DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
5. SUPARMIN (2019610011)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “konsep komunikasi nonterapeutik”pada mata kuliah
komunikasi keperawatan 1.
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dan contoh
penggunaan komunikasi Non-Terapeutik antara perawat dan pasien.
1.4 Manfaat
1. Agar kita lebih memahami bagaimana cara komunikasi yang baik dan benar
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menanyakana pertanyaan pribadi tidaklah relevan pada situasi itu, banyak memenuhi
keingintahuan perawat,tidak tepat dalam komunikasi propesional.
Contoh:
Perawat : “Apakah bapak sudah memiliki istri? ”
“ Selama 10 tahun menikah,apakah ibu sudah memiliki anak…”
2) Memberikan pendapat pribadi
Ketika perawat memberi suatu pendapat pribadi ,pengambilan keputusan jauh dari
klaen.pendapat pribadi berbeda dengan pendapat professional.
Contoh:
Contoh:
Klien : “ Saya merasa hidup saya ini sudah tidak berdaya lagi suster,kini saya hidup seorang
diri” .
Perawat : ”Sekarang waktunya bapa untuk makan siang dan minum obat ya” .
4) Respon otomatis
Bahwa perawat tidaklah memperhatikan dengan serius atau ungkapan otomatis ini
mengkomunikasikan tidak menjawab dengan penuh pertimbangan.
Klien : “ Saya tidak mau minum obat sus….,saya sudah bosan biarkan saya mati saja ”.
Jangan menawarkan penentraman hati yang didukung oleh fakta atau yang di
dasarkan pada kenyatan yang dapat lebih merugikan di banding kebaikannya.
6) Simpati
Simpati adalah perasaan perhatian,duka cita atau kasihan pada klien yang di ciptakan
oleh identifikasi pribadi perawat atau kebutuhan klien.
Contoh :
4
7) Meminta penjelasan
Seorang perawat mungkin tergoda untuk meminta orang lain untuk menjelaskan
mengapa orang percaya,merasa,atau telah bertindak dengan cara tertentu.
Contoh :
Perawat : “ Jika bapak sudah mengerti coba jelaskan pak,apa yang tadi sudah saya jelaskan “.
Contoh :
9) Respon bertahan
Contoh :
Klien : “ Sus,saya merasa penyakit saya sudah tidak dapat disembuhkan lagi ”.
Tanggapan yang pasif untuk menghindari konflik atau isu yang tidak
menyenangkan.tanggapan yang agresif menimbulkan konfrontasi pada orang lain.
Contoh :
Perawat : “ Ibu ini sudah sakit,tidak mau makan lagi!” , “merepotkan saya saja! “ , “ibu
makan sendiri saja!”.
5
11) Membantah
Perawat yang mahir dapat memberi informasi atau menyajikan kenyataan Dengan
cara yang menghindari argumentasi.
Contoh :
Klien : “ Sus ,saya siang ini baru minum 2 obat seharusnyakan saya minum 3 obat “.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi merupakan aspek yang penting yang harus dimiliki oleh perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada klien. Komunikasi yang diterapkan oleh perawat
kepada klien merupakan komunikasi terapeutik ( therapeutic communication). Selain itu juga
komunikasi Non-Terapeutik adalah Komunikasi yang dapat merintangi atau merusak
profesionalisme hubungan antara perawat dan pasien.
3.2 Saran
Dengan adanya tugas ini semoga kita semua bisa belajar lebih tentang komunikasi
yang perlu dikuasai oleh seorang perawat, sesuai dengan etika komunikasi yang baik dan
sopan.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://fanigushendra.blogspot.com/2016/11/teknik-komunikasi-nonterapeutik.html
Suryani, 2015. Komunikasi Terapeutik Teori & Praktek, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
(http://jurnal.unpad.ac.id/manajemen-komunikasi/article/download/11697/pdf)
(internet diakses pada 29, Maret 2020)