Anda di halaman 1dari 127

Pertemuan 9

PERAN, SEJARAH, DAN


KONSEP KOPERASI
Peran Koperasi dalam kehidupan
masyarakat , diantaranya adalah:
• Memperkuat bangunan sistem ekonomi
kerakyatan sebagai sistem ekonomi Indonesia
• Membangun solidaritas ekonomi nasional
• Memperkecil distorsi pasar.
• Mengakomodasi berbagai kepentingan UMKM,
khususnya usaha mikro dan kecil yang umumnya
bergerak pada sektor informal dan tidak memiliki
kemampuan mengakses sumber-sumber
ekonomi.
Sejarah Koperasi
Dipelopori oleh Robert Owen (1771-1858)
Gagasan yang terkanal dalam buku yang berjudul “ A new
view of society An essay on the formation of Human
Character “
di tahun 1816

Kontribusi Robert Owen (pemilik pabrik), diantaranya:


a. Mendirikan koperasi konsumsi dalam bentuk toko
b. Melarang anak di bawah 10 thn untuk bekerja
c. Membuatkan sekolah untuk anak-anak
d. Perbaikan kondisi ekonomi kaum buruh
Dipelopori oleh Robert Owen (1771-1858)
Gagasan yang terkanal dalam buku yang berjudul “ A new
view of society An essay on the formation of Human
Character “
di tahun 1816

Kontribusi Robert Owen (pemilik pabrik), diantaranya:


a. Mendirikan koperasi konsumsi dalam bentuk toko
b. Melarang anak di bawah 10 thn untuk bekerja
c. Membuatkan sekolah untuk anak-anak
d. Perbaikan kondisi ekonomi kaum buruh
Kelahiran koperasi di Rochdale

Membawa semangat Owen, 28 orang buruh yang dipimpin oleh


Charles Howart (1814-1868) mendirikan koperasi di Rochdale.

Program yang dilakukan adalah:


1. Mendirikan toko yang menjual makanan, minuman, pakaian dan
sebagainya
2. Membangun atau membeli rumah
3. Mendirikan pabrik untuk menampung pekerja yang menganggur
4. Menyewa atau membeli tanah, agar buruh yang diberhentikan
dapat bercocok tanam
5. Membangun hotel sederhana dalam lingkungan perumahan buruh
6. Membangun masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri
Koperasi di Eropa
• Jerman
Dipelopori oleh F.W Raiffeisen (1818-1888)
dengan mendirikan koperasi kredit yang diperuntukkan untuk
menolong petani dari jeratan ijo/lintah darat
Koperasi ini bergerak dengan cara:
1. Anggota koperasi wajib menyimpan sejumlah uang sesuai
kemampuan
2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman bagi
anggota yang membutuhkan dengan membayar bunga ringan.
3. Usaha koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat
4. Pengurusan koperasi diselenggarakan sendiri oleh anggota yang
dipilih tanpa mendapat upah
5. Keuntungan dipergunakan untuk membantu kesejahteraan
rakyat setempat
• Koperasi di Eropa (Jerman, Swedia, Denmark,
Prancis, Italia, Rusia,
• Koperasi di Selandia Baru dan Australia
• Koperasi di Amerika (Kanada)
• Koperasi di Afrika (Kenya, Republik Afrika
Selatan)
• Koperasi di Asia (Jepang, Korsel, Tiongkok,
Singapura, India, Malaysia, Indonesia)
Sejarah Koperasi di Indonesia
• Bermula di abad 20, dimana disaat itu kemiskinan
mulai melanda Indonesia disebabkan oleh
kapitalisme.
• Akhirnya beberapa orang melakukan kerjasama
dan mempersatukan diri
• Tahun 1895, didirikan koperasi yang pertama kali,
dalam bentuk Bank Simpan Pinjam, oleh R.
Ngabei Ariawiriatmaja, Patih Purwokerto dkk, dan
didukung oleh Asisten Residen Belanda bernama
E.Sieburgh
• Thn 1908, seiring dengan kebangkitan
nasional, Gerakan Boedi Utomo mencoba
memajukan koperasi melalui koperasi rumah
tangga dan toko yang kemudian menjadi
koperasi konsumsi
• Sejak merdeka, melalui UUD 1945 pasal 33,
dinyatakan secara tegas bahwa koperasi adalah
gerakan ekonomi rakyat indonesia

• Kongres I , 12 Juli 1947 di Tasikmalaya, salahsatu


keputusannya adalah menetapkan tgl 12 Juli
sebagai hari koperasi Indonesia

• Kongres 2, 1953, salahsatu keputusannya adalah


menetapkan Bung Hatta sebagai Bapak Koperasi
Indonesia
KONSEP KOPERASI
Pengertian
• Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Co dan operation. Co
berarti bersama, operation artinya bekerja . Jadi koperasi adalah
melakukan pekerjaan secara bersama-sama. Dalam bahasa Belanda
disebut Cooperatik.
• Sedangkan secara terminologi, koperasi ialah suatu perkumpulan
atau organisasi yang beranggotakan badan hukum atau orang-orang
yang bekerja sama dengan penuh kesadaran untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota atas dasar sukarela secara kekeluargaan.

• Menurut Undang-undang No.17 Tahun 2012, tentang koperasi
dengan jelas menyebutkan bahwa “ Koperasi adalah badan hukum
yang didirikan oleh perseorangan atau badan hukum koperasi,
dengan pemisahan harta kekayaan para anggotanya sebagai modal
untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama dibidang ekonomi, sosial, budaya sesuai dengan nilai
prinsip koperasi.
Landasan dan Asas
• Undang-undang No.25 tahun 1992
menyatakan bahwa, koperasi berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
serta berdasar atas asas kekeluargaan.
Fungsi dan Peran Koperasi adalah:

• Membangun dan mengembangkan potensi dan


kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
• Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat;
• Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai sokogurunya;
• Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
Prinsip koperasi Indonesia :
Undang-undang No.25 Tahun 1992

1. Keanggotaan bersifat sukarela


2. Pengelolaan bersifat demokratis
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing
anggota (jasa anggota tersebut dalam koperasi)
4. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antar koperasi
Penggolongan Koperasi

Koperasi dapat digolongkan kedalam 2


kelompok , yaitu berdasarkan fungsi dan
berdasarkan tingkat dan luas wilayah kerja.

Berdasarkan fungsi, ada 3 jenis koperasi:


• Koperasi Konsumsi,
• Koperasi Jasa
• Koperasi.
Berdasarkan tingkat dan luas wilayah kerja, ada 2, yaitu:
• Koperasi Primer, ialah koperasi yang minimal memiliki anggota
sebanyak 20 orang.
• Koperasi Sekunder, ialah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-
badan koperasi serta memiliki cakupan wilayah kerja yang lebih
luas dibandingkan dengan koperasi primer.

• Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi:


• Koperasi pusat, yaitu koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5
koperasi primer
• Gabungan koperasi, yaitu koperasi yang anggotanya minimal 3
koperasi primer
• Pusat induk koperasi, yaitu koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 gabungan koperasi
jenis koperasi menurut Ketentuan UU:
• Koperasi Simpan Pinjam
Adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat, baik
selaku konsumen maupun produsen barang. Usaha
koperasi jenis ini menyelenggarakan fungsi penyimpanan
dana dan menydiakan pinjaman/modal untuk kepentingan
anggota baik selaku konsumen maupun produsen. Koperasi
ini dapat dianggap pula sebagai koperasi jasa.
• Koperasi Konsumen
Adalah koperasi yang beranggotakan konsumen atau
pemakai barang kebutuhan sehari-hari. Usaha ini
menyelenggarakan fungsi penyedia barang-barang
keperluan sehari-hari untuk ekepentingan anggota dan
masyarakat selaku konsumen
Lanjutan...
• Koperasi Produsen
Koperasi yanng beranggotakan para produsen barang dan memiliki
usaha rumah tangga. Usaha jenis koperasi ini menyelenggarakan
fungsi penyedia bahan/sarana produksi, pemrosesan dan
pemasaran barang yang dihasilkan anggota selaku produsen

• Koperasi Pemasaran
Koperasi yang beranggotakan para pemasok barang hasil produksi.
Usaha koperasi jenis ini menyelenggarakan fungsi pemasaran
/distribusi barang yang dihasilkan/diproduksi anggota

• Koperasi Jasa
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa untuk
kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan
Pertemuan 10

PENDIRIAN, PARTISIPASI ANGGOTA


DAN
PERMODALAN KOPERASI
Syarat Pendirian Koperasi
Syarat pembentukan koperasi berdasarkan Keputusan menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
adalah:

• Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya


20 orang yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi
yang sama;
• Pendiri koperasi primer adalah warga Negara Indonesia, cakap
secara hukum dan maupun melakukan perbuatan hukum
• Usaha yang dilakukan koperasi harus layak secara ekonomi,
dikelola secara efisien dan mampu memberikan manfaat
ekonomi yang nyata bagi anggota
• Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan
usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi
• Memiliki tenaga terampil dan mampu mengelola koperasi
Setelah persyaratan terpenuhi, para pendiri
kemudian mempersiapkan hal-hal yang
dibutuhkan untuk mengadakan rapat
pembentukan koperasi yang dihadiri oleh
dinas koperasi dan pejabat lainnya
Tahap Persiapan Pendirian
Koperasi
• Sekelompok orang yang bertekad untuk mendirikan koperasi
terlebih dahulu perlu memahami maksud dan tujuan pendirian
koperasi. Untuk itu, perwakilan dari pendiri dapat meminta bantuan
kepada Dinas Koperasi dan UMKM ataupun lembaga pendidikan
lainnya untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan serta
pelatihan mengenai pengertian, maksud, tujuan, struktur
oragnisasi, manajemen, prinsip koperasi dan prospek
pengembangan koperasi bagi pendiri. Kemudian mereka sebaiknya
membentuk panitia persiapan pendirian koperasi, yang bertugas:
• Menyiapkan dan menyampaikan undangan kepada calon
anggota, pejabat pemerintahan dan pejabat koperasi
• Mempersiapkan acara rapat
• Mempersiapkan agenda rapat, tempat acara
• Hal-hal lain yang harus ada dan berhubungan dengan proses
pembentukan koperasi
Tahap Rapat Pembentukan
Koperasi
Rapat pembentukan koperasi ini harus dihadiri minimal oleh
20 orang calon anggota sebagai syarat sahnya
pembentukan koperasi primer.

Selain itu pejabat desa, dan pejabat dinas koperasi dan


UMKM dapat diminta hadir untuk membantu kelancaran
jalannya rapat dan memberikan petunjuk seperlunya.
Hal-hal yang dibahas dalam pembentukan koperasi adalah:
1. Pembuatan dan pengesahan akta pendirian koperasi
2. Pembuatan anggaran dasar koperasi, yaitu pembuatan
aturan dasar tertulis yang memuat tata kehidupan
koperasi yang disusun dan disepakati oleh para pendiri
koperasi pada saat rapat penbentukan.
Konsep anggaran dasar koperasi sebelumnya disusun oleh panitia pendiri,
kemudian diajukan rancangan tersebut pada saat rapat pembentukan untuk
di sepakati dan disah kan.

Anggaran dasar biasanya mengemukakan:


• Nama dan tempat kedudukan
• Landasan, asas dan prinsip koperasi
• Maksud dan tujuan’kegiatan usaha
• Keanggotaan
• Perangkat koperasi (Rapat anggota, Pengurus, Pengawas, Bisa
ditambahkan pula pembina atau badan penasehat)
3. Ketentuan mengenai permodalan perusahaan koperasi
4. Ketentuan mengenai pembagian SHU
5 Pembubaran dan penyelesaian
6. Jangka waktu berdirinya koperasi
7. Sanksi-sanksi
8. Anggaran Rumah tangga dan peraturan khusus
9. Penutup
10. Lain-lain
Tahap Pengesahan Badan Hukum
Pendiri harus mengajukan permohonan pendirian badan hukum kepada pejabat terkait, sebagai berikut:

1. Para pendiri atau kuasa pendiri koperasi terlebih dahulu mengajukan permohonan pengesahan
akta pendirian secara tertulis, diajukan kepada kepala dinas koperasi dan UMKM, dengan
melampirkan:
• AD-koperasi yang sudah ditandatangani pengurus rangkap dua, asli bermaterai
• Berita acara rapat pendirian koperasi
• Surat undangan rapat pembentukan koperasi
• Daftar hadir rapat
• Daftar alamat lengkap pendiri
• Daftar susunan pengurus
• Rencana awal kegiatan koperasi
• Neraca permulaan dan tanda setor modal minimal Rp.5000.000 bagi koperasi primer dan
Rp.15.000.000 bagi koperasi sekunder yang berasal dari simpanan pokok, wajib dan atau dana
hibah
• Khusus untuk KSP/USP disertai surat bukti penyetoran modal sendiri minimal Rp.15.000.000
bagi koperasi primer dan Rp.50.000.000 bagi koperasi sekunder berupa deposito di bank
pemerintah
• Mengisi formulir isian data koperasi
• surat keterangan dari desa yang diketahui oleh camat
2. Membayar tarif pendaftaran pengesahan
akta pendirian koperasi sebesar Rp. 100.000
dan kepada pendiri /kuasanya diberikan bukti
penerimaan
3. Pejabat koperasi akan memberikan
pengesahan terhadap akta koperasi
Partisipasi Anggota Koperasi

Alasan Menjadi Anggota Koperasi


• Alasan Historis
• Alasan Politis
• Alasan Ekonomis
• Alasan Yuridis
• Alasan sosiologis
• UU No.25 thn 1992 tentang perkoperasian, yaitu meliputi:
• pasal 17 disebutkan bahwa anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus
pengguna jasa koperasi. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar
anggota.
• Pasal 18 menyebutkan, bahwa yang dapat menjadi anggota koperasi
adalah setiap warga negara indonesia yang mampu melakukan tindakan
hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana
ditetapkan dalam anggaran dasar.
• Pasal 19 menyebut bahwa,
• Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi
dalam lingkungan usaha koperasi
• Keanggotaan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat
diatur dalam anggaran dasar dipenuhi
• Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan
• Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap
koperasi sebagaimana diataur dalam anggaran dasar
Menurut UU No.25 thn 1992, pasal 20,
menyebutkan:

Setiap anggota mempunyai kewajiban:


• Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga serta keputusan yang telah disepakati
dalam rapat anggota
• Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang
diselenggarakan oleh koperasi
• Mengembangkan dan memelihara kebersamaan
berdasar atas asas kekeluargaan
Setiap anggota mempunyai hak:
• Menghadiri, meyatakan pendapat dan memberikan suara
dalam rapat anggota
• Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus atau
pengawas
• Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan
dalam anggaran dasar
• Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus
diluar rapat anggota, baik diminta maupun tanpa diminta
• Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang
sama antara sesama anggota koperasi
• Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan
koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
Kartasapoetra dalam (Sumardin, 2018), mengemukakan bahwa partisipasi anggota
dalam koperasi dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut:

1. Membayar iuran wajib secara tertib dan teratur


2. Menabung secara sukarela sehingga akan dapat menambah modal koperai
3. Memanfaatkan jasa koperasi dalam bentuk menggunakan barang atau jasa yang
disediakan koperasi
4. Memanfaatkan dana pinjaman koperasi dengan taat mengangsur
5. Menghadiri rapat dan pertemuan secara aktif
Rangsangan Partisipasi Anggota
Koperasi
Rangsangan partisipasi dari sudut anggota. Anggota akan
berpartisipasi jika:

