Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS ILMIAH

TUGAS KECAKAPAN AKADEMIK SESI 7


JURUSAN KEPERAWATAN ETP 2019
“Komunikasi Teraupetik dan Sikap Caring yang Efektif antara Perawat dan Pasien”

Oleh :
Cynthia Sellin M (01501190132) Grup Besar/kecil :1/2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena penyertaanNya ,saya dapat menyusun karya
tulis ilmiah ini dengan lancar untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini untuk tugas kecakapan
akademik. Banyak hambatan yang saya hadapi dalam penyusunan ini. Namun berkat dan
dukungan dari berbagai pihak Puji Tuhan saya dapat menyelesaikannya. Saya juga
berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya baik langsung ataupun secara
tidak langsung. Mohon maaf bila ada salah penulisan kata. Saya sangat membutuhkan kritik dan
saran untuk menjadikan saya menjadi lebih baik lagi. Terima Kasih.

Tangerang,23 November 2019


Penulis
Cynthia Sellin M
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...2
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………...……3
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...………3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...……...3
1.3 Tujuan…………………………………………………………………...……….3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……………………………….................................4
BAB 3 PEMBAHASAN……………………………………….................................5
3.1 Pengertian Komunikasi Teraupetik dan Caring………………………………....5
3.2 Tujuan Komunikasi Teraupetik dan Caring……………………………………..5
3.3 Proses Komunikasi Teraupetik dan Perbedaan Caring dan Curing……………...5
3.4 Tahap Interaksi Pada Komunikasi Teraupetik…………………………………..6
BAB 4 PENUTUP…………………………………………………………………...6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan kita tidak lepas dari kegiatan komunikasi. Sehingga sekarang
ilmu komunikasi sangat berkembang pesat. Sedangkan komunikasi itu sendiri adalah
hubungan timbal balik antara tingkah laku manusia yang mana ada yang mengirim pesan dan
ada yang menerima pesan. Kenyataannya memang komunikasi merupakan bagian dari
kehidupan kita,apalagi kita sebagai calon perawat mungkin akan berkomunikasi dengan
pasien,keluarga pasien,sesame perawat,dokter,ataupun tim medis pelayanan kesehatan
lainnya. Maka komunikasi sangat penting sebagai sarana yang efektif dalam memudahkan
perawat melaksanakan peran dan fungsinya secara baik.
Sebagaimana kita ketahui,pasien bukan saja menderita penyakit atau sakit fisik saja
melainkan psikologinya atau jiwanya mengalami gangguan emosi atas sakit yang dideritanya
atau mungkin karena kurangnya adaptasi dengan lingkungan di sekitarnya,inilah yang
menyebabkan pasien ketika masuk ke Rumah Sakit mengalami rasa gelisah atau takut.
Ketika pasien mengalami hal demikian,disinilah peran perawat untuk menggunakan
komunikasi teraupetik dengan melakukan kontak dengan pasien,menjelaskan tujuan sebelum
melakukan tindakan dengan pasie,dan tetap menunjukan sikap yang ramah. Bahkan,pada
pasien yang tidak sadarpun/sudah meninggal perawat tetap harus melakukan komunikasi
dengan pasien.Diharapkan perawat dapat memberi asuhan keperawatan yang baik dan tetap
menunjukan sikap caring atau pedulinya terhadap pasien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Komunikasi teraupetik yang baik anatara perawat dan pasien?
2. Bagaimana pasien dapat menunjukan sikap keterbukaanya kepada perawt agar terdapat
hubungan saling percaya?
3. Bagaimana membina hubungan kedejatan dengan pasien?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui komunikasi teraupetik yang efektif pada pasien
2. Mengetahui Tujuan Komunikasi Teraupetik dan sikap Caring
3. Mengetahui perbedaan caring dan curing
4. Mengetahui Proses Komunikasi Teraupetik pada pasien
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam melakukan komunikasi teraupetik perawat harus mempunyai


