PELAKSANAAN
120
121
2) Dukungan
Pelaporan keberadaan alat kesehatan selalu dilaporkan pada timbang terima
setiap shift sehingga dapat diketahui para perawat yang sedang bertugas,
serta kemudahan akses saat alat kesehatan tersebut dibutuhkan.
124
4.2.3 M3 (Method)
1. Penerapan MAKP
1) Persiapan
Dalam penerapan MAKP telah terbentuk struktur organisasi kelompok,Gann
Chart kegiatan, jadwal dinas dan daftar pasien, daftar uraian tugas kepala
ruangan (NUM), perawat primer (PP) dan perawat asosiate (PA).
Dari setiap kegiatan tersebut telah ditentukan penanggung jawab yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan, mulai dari tahap persiapan
hingga melakukan evaluasi atas kegiatan tersebut.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Uji coba penerapan MAKP Primer dilaksanakan pada minggu kedua pada
tanggal 14 Oktober sampai dengan 31 November 2015. Dalam uji coba peran,
pembagian peran terdiri dari 1 orang NUM, 2 orang PP, dan 11 orang PA.
Minggu ke-2 masing-masing anggota kelompok menjalankan peran sesuai
dengan tugasnya. Pada minggu ke 2 hingga ke 4 pembagian peran sudah diikuti
dengan pembagian jadwal dinas pagi, sore dan malam. NUM menjalankan
tugasnya diantaranya mengevalusai perawat primer dan perawat assosiate atas
tugas yang dijalankan, menghitung jumlah tenaga perawat dan menentukan
tingkat ketergantungan pasien. Sedangkan perawat primer menjalankan
tugasnya antara lain melakukan penerimaan pasien baru dan mengkaji
kebutuhan klien secara komprehensif, melaksanakan discharge planning,
mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan kepada
tim medis lain, membuat laporan timbang terima dengan sistem SBAR.
Perawat associate menjalankan tugasnya diantaranya melaksanakan asuhan
keperawatan, memberikan kebutuhan dasar klien, mendokumentasikan
tindakan yang telah dilakukan.
3) Hambatan
Hambatan yang ditemukan selama praktik profesi manajemen keperawatan
adalah mahasiswa kurang maksimal melakukan peran dalam MAKP saat uji
coba peran karena kurangnya briefing dan pemahaman tentang tugas yang
harus dilakukan oleh NUM, PP, dan PA.
125
(1) Menetapkan Supervisor dalam hal ini Nurse Unit Manager (NUM), pihak
yang disupervisi Primary Nurse (PN), dan Associate Nurse (AN)sebagai
role model dalam kegiatan supervisi keperawatan
(2) Menetapkan dan menyiapkan materi yang akan di supervisi oleh NUM
yakni materi intra discharge planning: HE Manajemen Nyeri (Hari
pertama)
(3) Menyiapkan media supervisi meliputi format Standar Prosedur
Operasional (SPO) Supervisi keperawatan, format instrumen supervisi
keperawatan, Format evaluasi supervisikeperawatan dan format
dokumentasi supervisi keperawatan
(4) Menetapkan lokasi dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan supervisi
tentang pelaksanaan intra discharge planning
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan supervisi secara langsung antar mahasiswa di IRNA Lantai 4
RSUA dilakukan satu kali yaitu pada tanggal 20Oktober 2015, yang dilakukan
oleh NUM sebagai supervisor kepada PN yang sedang bertugas pada hari itu.
Kompetensi yang disupervisi adalah pelaksanaan intradischarge planning pada
pasien yang sedang menjalani perawatan hari pertama paska operasi. Aspek
penilaian yang dinilai meliputi persiapan kelengkapan format supervisi,
pelaksanaan intra discharge planning, cara berkomunikasi terhadap pasien dan
evaluasi. Alur pelaksanaan dimulai dari persiapan format penilaian supervise dan
format evaluasi supervisi oleh NUM sebagai supervisor. NUM memberitahukan
pada PN tentang kegiatan supervisi tersebut dan menyampaikan tujuan
supervisi.PN melakukan kegiatan yang disupervisi dengan menyiapkan format
dokumentasi kegiatan supervisi. NUM menyampaikan hasil penilaian supervisi
dan kemudian memberikan fair, feedback dan follow up terhadap hasil supervisi.
Perawat IRNA lantai 4 mendukung kegiatan supervisi yang dilaksanakan.
Supervisi yang dilakukan adalah jenis supervisi secara tidak langsung.
128
3. Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Supervisi di lantai 4 masih Belum ada kebijakan NUM membuat jadwal supervisi
tetap dilaksanakan secara tidak dari RS untuk yang menetap misalnya minimal 1
terjadwal. menetapkan kali dalam 1 bulan.
penjadwalan supervisi.
4. Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan supervisi berupa
keleluasaan dan kepercayaan yang diberikan oleh perawat ruangan kepada
mahasiswa untuk melakukan intra discharge planning pada pasien yang sedang
menjalani perawatan di ruangan.
3. Timbang Terima
1) Persiapan
Persiapan yang dilakukan antara lain :
(1)Membentuk penanggung jawab dari pelaksanaan timbang terima
keperawatan.
(2)Menyusun format atau buku timbang terima keperawatan serta petunjuk
teknis pengisiannya.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan timbang terima dilaksanakan mulai tanggal 14Oktober sampai
31November 2015.Kegiatan timbang terima ini dilaksanakan untuk
mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik
oleh mahasiswa praktik profesi manajemen keperawatan di IRNA Lantai 4
RSUA menggunakan format SBAR yang merupakan bagian dari rekam medis
pasien.
129
3) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Timbang terima untuk dinas Adanya visite dari Timbang terima tetap
malam dan di hari libur tenaga kesehatan lain diusahakan
terkadang tidak tepat waktu. dan kegiatan dilaksanakan tepat
keperawatan lainnya. waktu dengan
manajemen waktu yang
baik
4) Dukungan
Perawat ruangan memberikan kepercayaan dan bimbingan pada mahasiswa
untuk melakukan timbang terima di ruangan dengan sesudahnya memberikan
klarifikasi dan tambahan bila ada.
4. Discharge planning
1) Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk dilakukan discharge planning adalah
menyiapkan format discharge planning, resume medis, flip chartsesuai dengan
penyakit pasien, surat pengantar ke poliklinik, surat keterangan istirahat, hasil
pemeriksaan penunjang selama pasien dirawat di rumah sakit, dan lembar
kepuasan pasien.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan discharge planning dilaksanakan pada tanggal 14Oktober sampai
1November 2015. Kegiatan discharge planning ini dilaksanakan pada pasien
kelolaan yang akan pulang oleh mahasiswa praktik profesi manejemen
keperawatan di IRNA Lantai 4 RSUA.
3) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Tidak semua pasien Penjadwalan KRS yang Lebih aktif lagi untuk bertanya
mendapatkan pendidikan mendadak dan kadang kepada perawat ruangan ataupun
kesehatan melalui media mahasiswa ketinggalan membaca catatan integrasi pada
poster informasi rekam medis ruangan
4) Dukungan
Perawat ruangan memberikan kepercayaan sepenuhnya pada mahasiswa untuk
melakukan discharge planning dengan sebelumnya memberikan penjelasan
terlebih dahulu tentang format yang diperlukan untuk discharge planning.
130
5. RondeKeperawatan
1) Persiapan
Selama pelaksanaan MAKP di IRNA Lantai 4, mahasiswa hanya satu kali
melakukan ronde keperawatan yakni pada saat role play.Hal tersebut
dikarenakan tidak ada kasus atau permasalahan terkait kondisi kesehatan
pasien yang tidak bisa diatasi.Persiapan ronde keperawatan dilakukan oleh
kelompok. Persiapan kasus dilakukan 4 hari sebelum pelaksanaan, dengan
uraian sebagai berikut:
(1) Menyusun proposal kegiatan ronde keperawatan
(2) Menyiapkan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan.
(3) Menyiapkan resume keperawatan pasien selama dirawat
(4) Konsultasi pada pembimbing akademik dan pembimbing ruangan
mengenai resume kasus ronde keperawatan.
(5) Memberikan informed consent kepada keluarga terkait dengan ronde
keperawatan yang akan dilaksanakan.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan ronde keperawatan di ruang Irna Lantai 4 RSUA dilaksanakan
pada:
Hari / Tanggal : Senin, 26Oktober 2015
Waktu : 60 menit (10.00 s/d 11.00 WIB)
Pelaksana : NUM, PP 1, PP 2, dokter, ahli gizi, nurse counselor
Topik : Bronkopneumonia + Prolonged Fever
Sasaran : Pasien An. MR
Tempat : Kamar 424 IRNA Lantai 4 RS Universitas Airlangga
Dihadiri oleh:
(1) Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
(2) Rahmatul Fitriyah, S.Kep,Ns
(3) Andis Yuswanto, S. Kep. Ns
(4) Lathifah Nurlaela, Amd.Gz
(5) Dr.Nanda
(6) Mahasiswa S2 Keperawatan
Pengorganisasian
131
3) Hambatan
Masalah Sebab Rekomendasi
Mekanisme Persiapan cukup Persiapan sudah bagus, Secara
Persiapan content dan alur sudah sesuai.
Isi Persiapan resume kasus Secara content sudah bagus,
Tidak ada masalah. dilakukan dengan baik. disampaikan dengan baik.
