Dosen Pengampu:
Dr. Elvin Yusliana Ekawati, S.Pd., M.Pd
Disusun oleh:
Rania Milenia (K2319068)
A. Latar Belakang
Dalam era persaingan dunia yang semakin tajam, sistem pendidikan di setiap negara
dituntut untuk memiliki keunggulan dalam tingkat produktivitas yang tinggi. Pendidikan
merupakan kunci utama bagi suatu negara untuk unggul dalam persaingan global. Pendidikan
dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudukan kesejahteraan nasional.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan berkarakter merupakan prasyarat terbentuknya
peradaban yang tinggi. Sebaliknya, SDM yang rendah akan menghasilkan peradaban yang
kurang baik pula. Kualitas pendidikan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan negara
berkembang yang lainnya. Meskipun ada beberapa poin yang tertinggal, namun bukan berarti
Pendidikan di negara kepulauan ini tidak baik. Kualitas pendidikan di Indonesia tidak jauh
berbeda dengan negara berkembang yang lainnya. Meskipun ada beberapa poin yang
tertinggal, namun bukan berarti Pendidikan di negara kepulauan ini tidak baik. Jika
dibandingkan negara lain, penetapan kurikulum Indonesia memang tidak mudah. Pasalnya,
pemerintah harus membuat perencanaan terbaik dalam mengatasi ribuan keanekaragaman.
Selain terpisah oleh lautan, Indonesia juga memiliki corak budaya yang berbeda, agama yang
heterogen, mata pencaharian yang variatif, serta cara hidup yang tidak sama (Ahmadi, 2022).
Pendidikan nasional Indonesia yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
disusun dalam sebuah sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan 387 nasional Indonesia
disusun berlandaskan kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila
dan UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai-nilai hidup bangsa Indonesia. Penyelenggaraan Sistem
Pendidikan Nasional disusun sedemikian rupa, meskipun secara garis besar terdapat persamaan
dengan sistem pendidikan nasional bangsa lain. Hal ini dimaksudkan supaya sesuai dengan
kebutuhan akan pendidikan dari bangsa Indonesia yang secara geografis, demografis, historis,
dan kultural memiliki ciri khas (Syakhrani et al., 2022).
Peran pendidikan dalam pengembangan karakter warganegara ditegaskan dalam
rasional pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa, dimana dikatakan pendidikan
diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang
dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Salah satu implementasi pengembangan karakter tersebut adalah melalui budaya sekolah.
Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat peserta didik berinteraksi dengan
sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan
sesamanya, dan antaranggota kelompok masyarakat sekolah (Sandra et al., 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kesamaan pelaksanaa upacara bendera di Demonstration School of Thepsatri
Rajabhat University dengan peserta upacara bendera di SMA Negeri 8 Surakarta
2. Adakah perbedaan reaksi antara peserta upacara bendera di Demonstration School of
Thepsatri Rajabhat University dengan peserta upacara bendera di SMA Negeri 8 Surakarta
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa saja kesamaan pelaksanaa upacara bendera di Demonstration School of
Thepsatri Rajabhat University dengan peserta upacara bendera di SMA Negeri 8 Surakarta
2. Adakah perbedaan reaksi antara peserta upacara bendera di Demonstration School of
Thepsatri Rajabhat University dengan peserta upacara bendera di SMA Negeri 8 Surakarta
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan evaluasi keberjalanan upacara bendera di
Demonstration School of Thepsatri Rajabhat University maupun SMA Negeri 8 Surakarta
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi masukan mengenai
evaluasi keberjalanan program upacara bendera di Demonstration School of Thepsatri
Rajabhat University maupun SMA Negeri 8 Surakarta sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
perbaikan program.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dalam mengevaluasi program
pendidikan.
b. Bagi Peserta Didik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengikuti
program Jumat Manfaat secara sungguh-sungguh.
c. Bagi Guru dan Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada guru dan kepala sekolah untuk
mengikuti dan mendampingi peserta didik dalam Upacara Bendera dengan baik dan
bertanggung jawab.
d. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan perbaikan kepada
Demonstration School of Thepsatri Rajabhat University maupun SMA Negeri 8 Surakarta
untuk meningkatkan pelaksanaan upacara bendera.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Evaluasi Program
Gronlund & Linn mengungkapkan bahwa evaluasi adalah “the systematic process of
collecting, analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils are
achieving instructional objectives”. Artinya suatu proses yang sistematis dari pengumpulan,
analisis, dan penafsiran data atau informasi untuk menentukan tingkat ketercapaian tujuan
pelajaran yang diterima oleh peserta didik (Darodjat & M, 2015). Evaluasi juga merupakan
suatu proses untuk menilai efektifitas program atau aktifitas (Putri, 2019).
