MEREK (BRAND)
A. Pengertian Merek (Brand)
Kotler and Amstrong (2012)
sebuah nama, istilah, simbol, atau desain atau sebuah kombinasi
di antaranya, yang bertujuan untuk mengidentifikasikan barang
atau jasa yang dihasilkan oleh produsen.
Alma (2014)
Suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang
atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata, gambar, atau
kombinasi keduanya.
Merk dapat berupa:
1. Gambar
NIKE Mitsubishi
2. Nama
3. Kata
4. Huruf
5. Angka
3. Bagi konsumen
a. Memudahkan mengenali mutu.
b. Dapat mempermudah ketika membeli kembali.
c. Dengan adanya merek tertentu, konsumen dapat mengaitkan
status dan prestisenya.
B. Bauran Produk (Product Mix)
Kotler (2008:16)
“kumpulan dari semua lini produk dan unit produk yang
ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli.”
Bauran produk suatu perusahaan memiliki:
1. Lebar Bauran Produk (Width)
Lebar bauran produk mengacu pada berapa banyak macam lini
produk yang ada pada suatu perusahaan.
Contoh: Perusahan Indofood mempunyai 4 lini produk mie
instan, minyak goreng, tepung terigu, minuman, berarti
lebar bauran produknya 4.
2. Panjang Bauran Produk (Light)
Panjang bauran produk mengacu pada jumlah item produk
dalam bauran produk suatu perusahaan.
Contoh: Apabila suatu perusahaan memiliki 2 lini produk dan
memiliki 3 cabang untuk setiap lininya, berarti
Panjang bauran produk adalah 6
Lini produk 1. Sabun mandi: Dove, Lifebuoy, Lux, Dove
Lifebuoy
Lifebuoy
2. Perluasan Merek (Brand Extension)
Kotler (2003)
penggunaan merek yang sudah ada pada produk baru dimana
produk tersebut memiliki kategori yang berbeda dengan merek
yang digunakannya.
LINI PRODUK
Pasta gigi Sikat gigi Mouthwash
Panjang Kedalaman Panjang Kedalaman Panjang Kedalaman
Lifebuoy
Dove
4. Merek Baru (New Brand)
Menurut Kotler (2003) strategi perusahaan meluncurkan produk
dalam suatu kategori baru, tetapi perusahaan tidak mungkin
menggunakan merek yang sudah ada lalu menggunakan merek baru.
Contoh: PT Coca Cola memproduksi minuman bersoda rasa buah-
buahan diberi merek Fanta dan merek Freshtea untuk produk baru
minuman teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati.
LINI PRODUK PT Coca Cola
Minuman Bersoda Minuman Buah- Minuman Teh
Buahan
Panjang Kedalaman Panjang Kedalaman Panjang Kedalaman
Sprite
5. Merek Bersama (Co Brand)
dua atau lebih merek yang terkenal dikombinasikan dalam
satu tawaran,
Contoh: Aqua-Danone, Oreo-Walls
D. Membangun Atribut Merek Berorientasi Pelanggan
Memahami sisi manusia dari pelanggan adalah langkah pertama
yang penting dari pemasaran yang berorientasi manusia.
Demikian juga halnya dengan merek jika ingin mempengaruhi
manusia maka harus mengolah 6 atribut manusia (Stephen
Sampson dikutip Kotler) yaitu :
1. Fisik: Merek yang ingin mempunyai pengaruh atas pelanggan
harus memiliki daya tarik fisik yang membuatnya unik,
meskipun tidak sempurna. Daya tarik fisik dilihat dari logo
dengan desain bagus atau tagline yang tepat.
2. Intelektualitas : Merek dengan intelektualitas kuat biasanya
inovatif dan mempunyai kemampuan untuk meluncurkan
produk atau jasa yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh
pesaing. Merek mampu memecahkan masalah pelanggan.
