Disusun Oleh :
1. Varaira Aulia A.
2. Annisa Rizka F.
3. Nur Muhammad Reza H.
4. Vila Puspita D.
1
1. Gambaran Umum Proyek
Tujuan dari Proyek Pemasangan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Panel
Surya) di kawasan kampus utama Universitas Hang Tuah Surabaya salah satunya
adalah untuk mengurangi beban tagihan listrik khususnya pada fakultas Teknik terdapat
beberapa bengkel dan laboratorium yang mengkonsumsi daya listrik besar.
Pemasangan PLTS menjadi salah satu teknologi alternatif dari sel surya yang
sumber daya nya tidak terbatas yang kini marak di laksanakan. Dengan adanya
pemasangan PLTS ini berkesempatan memberikan pengenalan kepada mahasiswa dan
civitas akademi terkait energi baru terbarukan yang bersumber dari energi surya.
PLTS yang di gunakan memiliki total kapasitas 50,05 kWp/sisi, kapasitas
perpanel surya 455 Wp – 550 Wp (SNI) dan kapasaitas inventer sebesar 50 kW dengan
luas area atap ±514 mm²/sisi.
Kegiatan-kegiatan di fakultas teknik yang membutuhkan listrik maka akan di
dukung oleh PLTS yang sudah terpasang yang sumber energinya dari sinar matahari.
2
1.2. Asumsi, Batasan dan Resiko
Asumsi
1. Kebutuhan Infrastruktur, usaha yang sebenarnya, dan jadwal akan di selesaikan
setelah dilakukan identifikasikebutuhan.
2. Ruang lingkup pemasangan PLTS di Fakultas Teknik dan Ilmu kelautan pada
proyek ini dikerjakan dengan mempertimbangkan kebutuhan fungsional secara
umum.
3. Detail dokumen kebutuhan akan di siapkan setelah di lakukan studi dan akan di
tanda tangani oleh klien pada periode tertentu.
4. Perubahan pada persetujuan dokumen kebutuhan akan di berlakukan seperti
perubahan permintaan dan modifikasi yang akan di anggap sebagai tambahan
tagihan pada pengguna.
5. Persoalan kinerja ditujukan untuk ketersediaan infrastruktur yang diinginkan
oleh pengguna.
6. Komitmen dari seluruh jajaran manajemen dan pekerja proyek.
7. Kondisi pengembangan sistem PLTS aman dan kondusif.
Batasan
3
3 Lingkungan Bencana alam
Kondisi kesehatan pekerja
4 Keorganisasian Staf dan pekerja kurang berpengalaman
Beban kerja yang terlalu menumpuk
5 Eksternal Perubahan keuangan akibat kondisi yang
tidak kondusif
4
perubahan terhadap perencanaan proyek akan dilakukan jika diperlukan selama
proyek masih berlangsung. Setiap perubahan penting pada dokumen ini harus
disahkan oleh pengguna dan disebarkan kepada anggota tim.
1.6 Refrensi
5
Organization Name Of Liaison/Interface
Menteri ESDM, Nagara Dana Rakca, Pemberi Hibah
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
(BPDLH), UNDP, GEF, MTRE3
PT.Blue & Warung Energi Vendor Pemasang PLTS
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Pengguna
Universitas Hang Tuah Surabaya
Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi dapat dilihat di gambar di bawah ini :
Pemimpin
Proyek
Penjelasan dari diagram diatas secara umum bahwa tim proyek ini dipimpin
oleh seorang pemimpin proyek yang membawahi 4 bidang, yaitu : Project
Administrator/ Coordinator, Project Manager/ Program Manager, Executive
(Pelaksana) Program Manager, Program Development. Antar bidang dapat saling
memberikan saran. Masing- masing bidang bertanggung jawab tersebut dapat dilihat di
tabel berikut:
6
2.3 Peran dan Tanggung Jawab
Tiap – tiap anggota tim memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing
yang harus dijalankan. Tugas dan tanggung jawab tersebut dapat dilihat ditabel berikut
7
3. Rencana Proses Managerial
3.1.1. Estimasi
Staff yang diperlukan pada proyek ini untuk keseluruhan berjumlah 12 orang
dengan pembagian sebagai berikut:
8
3.1.3. Perolehan Sumber Daya
Perolehan dan perekrutan sumber daya proyek tidak perlu dilakukan dalam
proyek, karena sumber daya proyek telah didapat atau direkrut oleh perusahaan
penanggung jawab proyek (dimana proyek berlangsung) sesuai dengan kriteria yang
ditentukan. Oleh karena itu rencana perolehan sumber daya beserta proses dan
penanggung jawabnya tidak akan dijelaskan disini.
