Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI KINERJA STAF KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT BANYUMANIK

2016

KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BANYUMANIK SEMARANG


NOMOR :
/PER/RSB/IV/2016
TENTANG
EVALUASI KINERJA STAF KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT BANYUMANIK SEMARANG
DIREKTUR RS BANYUMANIK SEMARANG
Menimbang

1. bahwa Rumah sakit harus menjaga kualitas pelayanan


terhadap pasien. Salah satu faktor krusial dalam keselamatan
pasien adalah kewenangan staf KEPERAWATAN (perawat)
untuk melakukan tindakan KEPERAWATAN. Demi menjaga
keselamatan pasien dari tindakan KEPERAWATAN yang
dilakukan oleh perawat, Rumah Sakit perlu mengambil
langkah-langkah untuk mempertahankan kinerja perawat
melalui sebuah penilaian kinerja terhadap perawat.
2. bahwa untuk memastikan kualitas asuhan KEPERAWATAN
yang diberikan oleh staf KEPERAWATAN maka diperlukan
evaluasi kinerja profesi yang berkesinambungan (on-going
professional practice evaluation), maupun evaluasi kinerja
profesi yang terfokus (focused professional practice
evaluation).

Mengingat

3. bahwa untuk maksud tersebut diatas ditetapkan kebijakan


tentang evaluasi kinerja staf KEPERAWATAN di Rumah
Sakit Banyumanik.
1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan
Keperawatan di Indonesia.
3. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Nomor :
445/3064 tentang Izin Operasional dan Penetapan Klasifikasi
Rumah Sakit Banyumanik.
4. Keputusan Badan Pengurus Yayasan Al Manshurin Nomor :
KEP-004/BP-YAM/II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Banyumanik Semarang.
5. Keputusan Badan Pengurus Yayasan Al Manshurin Nomor :
KEP-011/BP-YAM/V/2013 tentang Pengangkatan Direktur
Rumah Sakit Banyumanik.
MEMUTUSKAN

Menetapkan
Kesatu

:
:

Kedua

Kebijakan Evaluasi Kinerja Staf KEPERAWATAN di Rumah Sakit


Banyumanik sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi
minimal 1 tahun sekali.

Ketiga

Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan


dilakukakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 5 April 2016
RS Banyumanik Semarang
Direktur,

dr. Akbar Kurniawan


NIK. 11.137
TEMBUSAN Yth :
1. Kepala Bidang Pelayanan
2. Ketua Komite Keperawatan
3. Seluruh. SMF
4. Arsip.

Lampiran Kebijakan Direktur


Nomor
:
/ PER/RSB/1V/2015
Tentang : Evaluasi kinerja staf keperawatan
I.

PENDAHULUAN
Rumah Sakit harus menjaga kualitas pelayanan terhadap pasien. Salah satu
faktor krusial dalam keselamatan pasien adalah kewenangan staf KEPERAWATAN
(perawat)

untuk

melakukan

tindakan

KEPERAWATAN.

Demi

menjaga

keselamatan pasien dari tindakan KEPERAWATAN yang dilakukan oleh perawat,


Rumah Sakit perlu mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan kinerja
perawat melalui sebuah penilaian kinerja terhadap perawat.
Seluruh perawat yang praktik di Rumah Sakit Banyumanik akan dilakukan
evaluasi. Penilaian kinerja terhadap perawat selain sebagai cara untuk menentukan
kelayakan terhadap perawat yang melakukan tindakan KEPERAWATAN, juga
merupakan hal yang dapat mempengaruhi profesionalitas dan akuntabilitas
perawat di rumah sakit. Selain itu, hasil penilaian terhadap perawat juga dapat
menjadi bahan pertimbangan berkaitan dengan pemberian kewenangan klinisnya.
II.

TUJUAN EVALUASI KINERJA STAF KEPERAWATAN


Evaluasi kinerja terhadap staf KEPERAWATAN
bertujuan untuk:
1. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Bahan pertimbangan
untuk penerbitan
penugasan

klinis

ulang

(reappointment).
3. Sebagai panduan bagi masingmasing kepala seksi keperawatan untuk
melakukan penilaian kompetensi perawat.
4. Melidungi pasien serta staf KEPERAWATAN yang bersangkutan, atas
tindakan yang dilakukan.
III.