3. Sosiabilitas: Merek dengan sosiabilitas yang kuat tidak takut
melakukan percakapan dengan pelanggan mereka. Mereka
mendengarkan, menjawab pertanyaan dan keluhan pelanggan.
Merek melibatkan pelanggan melalui media komunikasi.
4. Emosional: Merek yang membangkitkan emosi dapat mendorong
tindakan pelanggan yang menguntungkan. Merek berhubungan
dengan pelanggan dengan pesan-pesan inspiratif dan terkadang
menampilkan rasa humoris.
5. Kepribadian: Merek dengan kepribadian yang kuat tahu persis
apa yang mereka dukung– dan alasan terkuat keberadaan mereka.
Di sisi lain merek juga tidak takut menunjukan kekurangan
mereka dan bertanggung jawab penuh atas tindakan mereka
6. Moralitas: Merek dengan moralitas yang kuat, didorong oleh
nilai-nilai, keputusan bisnis dengan pertimbangan etis, merek
menepati janji mereka meskipun pelanggan tidak memantaunya.
E. Ekuitas Merek ( Brand Equity)
Ekuitas merek adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang
terkait dengan suatu merek, nama, simbol,yang mampu
manambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
produkatau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan.
( Durianto dkk, 2001).
Menurut David A. Aaker, (Durianto dkk. 2001) brand equity
dapat dikelompokan dalam lima kategori yaitu:
1. Brand Awareness (Kesadaran Merek): menunjukan
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau
mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari kategori produk tertentu.
2. Brand Association (Asosiasi Merek) mencerminkan
pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam
kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut
produk, geografis, harga, pesaing, dan lain-lain.
3. Brand Perceived Quality (Persepsi Kualitas Merek);
mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan
kualitas/keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenan
dengan maksud yang diharapkan.
4. Brand Loyalty (Loyalitas merek) mencerminkan tingkat
keterikatan konsumen dengan suatu merek produk.
5. Other Proprietary Brand Asset (Aset Merek Lainnya)
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan penelitian yang menjabarkan dari
apa yang ada dalam identifikasi dan pembatasan masalah penelitian.
Masalah yang di rumuskan dengan baik, sebenarnya telah mampu menjawab
sebagian dari masalah itu sendiri.
Secara umum rumusan masalah yang baik adalah yang menyatakan
hubungan antara dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan.
Menurut Sugiyono bentuk-bentuk permasalahan penelitian di
kelompokan kedalam bentuk masalah deskriptif, komperatif dan
asosiatif.
a). Permasalahan deskriptif adalah permasalahan yang berkenaan
dengan pertanyaan terhadap variable mandiri baik pada satu variable
atau lebih. Dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan
atau mencari hubungan dengan variabel lainya.
Contoh :
1. Apakah Iphone sebagai merek top of mind dikategori smartphone di
kalangan mahasiswa ?
2. Seberapa baik interaksi kerja karyawan di Perusahaan X?
b). Permasalahan komparatif; suatu permasalahan membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang
berbeda.
Contoh :
1. Adakah perbedaan tingkat loyalitas merek produk Indomie,
Sarimi, dan Mie Sedap di kalangan mahasiswa?
2. Adakah perbedaan kualitas pelayanan antara Bank Pemerintah
dan Bank Swasta?
c). Permasalahan asosiatif adalah pernyataan penelitian yang bersifat
hubungan antara dua variabel atau lebih, bisa bersifat hubungan
simetris, kausal dan interaktif.
Contoh permasalahan hubungan simetris:
1. Adakah hubungan antara brand awareness dengan tingkat
pendidikan?
2. Apakah terdapat hubungan “antara” tingkat pelayanan “dengan”
kepuasan pelanggan?
Contoh permasalahan hubungan kausal :
1. Adakah pengaruh brand awareness dan brand loyalty terhadap
keputusan pelanggan membeli produk X?
