi menyebabkan SBAR
keperawatan belum lengkap.
Peran
NUM, PA dan PP shift pagi- Kurang tahu informasi NUM, PP, dan PA pagi-
malam belum melakukan tentang proses validasi ke malam melakukan
validasi dengan benar pada pasien. validasi yang penting
pasien. untuk perkembangan
pasien
(2) Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan role play
timbang teirma yaitu dalam bentuk fasilitas ruangan yang memadai,
bimbingan dari pembimbing dan dukungan dari perawat ruangan
sehingga pelaksanaan timbang terima dapat berjalan dengan lancar.
4. Discharge Planning
1) Persiapan
Persiapan discharge planning meliputi persiapan konsep, materi supervisi dan
administrasi penunjang atau instrumen untuk discharge planning meliputi
status klien, format discharge planning untuk pasien dan perawat, resume
keperawatan serta poster. Pada tahap ini kelompok mempersiapkan hal-hal
berikut :
(1) Menyusun konsep discharge planning
(2) Menentukan materi discharge planning
(3) Menyiapkan format discharge planning
(4) Menyiapkan poster sesuai perawatan yang dibutuhkan pasien di rumah.
2) Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Jumat, 30 Oktober 2015
143

Waktu : 10.00 s/d 11.00 WIB


Pelaksana : Kepala ruangan, PP dan PA
Tempat : Kamar Nomor 424 IRNA Lantai 4 RSUA
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien Ny. S di kamar 424 IRNA lt. 4
Dihadiri oleh:
(1) Mira Triharini, S.Kp., M.Kep
(2) Andis Yuswanto, S.Kep. Ns
(3) Mahasiswa Magister Keperawatan unair
Pengorganisasian
(1) PJ unit : Andrian Pujo P, S.Kep
(2) PP : Imam tri Sutrisno, S.Kep
(3) PA : Mubarokah Isnaeni, S.Kep
Pembimbing Akademik :
(1) Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons)
(2) Eka Misbahul M. Has., S.Kep, Ns., M.Kep
(3) Mira Triharini, S.Kp., M.Kep
Pembimbing Klinik :
(1) Andis Yuswanto., S.Kep, Ns
(2) Rahmatul Fitriyah, S.Kep. Ns
3) Hambatan dan Dukungan
(1) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Mekanisme
Kesulitan saat penetapan pasien Tidak adanya pasien yang Perubahan mekanisme
role play yang akan dijadikan mempunyai rencana pulang intra discharge
pasien discharge planning H-1 pelaksanaan role play. planning menjadi post
dikarenakan harus disesuaikan Sehingga disiapkan juga discharge planning.
dengan hari pelaksanaan role play. role play untuk intra
discharge planning
Peran
1. Pj Unit menutup DP di nurse Kesalahan komunikasi saat Lebih
station seharusnya di nurse latihan sebab yang mengkomunikasikan
office disiapkan sebelumnya kondisi antara teman
adalah kegiatan intra dalam tim manajemen
discharge planning keperawatan
PP kurang mempersiapkan Lebih memahami isi
2. PP menyampaikan discaharge diri dan kurang menguasai dari form DP
planning tidak berurutan isi form DP
berdasarkan format DP kepada Tidak membagi secara
pasien jelas jobdesk penjelasan Perlu koordinasi secara
3. Kurangnya koordinasi dan materi sebelum datang ke jelas sebelum
144

pembagian job desk antara PP pasien. melakukan discharge


dan PA dalam menyampaikan planning,
pendidikan kesehatan
(2) Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan role play
discharge planning yaitu dalam bentuk fasilitas, bimbingan dari
pembimbing, dukungan dari perawat ruangan, dari pasien serta keluarga
pasien yang diikutsertakan dalam role play sehingga pelaksanaan
discharge planning dapat berjalan dengan lancar.
5. Ronde Keperawatan
1) Persiapan
Selama pelaksanaan MAKP di IRNA Lantai 4, mahasiswa hanya satu kali
melakukan ronde keperawatan yakni pada saat role play.Hal tersebut
dikarenakan tidak ada kasus atau permasalahan yang memenuhi kriteria
dilaksanakannya kegiatan ronde keperawatan.Persiapan ronde keperawatan
dilakukan oleh kelompok. Persiapan kasus dilakukan 1 hari sebelum
pelaksanaan, dikarenakan sebleumnya pasien yang diangkat masalahnya untuk
dirondekan mendapatkan perawatan lanjutan di ruang perawatan intensif (ICU)
sehingga tidak dapat diterukan sebagai kasus dalam ronde keperawatan.
Persiapan yang dilakukan dengan uraian sebagai berikut:
(1) Menyusun proposal kegiatan ronde keperawatan dengan menetapkan
pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan.
(2) Menyiapkan resume keperawatan pasien selama dirawat
(3) Konsultasi pada pembimbing akademik dan pembimbing ruangan
mengenai resume kasus ronde keperawatan.
(4) Memberikan informed consent kepada keluarga terkait dengan ronde
keperawatan yang akan dilaksanakan
2) Pelaksanaan
Ronde keperawatan dilakukan satu kali oleh mahasiswa profesi manajemen
keperawatan di hari Senin, 26Oktober 2015.
3) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Mekanisme
Dalam pelaksanaan ronde Tidak ditemukan pasien yang Diambil pasien dengan kasus
keperawatan terdapat hambatan memenuhi kriteria terunik dan dengan perkiraan
145

dalam penetapan pasien dilaksanakannya ronde ALOS panjang


keperawatan mengacu pada
buku “Manajemen
Keperawatan” (Nursalam,
2015)
Isi
Pada presentasi kasus progress Vital sign klien khususnya Diambil pasien dengan
reporttidak dibacakan suhu tubuh klien sudah dalam masalah keperawatan lebih
keseluruhan dikarenakan pada batas normal dalam 1x12 jam dari 2-3.
hari ronde 1 masalah perawatan.
keperawatan klien tercapai
yakni Hipertermi.

Peran
PP 1 seharusnya yang Kurang koordinasi tentang Saat validasi, PP 2 maupun
melakukan validasi langsung pembagian tugas PP 2 dan PA harus bekerjasama untuk
kepada klien bukan PA 1 PA saat validasi ke pasien memvalidasi ke pasien
4) Dukungan
Ronde keperawatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dapat dihadiri oleh
multi disiplin ilmu.Adanya dukungan penih dari pembimbing, perawat, dan
keluarga pasien.

Anda mungkin juga menyukai