Program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan
realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang
berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Oleh karena itu, evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan
kepada pengambil keputusan (Arikunto & Jabar, 2018). Penilaian yang diberikan terletak pada
kondisi suatu program tertentu dengan menggunakan standar dan kriteria evaluasi program
(Norman C. Gysbers, 2013).
3. Upacara Bendera
Upacara bendera merupakan upaya sekolah dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap
tanah air (Nasionalisme) yaitu dengan memberi pengetahuan dan implementasi tentang nilai-
nilai Nasionalisme serta pengembangan sikap Nasionalisme yang telah didaptkan di kelas.
Sekolah merupakan institusi Pendidikan yang utama sebagai tempat yang membiasakan
budaya tertib dan kebiasaan di dalam sekolah seperti upacara bendera setiap hari senin,
perayaan hari-hari besar nasional, kesopan santunan siswa terhadap guru dan orang yang lebih
tua yang berada di dalam lingkungan sekolah, dan rasa cinta tanah air. Sehigga dalam diri
peserta didik akan tumbuh rasa untuk selalu menghargai, menghormati, dan mempertahankan
kedaulatan, integritas, dan identitas bangsa Indonesia yang diterapkan dalam lingkungan
sekolah (Darmayati et al., 2015).
Kegiatan upacara bendera adalah salah satu kegiatan yang dilakukan setiap hari Senin
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, di mana kegiatan tersebut menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan mengibarkan Bendera Merah Putih. Dengan adanya upacara bendera
diharapkan cinta tanah air pada peserta didik dapat terbentuk dan menjadikan bangsa yang
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, beradab berdasarkan Pancasila sehingga
menjadikan bangsa yang berkarakter. Fungsi dari upacra bendera sendiri di Indonesia selain
untuk menanamkan rasa cinta tanah air, tetapi juga membudayakan tepat waktu dan tertib untuk
menghadiri kegiatan upacara bendera di pagi hari setiap hari senin (Suhada & Perangin-angin,
2019).
B. Kerangka Berpikir
Program Upacara Bendera di Demonstration School of Thepsatri Rajabhat University
merupakan kegiatan rutin pagi setiap hari yang ditujukan untuk seluruh siswa. Sedangkan di
SMA Negeri 8 Surakarta merupakan kegiatan rutin seminggu seklai setiap hari senin, program
ini juga ditujukan untuk seluruh siswa. Di sini kami akan membandingkan kegiatan upacara di
kedua sekolah tersebut dengan tujuan mengetahui kesamaan pelaksanaan upacara di dua
sekolah yang berbeda negara dan mengevluasi bagaimana perbedaan reaksi peserta didik saat
pelaksanaan upacar di masing-masing sekolah. Evaluasi Upacara Bendera dilaksanakan
menggunakan model evaluasi GFE (Goal Free Evaluation) dengan fokus evaluasi secara
menyeluruh dalam aspek konteks, masukan, proses, dan produk, dengan tujuan untuk
mengetahui efektivitas keterlaksanaan program.
BAB III
METODLOGI PENELITIAN
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode kualitatif deskriptif.
Responden pada penelitian ini adalah guru dan siswa. Sesuai dengan sifat dan tujuan masalah
dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data deskriptif kualitatif, yaitu
menggunakan teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi dan angket. Observasi
dialkukan terhadap kegiatan upacra bendera, dokumentasi baik tulisan, foto maupun video, dan
wawancara sedangkan angket diberikan kepada seluruh siswa. Keabsahan data menggunakan
triangulasi data, sedangkan fokus penelitiannnya adalah program upacara bendera yang
dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta dan di Demonstration School of Thepsatri Rajabhat
University.
E. Hasil
1. Apa saja kesamaan pelaksanaa upacara bendera di Demonstration School of Thepsatri
Rajabhat University dengan peserta upacara bendera di SMA Negeri 8 Surakarta?
• Peserta upacra terdiri dari siswa dan guru
• Siswa membuat barisan seuai dengan urutan kelas nya, siswa membuat dua banjar ke
belakang dalam setiap kelas
• Upacara terdiri dari kegiatan penaikan bendera, berdua, dan pengumuman atau nasihat
dari guru
• Bendera dinaikan sambil menyanyikan lagu national
• Upacara dilaksanakan sebelum pembelajaran dimulai
• Masih ada beberapa siswa yang telat dating Ketika upacara bendera dilaksanakan
• Upacara dilakukan dengan durasi 30-45 menit