• Koperasi Pemasaran
Koperasi yang beranggotakan para pemasok barang hasil produksi.
Usaha koperasi jenis ini menyelenggarakan fungsi pemasaran
/distribusi barang yang dihasilkan/diproduksi anggota
• Koperasi Jasa
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa untuk
kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan
Pertemuan 10
1. Para pendiri atau kuasa pendiri koperasi terlebih dahulu mengajukan permohonan pengesahan
akta pendirian secara tertulis, diajukan kepada kepala dinas koperasi dan UMKM, dengan
melampirkan:
• AD-koperasi yang sudah ditandatangani pengurus rangkap dua, asli bermaterai
• Berita acara rapat pendirian koperasi
• Surat undangan rapat pembentukan koperasi
• Daftar hadir rapat
• Daftar alamat lengkap pendiri
• Daftar susunan pengurus
• Rencana awal kegiatan koperasi
• Neraca permulaan dan tanda setor modal minimal Rp.5000.000 bagi koperasi primer dan
Rp.15.000.000 bagi koperasi sekunder yang berasal dari simpanan pokok, wajib dan atau dana
hibah
• Khusus untuk KSP/USP disertai surat bukti penyetoran modal sendiri minimal Rp.15.000.000
bagi koperasi primer dan Rp.50.000.000 bagi koperasi sekunder berupa deposito di bank
pemerintah
• Mengisi formulir isian data koperasi
• surat keterangan dari desa yang diketahui oleh camat
2. Membayar tarif pendaftaran pengesahan
akta pendirian koperasi sebesar Rp. 100.000
dan kepada pendiri /kuasanya diberikan bukti
penerimaan
3. Pejabat koperasi akan memberikan
pengesahan terhadap akta koperasi
Partisipasi Anggota Koperasi
KEWIRAUSAHAAN DALAM
KOPERASI
Pasal 33 ayat 1 UUD 1945.
Bangunan perekonomian yang sesuai
dengan pasal tersebut adalah
“koperasi” (hasil rumusan Moh Hatta)
Perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan
perusahaan atas nama perusahaan.
Kekurangan CV
• Kelangsungan hidup persekutuan tidak terjamin
• Tanggung jawab terbatas yang dimiliki sekutu pasif
mengakibatkan mengendorkan semangat untuk
memajukan persekutuan
• Apabila sudah menanamkan modal, sulit untuk
menariknya kembali
D. Perusahaan Terbatas (PT)
STRATEGI PENGEMBANGAN
KOPERASI DAN UMKM
Pengalaman di negara maju menunjukkan bahwa UKM dapat
berkembang menjadi usaha yang kompetitif
• Menurut Wayan Dipta dalam (Tanjung 2016), Terdapat 5 jenis inkubator yang
selama ini menjadi acuan dalam pengembangan inkubator di beberapa
negara, yaitu:
• Regional Development Incubator.
Program ini berfokus pada usaha agribisnis, penerangan listrik dan
peningkatan keterampilan pengrajin (terutama pengrajin regional)
• Research, University, Technology Base Business Incubator
Dasar pengembangan program ini terletak pada riset dan berpusat di
universitas. Fokus program ini adalah menyediakan pelayanan untuk
personel yang terlatih guna menjadi seorang wirausaha yang melakukan
ekstraksi teknologi untuk memenuhi pasar dan berbagai peluang yang
tersedia.
Lanjutan....
• Public-Private Partnership, Industrial Development Incubator
Fokus program pengembangan ini terdapat dilingkungan
perkotaan atau kawasan indutri, dimana perusahaan besar
dapat dilibatkan dalam pengembangan usaha kecil sebagai
vendor untuk komponen dan pelayanannya.
1. Human Capital
2. Environment
3. Good Coorporate Governance
4. Sosial Cohesion
5. Economic Strenght
Strategi Pemberdayaan Koperasi
Dan UMKM Melalui Zakat
implementasi UU no.38 tahun 1999 yang dikukuhkan dengan surat
presiden no 8 thn 2001.
KOPERASI SYARIAH
Pendahuluan
• Dilihat dari akad usahanya yang dijalankan bersama-sama, koperasi
identik dengan persekutuan (syirkah). Syirkah disyariatkan Allah,
karena tidak semua kegiatan usaha/bisnis mampu dijalankan
melalui usaha perseorangan. Adapun yang menjadi dasar hukum
syirkah :
• QS Annisa (4:12) : “ maka mereka telah bersekutu dalam yang
sepertiga”
• QS Shaad (38:24) : “ dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-
orang yang bersekutu itu sebagian mereka berbuat zhalim
dengan sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal shaleh, dan hanya sedikitlah mereka
ini”.
