Review Pengantar Sosiologi Perkotaan
Review Pengantar Sosiologi Perkotaan
NIM :180902056
M. KULIAH : SOSDEKOT
a. Ekonomi informal, apabila suatu aktivitas ekonomi dilakukan secara sah dalam proses
produksi dan distribusi serta produksi akhirnya sah .
b. Tipe ekonomi informal, apabila suatu aktivitas ekonomi dilakukan secara tidak sah
dalam proses produksi dan distribusi, namun produk akhirnya sah seperti pedagang
asongan titik
c. Tip ekonomi ilegal, apabila suatu aktivitas ekonomi dilakukan secara sah atau tidak
sah sementara produk akhirnya dipandang sebagai suatu yang tidak sah seperti
minuman keras.
1. Akar Teori Paradoks Aktivitas Ekonomi Perkotaan
Berikut ini sektor perekonomian dalam masyarakat Inonesia pra kapitalis yang
berdimensi ganda,yaitu:
a. Industri rumah tangga
b. Kerajinan tangan
c. Industri kecil
d. Pengolahan
e. Pabrik
f. Kegiatan Usaha seperti pabrik
g. Kegiatan dibawah satu perusahaan
h. Perusahaan raksasa
2. Pesona Ekonomi Formal
Pesona ekonomi formal di perkotaan menyebakan orang desa terpelhara yang
telah yang telah selesai studinya tidak ingin kembali ke kampung halaman, yang
telah memberikan kapital bagi keberlangsungan hidup mereka.
Pesona sektor formal dipancarkan melalui pekerjaanya tidak kotor, gaji tetap, ada
asuransi, tidak digunjingkan. Pesona inilah penyebab orang terpelajar betah do
perkotaan dan tidak mau pulang kampung.
3. Jenis Ekonomi Informal
a. Produksi Subsistensi
b. Sektor Informal
c. Sektor Informal Bayangan
4. Motif Bekerja di Sektor Informal
a. Tiada Alternatif Lain
b. Transit ke Sektor Formal
c. Bekerja Mandiri
d. Terlempar ke Sekor Formal
e. Pekerjaan di Desa Minim dan Murah
f. Seirmaa dengan Latar Individu
5. Formalisasi Sektor Informal dan Informalisasi Sektor Formal
a. Pengakuan keberadaan
b. Pembinaan
c. Pemberian Kesempatan Naik Kelas
6. Pola Konstribusi Konsumsi Rumah Tangga
a. Tipe F (tipe sektor formal)
b. Tipe FS (tipe sektor formal dan subsistensi)
c. Tipe FIS (tipe sektor formal plus informal plus subsistensi)
d. Tipe FI (tipe sektor formal dan sektor informal)
e. Tipe IS (tipe informal dan subsitensi)
C. RUANG PRIVAT VERSUS RUANG PUBLIK
Ruang publik semestinya menjadi arena yang menumbuhkembangkan nilai-nilai
kehidupan serta tata laku namun tergantikannya ruang publik dengan ruang privat
seperti Mal, supermarket dan lain-lain menyebabkan warga kota tidak lagi memiliki
arena rekreasi yang gratis. Lebih dari itu mereka juga kehilangan arena integrasi
sosial dan sosialisasi untuk memperoleh nilai-nilai yang penting dan berharga bagi
kehidupan mereka dimana hal tersebut merupakan fungsi dari kawasan atau
lingkungan Hunian yang telah di paksa hilang.