2. Adakah pengaruh kepemimpinan terhadap prestasi kerja?
6. Landasan Teori
Landasan teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan
untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti serta sebagai
dasar untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
yang diajukan (hipotesis) dan penyusunan instrumen penelitian.
Riset brand equity (ekuitas merek) meliputi penelitian tentang elemen-
elemen ekuitas merek dapat mengacu kepada berbagai teori, salah satu
yang utama adalah pendapat dari David A. Aaker yaitu elemen brand
awareness, brand association, perceived quality, dan brand loyalty.
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan,
misalnya 5%.
Misal: jumlah populasi 8000 orang, dengan tingkat kesalahan 5% atau
tingkat kepercayaan 95% maka jumlah sampel yang diambil adalah
sebanyak 381 orang.
Dalam menentukan ukuran sampel juga bisa memperhatikan pedoman
kasar yang dikemukakan oleh Roscoe (Sekaran, 2000), yaitu:
1. Jumlah sampel yang paling sesuai untuk hampir semua penelitian
adalah 30 < n < 500
2. Apabila sampel dibagi ke dalam beberapa sub sampel (laki-laki dan
perempuan, senior dan yunior) jumlah sampel minimum untuk tiap
kategori adalah 30
3. Dalam penelitian multivariate (multiple regression analysis) jumlah
sampel harus beberapa kali (sekitar 10 kali atau lebih) lipat dari
jumlah variabel dalam penelitian.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana dengan pengendalian
ekperimental yang ketat, penelitian yang baik dapat dilakukan dengan
menggunakan sampel sekitar 10 sampai 20.
10. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan menujukan cara-cara yang dapat di tempuh untuk
memperoleh data yang di butuhkan, dalam hal ini kita mengenal:
metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data
sekunder.
MEMPERSIAPKAN INSTRUMEN
RISET EKUITAS MEREK DAN
OUTLINE LAPORAN RISET
1. Pengertian Instrumen Penelitian/Riset
Instrumen penelitian adalah aspek pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ilmiah. Hasi instrumen penelitian ini kemudian
dikembangkan atau dianalisa sesuai dengan metode penelitian yang akan
diambil. Dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki perbedaan
yang cukup signifikan, misalnya dalam penelitian kualitatif menggunakan
instrumen penelitian wawancara, sedangkan dalam penelitian kuantitatif
menggunakan instrumen penelitian angket atau kuesioner.
Menurut Sugiono (2009) instrumen penelitian ialah alat bantu yang
dipergunakan oleh peneliti dalam mengukur fenomena alam serta sosial
yang sesuai dengan variabel penelitian.
Jenis instrumen penelitian adalah Kuesioner, Wawancara, Observasi,
Dokumentasi/Kepustakaan.
Menyusun instrumen penelitian pada umumnya dimulai dengan adanya
surat pengantar yang dibuat oleh peneliti kepada respondennya yang
mengharapkan adanya bantuan untuk meluangkan waktu dan partisipasi
responden dalam menjawab lembar kuesioner atau melaksanakan
wawancara terkait dengan kepentingan pengumpulan data penelitian
yang dilakukan, dengan memberikan jaminan bahwa identitas
responden akan dirahasiakan kecuali mendapatkan ijin dari responden
untuk dipublikasikan. Bagian penutup surat peneliti wajib
mengucapkan terima kasih atas informasi yang diberikan jawaban.
Sebelum masuk kepada inti pertanyaan dalam kuesioner dan
wawancara maka dibutuhkan juga data individu responden yang
dianggap relevan dengan masalah penelitian yang diteliti, data pribadi
umumnya seperti: jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir,
penghasilan per bulan, dan yang relevan dengan penelitian.