• HR. Bukhari dan Muslim: “ Pertolongan Allah tercurah atas dua
pihak yang berserikat, sepanjang keduanya tidak berkhianat”.
Regulasi khusus koperasi jasa
keuangan syariah dan unitnya
Simpanan Anggota
Dana Cadangan
Penyertaan Bagi
Hibah Modal Koperasi Hasil
Manfaat
Bidang usaha
• Al-Quran
• Qs Albaqarah , 2:275
• “Orang-orang yng makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran
tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu
disebabkan mereka berkata :”sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba”. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.
•
• Alhadits
• Rasulullah SAW melaknat orang yang memakan riba, orang yang
memberi makan riba, penulis dan saksi riba. Kemudian mereka
bersabda:mereka semua adalah sama (HR. Muslim)
Macam-Macam Riba
• Riba Fadhl
• Ialah riba yang timbul akibat pertukaran barang
sejenis yang tidak memenuhi kriteria secara (a)
kualitas (b) kualitas (c) penyerahan yang tidak
dilakukan secara tunai.
• Pertukaran jenis ini mengandung ketidakjelasan
(gharar) bagi kedua belah pihak terhadap barang
yang dipertukarkan. Dalam ekonomi/bisnis riba
jenis ini dapat ditemui dalam transaksi jual beli
valuta asing dan emas yag tidak dilakukan secara
tunai
• Riba Nasiah
• Merupakan riba yang timbul karena adanya
hutang piutang yang tidak memenuhi kriteria
untung muncul bersama risiko (alghunmu bil
ghurmi) dan hasil usaha yng muncul bersama
biaya (alkharaj bi dhaman). Dengan demikian,
keuntungan (al ghumnu) muncul tanpa adanya
risiko (alghurmi) atau hasil usaha yang diperoleh
(al kharaj) tanpa adanya biaya modal (dhaman)
akan mengakibatkan riba.
• Riba Jahiliyah
• Adanya hutang yang dibayar lebih dari
pokoknya karena peminjam tidak mampu
melunasi hutangnya setelah jatuh tempo.
Ketidakmampuan mengembalikan utang ini
kemudin dimanfaatkan oleh kreditur untuk
mengambil keuntungan
Ruang Lingkup Jasa Keuangan
• Penghimpunan Dana
2. Pembiayaan musyarakah
Adalah akad kerja sama permodalan usaha antara koperasi dengan
satu pihak atau beberapa pihak sebagai pemilik modal dan usaha
pada usaha tertentu, untuk menggabungkan modal dan melakukan
usaha bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian
hasil sesuai kesepakatan para pihak, sedang kerugian ditanggung
secara proposional sesuai dengan kontribusi modal.
3. Piutang murabahah
Adalah tagihan atas transaksi penjualan barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati pihak penjual (koperasi) dan pembeli
(anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau
anggotanya) dan atas transaksi jual-beli tersebut, yang
mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibanya sesuai
jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran
imbalan berupa margin keuntungan yang disepakati
dimuka sesuai akad.
4. Piutang salam
Adalah tagihan antara penjual dan pembeli dengan
pembayaran dimuka dan pengiriman barang oleh penjual
dilakukan dibelakang/ kemudian, dengan ketentuan bahwa
spesifikasi barang disepakati pada akad transaksi salam..
5. Piutang ishtishna
Adalah tagihan atas akad transaksi jual beli barang
dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan/pembeli dan penjual yang cara
pembayarannya dapat dilakukan di muka, diangsur,
atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.
6. Piutang ijarah
Adalah tagihan akad sewa-menyewa antara muajir
(lessor/penyewa) dengan musta’jir (lessee/yang
menyewakan) atas ma’jur (objek sewa) untuk
mendapatkan imbalan atas barang yang disewakannya.
7. Qardh
Adalah kegiatan transaksi dengan akad
pinjaman dana non komersial dimana si
peminjam mempunyai kewajiban untuk
membayar pokok dana yang dipinjam kepada
koperasi yang meminjamkan tanpa imbalan
atau bagi hasil dalam waktu tertentu sesuai
kesepakatan.