KEBIJAKAN EVALUASI STAF KEPERAWATAN


A. KETENTUAN EVALUASI
1.
Seluruh perawat akan dilakukan evaluasi 1 (satu) kali dalam setahun.
2. Kepala seksi
KEPERAWATAN
bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan

evaluasi

KEPERAWATAN untuk

staf

KEPERAWATAN.

mendapatkan

perawat

Evaluasi
yang

staf

memiliki

kompetensi sesuai kualifikasi, baik di sisi hard-skill maupun soft-skill.


3. Evaluasi kinerja terhadap staf KEPERAWATAN harus berpedoman pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010
tentang

Standar

Pelayanan

Keperawatan

di

Indonesia,

meliputi

kedisiplinan, pelayanan terhadap pasien, pengetahuan KEPERAWATAN /


klinis, pengembangan diri dan practice-based learning, ketrampilan
komunikasi, profesionalisme, serta system-based practice.
B. KRITERIA EVALUASI KINERJA STAF KEPERAWATAN
1.
Kedisiplinan.

Kedisiplinan diukur berdasarkan ketepatan waktu perawat dalam


melayani pasien sesuai jam kerja perawat di Rumah Sakit Banyumanik.
Selain itu, kedisiplinan juga diukur berdasarkan kontinuitas dan rutinitas
perawat datang
Ketepatan waktu perawat dalam melayani pasien, sumber penilaiannya
diperoleh dari laporan kehadiran perawat oleh kepala instalasi

rawat

jalan, instalasi rawat inap, dan daftar kehadiran karyawan.


Pelayanan terhadap pasien adalah kegiatan perawat dalam melakukan
pelayanan terhadap pasien. Sumber penilaiannya berasal dari kuesioner
rawat jalan yang dilakukan oleh bagian Pemasaran.
2.

Pengetahuan KEPERAWATAN / klinis.


Pengetahuan KEPERAWATAN / klinis didasarkan pada sejauh mana
perawat yang bersangkutan menguasai bidang KEPERAWATAN dan
klinis

tertentu.

Sumber

penilaian

dalam

hal

pengetahuan

KEPERAWATAN / klinis tersebut diperoleh dari rekomendasi Ketua


SMF.
3.

Pengembangan diri dan practice-based learning.


Dalam hal kemampuan individu perawat, pengembangan diri dan
practice-based learning diperoleh dari pelatihan-pelatihan kompetensi
yang telah diikuti oleh perawat yang bersangkutan. Sedangkan sumber
penilaian terhadap kategori pengembangan diri dan practice-based
learning ini didasarkan pada sertifikat-sertifikat pelatihan yang telah
diikuti perawat.
dinilai adalah

Pelatihan-pelatihan yang akan dipertimbangkan untuk


pelatihan yang diikuti dalam masa periode penilaian di

tahun yang sedang berjalan.


4.

Ketrampilan komunikasi.
Seorang perawat harus memiliki ketrampilan komunikasi yang baik
dalam melakukan pelayanan kepada pasien. Kemampuan komunikasi
tersebut akan dapat diketahui berdasarkan penilaian orang-orang yang
terdapat hubungan komunikasi dengannya. Oleh sebab itu,
ketrampilan

penilaian

komunikasi perawat diperoleh dari kuisioner rawat jalan

yang dilaksanakan oleh bagian Pemasaran.


5.

Profesionalisme
Profesionalisme berkaitan dengan kepandaian atau keahlian perawat
dalam menekuni bidang keahliannya, kemudian diterapkan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien. Sumber penilaiannya diperoleh
dari data yang telah diolah berdasarkan hasil penilaian dengan pembagian
kuisioner kepada pasien yang dilakukan oleh bagian Pemasaran.

6.

System-based practice

System-based practice adalah kegiatan yang berkaitan dengan sistem


pelayanan di Rumah Sakit Banyumanik. Penilaiannya didasarkan pada
kepatuhan perawat terhadap penggunaan formularium serta tinjauan
terhadap ada/tidaknya KNC (Kejadian Nyaris Cedera) dan KTD
(Kejadian yang tidak diharapkan) yang terkait dengan perawat yang
bersangkutan, dalam masa periode penilaian di tahun yang sedang
berjalan.
C. MATRIK PENILAIAN
No. Kriteria
Penilaian
1. Kedisiplinan
2.

Pelayanan
terhadap pasien

3.

Pengetahuan
KEPERAW
ATAN/klinis
Pengembangan
diri dan
practice- based
learning

4.

Sumber Penilaian
Laporan
kehadiran
perawat
dalam
pelayanan
sesuai
Kuesioner
rawat
jalan
bagian
Pemasaran

Kategori Penilaian
Minimal 80 % perawat telah
melayani
sesuai
dengan
ketepatan jadwal praktik
Minimal
80
% pasien
menyatakan bahwa perawat
tersebut dinilai baik, dalam
melayani pasien.
Rekomendasi
Ketua Perawat yang dinilai harus
SMF
mendapat
rekomendasi
baik, oleh Ketua SMF.
Sertifikat
pelatihan Minimal
memiliki
satu
atau kompetensi yang sertifikat pelatihan/kompetensi
diikuti oleh perawat
yang diikuti dalam periode
penilaian di tahun yang sedang
berjalan.

5.

Ketrampila
n
komunikasi

Kuesioner
jalan
Pemasaran

rawat
bagian

6.

Profesionalisme

Kuesioner
jalan
Pemasaran

rawat
bagian

7.

Systembased
practice

1. Kepatuhan
perawat dalam
penggunaan
formularium.
2. Catatan tentang
ada
atau
tidaknya KNC
dan
KTD

Minimal
80
%
pasien
menyatakan bahwa perawat
tersebut dinilai baik, dalam
berkomunikasi dengan pasien.
Minimal
80
%
pasien
menyatakan bahwa perawat
tersebut
dinilai
memiliki
profesionalisme yang baik,
dalam memberikan pelayanan
kepada pasien.
Menggunakan formularium
sesuai aturan dan tidak
terdapat
catatan
tentang
KNC dan KTD perawat yang
bersangkutan.

D. FORM PENILAIAN EVALUASI STAF KEPERAWATAN


SMF

: XXX

SIP: XXX ................

Nama perawat : XXX

STR: XXX...............

DAFTAR NILAI EVALUASI STAF KEPERAWATAN


No.
1.

Nama

Nilai

XXX

Keterangan

> 80

Baik/Rekomendasi

Hasil Rekomendasi:
Direkomendasikan
Tidak Direkomendasikan
Mengetahui,

Yang Menilai

(Direktur)

IV.

Yang Dinilai

PROSEDUR
1. Kepala seksi keperawatan berkordinasi dengan kepala seksi
pelayanan

tentang

pelaksanaan

KEPERAWATAN.
2. Kepala seksi keperawatan
KEPERAWATAN

yang

mengusulkan

evaluasi

kinerja

staf

daftar

nama

staf

akan dilakukan evaluasi tahunan, kepada

direktur.
3. Direktur menugaskan Kepala Seksi Pelayanan
Kepala Seksi keperawatan

bersama dengan

untuk melaksanakan evaluasi sfat

KEPERAWATAN.
4. Kepala Seksi Pelayan mengkoordinasikan kegiatan persiapan,
pelaksanaan, dan pelaporan kepada direktur.
5. Hasil evaluasi staf KEPERAWATAN disimpan dalam file perawat
di bagian SDM (Sumber
Keperawatan RS Banyumanik.
V.

PENUTUP

Daya Manusia) dan di Komite

Seluruh perawat yang praktik di Rumah Sakit Banyumanik Semarang harus


mendapatkan persetujuan dari manajemen

Rumah Sakit. Hal itu dibuktikan

dengan pemberian penugasan klinis (clinical appointment) kepada perawat yang


bersangkutan. Dalam prosesnya, pemberian penugasan klinis tersebut dilakukan
melalui berbagai tahap.
Perawat yang telah menerima penugasan klinis, hanya dapat melakukan
tindakan sesuai dengan yang tertera dalam penugasan klinis tersebut. Penugasan
klinis itu dapat dilakukan perubahan berkaitan dengan penilaian
KEPERAWATAN

yang

dilakukan setiap tahun, sesuai dengan kondisi dan

kompetensi perawat yang bersangkutan.


Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 5 April 2016
RS Banyumanik Semarang
Direktur,

dr. Akbar Kurniawan


NIK. 11.137

TEMBUSAN Yth :
1. kepala Seksi Pelayanan
2. Ketua Komite Keperawatan
3. Seluruh Ka. SMF
4. Kepala Seksi SDM
5. Arsip.

staf

Anda mungkin juga menyukai