Peran
1. PN 1 kurang aktif saat Fungsi peran kurang jelas saat 1. PN 1 seharusnya berperan,
validasi ke pasien. validasi. dapat dengan memberikan
edukasi ke keluarga pasien.
2. PN 1 agar lebih akurat
2. PN 2 tidak melakukan kesalahpahaman pembagian sebaiknya melakukan
validasi,tetapi dilakukan peran. validasi sendiri, AN dapat
oleh AN 2. melakukan kegiatan lain
seperti mengecek infus, dll.
Saat pemeriksaan sebaiknya
jangan terlalu lama.
3. NUM yang mengarahkan
fungsi masing-masing peran
saat validasi sehingga lebih
jelas job desknya.
3. NUM tidak memberikan Fungsi peran kurang jelas saat NUM yang mengarahkan
feed back pada PN 1 validasi. agar terjadi diskusi 2 arah,
arahan atau pembagian tidak sekedar menanyakan
fungsi saat validasi. rekomendasi.
4)Dukungan
Pelaksanaan ronde keperawatan didukung oleh pembimbing klinik dan
akdemik, NUM, Nurse konselor, dokter dan ahli Gizi sehingga pelaksanaan
berjalan lancar.
6. Dokumentasi Keperawatan
1) Persiapan
Persiapan pendokumentasian data pasien beserta asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien dilakukan pada tanggal 13 Oktober sampai
dengan 01 November 2015 dengan menyusun kelengkapan format rekam
medis, antara lain :
1) Cover rekam medis
2) Lembar identitas pasien
3) Lembar penerimaan pasien baru
4) Lembar resume medis
5) Instrumen penilaian nyeri
133
4)Dukungan
Dukungan yang didapatkan selama pelaksanaan MAKP khususnya dalam
rekam medis diperoleh PJ unit dan perawat ruangan IRNA lantai 4 dengan
memberikan masukan dan saran tentang dokumentasi keperawatan serta
mengijinkan mahasiswa ners muda manajemen untuk membuat sendiri format
dokumentasi dalam rekam medis dan melalukan pengisian rekam medis secara
mandiri..
4.2.4 M4 (Money)
1. Persiapan
Pengawasan M4 (money) pada IRNA Lantai 4 RSUA dilakukan dengan cara
wawancara dengan tim remunerasi RS yang menangani tentang pendanaan
bagi karyawan yang meliputi gaji pokok, insentif dan penghasilan lainnya.
2. Pelaksanaan
Di RSUA terutama di IRNA Lantai 4 sudah dilakukan pengembangan dalam
bidang keuangan, yaitu dengan sistem billing, yang dikerjakan oleh tenaga
administrasi. Dengan sistem ini diharapkan proses pembiayaan pasien dapat
tertata secara teratur tanpa melibatkan tenaga perawat secara penuh sehingga
perawat dapat fokus terhadap pelayanan kesehatan pada pasien. Pelayanan
kesehatan yang paripurna akan menumbuhkan kepuasan bagi pasien dan
keluarga, hal ini akan berdampak pada meningkatnya jasa remunerasi yang
dihasilkan dari tarif setiap tindakan keperawatan yang terekam melalui sistem
billing.
3. Hambatan dan dukungan
Pada bagian M4, kelompok tidak melakukan intervensi apapun, sehingga
tidak terdapat hambatan dan dukungan.
4.2.5 M5 (Mutu)
136
1. Persiapan
Menyiapkan format untuk mendokumentasikan penilaian mutu yang berupa
penilaian nyeri, tingkat perawatan diri, resiko jatuh, phlebitis, dekubitus, IDO
(Infeksi Daerah Operasi), Pneumonia dan ISK (Infeksi Saluran Kemih) pada
rekam medis.Sedangkan format kepuasan pasien/keluarga disiapkan di luar
rekam medis. Menyiapkan keperluan health education antara lain SAP, leaflet
dan power point tentang cuci tangan dan ID Band Pasien.
2. Pelaksanaan
Pendokumentasian indikator jaminan mutu dilaksanakan tanggal 13
Oktober sampai 01 November 2015, dimana anggota kelompok mengisi form
penilaian untuk resiko jatuh, nyeri, phlebitis, resiko dekubitus, penilaian
kejadian infeksi saluran kemih, penilaian kejadian infeksi luka operasi,
penilaian kejadian pneumonia, lembar perawatan diri (RM 13a, 13b, 13c, 13d,
13e, 13f, 13g, 13h, 13i, 13j) secara bergantian sesuai dengan jadwal dinasnya.
Form kepuasan diberikan ketika Discharge Planning pasien pulang.
Pelaksanaan perawatan berkala pada area yang telah dilakukan tindakan
invasive, seperti mengganti pembalut infuse sesuai kondisi dan kebutuhan dan
pemberian health education pada pasien dan keluarga untuk tidak banyak
memanipulasi infuse dilaksanaan tanggal 13 Oktober sampai 01 November
2015.
