Anda di halaman 1dari 1

KETERANGAN MELAKUKAN KHUTBAH/NASEHAT NIKAH ATAU RUJUK

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama Suami : Ramadan Sehe
Nama Isteri : Nabila Nanempa

Dengan ini menerangkan dengan benar bahwa Bapak Syamsuri Daeng Matiro, S.HI selaku Penghulu pada
Kantor Urusan Agama Kecamatan Pusomaen telah menyampaikan khutbah/nasehat nikah kepada kami
pada saat akad nikah kami sebagaimana Naskah Khutbah dibawah ini :
Assalamu ‘alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirabbil alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan
rahmatNya kita dapat berada di sini dalam rangka memberikan do’a restu dan menghadiri undangan
pernikahan kepada kedua mempelai. Tak lupa sholawat serta salam kita haturkan untuk Rasulullah
Muhammad SAW yang dengan segala pengorbanannya sehingga saat ini kita dapat merasakan nikmat
iman dan Islam dalam keadaan tenang dan damai.
Hadirin yang saya hormati, terkhusus untuk kedua mempelai yang berbahagia. Disini saya akan
sedikit menyampaikan beberapa nasehat pernikahan yang semoga bermanfaat untuk kedua mempelai
berbahagia dalam menjalani pernikahannya nanti.
Yang pertama adalah karena nikah adalah sunnah Rasulullah SAW maka bagi siapapun yang masih
bujang dan telah mampu menikah, menikahlah!
Seperti sabda Rasulullah, “Menikah adalah sunnahku, barangsiapa yang tak mengamalkan
sunnahku maka dia bukanlah ummatku. Menikahlah karena aku sangat bangga dengan banyaknya
jumlah kalian.” (HR Ibnu Majah). Sebab mereka yang tak menjalankan sunnah Rasul berarti bukan
ummat beliau.
Yang kedua, Allah menolong hamba-hambaNya yang menikah dengan kehormatannya. Seperti
sabda Rasulullah SAW tentang tiga golongan orang yang ditolong oleh Allah, mereka adalah orang yang
berjihad di jalan Allah, budak mukatab yang ingin menebus dirinya untuk meredeka, dan orang yang
menikah karena menjaga kehormatannya. Hadis ini diriwayatkan oleh An-Nasai.
Yang ketiga, bahwa dengan menikah dan membentuk keluarga maka akan terbentuk
masyarakat yang baik, tentunya dari segi nasab juga jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini sesuai
dengan firman Allah SWT dalam QS Ali Imran 110 yang artinya “Kamu adalah umat terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruh dan mencegah kepada yang munkar serta
beriman kepada Allah.”.
Yang keempat, adalah selalu hidupkanlah rumah dengan Al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan
sabda Rasulullah SAW, “Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya
setan akan lari dari suatu rumah yang didalamnya dibacakan Al-Baqarah.” (HR. Muslim).
Yang kelima, jadikan rumah tangga sebagai ajang kompetisi dalam kebaikan. Pasangan suami dan istri
selalu merasa iri jika pasangannya mampu beribadah dengan baik, dan dia ingin melampauinya minimal
menyamainya. Begitupun dengan anak-anak dan orangtuanya. Berlomba-lomba dalam kebaikan akan
meningkatkan semangat untuk selalu beribadah kepada Allah SWT demi bekal hari akhir dan di akhirat
kelak.
Yang terakhir adalah perlakukan pasangan dengan penuh syukur dan kemuliaan. Karena dia
adalah anugerah sekaligus amanah yang Allah berikan dalam hidup kita. Muliakan dia, hormati dia. Bagi
suami jangan pernah memperlakukan istri dengan buruk atau seperti pembantu, karena istri kelak akan
melahirkan dan menjadi madrasah terbaik anak-anak. Kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban
suami apakah mampu mendidik istrinya dengan baik atau tidak. Istri juga harus taat dan berbakti kepada
suami, jangan kufur padanya, karena Allah memerintahkan para istri untuk menaati suaminya yang telah
mengambil alih tanggungjawab dirinya dari ayahnya.
Itulah sedikit nasehat pernikahan yang bisa saya berikan. Semoga bisa menjadi pengingat dan
bekal bersama bagi kita semua, para hadirin, kedua mempelai yang berbahagia, dan diri saya sendiri.

Mohon maaf bila ada kesalahan, sesungguhnya semua khilaf adalah milik saya pribadi dan kebenaran
hanya milik Allah SWT.

Wassalaamu’alaykum wr.wb

Pusomaen, 24 November 2022


Suami Isteri Penghulu Ahli Pertama

Ramadan Sehe Nabila Nanempa Syamsuri Daeng Matiro, S.HI


NIP. 198307112009011007

Anda mungkin juga menyukai