Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RYZA TIARA

NIM : 160204006
KELAS : PSIK 4.1

CONTOH KASUS
Berdasarkan pengkajian yang kami lakukan pada tanggal 30 Maret 2020 kegiatan supervisi di
Unit Rawat Inap lantai 2 sudah pernah dilakukan namun belum terjadwal dan belum
terdokumentasikan karena belum ada format baku untuk supervisi. Supervisi biasanya dilakukan
oleh Nurse Unit Manager (NUM) atau Manajer keperawatan kepada perawat primer maupun
perawat assosiate. Unit Rawat Inap (URI) Lantai 2 Rumah Sakit Sari Mutiara memilki
preceptorship yaitu suatu fotmat khusus berupa buku yang didalamnya terdapat identitas
perceptee (pemilik buku preceptorship), daftar orientasi yang disebut
orientation program dan daftar kompetensi yang disebut nursing preceptorship checklist.
Orientation program berisi informasi umum terkait rumah sakit yang meliputi pengenalan
pimpinan RS, sarana dan prasarana, penggunaan fasilitas pasien, SK tarif pelayanan RS dan
berbagai prosedur penanganan terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Nursing
preceptorship checklist berisi kompetensi terkait prosedur dan pelaksanaan asuhan
keperawatan. Kompetensi yang terkait dengan prosedur dan tindakan keperawatan akan di
supervisi oleh perawat senior
kepada perawat baru untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh perawat baru dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Tindakan keperawatan merupakan bentuk nyata kegiatan
yang dilakukan perawat terhadap pasien sehingga dalam pelaksanaannya perlu benar-benar
diperhatikan ketepatan dan kesesuaiannya. Kesalahan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan
keperawatan akan berakibat fatal baik bagi pasien maupun perawat. Pelaksanaan supervisi
ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan yang telah diberikan di unit
rawat inap Lantai 2 RS. Oleh karena itu melalui kegiatan supervisi diharapkan dapat
meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan keperawatan yang menjadi fokus dan tujuan
utama dalam menciptakan kepuasan di antara mereka yang terlibat dalam kegiatan supervisi.
Tindakan keperawatan yang akan disupervisi adalah pemberian obat melalui selang intravena
(per iv bolus) karena tindakan tersebut sering dilakukan oleh perawat ruangan sehingga perlu
dilakukan pengawasan dan pembinaan secara berkesinambungan agar kemampuan dan
keterampilan perawat dapat meningkat.

Pertanyaan:
1. Buat tujuan kegiatan
2. Target
3. Program Kerja (Pengorganisasian, Pelaksanaan, Materi supervise, Media Supervisi,
Role play supervise)
4. Hasil Evaluasi

JAWABAN :
1.Gambaran pelaksanaan supervisi keperawatan di RS SARI MUTIARA :a.Supervisi
dilaksanakan sebanyak 17 kali dari 67 supervisi yang terjadwal (25,46%).b.Berdasarkan hasil
observasi pelaksanaan supervisi ditemukan tingkat ketidakpatuhan supervisor dalam
menjalankan supervisi sesuai SOP yang tinggi, yakni terdapat 9 item penilaian yang tidak patuh
dari 15 item yang dinilai pada checklist observasi. c.Supervisi keperawatan di RS SARI
MUTIARA belum dilaksanakan dengan seharusnya.
2.Supervisi keperawatan di RS SARI MUTIARA menurut hasil wawancara dengan supervisor
dilaksanakan dengan teknik langsung dan tidak langsung sekaligus, sedangkan menurut hasil
observasi, mayoritas dilaksanakan dengan teknik tidak langsung saja.Hal ini
menunjukkankebelumpahaman supervisor tentang kegiatan supervisi dan uraian tugas
supervisor.
3.Supervisi keperawatan di RS SARI MUTIARA belum menjangkau seluruh area supervisi yang
telah ditetapkan.
4.Hambatan supervisi keperawatan di RS SARI MUTIARA berupa hambatan internal dan
eksternal. Hambatan internal berupa faktor demotivasi, sedangkan hambatan eksternal yakni
beban pekerjaan ganda dan penghargaan rumah sakit kepada supervisor dirasa masih kurang,
khususnya dalam hal honorarium.
5.Belum terdapat program rutin dan berkala tentang monitor dan evaluasi kegiatan supervisi
keperawatan di RS SARI MUTIARA karena belum terdapat peraturan atau kebijakanyang
mengaturnya

Anda mungkin juga menyukai