• Kegiatan koperasi sesuai dengan kebutuhannya


• Pelayanan ditawarkan dengan harga, mutu dan syarat
yang lebih menguntungkan daripada luar koperasi
• Anggota menyetujui melalui aturan yang sesuai,
pembiayaan yang efisien dan manajemen yang
profesional
• Anggota memiliki hak, kesempatan dan motivasi yang
sama.
Mempertahankan loyalitas anggota
1. Kegiatan usaha koperasi yang dijalankan harus selaras dengan kebutuhan
anggotanya,
2. Usaha yang dilakukan harus memberikan manfaat baik secara langsung
maupun manfaat tidak langsung kepada anggotanya
3. Koperasi harus dapat meningkatkan posisi tawar bagi para anggotanya
maupun meningkatkan skala ekonomi usaha anggotanya
4. Komunikasi antara koperasi dengan anggotanya harus dijaga
5. Para pengelola koperasi harus mampu menciptakan inovasi dalam
pengelolaan koperasi untuk memberikan pelayanan yang berorientasi
kepada para anggota
6. Para pengelola koperasi harus mampu menjaga dan mengamankan
kekayaan para anggotanya yang sudah tertanam dalam koperasi,
7. Koperasi harus mampu menciptakan hubungan pasar yang efisien
dengan perusahaan lain atau para pengguna jasa lainnya guna
meningkatkan kesejahteraan nanggota
8. Pendidikan keanggotaan harus terus dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran dan pemahaman anggota terhadap peran dan fungsinya
Permodalan Koperasi
Prinsip yang harus dipatuhi oleh koperasi dalam kaitannya dengan
permodalan ini, yaitu:
• Pengendalian dan pengelolaan koperasi harus tetap berada
ditangan anggota dan tidak perlu dikaitkan dengan jumlah
modal atau dana yang bisa ditanam oleh seorang anggota dalam
koperasi dan berlaku ketentuan, satu anggota satu suara
• Modal harus dimanfaatkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat
untuk anggota
• Bahwa kepada modal hanya diberikan balas jasa yang terbatas
• Untuk membiayai usaha-usahanya secara efisien, koperasi pada
dasarnya membutuhkan modal yang cukup
• Usaha-usaha dari koperasi harus dapat membantu
pembentukan modal baru
• Bahwa pada saham koperasi, yang di Indonesia adalah ekuivalen
dengan simpanan pokok.
Sumber-Sumber Permodalan Koperasi
(Modal Sendiri dan pinjaman)
Modal Sendiri, didapat dari:
• Simpanan pokok; adalah jumlah uang yang diwajibkan kepada anggota
untuk diserahkan kepada koperasi tersebut dan besarannya sama untuk
semua anggota. Simpanan pokok ini tidak bisa diambil kembali selama
yang bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan pokok ini ikut
menanggung kerugian
• Simpanan wajib; adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada
anggota untuk membayarnya kepada koperasi pada waktu-waktu tertentu,
misalnya ditarik pada waktu penjualan barang-barang atau ditarik pada
waktu anggota menerima kredit dari koperasi dan sebagainya. Simpanan
wajib ini ikut menanggung kerugian.
• Dana cadangan; dana ini diperoleh dari penyisihan sebagian sisa hasil
usaha (SHU) setiap tahun, dengan maksud jika sewaktu-waktu diperlukan
untuk menutup kerugian dan keperluan memupuk permodalan
• Hibah
Modal Pinjaman
Modal pinjaman dapat berasal dari:
• Anggota
• Koperasi lainnya dan atau anggotanya
• Bank dan lembaga
• Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
• Sumber lain yang sah

Dilihat dari segi permodalan, UU No.25 tahun 1992 tentang


perkoperasian memberikan peluang yang cukup luas bagi koperasi
untuk mengembankan usahanya.

Bahkan UU ini secara ekspresif membagi permodalan koperasi dalam


modal sendiri, modal pinjaman dan juga memberikan kesempatan bagi
koperasi untuk menerbitkan obligasi.
Cara lain penambahan modal: Dana
berputar

Dana berputar merupakan salahsatu cara untuk


mengumpulkan modal yang berasal dari anggota
melalui hasil usaha koperasi sendiri
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh koperasi
dengan mengumpulkan dana berputar, antara lain:

• Meningkatkan kepercayaan terhadap kemampuan


sendiri dam selanjutnya akan selalu berusaha
menolong dirinya sendiri apabila mendapat
kesulitan-tidak menggantungkan diri kepada orang
lain.
• Mempererat hubungan anggota dengan koperasi
• Mempertinggi rasa gotong royong antar anggota
• Dengan semakin kuatnya modal koperasi akan
mempertinggi kepercayaan pihak lain yang
berhubungan dengan koperasi.
Kerjasama antar koperasi
• Kerjasama usaha secara vertikal
Kerjasama ini dimulai dengan kerjasama
beberapa koperasi primer dengna bimbingan
koperasi pusat dan seterusnya sampai tingkat
yang lebih tinggi
• Kerjasama secara horizontal
Kerjasama yang dilakukan antara organisasi yang
berbeda-beda bidang usahanya. Kerjasama ini
memperkuat jaringan usaha antar koperasi
Kerjasama dibidang usaha antar koperasi dapat
dilakukan dalam dua cara, yaitu sebagai berikut:

• Membentuk organisasi baru yang berbadan


hukum’
• Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha
tanpa membentuk organisasi baru yang
berbadan hukum
Pertemuan 11

KOPERASI DALAM ANALISIS


KOMPARATIF
Hubungan Koperasi Dengan Bisnis
Anggota
• Koperasi memiliki hubungan yang spesifik dengan para
anggotanya. Hal ini dikarenakan selain anggota adalah
pemilik usaha, anggota juga berperan sebagai
konsumen.

• Terdapat 3 bentuk hubungan penting yang menjelaskan


berbagai hubungan dalam koperasi, yaitu
a. Hubungan kepemilikan,
b. Hubungan pelayanan, dan
c. Hubungan pasar.
• Terdapat 4 (empat) hal pokok yang harus
diperhatikan guna memaksimalkan hubungan
koperasi dengan anggotanya. Keempat hal pokok
tersebut adalah:
1. peningkatan jumlah anggota,
2. peningkatan modal, peningkatan volume
penjualan,
3. peningkatan volume usaha,
4. peningkatan pelayanan kepada anggota serta
masyarakat
Keunggulan Koperasi Dibandingkan
Dengan Badan Usaha Lain

• Skala ekonomi ( economic of scale)


• Daya tawar (bargaining position)
• Daya saing (competitions)
• Inter-linkage market,
• Partisipasi (Participation),
• Biaya transaksi (transaction cost),
• Ketidakpastian (uncertainty),
Kekurangan Koperasi Dibandingkan
Dengan Badan Usaha Lain

• Konflik kepentingan (conflict of interest)


• Kurang mandiri (lack of independence).
• Tidak fokus (unfocused).
• Lemahnya jaringan koperasi (weak link).
Kerjasama Koperasi

• kerjasama dalam kapitalisme dibangun


berdasarkan metafora invisible hand,
• kerjasama dalam koperasi merupakan bentuk
tindakan-tindakan individu yang
dikoordinasikan untuk mencapai tujuan
tertentu berdasarkan kepentingan bersama,
dalam konteks keindonesiaan, kerjasama
didasarkan prinsip kekeluargaan dan usaha
bersama.
a. Kerjasama Antarkoperasi

• Kerjasama ini akan memberikan keuntungan sebagai


berikut:
• Meningkatkan posisi tawar (bargaining power) mereka
terhadap pihak ketiga
• Menjamin kontinuitas pasokan bahan baku
• Biaya dapat ditekan jauh lebih rendah karena dapat
beroperasi secara maksimal (economic of scale)
• Bila dilakukan kerjasama dan integrasi vertikal, biaya
transaksi akan turun (transaction cost)
• Bila kerjasama dilakukan secara horozontal (antar
koperasi yang setingkat), kemampuan bersaing
koperasi terhadap pihak ketiga akan meningkat.
• Contoh: Kerjasama antar koperasi dapat dilakukan terutama
berdasarkan bidang usaha yang sama yang umumnya dilakukan
melalui pusat, induk dan gabungan koperasi , seperti:
• Induk Koperasi Unit Desa (INKUD),
• Gabungan koperasi Susu Indonesia (GKSI),
• Induk Koperasi angkatan Darat (INKOPAD),
• Gabungan Koperasi Batik Indonesia (KGBI) dan sebagainya.