Pengetahuan yang cukup sehingga memudahkan dalam melaksanakan tugasnya setiap
hari. Kemudahan dalam menjalankan tugas sangat dipengatuhi oleh factor pengethauan
yang dimiliki perawat. Selain itu perawat juga harus tetap caring kepada pasien. Yang
tujuannya untuk mendukung proses penyembuhan psien secara total dan menolak
pelayanan kesehatannya yang hanya berpusat kepada penyakitnya saja. Menurut Kristen
Swatson teori caring dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Knowing :memahami peristiwa,menggali informasi klien,mengethaui kebutuhan klien
dengan mengesampingkan asumsi perawat sendiri
2. Being with : tidak hanya hadir secara fisik namun komunikasinjuga,berbagi perasaan
tanpa beban,menawarkan dukungan pada klien,dan tetap bersikap positif
3. Doing for : bersamasama melakukan tindakan,mengantisipasi kebutuhan yang
diperlukan,menjaga privasi dan martabat pasien
4. Enabling : memberdaya klien,memberi informasi dan kejelasan,mendukung deengan
focus masalah yang relevan
5. Maintaning Belief : meyakini kemampuan klien,menumbuhkan sikap yang
optimis,sselalu ada untuk klien dalam situasi apapun

Menurut Simon Roach caring juga mempunyai kasih saying (Compassion),


kemampuan(Competence),kepercayaaan(Confidence),hatinurani(Consesence),tanggu
ng jawab(Commitment)
Selain pengetahuan,komunikasi juga perlu ketulusan yang sepenuh hati. Seringkali
perawat menghadapi sifat pasien yang bermacam macam sifat. Nmun perawat
memperoleh kepuasan batin tersendiri apabils msmpu membantu pasien dan
mengatasi penyakitnnya. Yang selanjutnya adalah semangat, semangat hidup yang
tinggi dapat mempengaruhi semangat pasien, dengan begitu keyakinan pasien untuuk
sembuh menjadi besar.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Komunikasi Teraupetik dan Caring
Komunikasi dalam bidang keperawatan merupakan proses untuk menciptakan
hubungan antara tenaga kesehatan dan pasien untuk mengenal kebutuhan pasien dan
menentukan rencana tindakan serta kerjasama dalam memenuhi kebutuhan. Komunikasi
teraupetik termasuk komunikasi untuk personal dengan titik tolak saling bmemberikan
pengertisn antara trnaga kesehatan dengan pasien. Teraupetik adalah hubungan
interpersonal perawat kliwn dalam memperoleh pengalaman belajar bersama dalam
rangka memperbaiki pengalaman emosional klien (Stuart,1998)/proses dimana perawat
menggunakan pendekatan terencana dalam mempelajari klien
Sedangkan Caring adalah landasan utama sehingga ada keterbukaan antaea
perawat-pasien. Caring juga merupakan pusat dalam dunia perawat,mencerminkan apa
yang berhubungan dengan individu sehingga memfasilitasi kemampuan perawat untuk
mengenali klien(masalah dan mencari serta melaksanakan solusinya)

3.2 Tujuan Komunikasi Teraupetik dan Caring


Tujuan komunikasi teraupetik adalah :
1. Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
2. Membantu mengambil tindakan yang efektif
3. Memperjelas kontak denggan pasien sebelum perawat mengambil tindakan untuk
pasien
Tujuan Caring adalah :
1. Mendukung proses penyembuhan secara total (Hoover,2002)
2. Meningkatkan kesehatan individu
3. Memfasilitasi pemberian pelayanan kepada pasien
4. Memberikan Asuhan Keperawatan secara holistic atau menyeluruh