2. Instrumen Riset Elemen Ekuitas Merek
Switcher (berpindah-pindah) :
1. Seberapa seringkah Anda berpindah merek dari Nutrisari karena
faktor harga ke produk merek lain ?
a. tidak pernah b. jarang c. sering d.selalu
Habitual buyer :
2. Apakah Anda sependapat bahwa Anda membeli minuman serbuk
instan Nutrisari hanya karena kebiasaan?
a. sangat tidak setuju b.tidak setuju c. setuju d. sangat setuju
Satisfied buyer
3. Apakah Anda merasa puas dalam menggunakan minuman serbuk instan
merek Nutrisari dalam kehidupan Anda sehari-hari?
a. sangat tidak puas b. tidak puas c. puas d. sangat puas
Comitted buyer
5. Apakah Anda menyarankan keorang lain untuk membeli minuman
serbuk instan merek Nutrisari
a. tidak pernah b. jarang c. sering d. selalu
3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Ketentuan tugas:
• Ketentuan penulisan sesuai dengan panduan
penulisan Tugas Akhir/Skripsi
• Membuat form Plagiarsme sesuai dengan format di
Tugas Akhir/Skripsi
Pertemuan 12
Brand Recall
Hasil jawaban kuisioner berdasarkan pertanyaan yang diajukan:
2. Sebutkan merek minuman serbuk instan lainnya, selain yang Anda
sebutkan pada no 1 di atas? Sebagai berikut:
Hasil dari penelitian menunjukkan 35 responden (35%), mengingat
minuman serbuk instan Extrajos, 24 responden (24%) mengingat
minuman serbuk instan Nutrisari, 18 responden (18%) mengingat
minuman serbuk instan Marimas, 13 responden (13%) mengingat
minuman serbuk instan Adem sari, 8 responden mengingat minuman
serbuk instan Jas Jus, dan 2 responden mengingat minuman serbuk
instan Hore.
Brand Recognition:
Untuk brand recognition peneliti mengajukan pertanyaan secara terbuka
dengan memberikan ciri-ciri dari produk merek Nutrisari, dari pertanyaan
yang diajukan: Apakah Anda dapat menyebutkan merek produk minuman
serbuk jeruk instan dengan ciri-ciri foto packaging (ditutup mereknya)?
Hasil jawaban yang diperoleh sebagai berikut
Tabel Brand Recognition dan Brand Unaware
Jawaban Frekwensi Prosentase %
a.Ya, saya mengenal, produk
98 98
dengan merek Nutri Sari
b. Tidak mengenal sama sekali 2 2
Total 100 100
Sumber: data primer yang diolah
Bahwa 98 orang responden (98%) mengenali dan menyebutkan nama
merek dengan mengingatkannya melalui packaging Nutrisari, sedangkan 2
orang respoden (2%) tidak mengenal merek produk sama sekali.
Brand Unaware:
Dari tabel data yang ada terdapat 2 orang (2%) responden tidak mengenali
ciri dan packaging Nutrisari.
b) Brand Association
Berdasarkan hasil jawaban respoden terhadap pertanyaan brand
association berikut
Tabel Asosiasi Brand NutriSari
No ASOSIASI JAWABAN YA JAWABAN TIDAK
1 Mengandung Vitamin C
2 Rasa Jeruk Segar
3 Mudah mendapatkan di toko
4 Produk Tanpa Pengawet
5 Citra Produk Baik
6 Tidak Pahit ditenggorokan
7 Manisnya Pas
Jumlah
Sebelum mencari nilai asosiasi merek, dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
Ho: Kemungkinan jawaban “ya“ adalah sama untuk semua variabel
(asosiasi).
Ha: Kemungkinan jawaban ”ya“ adalah berbeda untuk semua variabel
(asosiasi).
Kemudian menghitung dengan menggunakan rumus Cochran Q Test
untuk statistik hitungnya
Untuk masuk ke tahap dua dicari asosiasi yang memiliki jumlah kolom
terkecil yang selanjutnya akan dicoba dikeluarkan dari kolom asosiasi-
asisiasi pembentuk brand image. Dengan demikian nilai N sekarang akan
berkurang sebesar nilai total kolom yang dikeluarkan tersebut. Nilai Q
dihitung kembali dengn mempertimbangkan kondisi yang baru tersebut.