• Bergabungnya koperasi-koperasi primer tersebut diharapkan dapat


mengoptimalkan berbagai potensi koperasi, terutama dalam hal
menekan biaya, kemudahan memperoleh bahan baku, kemudahan
memperoleh kredit dan sebagainya
b. Kerjasama Dengan Bukan Usaha
Koperasi

• Kerjasama yang dilakukan dengan bukan


usaha koperasi dapat dilakukan dengan
membentuk wadah baru, misal joint venture.
Kerjasama ini biasanya dilakukan antar
koperasi sekunder, khususnya pada tingkat
induk dan gabungan.
contoh
• PT. Permodalan Madani (PNM) dengan Induk Koperasi
Simpan Pinjam (IKSP). IKSP merupakan sebuah koperasi
sekunder yang berdiri sejak 1997. IKSP beranggotakan
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan unit Simpan Pinjam
(USP) dari koperasi lainnya. Kerjasama yang dilakukan
PNM dengan IKSP adalah dengan melakukan
penyertaan modal, disamping memberikan bantuan
manajemen dan pinjaman dana yang akan
dimanfaatkan oleh IKSP untuk membiayai KSP dan USP
yang menjadi anggotanya. Bantuan tersebut diberikan
terutama untuk pengembangan simpan pinjam, baik di
KSP dan USP di koperasi umum yang sudah otonom.
• Kerjasama antara Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) dengan
Chinese Petroleum Corporation (CPC), BUMN Taiwan, yang
bertujuan merealisasikan kerjasama penanaman tanaman
jarak dilahan seluas 100.000 hektar di Balikpapan,
Kalimantan Timur.

• Kerjasama jual beli susu antar Industri Pengolahan Susu


(IPS) dan gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). IPS
merupakan asosiasi produsen susu besar di Indonesia yang
terdiri dari PT. Nestle, PT. Ultra Jaya, PT Frian Flag, PT. Sari
Husada dan PT. Indolacto Indomilk, sedangkan GKSI
merupakan gabungan koperasi susu se-Indonesia yang
memasok susu ke IPS
Pertemuan 12

KEWIRAUSAHAAN DALAM
KOPERASI
Pasal 33 ayat 1 UUD 1945.
Bangunan perekonomian yang sesuai
dengan pasal tersebut adalah
“koperasi” (hasil rumusan Moh Hatta)

• Rumusan tersebut disusun oleh Bung Hatta, yang


berusaha memasukkan rumusan perkoperasian
sebagai bentuk kepedulian negara terhadap
gerakan kewirausahaan rakyat di tanah air
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, kebijakan
kewirausahaan koperasi tertuang dalam kebijakan
Pembangunan Jangka Pendek (PJP) I. Dokumen tersebut
empat poin penting tentang kewirausahaan koperasi:

1. Pembangunan koperasi diarahkan agar koperasi memiliki


kemampuan untuk menjadi badan usaha yang semakin
efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh
dan berakar pada masyarakat
2. Pelaksanaan fungsi dan peran koperasi ditingkatkan melalui
upaya peningkatan kebersamaan dan manajemen yang lebih
profesional
3. Pemberian kemampuan yang seluas-luasnya
disegala sektor kegiatan ekonomidan
penciptaan iklim usaha yang mendukung
dengan kemudahan pemerolehan modal
4. Kerjasama antara koperasi dengan usaha
negara atau usaha swasta sebagai mitra
usaha dikembangkan secara lebih nyata.

Tidak berjalan; terbukti kontribusinya


kecil dlm PDB
Era Pak Habibie, koperasi cukup berjalan baik.
Namun karena masanya singkat berbagai
kebijakan yang telah ditetapkan tidak bisa
dilakukan sebagaimana mestinya.
Keputusan bersama menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah serta Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 02/SKB/MENEG/VI/2000 dan
No. 4/U/SKB/2000 yang ditandatangani pada 29 Juni
2000 menginstruksikan untuk:
“Memasyarakatkan perkoperasian dan kewirausahaan
dilembaga pendidikan dalam menunjang pertumbuhan
perekonomian kerakyatan dalam bentuk pendidikan
perkoperasian dan kewirausahaan dibidang
pendidikan”
Tujuan ditetapkan Keputusan Bersama ini adalah:
• Memasyarakatkan dan mengembangkan
perkoperasian dan kewirausahaan melalui
lembaga pendidikan.
• Menyiapkan kader kader koperasi dan wirausaha
yang profesional.
• Menumbuh kembangkan koperasi, usaha kecil,
dan menegah untuk menjadi pelaku ekonomi
yang tangguh dan professional dalam tatanan
ekonomi kerakyatan.
Era Susilo bambang Yudhoyono, muncul Undang-
Undang nomor 17 tahun 2012 tentang
perkoperasian
Undang Undang tersebut antara lain
mengamanatkan adanya peran pemerintah pusat
dan pemerintah daerah dalam:
• Pengembangan kelembagaan, bantuan diklat,
penyuluhan, bimbingan usaha, dan penelitian.
• Pengembangan jaringan kerjasama usaha dan
penyertaan modal
• Pemberian insentif pajak dan fiskal.
• Prioritas bidang kegiatan ekonomi yang hanya
boleh diusahakan oleh koperasi.
Namun dalam perjalanannya kebijakan ini
digugat oleh penggiat koperasi karena
Undang-Undang nomor 17 tahun 2012 bukan
berpihak kepada gerakan koperasi, sehingga
undang undang tersebut dibatalkan oleh MK
Kewirausahaan
• Kewirausahaan berasal dari dua kata dasar, yakni wira
dan usaha.
• Kata wira dapat diartikan sebagai ksatria, pahlawan,
pejuang, atau unggul
• kata usaha berarti berupaya, bekerja atau berusaha,
untuk melakukan yang terbaik.
• Kewirausahaan merupakan suatu sifat, sikap, atau
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan atau inovasi. Gagasan atau
inovasi tersebut diwujudkan dalam usaha riil sehingga
memberikan nilai ekonomi bagi peningkatan
kesejahteraan baik bagi diri sendiri maupun
masyarakat.
Joseph Schumpeter memandang wirausaha
sebagai inovator yang mengimplementasikan
perubahan didalam pasar melalui kombinasi-
kombinasi baru. Kombinasi tersebut adalah:

• Pengenalan produk baru atau produk berkualitas


baru
• Pengenalan metode produksi baru
• Pembukaan pasar baru (new market)
• Memperoleh sumber pasokan bahan atau
komponen baru
• Menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
• Nunuy Nur Afiah mengemukakan istilah
kewirausahaan secara filosopis berarti :

“kemampuan berfikir kreatif dan berprilaku


inovatif yang dijadikan dasar penggerak dalam
menghadapi tantangan hidup”.
Afiah mendeskripsikan 3 pengertian kewirausahaan
sebagai berikut:

• Tanggap terhadap peluang usaha yang terungkap dalam


seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa
organisasi usaha yangmelembaga, produktif dan inovatif

• Semangat, sikap dan perilaku dan kemampuan seseorang


dalam menangani usaha dan/kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan dan menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru.