Penyuluhan tentang ID Band Pasien dilaksanakan pada hari Rabu, 21
Oktober 2015.Identifikasi pasien dilakukan dengan memberikan gelang pada
klien yang belum memakai gelang identifikasi.Gelang warna pink diberikan
pada pasien perempuan dan gelang warna biru pada pasien laki-laki.Gelang
merah diberikan kepada pasien yang memiliki riwayat alergi dan ditulis jenis
alergi pasien.Sign untuk pasien resiko jatuh masih dalam proses pengadaan
oleh RS. Pemberian penyuluhan tentang cuci tangan dilaksanakan pada hari
Jumat, 16 Oktober 2015.Kegiatan cuci tangan bersama dengan pasien dan
keluarga pasien dilakukan setelah timbang terima pagi pada tanggal 13 Oktober
sampai 01 November 2015. Pemasangan poster cuci tangan di dekat wastafel
dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2015.
3. Hambatan
137
Pembimbing Klinik :
1. Rahmatul Fitriyah, S.Kep.,Ns
2. Andis Yuswanto, S.Kep.,Ns
3) Hambatan dan Dukungan
(1)Hambatan
Hambatan Sebab Rekomendasi
Mekanisme
Sudah bagus
Isi
Sudah sistematis tentang PPB Merupakan role play Memahami kembali
dan SO namunlupa melakukan perdana dan Pemain tahapan penerimaan
pemeriksaan fisik pasien baru roleplay terlalu kaku pasien baru dan
masuk serta baju pasien akibat nervous sehingga sentralisasi obat.
terbawa kembali ke nurse lupa mengenai hal-hal
station tersebut
Peran
NUM : NUM tidak hanya Anggota yang berperan Memahami kembali
menunggui di depan pintusebab sebagai NUM belum tugas sebagai NUM
harus kembali ke nurse station memahami benar tugas
untuk menjalankan tugasnya dari seorang NUM karena
yang lain baru menjalankan uji coba
MAKP beberapa hari yang
lalu
(2) Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan role play
penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat yaitu dalam bentuk fasilitas
bimbingan dari pembimbing akademik dan klinik, dukungan dari perawat
139
2. Supervisi
1). Persiapan
Persiapan supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi supervisi
dan administrasi penunjang yang meliputi instrumen supervisi lengkap dengan
parameter penilaian,SPO, laporan kegiatan supervisi, format evaluasi serta
pendokumentasian hasil supervisi. Pada tahap ini kelompok mempersiapkan
hal-hal sebagai berikut :
1) Menetapkan supervisor dalam hal ini NUM, dan pihak yang disupervisi
adalah PN yang dibantu oleh AN sebagai demonstrator untuk supervisi
keperawatan: intra discharge planning
2) Menetapkan dan menyiapkan materi yang akan di supervisi oleh NUM
yakni HE tentang manajemen nyeri.
3) Menyiapkan media supervisi meliputi format instrumen supervisi dan
format laporan supervisi keperawatan serta media HE berupa leaflet.
4) Menetapkan lokasi dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan supervisi
tentang pelaksanaan intra discharge planning
2). Pelaksanaan
Hari/ tanggal : Selasa, 20Oktober 2015
Pukul : 09.00 – 11.00
Pelaksanaan : NUM, PN Pagi, PA Pagi
Topik : intra discharge planning: HE Manjamen Nyeri paska
operasi
Tempat : Ruang perawat dilanjutkan validasi di kamar klien
Sasaran : pasien dengan hari pertama post operasi
Acara dihadiri oleh :
Pengorganisasian :
Penanggung Jawab : Sudarwati, S.Kep
140
(2) Dukungan
Dukungan yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan supervisi berupa
keleluasaan dan kepercayaan yang diberikan oleh perawat ruangan kepada
mahasiswa untuk melakukan supervisi dengan tema intra discharge
planning dengan memebrikan HE: manajemen nyeri kepada pasien post
operasi.
3. Timbang Terima
1) Persiapan
141
Kegiatan role play timbang terima dilaksanakan pada minggu III hari
Kamis, 20 Oktober 2015. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa praktik
profesi manajemen keperawatan di ruang inap lantai 4 RS Universitas
Airlangga Surabaya.
Peran
PP 1 seharusnya yang Kurang koordinasi tentang Saat validasi, PP 2 maupun
melakukan validasi langsung pembagian tugas PP 2 dan PA harus bekerjasama untuk
kepada klien bukan PA 1 PA saat validasi ke pasien memvalidasi ke pasien
4) Dukungan
Ronde keperawatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dapat dihadiri oleh
multi disiplin ilmu.Adanya dukungan penih dari pembimbing, perawat, dan
keluarga pasien.