Saat ini asosiasi yang diuji signifikan hubungannya menjadi berkurang
satu pula sehingga derajat bebas dari X2 tabel (chi) berkurang satu juga.
Tahap pembandingan Q dengan X2 tabel (chi) dilakukan lagi.
Jika Q> X2 tabel (Chi), lanjutkan tahap pengujian ke tiga dengan teknik
yang sama sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya.
Jika nilai Q < X2 tabel (Chi), maka pengujian dihentikan yang berarti
brand image suatu merek terbentuk dari asosiasi-asosiasi sisanya yang
belum diuji dan asosiasi terakhir yang diuji
No ASOSIASI JAWABAN YA
1 Mengandung Vitamin C 48
2 Rasa Jeruk Segar 50
3 Mudah mendapatkan di toko 30
4 Produk Tanpa Pengawet 11
5 Citra Produk Baik 54
6 Tidak Pahit ditenggorokan 48
7 Manisnya Pas 38
Jumlah 279
DATA Pengujian Tahap 1 : semua asosiasi Nutri Sari keseluruhan
Asosiasi
Responden Total " Ya"
1 2 3 4 5 6 7 Kuadrat Total
1 1 1 1 0 1 1 1 6 36
2 1 1 0 0 1 1 1 5 25
3 1 1 1 0 1 1 1 6 36
4 0 1 0 0 1 1 1 4 16
5 1 1 1 0 1 0 1 5 25
6 1 1 0 1 1 1 1 6 36
7 1 1 1 0 1 1 0 5 25
8 1 1 1 1 1 1 1 7 49
9 1 1 1 1 1 1 1 7 49
10 1 1 1 1 1 1 1 7 49
11 1 1 0 0 1 1 1 5 25
12 1 1 0 0 1 1 0 4 16
13 1 1 1 0 1 1 1 6 36
14 1 1 1 0 1 1 1 6 36
15 1 1 1 1 1 1 1 7 49
dst dst dst dst dst dst dst dst dst dst
dst dst dst dst dst dst dst dst dst dst
100 1 1 1 1 1 1 0 6 36
Jumlah 48 50 30 11 54 48 38 279 1.471
Kuadrat jumlah 2304 2500 900 121 2916 2304 1444 12.489
Ket :
Nilai Tidak = 0
Nilai Ya = 1
Dari data tersebut dilakukan pengujian dengan rumus Uji Cohran, sampai
nilai Q lebih kecil daripada nilai X2 tabel.
Pengujian I dilakukan terhadap semua asosiasi.
Dari data pada tabel brand assosiation di atas diinput ke dalam rumus, dan
dapat diketahui bahwa:
Uji Tahap 1
Asosiasi
Responden Total " Ya"
1 2 5 6 Kuadrat Total
1 1 1 1 1 4 16
2 1 1 1 1 4 16
3 1 1 1 1 4 16
4 0 1 1 1 3 9
5 1 1 1 0 3 9
6 1 1 1 1 4 16
7 1 1 1 1 4 16
8 1 1 1 1 4 16
9 1 1 1 1 4 16
10 1 1 1 1 4 16
11 1 1 1 1 4 16
12 1 1 1 1 4 16
13 1 1 1 1 4 16
14 1 1 1 1 4 16
15 1 1 1 1 4 16
dst dst dst dst dst dst dst
dst dst dst dst dst dst dst
100 1 1 1 1 4 16
Jumlah 48 50 54 48 200 756
Kuadrat
jumlah 2304 2500 2916 2304 10.024
Ket :
Tidak = 0
Uji tahap 4
Hasil kalkulasi rumus :
Importance Performance
dengan pembobotan sebagai dengan pembobotan sebagai
berikut: berikut:
1 = sangat tidak penting 1 = sangat tidak memuaskan
2 = tidak Penting 2 = tidak memuaskan
3 = Penting 3 = Memuaskan
4 = Sangat penting 4 = Sangat memuaskan
Pertanyaan: Keterjangkauan Harga Produk Nutrisari
Pertanyaan
Merek Importance Performance
Nutrisari
Keterjangkauan Seberapa penting tingkat harga NutriSari yang Apakah tingkat harga NutriSari yang ada di
Tingkat harga terjangkau menurut Anda? masyarakat terjangkau menurut Anda?
