Anda di halaman 1dari 29

AIR

DR.SUMIATY AIBA, SPD, M,SI


Air
 Air merupakan zat elektrolit dengan berbagai
fungsi
 Air adalah penyusun utama dalam tubuh, 2/3
dari seluruh tubuh disusun oleh air
 Air tersusun atas unsur oksigen (O) dan unsur
hidrogen (H)
 Air berikatan dengan molekul tetrahedral dan
diikat oleh 2 pasang cabang elektron bebas
 Bentuk molekulnya menjadi V
..
|
- -
/ -- :
O

H H
Bentuk molekul air beserta pasangan elektron bebas (tetrahedral)

O :
:

/ \
H H
Bentuk molekul air (bentuk V)
Ikatan Hidrogen
 Atom-atom dalam molekul air berikatan
secara kovalen
 Intramolekul

 Antarmolekul: ikatan hidrogen


 Ikatan hidrogen dapat ditemukan pada
molekul dengan unsur O (oksigen), N
(nitrogen), dan F (fluor) dengan unsur H
pada molekul terdekat
Sifat Materi Air
 Absorpsi: proses pengambilan suatu zat oleh zat lain
(mendalam)
 Misalnya:
 usus halus mengabsorpsi air dan zat terlarut kedalam
darah
 Adsorpsi: pengikatan suatu zat terhadap zat lain pada
permukaannya
 Misalnya: karbon aktif mengadsorpsi gas klor
 Kohesi: kemampuan suatu zat atau partikel yang sejenis
untuk saling tarik menarik satu sama lain (pemisah)
 Misalnya: tetesan air
 Adhesi: kemampuan suatu zat atau partikel yang tidak
sejenis untuk saling tarik menarik satu sama lain
 Meniskus: perbandingan relatif nilai gaya adhesi dan kohesi
 Misalnya:
 Air memiliki meniskus konkaf (gaya adhesi air lebih besar
dari gaya kohesi)
 Merkuri memiliki meniskus konveks (gaya kohesi merkuri
lebih besar dari gaya adhesi)
Terlarut
 Larutan adalah campuran homogen yang
terdiri dari dua atau lebih zat
 Terlarut (Solut) adalah zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan
 Misalnya: sirup dan air
 Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam
larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
 Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau
solvasi
Mengapa beberapa zat terlarut
dalam air?

 Beberapa zat terlarut dalam air dipengaruhi oleh:


 Ukuran zat terlarut
 Volume pelarut
 Pengadukan
 suhu

 Garam dan air


 Gula dan air
Pelarut
 Pelarut adalah zat yang digunakan untuk melarutkan
suatu senyawa atau molekul
 cairan, padat atau gas yang berbeda secara kimiawi
 Pelarut atau solven adalah zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
 Kepolaran pelarut mempengaruhi pelarutan zat
terlarutnya
 Air termasuk dalam pelarut polar
 Etanol merupakan pelarut polar dimana etanol larut
dalam air dan pelarut organik lainnya
 Sifat-sifat fisika etanol dipengaruhi oleh keberadaan gugus
hidroksil dan pendeknya rantai karbon etanol.
 Pelarut organik adalah pelarut yang umumnya mengandung
atom karbon dalam molekulnya
 Zat terlarut didasarkan pada kemampuan koordinasi dan
konstanta dielektriknya
 Pelarut organik dapat bersifat polar dan non-polar
bergantung pada gugus kepolaran yang dimilikinya
 Pelarut anorganik adalah pelarut selain air yang tidak memiliki
komponen organik di dalamnya.
 Zat terlarut dihubungkan dengan konsep sistem pelarut yang
mampu mengautoionisasi pelarut tersebut.
 Pelarut protik melarutkan anion dengan kuat melalui ikatan
hidrogen
 Air termasuk pelarut protik polar
 Pelarut polar protik mendukung mekanisme reaksi SN1 (subtitusi
Nukleofilik 1)
 Pelarut polar aprotik mendukung mekanisme reaksi SN2
Sifat-Sifat Pelarut Umum
Cairan
 Komponen air dalam tubuh manusia
mencapai 60-70%
 Tulang memiliki komponen air sekitar
22%
 Kebutuhan cairan tergantung dari
 kebutuhan tubuh
 Aktivitas fisik
 indeks masa tubuh (berat badan dan
tinggi badan)
 usia, jenis kelamin, dan
 Kondisi kesehatan atau penyakit
Pembagian cairan tubuh
Distribusi cairan tubuh
 1/3 cairan ekstrasel dan 2/3 cairan
intrasel Otot 50%
Kulit 20%
 Cairan ekstrasel terdiri dari ion, nutrisi
yang dibutuhkan oleh sel untuk Darah 20%
mempertahankan fungsi sel Organ-organ 10%
(pertumbuhan, perkembangan) lain