• Kemampuan untuk mengelola aktifitas usaha, mulai dari


proses merencanakan, mlaksanakan hingga menanggung
risiko yang timbul untuk mendapatkan keuntungan yag lebih
besar.
Kewirausahaan Koperasi
Kewirausahaan koperasi didefinisikan sebagai:
“sikap mental positif dalam berusaha secara
kooperatif dengan mengambil prakarsa
inovatif serta keberanian mengambil risiko
dan berpegang teguh pada prinsip identitas
koperasi dalam upaya memenuhi kebutuhan
nyata serta peningkatan kesejahteraan
bersama”.
Dari definisi tersebut terkandung
beberapa unsur kewirausahaan
koperasi:
• Kewirausahaan koperasi adalah sikap mental positif dalam dalam
berusaha secara koperatif. Ini berarti wirausaha koperasi harus
mempunyai keinginan untuk memajukan organisasi koperasi, baik itu
usaha koperasi maupun usaha anggotanya.

• Tugas utama seorang wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa


inovatif. Artinya wirausaha koperasi berusaha mencari, menemukan dan
memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama. Bertindak
inovatif tidak hanya saat memulai saja, tapi juga pada saat berlangsungnya
usaha, bahkan pada saat koperasi mengalami kemunduran.

• Wirausaha koperasi harus berani mengambil risiko, karena dunia penuh


dengan ketidakpastian. Tentu saja risiko yang diambil dilakukan dengan
perhitungan-perhitungan yang cermat.
• Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada
prinsip identitas koperasi, yaitu anggota sebagai pemilik
dan sekaligus sebagai langganan. Kepentingan anggota
harus diutamakan agar anggota mau berpartisipasi aktif
dalam koperasi.

• Tujuan utama setiap wirausaha koperasi adalah memenuhi


kebutuhan nyata anggota koperasi dan meningkatkan
kesejahteraan bersama

• Kewirausahaan dalam koperasi dapat dilakukan oleh


anggota, manajer, ataupun birokrat yang berperan sebagai
katalis dalam pembangunan koperasi. Dengan kata lain,
wirausaha koperasi adalah orang yang peduli dengan
pengembangan koperasi.
Mengelola Keunggulan Komparatif

Keunggulan komparatif koperasi terletak pada


anggotanya. Anggota koperasi adalah aset
utama yang keberadaanya sangat berharga
dalam koperasi.

kualitas pelayanan dalam koperasi harus


/hendaknya selalu dilihat dari sudut pandang
anggota.
Terdapat 5 dimensi kualitas pelayanan
koperasi yang dapat disingkat dengan
TERRA, yaitu:
• Tangible (berwujud fisik, dalam hal ini sarana), meliputi sarana fisik,
seperti bangunan dan perlengkapan, penampilan karyawan, sarana
komunikasi dan sarana lainnya yang dapat menjadi perhatian
pelanggan

• Empathy (empati), mencakup perhatian individu dalam memahami


kebutuhan pelanggan, kemudahan membina hubungan, serta
komunikasi yang bak dan mudah dipahami.

• Responsiveness (daya tanggap), adalah keinginan pribadi para staf dan


karyawan perusahaan koperasi yang secara sadar ingin membantu
pelanggan danmemberikan jasa sesegera mungkin sehingga dapat
memuaskan pelanggan
• Reliability (keandalan), merupakan kemampuan
koperasi utnuk dapat diandalkan dalam
memberikan jasa secara cepat, tepat/akurat, dan
konisten sehingga dapat memuaskan anggota
sebagai pelanggan

• Assurance (jaminan), mencakup pengetahuan,


kemampuan dan keterampilan, kesopanan dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf dan
karyawan sehingga pelanggan terhindar dari
bahaya, risiko, keragu-raguan dan kekecewaan.
Keunggulan Kompetitif Koperasi
• Keunggulan kompetitif adalah kombinasi antar
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
dengan alat berupa kebijakan perusahaan. Porter
mengemukakan 4 faktor yang mempengaruhi
keunggulan kompetitif, yaitu:
• Strategi, struktur dan tingkat persaingan
perusahaan
• Sumber daya di suatu negara
• Permintaan domestik
• Keberadaan industri terkait dan industri
pendukung
Perbedaan Koperasi Dengan Badan
Usaha Lain
• Jenis badan usaha dapat digolongkan menjadi
6, yaitu perusahaan perseorangan, firma,
perusahaan comanditer (CV) , perusahaan
terbatas (PT), Badan Usaha Milik Negara dan
Koperasi.
A. Perusahaan perseorangan

• Perusahaan yang keseluruhannya dimiliki seorang


secara pribadi yang bertanggung jawab penuh
terhadap risiko dan aktifitas yang dijalankan
perusahaan.

Ciri perusahaan perseorangan:


• Relatif lebih mudah didirikan dan dibubarkan
• Tanggung jawab tidak terbatas
• Tidak ada pajak tidak ada retribusi
Keuntungan perusahaan perseorangan
• Seluruh untung menjadi miliknya
• Kepuasan pribadi
• Kebebasan dan fleksibilitas

Kekurangan perusahaan perseorangan


• Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
• Sumber keuangan terbatas
• Kesulitan dalam manajemen
• Kelangsungan usaha terjamin
B. Firma

Perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan
perusahaan atas nama perusahaan.

Untuk mendirkan firma terdapat 2 cara, yaitu melalui akta resmi


sampai terbit di berita acara negara, yang kedua melalui akta bawah
tangan, cukup melalui kesepakatan pihak terlibat

Ciri ciri dan sifat firma:


• Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin
• Seorang anggota tidak berhak memsukkan anggota baru tanpa
seizin angota yang lainnya
• Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan firma
• Pendiriannya tidak memerlukan akte pendirian
Keuntungan firma:

• Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan


persyaratan yang berat. Namun jika dibandingkan perusahaan
perseorangan lebih sedikit berat karena firma perlu
kesepakatan dari para pihak yang akan mendirikan firma.

• Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal,


karena dapat menggunakan akta bawah tangan (tidak formal).
• Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan
lebih mempercayainya.

• Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu


orang, sehingga lebih terbuka terhadap berbagai pendapat
atau kritikan untuk kemajuan usaha.
Kekurangan firma:
• Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak
terbatas atas hutang yang dimilikinya
• Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal
dunia atau mengundurkan diri, maka akan
mengancam perusahaan
• Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena
kepentingan para pihak yang terlibat dan terjadi
konflik kepentingan sehingga mengancam
kemajuan usahanya.
• Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah
besar, serta mengikuti tender dalam jumlah
tertentu.
C. Perseroan Komanditer /
Commanditaire Vennootschap (CV)
• Suatu persekutuan yang didirikan oleh
beberapa orang yang masing-masing
menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah
yang tidak perlu sama. Orang yang aktif dalam
upaya memajukan perusahaan disebut sekutu
komplementer, sedangkan orang yang hanya
menyerahkan modal dan tidak terlibat secara
langsung dalam menjalankan perusahaan
disebut sekutu komanditer.
Kelebihan CV
• Kemampuan manajemennya lebih mudah karena
kepemimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang
• Kebutuhan modal dapat lebih terpenuhi karena modal
yang dikumpulkan relatif besar
• Kesempatan untuk berkembang lebih besar

Kekurangan CV
• Kelangsungan hidup persekutuan tidak terjamin
• Tanggung jawab terbatas yang dimiliki sekutu pasif
mengakibatkan mengendorkan semangat untuk
memajukan persekutuan
• Apabila sudah menanamkan modal, sulit untuk
menariknya kembali
D. Perusahaan Terbatas (PT)

• Merupakan suatu badan usaha yang


mempunyai kekayaan, hak dan kewajiban yang
terpisah dari kekayaan hak dan kewajiban dari
para pendiri maupun para pemilik.
• Pendirian PT harus memenuhi syarat formal
dan material.
Kelebihannya antara lain sebagai berikut:

• Kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena tidak dapat


dengan mudah dibubarkan meskipun salah satu anggota atau
pemegang saham menyatakan mengundurkan diri.
• Tanggung jawab para pemegang saham yang terbatas sehingga
kekayaan pribadi mereka tidak perlu menjadi jaminan untuk hutang
hutang atau kewajiban kewajiban perusahaan lainnya
• Saham dapat diperjual belikan kesiapapun dengan relatif mudah
• Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien
terutama soal kepemimpinan perusahaan tersebut

Kekurangannya, yaitu:
• Pemungutan pajak untuk perseroan terbatas
relatif besar
• Rahasia tidak terjamin aman karena kepemilikan
saham dipegang oleh lebih dari satu orang
• Biaya pendirian perseroan terbatas relatif mahal
• Kurangnya perhatian pemegang saham terhadap
perusahaan karena merasa tanggung jawab
meeka terbatas.
E. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Perusahaan yang bergerak dibidang usaha yang modalnya


secara keseluruhan dimiliki oleh negara, kecuali ada hal-hal
khusus berdasarkan UU pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa negara menyelenggarakan usaha
produksi tertentu yang menguasai hajat hidup orang banyak
dalam wadah BUMN, PN atau perusahaan patungan.

