PELAKSANAAN
Pada bab ini akan diuraikan pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) yang dilaksanakan dalam Praktik Mahasiswa Profesi Manajemen Keperawatan di
ruang kemuning RSU Karsa Husada Batu pada tanggal 14 November sampai dengan
24Desember 2016. Pelaksanaan MAKP ditekankan pada komponen utama yaitu 1).
Pengorganisasian, 2). Sistem MAKP, 3). Penerimaan Pasien Baru, 4). Sentralisasi Obat, 5).
Ronde Keperawatan, 6). Timbang Terima 7). Supervisi, 8). Discharge Planning dan 9).
Dokumentasi Keperawatan. Selain itu pada bab ini akan diuraikan tentang pelaksanaan
role play.
4.1 M1 (Man)
4.1.1 Persiapan
Penilaian dan pengawasan Ml (Man) pada perawat ruangan dilakukan pada
tanggal 09 Mei s/d 09 Juni 2016. Penilaian dan pengawasan dilakukan dengan
menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan metode Douglas, metode
Gilles dan metode Depkes RI pada pasien di ruang kemuning RSU Karsa
Husada Batu dan melakukan penghitungan beban kerja dengan metode Time
Motion Study.
4.1.2 Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan model asuhan keperawatan profesional dimulai tanggal 14
November s/d 24 desember 2016 dilakukan MAKP dengan jumlah mahasiswa
praktik profesi sebanyak 7 orang dengan metode shift hanya pagi saja.
Proses pelaksanaan kegiatan penghitungan kebutuhan tenaga perawat
dilakukan oleh mahasiswa praktik profesi manajemen kepada pasien di ruang
kemuning RSU Karsa Husada Batu menggunakan metode Douglas dan
hambatan dalam ketenagaan karena jumlah pasien kelolaan dan ners muda
seimbang sehingga pelayanan kesehatan dapat diberikan secara optimal
pada pasien kelolaan. Pelaksanaan kegiatan mahasiswa role play, dan
penyuluhan tidak mengganggu dalam pemberian asuhan keperawatan pada
pasien karena tugas telah terbagi pada setiap mahasiswa yang menjadi
penanggung jawab, sehingga setiap kegiatan telah terencana dengan baik
dan berjalan lancar.
b. Dukungan
Dukungan praktik profesi manajemen keperawatan terhadap pelaksanaan
MAKP di ruang kemuning RSU Karsa Husada Batu khususnya
ketenagaan dibantu oleh pengawasan dari Kepala Ruangan Kemuning,
tenaga perawat kemuning serta prakarya kesehatan yang telah memberikan
saran, masukan, dan bantuan tenaga tentang ketenagaan dalam memberikan
pelayanan asuhan keperawatan yang terbaik pada pasien kelolaan kelas
UTAMA I, II Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.
4.2 M2 (Material)
4.2.1 Persiapan
Persiapan pelaksanaan praktika management dimulai dari persiapan
ruangan tersendiri yang digunakan sebagai ruangan kepala ruangan yang
digunakan mahasiswa. Melengkapi sarana dan prasarana untuk menjalankan
praktika manajemen keperawatan di ruang kemuning yaitu pembuatan rekam
medis sendiri untuk digunakan mahasiswa, safety board, poster alur timbang
terima, SO, PPB, ronde keperawatan, lembar five moment, poster discharge
planning, lembar internasional pasien safety golds. Pengamatan sarana dan
prasarana dilakukan pada tanggal 14 november 2016 dengan cara
mengobservasi alat yang tersedia, supervisi, dan memberikan kuesioner
kepada perawat di ruang kemuning RSU Karsa Husada Batu serta
melakukan pengecekan setiap hari untuk sarana prasarana yang kondisinya
rusak, baik, kurang, baru maupun yang tidak ada di ruang kemuning RSU
Karsa Husada Batu. Kemudian mahasiswa praktik profesi manajemen
4.2.2
Pelaksanaan kegiatan
Proses pelaksanakan
praktika
manajemen
di
ruang
kemuning
kepala ruangan (NUM), primary ners (PN) dan associate ners (AN), serta
mekanisme/alur kegiatan MAKP. Setiap kegiatan tersebut telah ditentukan
penanggung jawab yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan,
mulai dari tahap persiapan hingga melakukan evaluasi atas kegiatan tersebut
saat pengkajian awal desiminasi awal.
4.3.2 Pelaksanaan kegiatan
Uji coba penerapan MAKP Primer dilaksanakan pada minggu pertama
pada tanggal 13 Mei 2016. Dalam uji coba peran, pembagian peran terdiri dari
1 orang NUM, 2 orang PN, dan 8 orang AN. Selanjutnya pelaksanaan MAKP
Primer diterapkan dari tanggal 16 Mei 2016 05 Juni 2016.