WBS merupakan pembagian sebuah proyek kedalam aktifitas yang. lebih kecil
Aktifitas-aktifitas tersebut diberi identitas untuk menentukan hubungan antar aktifitas.
WBS berguna untuk perencanaan proyek, terutama mengenai perkiraan waktu
pengerjaan dan sumber daya yang digunakan. WBS pada proyek ini disusun
berdasarkan metode pengembangan aplikasi waterfall serta aktifitas pengembangan
aplikasi pada umumnya. Level dekomposisi yang dilakukan pada WBS dibawah ini
hingga pada level 5
Deliverable atau produk yang dihasilkan pada tiap aktifitas adalah sebagai
berikut:
No Aktifitas Produk
1. Indentifikasi Kebutuhan Form identifikasi yang telah terisi jawaban
2. Analisa Kebutuhan Dokumen SKPL dan DPPL
3. Desain Sistem Dokumen Deskripsi Detail Desain PLTS
4. Pembuatan Alat PLTS pada Universitas Hang Tuah Surabaya
5. Uji coba Alat Hasil Testing dan performance PLTS
Sebelum melakukan alokasi jadwal, terlebih dahulu harus disusun daftar aktfitas yang
akan dikerjakan dalam proyek beserta sumber daya proyek yang dibutuhkan. Susunan
aktifitas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dibuat berupa WBS (selengkapnya
dapat dilihat pada subbab 3.2.1). Sedangkan mengenai sumber daya proyek selengkapnya
dijelaskan pada subbab 3.2.3 (alokasi sumber daya).
9
Tahap pertama dalam melakukan alokasi jadwal yaitu mengatur dependensi
(keterkaitan) antar aktifitas yang sudah tersusun. Keterkaitan tiap aktifitas dicatat dalam
kolom predecessor dengan menggunakan ID aktifitas dalam WBS. Setelah keterkaitan
dibangun baru kemudian menentukan tanggal mulai dan durasi untuk tiap aktifitas. Saat
seluruh tanggal dan durasi telah ditentukan untuk tiap aktifitas, jadwal proyek telah selesai
dan siap untuk disimpan sebagai baseline proyek
Sumber daya yang diperlukan dan dilakukan pada proyek terbagi atas 2 kelompok
utamu, yaitu:
Work: Yakni berupa tenaga kerja yang terdiri atas pimpinan proyek, surveyor,
analis, dan programmer. Pada kategori work terdapat sumberdaya set komputer
karena penggunaan komputer pada pelaksanaan aktifitas dihitung sesuai dengan
lama pemakaian komputer oleh tenaga kerja, sehingga dapat meminimalkan
biaya sewa komputer.
Material: Merupakan barang habis yang terdiri dari barang-barang keperkan
kantor (kertas, alat tulis dan CD), biaya utilitas (sewa kantor, listrik dan air)
serta biaya akomodasi pelaksanaan rapat atau review hasil aktifitas.
10
ataupun stakeholder lain. Control ini akan dilakukan secara bersama-sama oleh
tim sponsor sendiri dan juga oleh pimpinan proyek.
Saat semua masukan telah dibuat, dibutuhkan alat bantu dan teknik yang
digunakan untuk meninjau ulang jadwal. Jika sebuah kondisi terjadi dimana pada
kenyataannya pelaksanaan proyek berbeda dengan jadwal sebenarnya, alat bantu
dan teknik tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki situasi yang terjadi.
Pimpinan proyek akan melakukan evaluasi seberapa banyak pekerjaan yang
berhasil diselesaikan dibandingkan dengan performa actual dan perbedaan
jadwal.