3.3 Proses Komunikasi Teraupetik dan Perbedaan Caring dan Curing


Unsur komunikasi adalah komunikator,selain itu ada pesan yang harus ada dalam
proses komunikasi. Komunikasi dapat berhasil apabila pesan yang disampaikan
tepat,dapat dimengerti,dan dapat diterima komunikan. Komunikasi akan berhasil bila
pesan yang disampaaikan memenuhi syarat:
1. Pesan harus direncanakan
2. Pesan menggunakan Bahasa yang dapat dimengerti kedua belah pihak
3. Pesan harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima
4. Pesan harus berisi hal yang mudah dipahami
5. Pesan yang disampaikan tidak samar samar
Prinsip komunikasi terupetik yaitu keterbukaan,empati,sifat mendukung sikap positif
dan kesetaraan. Sedangkan perbedaan Caring dan Curing
1. Caring tugas primer pperawat,Curing tugas sekunder perawat
2. Caring mendiagnosis keperawatan,Curing mendiagnosis medis
3. Caring kelanjutan dari terapi,Curing menentukan/menyingkirkan penyakit
4. Caring identuik dengan tindakan asuhan keperawatan,Curing adalah pengobatan terhadap
penyakit klien.

3.4 Tahap Interaksi pada komunikasi teraupetik


Wood mengatakan pada umumnya hubungan antar pribadi berkembang melalui tahap
tahap berikut :
1. Tahap Awal atau Orientasi, tahap ini terjadi perkenalan antara peraawat dan
pasien dan terjadi kontak karena dimenssi fisik paling terbuka untuk diamati yaitu
pengenalan,mengidentifikasi masalah dan mengukur kecemasan pasien
2. Tahap Lanjutan adalah tahap pengenalan kkebih jauh yaittu meningkatkan sikap
penerimaan satu sama lain untuk mengatasi kecemasan,melanjutkan pengkajian
dan evaluasi masalah yang ada
3. Tahap Terminasi adalah pengikatan antar pribadi lebih jauh dan mempertahankan
batas hubungan yang ditentukan. Terminasi sementara adalah akhir dari setiap
pertemuan,pada terminasi ini pasien akan bertemu kembali pada waktu yang telah
ditentukan,sedangkan terminasi akhir terjadi jika klien selesai melakukan
pengobatan

BAB 4
PENUTUP

Pada kenyataannya,perawat kodartnya sebagai makhluk individu dan


social,sebagai makhluk profesi memerlukan tenaga skill dibidangnya khusunya
dibidang keperawatn. Perawat mampu menjalankan segala tahapan dalam
komunikasi teraupetik yang meliputi tahap awal,lanjutan,dan terminasi. Perawat
dituntut untuk lebih mengutamakan pelayanan passipurna terhadap pasien
terutama memenuhi kebutuhan pasien. Hubungan yang baik inin akan lebih baik
bila perawat meningkatkan pengetahuannya dalam komunikasi khususnya
komunikasi teraupetik yang sesuai.Perawat bukan hanya memenuhi kebutuhan
dasar pasien secara fisik tetapi juga secara psikososial,perawat juga dapat
melayani pasien melalui tindakan perawaat kepada pasien dengan menggunakan
etika pelayanan yaitu menolong dengan kasih;menghargai,melindungi,menjaga
harga diri perawat dan pasien;dan bekerja sesuai peran,fungsi,kegiatan dan
Standar Operasional Perawat (SOP)
DAFTAR PUSTAKA
-Buku catatan mata kuliah Komunikasi yang dijelaskan oleh dosen pada week ke3
-PPT dari Dosen mata kuliah Komunikasi week ke 3‘ Komunikasi Teraupetik’
-PPT dari Dosen mata kuliah INP week ke 4 ‘Caring pada Praktik Keperawatan’
https://www..google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https:??
www.academia.edu/37960176/
MAKALAH_TEORI_HUMAN_CARING_MENURUT_KRISTEN_SWANSON&ved=
2ahUKEwiDs-
Dsl4DmAhXgzjgGHaqyDtEQFjACegQIAxAB&usg=AOvVaw06WRP_OCEE1FD330C
8-u32
https://www.google.co.id/url?=sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.usu.ac.id/
bitstream/123456789/40425/3/Chapter
%252011.pdf&ved=2ahUKEwiD8rm5mYDmAhUZyjgGHfB5D0AQFjAMegQIARAB&
usg=AOvVaw07Z70M4v_I_Ajt7KYg58Vo

Anda mungkin juga menyukai