Tanggal 14 November 2016 masing-masing anggota kelompok
menjalankan peran sesuai dengan tugasnya. Pada minggu ke 2 hingga minggu
ke 4 pembagian peran sudah diikuti dengan pembagian jadwal dinas, pagi, sore
dan malam dengan jumlah perawat yang sudah disesuaikan dengan beban kerja
pegawai. NUM menjalankan tugasnya diantaranya mengevaluasi perawat
primer dan perawat assosiate atas tugas yang dijalankan, menghitung jumlah
tenaga perawat dan menentukan tingkat ketergantungan pasien. Sedangkan
perawat primer menjalankan tugasnya antara lain melakukan penerimaan
pasien baru dan mengkaji kebutuhan klien secara komprehensif, melaksanakan
discharge planning, mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan
yang diberikan kepada tim medis lain, membuat laporan timbang terima
dengan sistem SBAR. Untuk perawat associate, menjalankan tugasnya
diantaranya melaksanakan asuhan keperawatan, memberikan kebutuhan dasar
klien, mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Pelaksanaan yang dilaksanakan oleh ruangan ruang kemuning RSU
Karsa Husada Batu adalah MAKP Primer dan Tim. MAKP yang
untuk
mengkomunikasikan
hasil
pelaksanaan
asuhan
b. Lembar Penyataan Umum Saat Masuk Rumah Sakit dan Informasi Hak
Pasien dan Keluarga
c. Lembar Identitas Pasien
d. Lembar Pasien Baru
e. Lembar Catatan Perpindahan Pasien
f. Lembar Pengkajian Pasien
g. Lembar Pengkajian Nyeri Dewasa
h. Lembar Pengkajian Resiko Jatuh Dewasa
i. Lembar Pengkajian Phlebitis
j. Lembar Pengkajian Dekubitus
k. Lembar Pengkajian Perawatan Diri
l. Lembar Survey Kecemasan Pasien
m. Lembar Survey Kepuasan Pasien
n. Lembar Penilaian Kejadian Infeksi Saluran Kemih
o. Lembar Penilaian Kejadian Infeksi Luka Operasi
p. Lembar Penilaian Pengetahuan Pasien/Keluarga
q. Lembar Observasi
r. Lembar Diagnosa dan Rencana Keperawatan
s. Lembar Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
t. Lembar Konsultasi
u. Lembar Persetujuan Tindakan Medis
v. Lembar Rekam Pemberian Obat
w. Lembar Pemeriksaan Hasil Laboratorium
x. Lembar Discharge Planning
2) Pelaksanaan
Pendokumentasian yang dilakukan di ruang PALEM II selama ini adalah
pendokumentasian mulai dari penerimaan pasien baru hingga melakukan
disharge planning saat pasien pulang.
Metode komunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi SBAR
(Situation Background Assessment Reccomendation) sebagai sebuah alat
komunikasi bersama antar tenaga kesehatan yang bertugas sebagai
penanggung jawab pasien, antara lain dokter, perawat, ahli gizi, farmasi klinis
dan lain-lain. SBAR diisi setiap kali shift oleh perawat. Pada saat menerima
advice dokter, perawat ruangan menerapkan sistem read, write, repeat, back
karena kesadaran dan pengetahuan perawat tentang tanggung jawab dan
tanggung gugat.
Selama proses pelaksanaan MAKP primer mahasiswa praktik manajemen
keperawatan, pendokumentasian data pasien dalam rekam medis dilaksanakan
sejak tanggal 16 Mei 2016 05 Juni 2016. Pendokumentasian dilakukan
dengan mengisi lembar identitas pasien sampai dengan discharge planning
dimulai sejak pasien pertama kali dirawat di PALEM II. Cover rekam medis,
lembar penerimaan pasien baru, lembar ringkasan medis, lembar identitas
4.4 M4 (Money)
4.4.1 Persiapan
Observasi M4 (Money) dilakukan pada tanggal 16 Mei 2016 sampai dengan
tanggal 05 Juni 2016 dengan cara melakukan pendataan kategori status
pembayaran
klien
selama
masuk
Rumah
Sakit.
