Anda di halaman 1dari 5

Nama : Julia Rohmatun Nazila

NIM : 101911133098
Kelas : Lintas Minat Sem 7

TUGAS UKURAN NUPTIALITAS

Kerjakanlah tugas berikut ini!


1. Pada tahun 2014 diketahui Kota Bandung tercatat sebanyak 296.350 perkawinan dan
100.349 perceraian. Jumlah penduduknya per 1 Januari 2014 berjumlah 2.558.268 jiwa
dan penduduk pada 1 Januari 2015 berjumlah 2.600.428 jiwa. Jumlah penduduk umur
15 tahun ke atas sebesar 1.823.101 jiwa pada tahun 2014. Hitunglah dan
interpretasikan ! :
Diketahui:
M = 296.350
Po = 2.558.268
Pt = 2.600.428
P = (Po + Pt)/2 = 2.579.348
K = 1000
Dv = 100.349
P15 = 1.823.101

a. Angka perkawinan kasar tahun 2014

Angka perkawinan kasar = (296.350/((2.558.268+2.600.428)/2))*1000


= (296.350/2.579.348)*1000
= 114,89
= dibulatkan menjadi 115
Angka Perkawinan Kasar Kota Banddung pada tahun 2014 sebesar 115,
artinya bahwa di Kota Bandung pada tahun 2014 dari 1.000 penduduk terdapat
115 orang yang berstatus kawin atau sebanyak 115 kali terjadi peristiwa
perkawinan.
b. Angka perceraian kasar tahun 2014

d = Dv/P*K
= 100.349/2.579.348*1000
= 38,9, dibulatkan menjadi 39

Interpretasi
Angka Perceraian Kasar Kota Bandung pada tahun 2014 sebesar 39, artinya
bahwa di Kota Bandung pada tahun 2014 dari 1.000 penduduk terjadi 39 orang
yang cerai.

c. Angka perkawinan umum tahun 2014

Mu = 296.350/1.823.101*1000
= 162,55
Sehingga dapat diketahui bahwa dari 1.000 penduduk Kota Bandung pada
tahun 2017 yang berusia 15 tahun keatas terdapat 163 orang yang melakukan
perkawinan.

2. Lakukanlah analisis berdasarkan data perkawinan dan perceraian yang didapatkan di


lapangan/instansi dengan menghitung ukuran perkawinan (Ukuran perkawinan kasar,
umum, spesifik) dan perceraian (selengkap yang anda butuhkan) dan interpretasikan !
Analisis juga dari aspek kesehatan masyarakat dari hasil pengukuran angka perkawinan
dan perceraian.

Tabel 1. Data Kependudukan, Pernikahan dan Perceraian Kota Surabaya Tahun 2018

Data BPS Jawa Timur & Kota Surabaya 2018 Jumlah


Penduduk awal tahun 2018 2.885.555
Penduduk awal tahun 2019 2.904.751
Penduduk usia >15 tahun 2018 2.266.847
Angka Pernikahan 2018 18.647
Angka Perceraian 2018 5.440
Penduduk laki-laki umur 20-24 tahun 143.705
Penduduk perempuan umur 20-24 tahun 147.358
Angka Pernikahan laki-laki usia 20-24 tahun (data simulasi) 4580
Angka Pernikahan perempuan usia 20-24 tahun (data simulasi) 6214
Perempuan berstatus kawin pertengahan tahun (data simulasi) 769.922
Sumber: BPS Jawa Timur dan BPS Kota Surabaya

Diketahui:
M = 18.647
Dv = 5.440
Po = 2.885.555
Pt = 2.904.751
P = (Po + Pt)/2 = 2.895.153
P15 = 2.266.847
K = 1000

➢ Angka Perkawinan Kasar Tahun 2018


= (18.647/2.895.153)*1000
= 6,4
= dibulatkan menjadi 6

Angka Perkawinan Kasar Kota Surabaya pada tahun 2018 sebesar 6, artinya bahwa di
Kota Surabaya pada tahun 2018 dari 1.000 penduduk terdapat 6 orang yang berstatus
kawin atau sebanyak 6 kali terjadi peristiwa perkawinan. Kota Surabaya menjadi Kota
dengan angka perkawinan tertinggi dibandingkan Kota lain yang ada di wilayah Jawa
Timur.

➢ Angka Perkawinan Umum Tahun 2018

Mu = 18.647/2.266.847*1000
= 8,2
Interpretasi:
Sehingga dapat diketahui bahwa dari 1.000 penduduk Kota Surabaya pada tahun 2018
yang berusia 15 tahun keatas terdapat 8 orang yang melakukan perkawinan.

➢ Angka Perkawina Spesifik


Rata-rata usia pernikahan pertama di Jawa Timur adalah usia 21 tahun (statistik gender
tematik, 2017), sehingga saya menggunaakan rentang usia 20-24 tahun pada kelompok
laki-laki maupun perempuan
M laki-laki (20-24 thn) = 4580/143.705*1000 = 31,8
M perempuan (20-24 thn) = 6214/147.358*1000 = 42,1
Interpretasi:
Dari 1000 penduduk laki-laki di kota Surabaya usia 20-24 tahun terdapat 31 berstatus
kawin. Sedangkan dari 1000 penduduk perempuan di Kota Surabaya usia 20-24 tahun
terdapat 42 berstatus kawin. Pernikahan pada rentang usia 20-24 tahun lebih tinggi
pada jenis kelamin perempuan.

➢ Angka Perceraian Kasar Tahun 2018

= Dv/P*K
= 5.440/2.895.153*1000
= 1,8
= Dibulatkan menjadi 2

Interpretasi:
Hasil dari perhitungan di atas adalah Angka Perceraian Kasar Kota Surabaya pada
tahun 2018 sebesar 1,8, artinya bahwa di Kota Surabaya pada tahun 2018 dari 1.000
penduduk terjadi 2 orang yang cerai.

➢ Angka Perceraian Umum Tahun 2018


d = (Dv/P15+)*K
= 5.440/2.266.847*1000
= 2,3
Interpretasi:
Hasil dari perhitungan di atas adalah pada tahun 2018 dari 1.000 penduduk Kota
Surabaya yang berusia 15 tahun keatas terjadi perceraian sebanyak 2 kali

➢ Angka Perceraian Berdasarkan jumlah pasangan yang kawin (MCDR)

C = 5.440/769.922*1000 = 7,06
Interpretasi:
Dari hasil perhitungan di atas adalah pada tahun 2018 dari 1.000 penduduk Kota
Surabaya yang berusia terjadi perceraian sebanyak 7 kali perceraian berdasarkan
jumlah pasangan yang kawin
➢ Hubungan Angka Perkawinan dan Perceraian pada Kesehatan Masyarakat
Angka perkawinan yang tinggi atau rendah yang tidak diimbangi dengan program
keluarga berencana akan berdampak pada jumlah penduduk di wilayah tersebut. Angka
perkawinan dan perceraian di Kota Surabaya tahun 2018 tidak terlalu tinggi dan juga
tidak rendah. Dampak perkawinan atau perceraian akan dirasakan oleh kedua belah
pihak. Dampak tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Seperti pada
dampak perceraian yang dapat menyebabkan perasaan sedih, stress dan lainya. Kualitas
pernikahan juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan non-fisik seseorang.
Pengumpulan tugas:
1. Tugas dikumpulkan di hebat e-learning pada section Ukuran Nuptialitas maksimal
tanggal 29 November 2022 jam. 23.55 WIB.
2. Tugas bisa dikumpulkan dalam format word atau pdf .

--o0o--

Anda mungkin juga menyukai