Anda di halaman 1dari 24

ASSALAMMUALAIKUM

KELOMPOK 10

1. Laelan Safitri Amalia


(18215108)
2. Lala Nur Sahila (18215109)
3. Laraswati Putri Basuki
(18215110)
4. Lathifah Siti Nuraini
(18215111)
5. Lenia Vira Eka Putriani
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
Larutan
• Larutan adalah campuran homogen dua
zat atau lebih yang saling melarutkan
dan masing-masing zat penyusunnya
tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.
• Komponen larutan adalah pelarut dan
zat terlarut campuran homogen yang
terdiri dari dua atau lebih zat.
• Zat yang jumlahnya lebih sedikit di
dalam larutan disebut (zat) terlarut
atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-
Larutan dibedakan dalam dua macam,
yaitu larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit.
1. Larutan Elektrolit
adalah suatu zat yang larut atau
terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi
konduktor elektrik, ion-ion
merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa
berupa air, asam, basa atau berupa
senyawa kimia lainnya. Elektrolit
Larutan elektrolit dibagi menjadi 2,yaitu
:

Elektrolit Elektrolit
Kuat Lemah

Senyawa yang terionisasi Elektrolit lemah


secara sempurna ketika adalah larutan yang
dilarutkan di air. Larutan dapat memberikan
elekrolit kuat sebenarnya nyala redup ataupun
berasal dari tiga jenis tidak menyala, tetapi
larutan, yaitu Garam yang masih terdapat
larut dalam air, asam kuat gelembung gas pada
Ciri – ciri elektrolit kuat :
1. Dapat menghantarkan arus listrik dengan daya
hantar kuat.
2. Dapat menyalakan lampu dengan terang pada
alat penguji elektrolit.
2. Dapat menyalakan lampu dengan terang pada
alat penguji elektrolit.
3. Muncul banyak gelembung gas pada elektroda
alat penguji gelembung gas.
4. Nilai derajat ionisasi = 1
Contoh: HCl, H2SO4, NaOH
Ciri – ciri elektrolit lemah :
1. Dapat menghantarkan arus listrik
dengan daya hantar lemah.
2. Dapat menyalakan lampu dengan
redup pada alat penguji gelembung
gas.
3. Muncul sedikit gelembung gas pada
elektroda alat penguji gelembung gas.
4. Nilai derajat ionisasi = 0 < derajat
ionisasi < 1.
Contoh: NH4OH, CH3COOH
2. Larutan Non Elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik, hal ini
disebabkan karena larutan tidak dapat
menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion).
Yang termasuk dalam larutan non elektrolit
antara lain:
 Larutan urea
 Larutan sukrosa
 Larutan glukosa
 Larutan alkohol
SISTEM BUFFER
TUBUH
• Buffer adalah larutan yang digunakan
untuk mempertahankan nilai pH
tertentu agar tidak banyak berubah
selama reaksi kimia berlangsung. Sifat
yang khas dari larutan penyangga ini
adalah pH-nya hanya berubah sedikit
dengan pemberian sedikit asam kuat
atau basa kuat.
• Dalam tubuh manusia, pH darah harus dijaga
pada 7,35 – 7,45. Jika pH darah kurang dari
7,35 maka disebut asidosis (penurunan pH)
yang dapat terjadi akibat penyakit-penyakit
seperti ginjal, jantung, diabetes mellitus,
konsumsi protein berlebihan dalam waktu
yang lama atau dehidrasi, misalnya olah raga
yang terlalu berlebihan atau diare yang terus
menerus.
• Dan jika pH darah lebih dari 7,45 disebut
alkalosis (peningkatan pH) yang bisa terjadi
bila kita mengalami muntah yang hebat,
bernafas terlalu berlebihan (hyperventilasi)
biasanya di daerah yang udaranya tipis
Dalam plasma darah terdapat sistem
penyangga sebagai berikut:
• Campuran asam karbonat (H2CO3) dan basa
konjugasinya ion bikarbonat (HCO3–).
• Campuran asam haemoglobin (HHb) dan basa
konjugasinya ion oksihaemoglobin (HbO2–).
• Dalam sel darah merah terdapat sistem
penyangga sebagai berikut:
• Campuran asam karbonat (H2CO3) dan basa
konjugasinya ion bikarbonat (HCO3–).
• Campuran asam haemoglobin (HHb) dan basa
konjugasinya haemoglobin (Hb).
LARUTAN ISOTONIK,
HIPOTONIK, DAN HIPERTONIK
LARUTAN
ISOTONIK