Pertanyaan: Tingkat Kealamian Rasa Nutrisari
Pertanyaan
Importance Performance
Merek Nutrisari
Tingkat Seberapa penting kealamian rasa produk Bagaimana kealamian rasa produk NutriSari menurut
Kealamian Rasa NutriSari menurut Anda? Anda?
Pertanyaan: Kandungan Gizi Selain Vitamin C pada Nutrisari
Pertanyaan
Merek Importance Performance
Nutrisari
Kandungan Seberapa penting kandungan gizi selain vitamin C Bagaimana proporsi kandungan gizi selain vitamin
Gizi Selain dalam produk NutriSari bagi Anda? C dalam produk NutriSari bagi Anda?
Vitamin C
Pertanyaan: Desain Kemasan Nutrisari
Pertanyaan Merek
Importance Performance
Nutrisari
Desain kemasan Seberapa penting menurut Anda desain Bagaimana desain kemasan produk NutriSari
kemasan dalam produk NutriSari? menurut Anda?
Pertanyaan: Kualitas Mutu Nutrisari
Pertanyaan
Merek Importance Performance
Nutrisari
Kualitas mutu Seberapa penting kualitas mutu produk NutriSari Bagaimana kualitas mutu produk NutriSari yang
menurut Anda? Anda konsumsi selama ini menurut Anda?
Gambar: Diagram Kartesius Performance-Importance Merek Nutrisari
Hasil analisis perceived quality merek minuman serbuk instan
Nutrisari dengan metode performance-importance secara individu untuk
perceived quality tentang indikator harga, tingkat kealamian, Kandungan gizi
selain Vitamin C, dan mutu sudah dinilai antara baik hingga baik sekali
karena tingkat performance lebih tinggi nilainya daripada tingkat importance-
nya, hal ini menunjukkan bahwa perceived quality harapan responden
terhadap minuman serbuk instan Nutrisari telah melebihi tingkat kepentingan
atribut itu sendiri, tetapi untuk desain kemasan pada minuman serbuk instan
Nutrisari dinilai jelek, karena tingkat performance lebih rendah dari tingkat
importance-nya, hal ini menunjukkan bahwa perceived quality responden
terhadap desain kemasan minuman serbuk instan Nutrisari belum memenuhi
tingkat kepentingan atribut kepuasan konsumen.
Untuk perceived quality secara keseluruhan menunjukkan bahwa
merek minuman serbuk instan Nutrisari secara rata-rata memiliki
performance lebih rendah daripada importance. Fenomena ini menunjukkan
bahwa perceived quality responden terhadap merek minuman serbuk instan
Nutrisari belum memenuhi tingkat kepentingan atribut kepuasan konsumen.
d) Brand Loyalty
Brand loyalty merupakan ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu
merek. Pengukuran loyalitas merek dalam penelitian ini dibagi menjadi 5
bagian yaitu analisis switcher, analisis habitual buyer, analisis satisfied
buyer, analisis liking the brand, dan analisis comitted buyer.
Untuk loyalitas merek dicari dengan mengambil rata-rata skor pada
masing-masing variabelnya. Skor tersebut diperoleh dengan
menjumlahkan semua frekuensi dikalikan dengan bobot masing-masing.