Data
tersebut
akan
c. Pembuatan poster 6 langkah cuci tangan, 5 waktu untuk cuci tangan serta etika
batuk yang di tempelkan di dinding pembatas kelas IRNA PALEM II dan di
depan watafel cuci tangan.
d. Pembuatan lampiran aangket pengkajian nyeri, resiko jatuh, phlebitis, resiko
dekubitus, ISK, ILO, tingkat kemandirian pasien, kepuasan, kecemasan, dan
pengetahuan pasien di RM.
e. Membuatan lembaran balik di dinding pembatas kelas IRNA PALEM II untuk
tata tertib ruangan.
4.5.2 Pelaksanaan Kegiatan
Proses pelaksanaan peningkatan mutu di ruangan dilakukan dengan mengisi
secara lengkap stempel mutu yang terdiri dari nyeri, resiko jatuh, phlebitis, resiko
dekubitus, ISK, ILO, tingkat kemandirian pasien, kepuasan, kecemasan, dan
pengetahuan. Semua penilaian tentang mutu dituliskan dalam buku handover
ruangan dan dioverkan ke shif selanjutnya kemudian direkapitulasi setiap hari
oleh PJ mutu ruangaan. Untuk penjelasan identifikasi pasien pada pasien atau
keluarga dilakukan ketika pelaksanaan penerimaan pasien baru (PPB) bekerja
sama dengan PJ PPB. Penilaian tentang nyeri, resiko jatuh, phlebitis, resiko
dekubitus, ISK, ILO dan tingkat kemandirian pasien sudah dikaji setiap hari,
selanjutnya dilakukan pendokumentasian 6 penilaian mutu yang dituliskan setiap
timbang terima di buku timbang terima. Kuisioner kepuasan diberikan saat pasien
sudah discharge plannning dan benar-benar dilakukan oleh perawat. Kuisioner
kecemasan dilakukan 3 kali yaitu saat penerimaan pasien baru, setelah diberikan
pendidikan kesehatan mengenai penyakit menggunakan leaflet dan ketika
discharge planning.
Proses pelaksanaan peningkatan mutu oleh mahasiswa didokumentasikan
dalam bentuk form penilaian untuk mutu pelayanan anatar lain : nyeri dewasa,
risiko jatuh dewasa, survei kepuasan pasien, kecemasan, perawatan diri, ,
phlebitis, dekubitus, ISK, ILO, serta format pendokumentasian untuk BOR dan
LOS yang diisi setiap pasien dan setiap harinya. Pengisian form dilakukan
perawat primer shift pagi dan di cek kembali oleh PP shift sore dan PP shift
malam. PP shift malam akan menuliskan hasil rekapitulasi semua form
penilaian sebagai akumulasi selama 24 jam pasien dan melaporkannya kepada
Kepala
Ruangan
pada
keesokan
harinya.
Kepala
ruangan
bertugas
g. Dekubitus
Format penilaian dekubitus ada di RM 4e yang harus diisi oleh perawat
karena mayoritas pasien di PALEM II partial care hingga total care dan
LOS nya >10 hari.
h. ISK (Infeksi Saluran Kemih)
Format penilaian mahasiswa praktik manajemen ISK ada pada RM 4i.
Penilaian ISK tetap dilakukan meskipun jarang ada pasien yang terpasang
kateter.
i. ILO (Infeksi Luka Operasi)
Format penilaian ILO mahasiswa praktika manajemen ada pada RM 4j.
Penilaian ILO masih tetap dilakukan meskipun jarang pasien post op
seperti post pemasangan WSD.
j. Pengetahuan Pasien / Keluarga
Format pengetahuan pasien ada pada RM 4k. Penilaian tingkat
pengetahuan diisi oleh pasien saat penerimaan pasien baru, setelah
diberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit menggunakan leaflet
dan ketika discharge planning bersama dengan penilaian kecemasan
pasien.
k. BOR (Bed Occupacy Rate)
Penilaian BOR dilakukan setiap shift pada lembar dokumentasi yang sudah
disediakan oleh perawat yang bertugas setiap shift. Pendokumentasian
BOR pasien kelolaan mahasiswa praktika manajemen dilakukan
berdasarkan jumlah kapastitas bed yang ada yaitu 13 bed untuk pasien
kelolaan.
4.5.3 Hambatan dan Dukungan
a. Hambatan
Tidak adanya informasi dari perawat tentang leaflet yang ada di nurse
station membuat keluarga atau pasien selalu bertanya tentang masalah atau
kasus yang sedang dialami membuat keluarga merasa kurang diberikan
informasi yang akan mengakibatkan kepuasan berkurang dan kecemasan
meningkat.
b. Dukungan
Terbentuknya lembaran balik yang berisi kasus masalah terbanyak di
ruangan bertujuan meningkatkan pengetahuan, kepuasan pasien dan
menurunkan kecemasan.