Adapun modal BUMN berasal dari:


• Seluruh modal berasal dari negara
• Sebagian modal paling sedikit 51% berasal dari negara,
sedangkan sebagian modal lainnya berasal dari swasta.

BUMN dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Perseroan Terbatas Negara
Perseroan terbatas negara sebelumnya disebut perusahaan negara
(PN). modal yang dimiliki perseroan terbatas negara ini sebagian
berasal dari negara. Sedangkan sebagian lainnya berasal dari
swasta. Tujuan untuk mencari laba semaksimum mungkin tentunya
dengan menggunakan faktor produksi secara efisien serta
menyediakan barang dan jasa bermutuu tinggi dan berdaya saling
kuat.

Dasar hukum yang mengubah perusahaan negara menjadi


perseroan terbatas negara antara lain:
• Instruksi presiden RI NO.17 tanggal 28 Desember 1969, ,
• Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang No.1 tahun
1969,
• Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1969
2. Perusahaan Negara Umum
Perusahaan Negara Umum (PERUM) merupakan
perusahaan yang modal seluruhnya berasal dari
negara dan tidak berbagi atas saham. Perusahaan
ini didirikan tidak hanya untuk mencari
keuntungan, tetapi juga untuk kesejahteraan
masyarakat dengan menyediakan barang dan jasa
yang bermutu tinggi. PERUM dipimpin oleh suatu
direksi yang bertanggung jawab atas segala
hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur
menurut hukum perdata.
Ciri ciri umum BUMN, antara lain:
• Melayani kepentingan masyarakat
• Berusaha memperoleh keuntungan (laba)
• Berstatus badan hukum dan tunduk pada
peraturan hukum di indonesia
• Bergerak dibidang produksi atau jasa yang
bersifat vital (menyangkut hajat hidup orang
banyak)
F. Koperasi

Bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi


yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak
dialihkan. Peranan koperasi dibedakan menjadi 2
macam, yaitu peranan ekonomi dan peranan sosial.

Prinsip koperasi adalah:


• Keanggotaannya bersifat sukarela
• Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara
demokrasi
• Hasil usahanya dibagikan secara adil sebanding dengan
jasa masing-masing anggota
Ciri ciri koperasi yaitu sebagai berikut:
• Lebih mengutamakan keanggotaan dan
bersifat persamaan
• Anggotanya bebas keluar masuk menjadi
anggota
• Menjalankan usaha demi kesejahteraan
anggota
• Didirikan secara tertulis dengan akte pendirian
Pertemuan 13

STRATEGI PENGEMBANGAN
KOPERASI DAN UMKM
Pengalaman di negara maju menunjukkan bahwa UKM dapat
berkembang menjadi usaha yang kompetitif

Perhatian negara dapat dilakukan dengan cara


1. Mempromosikan hubungan positif dengan ekonomi
informal
2. Menekan efek negatif
3. Menciptakan transisi dari status informal ke status formal

Hal ini bisa dilakukan dengan pola pembinaan yang dijalankan


secara simultan, terutama menyangkut kemitraan,
pembiayaan dan pengembangan usaha
Kemitraan
Adalah konsep yang menampung aspirasi
kelompok yang berafiliasi dalam program
pembangunan guna menumbuhkembangkan
dan menjamin keberlanjutan jaringan untuk
mendukung inisiatif dan menggali potensi
lokal

Seperti: pola inti plasma, subkontrak, dagang


umum, keagenan, waralaba
Pembiayaan
Tidak berjalannya program pembiayaan ini, dikarenakan:
• Lemahnya mekanisme kerja (manajemen) dalam berbagai instrumen yang
dibuat dalam program pembiayaan. Sebagain besar program bersifat
temporer dan tidak berkesinambungan, contoh MAP
• Sebagian besar perbankan enggan untuk mengucurkan dana untuk
pembiayaan UMKM dikarenakan tidak memberikan keuntungan.
Contohnya KUR
• Sebagian besar dana yang disishkan, baik oleh BUMN dan swasta nasional
dam asing dalam bentuk CSR dan PKBL, umumnya digunakan untuk hal
yang bersifat sosial dan politik, meskipun tidak secara langsung kepada
kegiatan-kegiatan politik.

Berdasar pasal 21, 22 UU no. 20 thn 2008 , dijelaskan: sumber pembiayaan


bagi UMKM dapat melalui pengembangan sumber pembiayaan dari kredit
perbankan dan lk bukan bank, pengembangan lembaga modal ventura dan
pelembagaan terhadap transaksi anjak piutang
Pengembangan Usaha
Tujuan:
1. Menciptakan iklim usaha yg lebih kondusif
2. Mengembangkan sistem pendukung untuk
meningkatkan akses pada sumber daya
produktif
3. Mengupayakan pengembangan
kewirausahaan
Strategi Penguatan Koperasi Dan
UMKM
1. Pendekatan cluster
cluster ; konsentrasi dari berbagai usaha sejenis,
terutama dalam skala kecil

Dengan dibentuknya sentra-sentra bisnis, berbagai


kendala seperti pasar, pengadaan bahan baku yang
cepat dan murah, harga yang kompetitif dapat diatasi
dengan baik.
Beberapa karakteristik dari sentra
bisnis, adalah;
• Sejumlah pengusaha dalam skala usaha yang sama umumnya
membuat jenis-jenis produk yang sama atau sejenis dan berlokasi
saling berdekatan di suatu wilayah

• Terdapat (tapi tidak selalu) fasilitas-fasilitas, terutama dari


pemerintah yang dapat digunakan bersama
• Mencerminkan keahlian yang seragam dari penduduk di wilayah
tersebut yang sudah dimiliki sejak lama secara turun temurun

• Adanya kerjasama antar pengusaha, misal dalam pengadaan bahan


baku atau pemasaran

• Walaupun tidak selalu, didalam sentra bisnis juga dpat dijumpai


pemasok bahan baku, alat produksi, mesin dan sub kontrak.
2. Pendekatan inkubator
inkubator; lembaga yang melakukan pembinaan terhadap kegiatan bisnis,
terutama usaha mikro dan kecil.

• Pembinaan yang dilakukan beragam, baik pembinaan bagi wirausaha maupun


pembinaan sebagai upaya menciptakan wirausaha baru dengan konsep,
perencanaan, pembiayaan, teknologi dan pasar yang sesuai agar tercipta
wirausaha yang tangguh dan berdaya saing.

• Menurut Wayan Dipta dalam (Tanjung 2016), Terdapat 5 jenis inkubator yang
selama ini menjadi acuan dalam pengembangan inkubator di beberapa
negara, yaitu:
• Regional Development Incubator.
Program ini berfokus pada usaha agribisnis, penerangan listrik dan
peningkatan keterampilan pengrajin (terutama pengrajin regional)
• Research, University, Technology Base Business Incubator
Dasar pengembangan program ini terletak pada riset dan berpusat di
universitas. Fokus program ini adalah menyediakan pelayanan untuk
personel yang terlatih guna menjadi seorang wirausaha yang melakukan
ekstraksi teknologi untuk memenuhi pasar dan berbagai peluang yang
tersedia.
Lanjutan....
• Public-Private Partnership, Industrial Development Incubator
Fokus program pengembangan ini terdapat dilingkungan
perkotaan atau kawasan indutri, dimana perusahaan besar
dapat dilibatkan dalam pengembangan usaha kecil sebagai
vendor untuk komponen dan pelayanannya.