 Cairan ekstrasel meliputi plasma 20%,


cairan interstitial 80%, dan cairan
transeluler
Komposisi cairan tubuh
 Cairan ekstrasel: Na, Cl, HCO₃, dan bahan
nutrisi
 Cairan intrasel: K, Mg, HPO₄ dan SO₄
 Komposisi utama cairan tubuh
 air dan elektrolit.
Fungsi Air
Mekanisme Homoestasis Cairan
Tubuh
 Mekanisme homoestasis Cairan Lokasi pH
cairan tubuh dapat Empedu Kandung kemih 7,8

dilakukan dengan: Darah (arteri) Sistem sirkulasi 7,35-7,45

Cairan serebrospinalis Sistem saraf pusat 7,35-7,45


1. 1. Bufer
Asam lambung Lambung (dewasa) 0,9-1,5
2. 2. Pengaturan pH melalui
3. respirasi Cairan intraseluler Sel tubuh 6,0-7,4

Getah pankreas Pankreas 8,0-8,3


4. 3. Pengaturan pH oleh
Air liur Mulut 6,0-7,0
ginjal Semen Testis 7,2-8,0
4,6-8,0
Urin Kandung kemih
5. 4. Koreksi asidosis
6. 5. Koreksi alkalosis
Osmolaritas
 Osmolaritas : konsentrasi suatu larutan (dalam 1 liter)
dilihat dari jumlah partikelnya (osmol/I)
 Osmol ialah unit yang digunakan untuk menyatakan
jumlah partikel suatu zat
 Misalnya: Garam dapur (NaCl) dalam air membentuk
ion dan
 Konsentrasi Zat dalam suatu larutan merupakan
konsentrasi zat terlarut relatif terhadap pelarut
Pemeriksaan Hasil

Kolesterol 195 mg/100 ml

HDL 27 mg/100 ml

Trigliserida 411 mg/100 ml


Keseimbangan cairan dan elektrolit
 Keseimbangan cairan tubuh dan
elektrolit dipengaruhi oleh
faktor:
 Tekanan osmotik
 Mempertahankan keseimbangan
antara suatu laurtan dan pelarut
 Tekanan hidrostatik
 Tekanan yang dipengaruhi adanya
gaya pada zat cair yang tidak
bergerak
 Besarnya tekanan hidrostatik
tergantung pada ketinggian zat cair,
massa jenis, dan percepatan
gravitasi
Koloid
 Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat
atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran
koloid terdipersi/dipecah dan tersebar secara merata di
dalam medium pendispersi/ pemecah
 Koloid adalah suatu sistem dispersi yang ukuran partikelnya
lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi
(campuran kasar)
 Koloid terdiri dari dua bentuk
 Fase terdispersi (dispersi halus)
 Fase pendispersi
 Contohnya:
 Air dan susu,
 Air dan santan,
 Air dan mayonaise,
 Air dan jeli,
 Keju
Suspensi
 Suspensi ialah campuran zat dari zat cair dan zat
padat yang dilarutkan dalam sebuah zat cair dalam
dispersi kasar
 Partikel dalam suspensi lebih besar daripada pertikel
yang ditemukan dalam larutan
 Membentuk sendimentasi
 Komponen suspensi dapat merata dengan cara
mekanis, misalnya diaduk atau dishaker
 Contoh:
 Tepung dan air
 Tanah dan lumpur
 Air dan kopi
Difusi
 Difusi adalah peristiwa perpindahan suatu zat
di dalam pelarut dari konsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah

 Gradien konsentrasi
 Tersebar luas secara merata dan
mencapai keadaan kesetimban
 Misalnya:
 gula dalam cairan air tawar
Osmosis
 Proses osmosis adalah proses bergeraknya zat pelarut dari
tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi
rendah melalui membran semipermeabel
 Osmosis secara sederhana adalah perpindahan zat pelarut
dari larutan yang encer ke larutan yang lebih pekat melalui
membran semipermeabel
Filtrasi
 Fltrasi adalah teknik pemisahan campuran secara
fisik atau secara kimiawi
Misalnya : pemisahan larutan dan padatan
 Kemurnian filtrasi tergantung pada kualitas dan
ukuran pori dari filter (penyaring) yang digunakan
 Metode Filtrasi terdiri dari:
 Filtrasi dingin
 Filtrasi vakum
 Filtrasi panas
Elektrolit dan non elektrolit
 Elektrolit merupakan molekul terionisasi di dalam darah,
jaringan,dan sel tubuh
 Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik
 Molekul elektrolit
 positif (kation)
 negatif (anion)
 Bekerja untuk menghantarkan arus listrik dan membantu
mempertahankan pH dan level asam basa dalam tubuh
 Elektrolit memfasilitasi:
 pergerakan cairan intraseluler dan ekstraseluler melalui proses
osmosis
 memegang peranan dalam pengaturan fungsi neuromuskular,
endokrin, dan sistem ekskresi
 Non elektrolit adalah molekul yang tidak terionisasi
dan tidak dapat menghantarkan arus listrik
Contoh Larutan elektrolit
 HCl, H2SO4, HNO3
 NaOH, KOH, Ca(OH)2
 NaCl, K2SO4, CaCl2
 Garam + H2O
 2HCl + Ca(OH)2 —> CaCl2 + 2H2O
 Garam yang terbentuk dari gabungan kation dan anion
Contoh Larutan Non Elektrolit

 C6H12O6 (amilum/karbohidrat)
 C2H5OH (Alkohol/etanol)
 CO(NH2)2 (Urea)
Zat Cair

 Zat cair memiliki energi kinetik yang lebih besar dan lebih
bebas dibandingkan zat gas
 Zat cair jika dipanaskan dapat mengalami peningkatan
energi kinetik
 Kenaikan energi kinetik hingga nilai tertentu dapat
mengubah wujud zat cair menjadi zat gas
 Zat cair tidak memiliki bentuk tetap seperti zat gas, tetapi
bentuknya menyesuaikan wadahnya
 Zat cair tidak mudah ditekan dan mampu mengalir
Zat Gas
 Zat gas memiliki sifat, yaitu
 Dapat memenuhi semua bagian wadah
 relatif mudah ditekan dibandingkan zat
cair dan zat padat
 lebih mudah mengalir dibandingkan zat
padat dan zat cair
 jarak antarmolekul relatif jauh sehingga
bentuknya renggang
Dialisis
 Dialisis adalah Proses perpindahan molekul dari
satu zat terlarut ke zat terlarut lain melalui difusi
pada membran semipermeabel
 molekul – molekul kecil dari suatu zat terlarut dapat
masuk ke dalam zat terlarut lain yang konsentrasinya lebih
rendah melalui pori – pori membran semipermeabel
 molekul besar dari masing – masing zat terlarut akan tetap
berada di tempatnya, karena tidak dapat melewati
membran semipermeabel
Proses Dialis
 Proses dialisis terjadi akibat difusi pada
membran semipermeabel
 Laju Difusi Ini ditentukan Oleh :
 Konsentrasi Molekul
 Luas Permukaan Membran Semipermeabel
 Volume larutan

Anda mungkin juga menyukai