MANAJEMEN KEPERAWATAN
Disusun oleh:
Kelompok 2
2
Kasus 1:
Anda adalah salah satu perawat lulusan S1 Ns yang sudah 1 tahun bekerja di ruang medikal
bedah kelas II. Akhir-akhir ini anda sering diminta oleh kepala ruangan untuk menggantikan
ketua Tim yang sedang menjalani cuti. Tidak jarang anda juga kadang diminta menggantikan
perawat lain diruang medikal bedah lain di ruang VIP. Anda tetap menjalankan tugas tersebut
kerena anda berpikir bahwa tugas tersebut mampu anda jalankan dan masih sesuai dengan
kompetensi anda walaupun ada perasaan enggan karena berada pada situasi yang berbeda dari
biasanya.
Suatu hari ketika anda dinas sore anda ditugaskan oleh perawat Supervisor membantu ruang
bersalin karena diruangan tersebut kekurangan tenaga. Anda merasa tidak setuju untuk bertugas
diruangan bersalin karena anda belum pernah melakukan perawatan di ruang bersalin walaupun
anda pernah belajar ketika menjadi mahasiswa sehingga tidak mungkin anda mengambil tugas
tersebut. Perawat supervisi mengatakan anda harus menjalankan tugas ini karena anda dinilai
paling mampu untuk ditugaskan diruangan tersebut. Anda merasa ada konflik antara tugas
profesional, personal dan organisasi. Apa yang harus anda lakukan?
Diskusikan apa konflik yang terjadi dan manajemen konflik yang tepat digunakan pada
situasi tersebut?, jelaskan alasannya!
3
I. Konflik yang terjadi :
1. Konflik Tugas Profesional
Dalam hal tugas profesional perawat, perawat pelaksana menjalankan tugas untuk
menggantikan ketua Tim yang sedang menjalani cuti. Tidak jarang perawat juga
kadang diminta menggantikan perawat lain diruang medikal bedah lain di ruang VIP.
Saat menjalankan tugas-tugas tersebut perawat pelaksana tidak merasa ada konflik
profesional karena masih dalam lingkup yang perawat pelaksana kuasai. Namun pada
saat perawat supervisi menugaskan perawat pelaksana diruang bersalin perawat
pelaksana merasa tidak setuju karena belum ada pengalaman dan ilmu yang dikuasai
sangat terbatas. Dari situ muncul konflik profesionalitas meskipun perawat supervisi
mengatakan bahwa perawat pelaksana yang paling mampu untuk ditugaskan diruang
bersalin namun perawat pelaksana merasa bahwa kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki terkait perawatan diruang bersalin masih kurang walaupun sempat belajar
ketika menjadi mahasiswa tapi menurut perawta pelaksana belum cukup kompeten.
Dan munculah penolakan dari perawat pelaksana untuk menjalankan tugas tersebut.
2. Konflik Personal
Perawat pelaksana yang sering diberi tugas untuk menggantikan perawat lain muncul
perasaan enggan karena berada pada situasi berbeda dari biasanya walaupun perawat
pelaksana tetap menjalani tugas tersebut karena berfikir tugas tersebut mampu
dijalankan dan masih sesuai dengan kompetensi perawat pelaksana. Selain itu pada
saat perawat pelaksana ditugaskan oleh perawat supervisor untuk membantu diruang
bersalin, perawat pelaksana merasa tidak mampu dan tidak kompeten dari segi skill
dan pengetahuan yang dimiliki. Dalam hal ini perawat pelaksana memiliki konflik
4
personal dimana penyebab konflik ini timbul pada diri perawat pelaksana yang tetap
melaksanakan tugasnya meski enggan karena berada disituasi yang berbeda dari
biasanya dan perawat pelaksana yang merasa tidak mampu dan kurang kompeten saat
ditugaskan oleh perawat supervisor untuk membantu diruang bersalin.
3. Konflik Organisasi
Diruangan bersalin kekurangan tenaga perawat sehingga perawat supervisi
menugaskan perawat pelaksana diruang tersebut. Namun perawat pelaksana yang
merasa tidak setuju karena belum pernah melakukan perawatan diruang bersalin dan
merasa kurang kompeten sehingga perawat pelaksana merasa nantinya akan sulit
bekerja sama dengan Tim yang berada diruangan tersebut. Oleh karena itu muncul
konflik organisasi.
6
7