Berikut adalah beberapa teknik dan metode yang digunakan untuk
melakukan pengawasan jadwal pada proyek ini :
1. Laporan kemajuan proyek : adalah ketika sebuah laporan yang
dibuat menjelaskan tentang tanggal mulai dan selesai
2. Analisa perbedaan : adalah analisa yang membandingkan antara data
perencanaan dengan kinerja yang sebenarnya untuk menemukan
penundaan yang terjadi pada jadwal proyek.
11
3. Pengukuran kinerja : adalah perkiraan tingkat kesulitan dari
penundaan yang terjadi dengan mengukur kinerja proyek
dibandingkan terhadap rencana proyek.
3.3.3 Pengawasan Anggaran Dana
Pemantauan dilakukan dengan melihat biaya actual yang timbul dan
membandingkannya dengan baseline cost
Pengawasan terhadap biaya dalam sebuah proyek merupakan satu-
satunya cara untuk memastikan bahwa anggaran proyek merupakan bagian dari
kesuksesan proyek. Pengawasan biaya meliputi penanganan perubahan
permintaan melalui proses pengawasan.
Berikut adalah beberapa teknik dan metode yang digunakan untuk
melakukan pengawasan terhadap biaya proyek :
1. Laporan Kerja : Merupakan hal pertama yang kebanyakan
digunakan sebagai mekanisme komunikasi untuk mendaftar
pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan.
Laporan kerja yang baik seharusnya menunjukkan tanggal yang
direncanakan, tanggal sebenarnya dan durasi yang sebenarnya dari
pekerjaan setiap aktifitas.
2. Baseline Biaya : Merupakan anggaran dana pada suatu tahapan.
Tujuan dari baseline biaya ini adalah untuk menyediakan dasar
pengukuran, pengawasan, dan pengendalian dari keseluruhan
kinerja proyek.
3. Rencana Manajemen Proyek : Menjelaskan tentang kebijakan dari
prosedur dari perusahaan yang harus dipatuhi.
12
3.3.4 Pengawasan Kualitas
Pengawasan terhadap kualitas merupakan proses perbandingan antara
produk yang dihasilkan dengan standar kualitas yang telah ditetapkan
Teknik yang dilakukan untuk melakukan pengawasan terhadap kualitas,
yaitu :
1. Pengukuran Pengendalian Kualitas
2. Pertemuan Status Review
3. Laporan Kinerja
3.3.5 Pelaporan
Merupakan proses pengumpulan keseluruhan data baseline dan
mendistribusikan informasi tersebut kepada sponsor ataupun anggota tim
proyek. Kegunaan laporan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sumber daya
digunakan untuk memenuhi sasaran proyek. Yang berkaitan dengan pelaporan
ini antara lain :
1. Deliverables :
2. Pengukuran Pengendalian Kualitas :
3. Pengukuran Kinerja :
4. Informasi Kinerja Aktifitas :
5. Permintaan Perubahan yang Telah Disetujui
1. Laporan Kerja
2. Permintaan Perubahan
3. Usulan Tindakan Perbaikan
13
Matriks Bagaimana Mengukur Matriks Penanggung Jawab
Waktu Penyelesaian Untuk Setiap tahapan dalam Project Manajer dan
proyek, catat waktu atau pekerja
tanggal mulai tahapan awal
permulaian aktifitas dikerjakan
Mulai Proyek Dihitung pada akhir bagian Project Manajer
Selesai Proyek Dihitung pada akhir bagian Project Manajer
Presentasi Milestone Beberapa persen milestone Pimpinan Project
yang dicapai yang tercapai dari satu
perempat waktu pelaksanaan
proyek
Kesuksesan Pada akhir bagian, berapa Project Manajer dan
persen pekerjaan yang berakhir pekerja
secara normal
14
3. Evakasi jadwal terhadap resiko -» dengan mengklentifikasi “dan
menganalisa resiko akan terlihat pengaruh resiko tersebut terhadap durasi
aktifitas yang sudah direncanakan. Dengan demikian akan dapat dilakukan
evaluasi pengaruh resiko tersebut terhadap rencana aktifitas.
Penutupan proyek mengikuti pola yang sama dengan semua proses dalam
manajemen proyek lainya, terdiri dari masukan dan keluaran yang berhubungan dengan
penutupan sebuah proyek, begitu juga alat bantu atau teknik yang digunakan untuk
membantu proses tersebut.