Kemudian jawaban netral dalam skala Likert dihilangkan maka
pengklasifikasian tiap-tiap rentang skala menjadi:
Seberapa seringkah
Anda berpindah merek?
1. Tidak Pernah
2. Jarang
3. Sering
4. Selalu
Pertanyaan analisis habitual buyer
TABEL 4.2. HASIL ANALISIS HABITUAL BUYER
Apakah Anda sependapat
bahwa Anda membeli
minuman serbuk instan
NutriSari hanya karena
kebiasaan?
1. Tidak pernah
2. Jarang
3. Sering
4. Selalu
Piramida Loyalitas Merek
Dari gambar IV.2. terlihat bahwa merek minuman serbuk instan Nutrisari
sudah cukup baik, karena bentuk piramida semakin ke atas semakin
melebar, meskipun pada tingkat liking the brand dan committed buyer
terlihat mengecil, hal ini merupakan masalah yang harus dipecahkan
melalui peningkatan loyalitas merek dengan cara meningkatkan
komunikasi informasi minuman serbuk instan Nutrisari melalui promosi
seperti iklan di televisi dan acara jalan sehat. Cara ini merupakan cara
yang tepat untuk menanamkan loyalitas di benak konsumen.
KESIMPULAN
1. Dari hasil perhitungan analisis brand awareness, dapat diketahui bahwa
responden memberikan penilaian yang sangat baik terhadap minuman
serbuk instan Nutrisari. Ini terbukti dengan dipilihnya minuman serbuk
instan Nutrisari pada posisi top of mind.
2. Dari analisis brand assosiation yang dilakukan dengan menggunakan
rumus Cochran Q Test, dapat diketahui bahwa asosiasi-asosiasi yang
berkaitan erat dengan minuman serbuk instan Nutrisari, antara lain: kaya
akan vitamin C, tidak pahit di tenggorokan, aroma buah yang
menyegarkan, dan citra produk yang baik.
3. Perceived quality yang dijadikan pertimbangan masyarakat untuk
memilih mengkonsumsi minuman serbuk instan Nutrisari adalah harga,
kealamian rasa buah, kandungan gizi selain vitamin C, dan mutu. Semua
aspek tersebut dianggap penting bagi masyarakat sebelum mengambil
keputusan pembelian dan mengkonsumsi minuman serbuk instan Nutrisari,
dan aspek ini telah memberikan kepuasan bagi konsumennya, tetapi untuk
perceived quality desain kemasan pada minuman serbuk instan Nutrisari
belum dianggap penting bagi konsumen
4. Dari analisis untuk brand loyalty, dapat diketahui :
a. Bahwa minuman serbuk instan Nutrisari mempunyai konsumen
paling banyak pada tingkat satisfied buyer yaitu 93 responden (93%)
menjawab puas dan sangat puas dalam menggunakan minuman
serbuk instan Nutrisari.
b. Urutan ke dua, didominasi pada tingkat liking the brand yaitu 86
responden (86%) menjawab benar-benar menyukai minuman serbuk
instan Nutrisari.
c. Urutan ke tiga, didominasi pada tingkat committed buyer yaitu 62
responden (62%) menjawab sering dan selalu menyarankan ke orang
lain untuk membeli minuman serbuk instan Nutrisari.
d. Urutan ke empat pada tingkat habitual buyer yaitu 55 responden
(55%) menjawab setuju dan sangat setuju membeli minuman serbuk
instan Nutrisari hanya karena kebiasaan
e. Sedangkan urutan yang terakhir didominasi swicther yaitu 36
responden (36%) menjawab sering dan selalu berpindah merek
karena faktor harga.
Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
REVIEW
PENGUMPULAN LAPORAN
DAN PRESENTASI HASIL
RISET MEREK
PENGUMPULAN LAPORAN
PENGUMPULAN LAPORAN
DAN PRESENTASI HASIL
RISET MEREK
PENGUMPULAN LAPORAN