Anda di halaman 1dari 2

1.

Cidera olahraga merupakan luka atau kerusakan jaringan yang terjadi saat seseorang
melakukan aktivitas olahraga dan dapat terjadi di setiap bagian tubuh, namun lebih
ditujukan ke sistem musculoskeletal.
Ada beberapa jenis cedera, antara lain :
- Menurut lokasi :
a. Dapat terjadi pada jaringan keras : Tulang
b. Dapat terjadi di jaringan lunak : kulit, otot, saraf, pembuluh darah, ligament. Dapat
berupa open/closed injury
- Menurut waktu :
a. Akut : akibat stress fisik secara tiba-tiba (sprain, strain, fraktur)
b. Kronik : akibat stress fisik kontinu dalam jangka waktu yang lama
 Tendinitis (Rotator cuff tear)
 Epicondilitis (Tennis elbow, golfer elbow)
 Stress fracture (shin splint)
- Berdasarkan proses : Tumbukan (Tabrakan), Gesekan, Peintiran, dan jatuh

2. Cedera kongenital merupakan sejenis cedera yang terjadi sejak lahir, yaitu akibat
kesalalahan selama pertumbuhan. Salah satu contoh cidera akibat faktor genetic adalah
congenital displacia; ini dapat terjadi karena saat melahirkan bayi dalam posisi breech
presentation (sungsang), contohnya adalah congenital dislocation/subluxation of hip
merupakan sebuah kondisi dimana terjadi pemindahan/perubahan posisi dari caput femur
secara sebagian atau menyeluruh dari acetabulum. Cidera congenital tidak diketahui apa
penyebabnya atau bersifat idiopatik

3. Anatomi dari otot

Otot memiliki struktur sebagai berikut (Terluar ke dalam)


- Epymisium, merupakan sebuah lapisan jaringan yang membungkus keseluruhan serabut
otot atau muscle fiber
- Pembuluh darah, yang nanti akan menyuplai otot dengan segala macam nutrisi yang
diperlukan dan O2
- Fasikel otot, merupakan seikat otot lurik yang dikelilingi oleh perimysium, yaitu
semacam jaringan ikat
- Perimysium, merupakan jaringan fascia yang membungkus sekelompok serabut otot ke
dalam satu fasikel
- Endomysium, merupakan lapisan terdalam yang mengelilingi masing-masing serat otot
- Muscle fiber/serabut otot, merupakan sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari
protein kontraktil aktin dan myosin

4. Patomekanisme dari inflamasi


5. Kasus OA, Gout dan RA beserta intervensi

A. Osteoarthritis, merupakan sebuah penyakit sendi yang bersifat degenerative, yang


dimana juga bersifat progresif, menyebabkan kehilangan fungsi dari sebuah sendi dan
dpaat berujung pada kecacatan fisik.
Intervensi : Untuk mencegah OA maka sendi harus digerakkan, Untuk intervensinya
adalah dengan pemberian olahraha yang dimana tidak memberikan beban terhadap
sendi; olahraga aquatic disarankan dalam menangani OA karena beban kerja pada sendi
akan berkurang sat berada di dalam air, menurunkan berat badan; Obesitas juga
merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan OA, jadi dengan melakukan diet
dan menurunkan berat badan maka ini akan dpaat menangani OA, Melakukan
serangkaian exercise guna memperkuat otot sekaligus memaksimalkan ROM dari sendi.
B. Gout, merupakan sebuah penyakit metabolic karena penumpukan asam urat yang
merupakan zat sisa dari proses pengolahan purin. Penuyakit gout dapat terjadi apabila
liver memproduksi terlalu banyak asam urat/ginjal tidak dapat memproses asam urat
dengan baik maka asam urat tadi akan terakumulasi dalam darah dan menyebabkan
hyperuricemia. Jika kadar asam urat terlalu tinggi dalam darah maka sisa asam urat tadi
akan membentuk kristal asam urat pada sendi (biasanya pada jempol kaki) formasi
kristal asam urat ini akan memicu peradangan yang dimana akan berujung pada rasa
sakit dan menyebabkan serangan gout
Intervensi : yaitu dengan cara meminum air yang banyak agar tubuh tetap terhidrasi
dengan baik, mengurangi makanan yang terlalu banyak mengandung purin, meminum
obat-obatan yang dapat menurunkan kadar asam urat
C. RA, merupakan penyakit inflammatory yang memiliki pengaruh terhadap sendi,
termasuk pada sendi kaki dan tangan. RA merupakan penyakit autoimun dimana sistem
kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh yaitu persendian. Penyakit ini tidak
diketahui apa penyebabnya atau bersifat idiopatik tetapi diduga faktor lingkungan dan
genetic berhubungan dengan penyakit ini
Intervensi : dapat melakukan pemberian infra red, terapi Latihan berupa resisted active
movement, dan juga massage

Anda mungkin juga menyukai