Larutan isotonik
adalah larutan
yang memiliki
osmolaritas yang
sama, atau
konsentrasi zat
Contoh Larutan Isotonik Dalam Darah, Ketika

“ plasma di sekitar sel darah adalah larutan


isotonik, dibandingkan dengan larutan di
dalam sel-sel darah, sel berfungsi normal.
Larutan isotonik memungkinkan sel untuk
memindahkan air dan nutrisi masuk dan
darah untuk melakukan fungsi mereka
memberikan oksigen dan nutrisi lainnya ke

keluar dari sel. Ini diperlukan bagi sel-sel

bagian lain dari tubuh.

Jika sel berada dalam lingkungan


hipertonik, sel-sel tersebut akan menjadi
plasmolisis dan tidak akan mengandung
cukup air untuk melakukan fungsi seluler.
Jika sel-sel ada di lingkungan yang
Larutan Hipotonik

Larutan hipotonik adalah larutan


yang memiliki konsentrasi zat
terlarut yang lebih rendah
dibandingkan dengan larutan lain.
Larutan tidak bisa hipotonik,
isotonik atau hipertonik tanpa
larutan untuk perbandingan.
Hipotonik
• Tanaman Dan Jamur
Tanaman dan jamur besar
mengendalikan lingkungan di
sekitar sel mereka, membantu
memastikan lingkungan selalu
menjadi larutan hipotonik,
dibandingkan dengan sel. Ini
menciptakan sel-sel yang
turgid.
•Sel Hewan
Sel-sel hewan tidak memiliki dinding
sel. Biasanya, hewan bergantung pada
kulit mereka untuk memisahkan
lingkungan luar dari organ dalam
mereka. Cairan di dalam rongga tubuh
mereka kemudian dapat diatur oleh
serangkaian membran dan protein.
Cairan akan tetap menjadi larutan
isotonik atau sedikit hipotonik
dibandingkan dengan sel, menjaga
Larutan Hipotonik mengacu pada setiap
larutan yang memiliki tekanan osmotik
lebih rendah daripada larutan lain (yaitu,
memiliki konsentrasi yang lebih rendah dari
zat terlarut daripada larutan lain) Dalam
biologi, larutan hipotonik mengacu pada
larutan yang mengandung lebih sedikit zat
terlarut (lebih banyak air) dibandingkan
Jika larutan di sekitar sel adalah
dengan
osmosissitoplasma sel.
hipotonik menyebabkan air dapat
mengalir ke dalam sel, dengan demikian,
mengakibatkan pembengkakan dan
perluasan sel. Ketika sel hewan diatur ke
lingkungan hipotonik sel akhirnya akan
melisiskan (pecah) karena tekanan osmotik.
Larutan
“ Hipertonik
Larutan hipertonik memiliki konsentrasi tinggi
zat terlarut daripada sel dalam. Ketika sel
direndam dalam larutan hipertonik, molekul air
dalam sel akan bergerak di luar larutan, dan sel

menjadi terdistorsi dan keriput.

Efek ini disebut ‘Krenasi’ sel. Pada sel tumbuhan,


membran plasma yang fleksibel menarik diri dari
dinding sel yang kaku, namun tetap bergabung ke
dinding sel pada ti-tik-ti-tik tertentu karena pengaruh
Krenasi dan akhirnya mengakibatkan kondisi yang
Apa perbedaan antara hipotonik dan


Larutan hipertonik?
Larutan (air) memiliki konsentrasi yang
tinggi dalam larutan hipotonik sedangkan
konsentrasi larutan lebih rendah dalam
larutan hipertonik.
• Konsentrasi zat terlarut dari larutan
hipertonik tinggi sedangkan larutan
hipotonik rendah.

• Molekul air bergerak ke dalam sel saat sel
direndam dalam larutan hipotonik. Sebaliknya,
molekul air meninggalkan keluar sel (air di
dalam sel itu sendiri) ketika direndam dalam
larutan hipertonik.
• Ketika sebuah sel dengan sitoplasma yang
menyebabkan sel
menyusut sementara
larutan hipotonik
menyebabkan sel
membengkak.
• Sitolisis dapat terjadi pada
sel-sel karena larutan
hipotonik sedangkan
plasmolisis dapat terjadi
pada sel-sel tumbuhan
karena larutan hipertonik.
• Saat dehidrasi, larutan
hipotonik dapat
digunakan dan saat
hemoragi larutan

Anda mungkin juga menyukai