Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN 1

KONSEP KOMUNIKASI NON TERAPEUTIK

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. ANGGILINE R.E BINTI HADA (2019610082)

2. META RIA ASHARI (2019610073)

3. MARIANA R.E. KANDI (2019610078)

4. SOLEMAN BALI NGARA (2019610075)

5. SUPARMIN (2019610011)

6. EYBENSALE DEDEDURIP PANDAKA (2019610081)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “konsep komunikasi nonterapeutik”pada mata kuliah
komunikasi keperawatan 1.

banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Malang,13 maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………..………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 2

1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………………… 2

1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………………….…….... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Non-Terapeutik ……………………………………………. 3

2.2 Teknik Komunikasi Non Terapeutik ………………………………………………... 3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………….. 7

3.2 saran ………………………………………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah Komunikasi tidak asing lagi di telinga kita, berbagai sisi kehidupan tidak lepas
dari perilaku komunikasi baik verbal maupun non verbal. Proses komunikasi pada
hakikatnya proses penyampaian atau perasaan oleh seseorang ( komunikator) kepada
orang lain (komunikan) , pikiran bisa merupakan gagasan , informasi , opini , dan lai-lain
yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian , keragu-raguan ,
kekhawatiran , kemarahan , keberanian , kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari
lubuk hati (onong, 2011:11). Fungsi dari komunikasi menurut Judi C. Person dan Paul
E.Nelson adalah pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi
keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran diri, menanpilkan sisi kita sendiri kepada
orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat,
tepatnya untuk memperbaiki hubungan social dengan keberadaan suatu masyarakat
(mulyana, 2005:5).
Komunikasi menggunakan dua sistem dalam berkomunikasi yaitu komunikasi verbal
dan nonverbal. Larry A.Samovar dan Ricard E.Porter mendefinisikan komunikasi
nonverbal mencakup semua rangsangan ( kecuali rangsangan verbal).
Komunikasi merupakan aspek yang penting yang harus dimiliki oleh perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada klien. Komunikasi yang diterapkan oleh perawat
kepada klien merupakan komunikasi terapeutik ( therapeutic communication).
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat dan klien yang
bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien (Mondakir, 2006:116). Dalam hubungan
ini, klien merasa dihargai , diterima , dan diarahkan. Klien dengan suka rela akan
mengekspresikan perasaan dan pikirannya, sehingga beban emosi dan ketegangan yang
dirasakannya dapat hilang sama sekali dan kembali seperti semula. Komunikasi
terapeutik memandang gangguan kesehatan yang bersumber pada gangguan komunikas ,
pada ketidakmampuan pasien untuk mengungkapkan dirinya ( marhaeni, 2009:5).
Oleh karena itu, tujuan dari komunikasi adalah membantu pasien memperjelas dan
mengurangi beban perasaan dan pikiran, membantu mengambil tindakan yang efektif
untuk pasien membantu, memengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan diri sendiri.
1
Selain itu ada juga komunikasi Non-Terapeutik adalah Komunikasi yang dapat
merintangi atau merusak profesionalisme hubungan antara perawat dan pasien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari komunikasi Non - Terapeutik ?
2. Bagaimana teknik komunikasi Non - Terapeutik ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dan contoh
penggunaan komunikasi Non-Terapeutik antara perawat dan pasien.

1.4 Manfaat
1. Agar kita lebih memahami bagaimana cara komunikasi yang baik dan benar
2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Non-Terapeutik

Komunikasi Non – Terapeutik merupakan Komunikasi yang dapat merintangi atau


merusak profesionalisme hubungan antara perawat dan pasien.

2.2 Teknik Komunikasi Non-Terapeutik


1) Menanyakan pertanyaan pribadi

Menanyakana pertanyaan pribadi tidaklah relevan pada situasi itu, banyak memenuhi
keingintahuan perawat,tidak tepat dalam komunikasi propesional.

Contoh:
Perawat : “Apakah bapak sudah memiliki istri? ”
“ Selama 10 tahun menikah,apakah ibu sudah memiliki anak…”
2) Memberikan pendapat pribadi

Ketika perawat memberi suatu pendapat pribadi ,pengambilan keputusan jauh dari
klaen.pendapat pribadi berbeda dengan pendapat professional.