• Foreign Sponsors, International Trade And Technology


Fokus program inkubator ini biasanya terletak pada
pengembangan kolaborasi internasional, teknologi dan
finansial. Program pengembangan ini memfasilitasi masuknya
usaha kecil dan menengah asing ke pasar lokal (domestik)

• Tipe inkubator lainnya


Ada 7 prasyarat efektifitas inkubator
1. Space
2. Shared
3. Services
4. Support
5. Skill Development
6. Seed capital
7. Synergy
Strategi Pengembangan
melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dan Program
Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL)

• Program CSR dan PKBL akan memberikan


manfaat yang besar bagi perusahaan, diantaranya
adalah:
• Mendatangkan laba dan kinerja finansial yang
kokoh
• Meningkatkan akuntabilitas
• Mendorong komitmen dan loyalitas karyawan
• Mengurangi kerentanan gejolak di masyarakat
• Meningkatkan reputasi perusahaan
Menurut Prince of Wales Foundation, ada 5
hal penting yang mempengaruhi implementasi
CSR dan PKBL

1. Human Capital
2. Environment
3. Good Coorporate Governance
4. Sosial Cohesion
5. Economic Strenght
Strategi Pemberdayaan Koperasi
Dan UMKM Melalui Zakat
implementasi UU no.38 tahun 1999 yang dikukuhkan dengan surat
presiden no 8 thn 2001.

Baznas memiliki tugas pokok:


1. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat
2. Mengarahkan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan
3. Meningkatkan status mustahik menjadi muzakki
4. Mengembangkan budaya memberilebih baik daripada menerima
5. Mengembangkan manajemenn yang amanah, profesional dan
transparan alam mengelola zakat
6. Menjangkau muzakki dan mutahik sluas-luasnya
7. Memperkuat jaringan antar organisasi pengelola zakat
Tujuan Pengembangan Koperasi dan UMKM

1. Mengembangkan UKM untuk memberikan


kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, kesempatan kerja, meningkatkan daya
saing
2. Memperkuat kelembagaan
3. Memperluas basis, kesempatan usaha dan
menumbuhkembangkan wirausaha yang unggul
4. Mengembangkan UKM agar semakin berperan
menyediakan barang dan jasa
5. Membangun koperasi
Pertemuan 14

KOPERASI SYARIAH
Pendahuluan
• Dilihat dari akad usahanya yang dijalankan bersama-sama, koperasi
identik dengan persekutuan (syirkah). Syirkah disyariatkan Allah,
karena tidak semua kegiatan usaha/bisnis mampu dijalankan
melalui usaha perseorangan. Adapun yang menjadi dasar hukum
syirkah :
• QS Annisa (4:12) : “ maka mereka telah bersekutu dalam yang
sepertiga”
• QS Shaad (38:24) : “ dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-
orang yang bersekutu itu sebagian mereka berbuat zhalim
dengan sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal shaleh, dan hanya sedikitlah mereka
ini”.
• HR. Bukhari dan Muslim: “ Pertolongan Allah tercurah atas dua
pihak yang berserikat, sepanjang keduanya tidak berkhianat”.
Regulasi khusus koperasi jasa
keuangan syariah dan unitnya

• Keputusan Menteri Koperasi Usaha Kecil dan


Menengah No.91 Tahun 2004 (Kepmen No. 91
/KEP /M.KUKM /IX /2004)
• Peraturan Menteri Koperasi dan Pengusaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor :35.2
/PER/M.KUKM/X/2007 tentang pedoman
standar operasional manajemen koperasi jasa
keuangan syariah dan unit jasa keuangan syariah
koperasi,
• dan lain sebagainya
Definisi Syirkah

• Syirkah secara harfiah adalah percampuran.


Maksudnya ialah bercampurnya salahsatu dari
kedua harta dan lainnya, sehingga tidak dapat
dibedakan diantara keduanya.
• Menurut fuqaha, pengertian syirkah adalah “
akad antara dua orang atau lebih yang saling
berserikat untuk bertasharruf dalam hal
modal dan keuntungan sesuai kesepakatan”.
Syarat dan rukun syirkah
• Menurut ulama hanafiyah, hanya terdapat satu rukun syirkah yaitu
ijab qabul (sighat al-akad). Apabila rukun tidak terpenuhi, maka
syirkah menjadi batal, sedangkan apabila rukun sudah terpenuhi
tetapi syarat nya tidak, maka syirkah menjadi fasid.

Ketentuan umum/ syarat dalam syirkah adalah:


• Masing-masing pihak yang berserikat memiliki kewenangan
melakukan tindakan hukum atas nama persekutuan dengan izin
pihak lain
• Sistem pembagian keuntungan harus ditetapkan secara jelas, baik
dari segi nisbah (%) maupun periode pembagiannya, misalnya:
60%:40%, periode tahunan dan lain-lain.
• Sebelum dilakukan pembagian, seluruh keuntungan yang didapat
menjadi milik bersama. Dengan demikian, sejumlah keuntungan
tertentu yag dihasilkan salahsatu pihak merupakan kepemilikan
syirkah dan tidak boleh dipandang sebagai keuntungan pribadinya.
Pembagian Syirkah

a. Syirkah Amlak: merupakan bentuk persekutuan


diantara dua orang atau lebih dalam kepemilikan harta
yang diperoleh tanpa melalui akad. Dari segi sifatnya,
syirkah amlak (persekutuan dalam kepemlikan) dapat
dibedakan menjadi dua macam.
• Syirkah amlak ijbariyah, yaitu syirkah yang terjadi
tanpa adanya kehendak masing masing pihak.
Syirkah ini muncul bukan atas keinginan dari orang
yang bersyirkah. Dikata demikian, karena syirkah ini
ada dengan sendirinya meskipun tanpa melalui
usaha tertentu, misalnya persekutuan terhadap
harta peninggalan (warisan) yang mereka terima
dari orang yang wafat.
Lanjutan syirkah amlak

• Syirkah amlak ikhtiariyah, yaitu suatu syirkah


yang terjadi atas kehendak masing- masing
pihak yang bersangkutan. Syirkah ini muncul
akibat tindakan hukum orang yang
bersyirkah. Misalnya kesepakatan dua orang
atau lebih untuk memiliki suatu barang (ain)
melalui jual beli patungan. Sedangkan
syirkah amlak berupa (dain) misalnya
kepemilikan bersama terhadap harga benda
yang menjadi tanggungan orang lain
(dzimmah)
b. Syirkah Uqud: adalah bentuk persekutuan diantara dua
belah pihak atau lebih untuk menjalankan suatu usaha
berdasarkan prinsip bagi hasil. Menurut para fuqaha,
syirkah uqud dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian,
yaitu:
• Syirkah mufawadhah
mufawadhah merupakan bentuk persekutuan antara
dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha melalui
kesamaan penyertaan modal, pembagian kerja dan
keuntungan. Disamping itu, persyaratan lain yang
berlaku dalam syarikah mufawadhah, ialah bahwa
masing masing sekutu berhak menjadi wakil bagi
mitranya. Misalnya orang yang bersekutu melalui
penyertaan modal untuk membeli sesuatu barang,
kemudian dijual kembali agar mendapatkan keuntungan.
• Syirkah Inan
Syirkah inan adalah syirkah antara dua orang atau
lebih untuk menjalankan usaha (perdagangan)
dengan keuntungan/kerugian ditanggung
bersama.
• Syirkah abdan merupakan syirkah antara dua
orang atau lebih untuk menjalankan suatu
pekerjaan (al a’mal) tertentu secara bersama.
Pada syirkah ini tidak mewajibkan adanya
kesamaan keahlian/kemampuan, melainkan
mensyaratkan pekerjaan halal. Keuntungan yang
diperoleh dari hasil kerja, dibagi berdasarkan
kesepakatan yang nisbahnya boleh sama atau
berbeda diantara mereka (syarik)
• Syirkah Wujuh
• Syirkah wujuh adalah kerja sama dua orang atau
lebih yang dipercaya untuk membeli suatu barang
tanpa modal, kemudian dijual kembali secara
tunai agar mendapatkan keuntungan yang dibagi
berdasarkan kesepakatan. Disebut syirkah wujuh
karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan,
atau keahlian (wujuh) seseorang ditengah
masyarakat.
Aplikasi Syirkah dalam pendirian
Koperasi
• Dalam kegiatan ekonomi dan bisnis, akad syirkah
(musyarakah) merupakan dasar untuk
mendirikan usaha persekutuan (perseroan).
melalui akad musyarakah masing masing sekutu
(syarik) berhak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha.
• Untuk menjalankan usaha
persekutuan/perseroan, masing masing pihak
(syarik) berkewajiban menyertakan modal, baik
diwujudkan dalam bentuk harta benda (maal)
dan atau keahlian (fi’il).
Anggota ke-1 Anggota ke-x

Simpanan Anggota

Dana Cadangan

Penyertaan Bagi
Hibah Modal Koperasi Hasil

Manfaat
Bidang usaha

Sisa Hasil Usaha (SHU)

Gambar 14.1: Skema Prinsip Kerja Koperasi Syariah


tujuan pengembangan koperasi
berdasarkan prinsip syariah adalah:
• Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi
khususnya dikalangan usaha mikro kecil dan
menengah dan koperasi melalui sistem syariah
• Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam
kegiatan usaha mikro kecil dan memengah
khususnya dan ekonomi Indonesia pada
umumnya
• Meningkatkan semangat dan peran serta
masyarakat dalam kegiatan koperasi berbasis
syariah
Larangan Riba Dalam Koperasi
Simpan Pinjam
• Istilah riba secara bahasa berarti tambahan
(ziyadah). Dengan kata lain riba artinya tumbuh
dan membesar.
• Terminologi riba: pengambilan tambahan dari
harta pokok secara bathil, sehingga hukumnya
diharamkan.
• Riba dalam fiqh identik dengan istilah bunga yang
berlaku pada ekonomi/bisnis konvensional
sekarang ini, termasuk diantaranya koperasi
simpan pinjam.
Dasar Hukum Riba

• Al-Quran
• Qs Albaqarah , 2:275
• “Orang-orang yng makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran
tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu
disebabkan mereka berkata :”sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba”. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.

• Alhadits
• Rasulullah SAW melaknat orang yang memakan riba, orang yang
memberi makan riba, penulis dan saksi riba. Kemudian mereka
bersabda:mereka semua adalah sama (HR. Muslim)
Macam-Macam Riba

• Riba Fadhl
• Ialah riba yang timbul akibat pertukaran barang
sejenis yang tidak memenuhi kriteria secara (a)
kualitas (b) kualitas (c) penyerahan yang tidak
dilakukan secara tunai.
• Pertukaran jenis ini mengandung ketidakjelasan
(gharar) bagi kedua belah pihak terhadap barang
yang dipertukarkan. Dalam ekonomi/bisnis riba
jenis ini dapat ditemui dalam transaksi jual beli
valuta asing dan emas yag tidak dilakukan secara
tunai
• Riba Nasiah
• Merupakan riba yang timbul karena adanya
hutang piutang yang tidak memenuhi kriteria
untung muncul bersama risiko (alghunmu bil
ghurmi) dan hasil usaha yng muncul bersama
biaya (alkharaj bi dhaman). Dengan demikian,
keuntungan (al ghumnu) muncul tanpa adanya
risiko (alghurmi) atau hasil usaha yang diperoleh
(al kharaj) tanpa adanya biaya modal (dhaman)
akan mengakibatkan riba.
• Riba Jahiliyah
• Adanya hutang yang dibayar lebih dari
pokoknya karena peminjam tidak mampu
melunasi hutangnya setelah jatuh tempo.
Ketidakmampuan mengembalikan utang ini
kemudin dimanfaatkan oleh kreditur untuk
mengambil keuntungan
Ruang Lingkup Jasa Keuangan

• Penghimpunan Dana

1. Simpanan Wadiah yad dhamanah


Adalah simpanan anggota pada koperasi dengan akad
wadiah/ titipan namun dengan seijin penyimpanan dapat
digunakan oleh koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) dan
unit jasa keuangan syariah (UJKS) untuk kegiatan
operasional koperasi, dengan ketentuan penyimpanan tidak
mendapatkan bagi-hasil atas penyimpanan dananya, tetapi
bisa dikompensasi dengan imbalan bonus yang besarnya
bonus ditentukan sesuai kebijakan sesuai ke mampuan
koperasi.
2. Simpanan Mudharabah Mutlaqoh
Adalah tabungan anggota pada koperasi dengan akad
mudharabah mutlaqoh yang diperlakukan sebagai investasi
anggota untuk secara produktif dalam bentuk pembiayaan
kepada anggota koperasi, calon anggota, koperasi-koperasi
lain dan/atau anggotanya secara profesional dengan
ketentuan penyimpanan dananya sesuai nisbah (proporsi
bagi hasil) yang disepakati pada saat pembukaan rekening
tabungan

3. Simpanan Mudharabah berjangka


Adalah tabungan anggota pada koperasi dengan akad
mudharabah mutlaqoh yang penyetorannya dilakukan
sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan
koperasi yang bersangkutan
b. Penyaluran Dana
1. Pembiayaan mudharabah
Adalah akad kerjasama permodalan usaha dimana koperasi sebagai
pemilik modal (shahibul maal) menyetorkan modalnya kepada
anggota, calon anggota koperasi lain atau anggotanya sebagai
pengusaha (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha sesuai akad
dengan pembagian keuntungan dibagi bersama sesuai kesepakatan
(nisbah), dan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal sepanjang
bukan merupakan kelalaian penerima pembiayaan.

2. Pembiayaan musyarakah
Adalah akad kerja sama permodalan usaha antara koperasi dengan
satu pihak atau beberapa pihak sebagai pemilik modal dan usaha
pada usaha tertentu, untuk menggabungkan modal dan melakukan
usaha bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian
hasil sesuai kesepakatan para pihak, sedang kerugian ditanggung
secara proposional sesuai dengan kontribusi modal.
3. Piutang murabahah
Adalah tagihan atas transaksi penjualan barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati pihak penjual (koperasi) dan pembeli
(anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau
anggotanya) dan atas transaksi jual-beli tersebut, yang
mewajibkan anggota untuk melunasi kewajibanya sesuai
jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran
imbalan berupa margin keuntungan yang disepakati
dimuka sesuai akad.

4. Piutang salam
Adalah tagihan antara penjual dan pembeli dengan
pembayaran dimuka dan pengiriman barang oleh penjual
dilakukan dibelakang/ kemudian, dengan ketentuan bahwa
spesifikasi barang disepakati pada akad transaksi salam..
5. Piutang ishtishna
Adalah tagihan atas akad transaksi jual beli barang
dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan/pembeli dan penjual yang cara
pembayarannya dapat dilakukan di muka, diangsur,
atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.

6. Piutang ijarah
Adalah tagihan akad sewa-menyewa antara muajir
(lessor/penyewa) dengan musta’jir (lessee/yang
menyewakan) atas ma’jur (objek sewa) untuk
mendapatkan imbalan atas barang yang disewakannya.
7. Qardh
Adalah kegiatan transaksi dengan akad
pinjaman dana non komersial dimana si
peminjam mempunyai kewajiban untuk
membayar pokok dana yang dipinjam kepada
koperasi yang meminjamkan tanpa imbalan
atau bagi hasil dalam waktu tertentu sesuai
kesepakatan.

Anda mungkin juga menyukai