Untuk memastikan bahwa semua hal penting telah selesai dikukan dan proyek
telih memenuhi sasaran, pimpinan proyek akan melanjutkan dengan menggunakan alat
bantu dan teknik yang sama dengan proses sebelumnya. Ada tiga hal yang menajdi
output pada tahap penyelesaian proyek, yaitu :
Pada penyeksaian proyek juga harus dipastikan bahwa semun tahapan telah
benar-benar seksai dilakukan. Dan semua produk dan dokumentasi yang dihasilkan
telah diserahkan kepada klien.
15
4. Rencana Proses Teknis
4.1 Model Proses
Gambar berikut menunjukkan keterkaitan antara aktifitas proyek yang utama
dengan proses pendukung.
Sedangkan gambar berikut menjelaskan tentang alur informasi dan produk yang
dihasilkan masing-masing aktiftas antar satu aktiftas dengan yang lain.
4.2 Review yang direncanakan
No Tanggal Tahapan Review Terhadap
1. 24/11/22 Identifikasi Dokumen hasil identifikasi
kebutuhan kebutuhan pada pengguna / klien,
Menyimpulkan sementara layanan
apa yang dibutuhkan okeh pengguna
dari rangkaian yang akan dibangun.
2. 27/11/22 Anatsa kebutuhan Dokumen SKPL yang dihasilkan
dari tahapan analisa. Menyetujui
spesiikasi kebutuhan alat dan bahan
yang
dijeaskan pada dokumen tersebut.
3. 28/11/22 Desain System Dokumen edskripsi detail desain
sistem pada pengecekan panel box
di FTIK. Dokumen ini menjelaskan
dengan rinci proses dari data
masing-masing PLTS.
Review dilikukan terhadap seluruh
isi dokumen ini.
4. 29/11/22 Pemasangan Panel panel yang telah dipasang,
apakah telah sesuai — dengan
perencamaan pada desain sistem
5. 01/12/22 Uji coba panel Panel apakah sudah dapat berfungsi
dan dapat diterapkan dilokasi
6. 03/12/22 Perilisan panel Peluncuran panel sehingga dapat
digunakan oleh publik
7. 05/12/22 Training panel Pelatihan penggunaan Panel Surya
16
4.3 Milestone utama
17
4.4 Jaminan Kualitas
Bagian ini bertujuan untuk menghemat anggaran yang dikeluarkan untuk biaya
pemakaian listrik di Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah
Surabaya. Pada bagian ini tidak tercantum detail review, alat bantu dan teknik, serta
berbagai kriteria pengukuran kuas. Bagian ini menjelaskan hal hal yang penting
berkaitan dengan jaminan kualitas.
Dokumen ini menjelaskan bagaimana perusahaan memproses penggunaan dan
pemasangan PLTS dari titik awal hingga mencapai kualitas yang paling tinggi
Sasaran kualitas : bagian ini menjelaskan tertang kebutuhan kualitas kebutuhan
dari proyek yang akan dibangun. Proyek yang akan dibangun harus memenuhi
standart dan kebutuhan yang dijelaskan pada SKPL Kesesuaian antara proyek dengan
SKPL akan diperiksa pada saat uji kelayakan pada proyek. Berdasarkan verifikasi
klien dikemukan bahwa seluruh uji coba terhadap proyek telah dilewati dengan hasil
yung memuaskan, sehingga produk dianggap sebagai proyek dengan kualitas yang
juga memuaskan Hal ini berarti bahwa proyek sesuai dengan yang telah diharapkan
oleh klien dan diterima oleh klien.
Manajemen menjelaskan tentang struktur organisasi dari tim atau pihak yang
akan melakukan penjamin kualitas produk dari proyek, bertanggung jawab dan
mengkomunikasikan antara anggota tim untuk membantu proses perjaminan kualitas.
Rencana Review: menjelaskan detail jadwal, sumber daya yang dimakan, dan
proses yang akan digunakan selama proses review.
Manajemen Resiko: dokumen ini memberikan informasi bagaimana
mengelola resiko yang berkaitan dengan proyek. Bagian ni menjelaskan tugas dari
pengelolaan resiko yang harus dilakukan, menjelaskan tanggung jawab dan schinh
sumber daya tambahan yang dibutuhkan untuk pengekan resiko yang efektif.
18