Contoh:

Perawat : “ bapak,menurut saya……..”


3
3) Mengganti subyek

Mengganti pokok materi ketika orang lain sedang berusaha untuk


mengkomunikasikan sesuatu yang penting adalah tidak sopan dan menunjukan sikap kurang
empati sehingga dapat menghalangi komunikasi lebih lanjut.

Contoh:

Klien : “ Saya merasa hidup saya ini sudah tidak berdaya lagi suster,kini saya hidup seorang
diri” .

Perawat : ”Sekarang waktunya bapa untuk makan siang dan minum obat ya” .

4) Respon otomatis

Bahwa perawat tidaklah memperhatikan dengan serius atau ungkapan otomatis ini
mengkomunikasikan tidak menjawab dengan penuh pertimbangan.

Klien : “ Saya tidak mau minum obat sus….,saya sudah bosan biarkan saya mati saja ”.

Perawat : ”Jangan putus asa pak” .

5) Penentraman hati yang keliru

Jangan menawarkan penentraman hati yang didukung oleh fakta atau yang di
dasarkan pada kenyatan yang dapat lebih merugikan di banding kebaikannya.

6) Simpati

Simpati adalah perasaan perhatian,duka cita atau kasihan pada klien yang di ciptakan
oleh identifikasi pribadi perawat atau kebutuhan klien.

Contoh :

Perawat : “ Saya kasihan melihat keadaan bapak seperti ini ” .

4
7) Meminta penjelasan

Seorang perawat mungkin tergoda untuk meminta orang lain untuk menjelaskan
mengapa orang percaya,merasa,atau telah bertindak dengan cara tertentu.

Contoh :

Perawat : “ Jika bapak sudah mengerti coba jelaskan pak,apa yang tadi sudah saya jelaskan “.

8) Persetujuan atau penolakan

Perawat harus tidak memaksakan sikap mereka sendiri,nilai-nilai,kepercayaan,dan


moral pada orang lain saat pada peran membantu secara professional.

Contoh :

“ Maaf buk,saya tidak bisa membantu ibuk untuk ketoilet ”.

9) Respon bertahan

Ketika klien menyatakan kritik,perawat perlu mendengarkan apa yang mereka


katakan.mendengarkan tidak berarti persetujuan.

Contoh :

Klien : “ Sus,saya merasa penyakit saya sudah tidak dapat disembuhkan lagi ”.

Perawat : “ hmm begitu yak pak ”.

10) Respon agresif dan pasif

Tanggapan yang pasif untuk menghindari konflik atau isu yang tidak
menyenangkan.tanggapan yang agresif menimbulkan konfrontasi pada orang lain.

Contoh :

Klien : “ Sus ,saya tidak mau makan .saya tidak lapar ”

Perawat : “ Ibu ini sudah sakit,tidak mau makan lagi!” , “merepotkan saya saja! “ , “ibu
makan sendiri saja!”.

5
11) Membantah

Perawat yang mahir dapat memberi informasi atau menyajikan kenyataan Dengan
cara yang menghindari argumentasi.

Contoh :

Klien : “ Sus ,saya siang ini baru minum 2 obat seharusnyakan saya minum 3 obat “.

Perawat : “ Masa sih buk? Ibu sudah minum 3 obat kok.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi merupakan aspek yang penting yang harus dimiliki oleh perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada klien. Komunikasi yang diterapkan oleh perawat
kepada klien merupakan komunikasi terapeutik ( therapeutic communication). Selain itu juga
komunikasi Non-Terapeutik adalah Komunikasi yang dapat merintangi atau merusak
profesionalisme hubungan antara perawat dan pasien.

3.2 Saran

Dengan adanya tugas ini semoga kita semua bisa belajar lebih tentang komunikasi
yang perlu dikuasai oleh seorang perawat, sesuai dengan etika komunikasi yang baik dan
sopan.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://fanigushendra.blogspot.com/2016/11/teknik-komunikasi-nonterapeutik.html

(internet diakses pada 29, Maret 2020)

Suryani, 2015. Komunikasi Terapeutik Teori & Praktek, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

(http://jurnal.unpad.ac.id/manajemen-komunikasi/article/download/11697/pdf)
(internet diakses pada 29, Maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai