Anda di halaman 1dari 13

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Larutan Isotonik, Hipertonik dan


Hipotonik
OLEH: KELOMPOK 3
 Hari Prihandono  Fitri Robbidah Kurnia
 Budi Sumbangsih Putri
 Alik Chusnul  Maria Ulfah
Mu’afiyah  Sumiyati
 Iswati  Nur Laili
 Nur Aisyah  Fahmi Ainur Rohman
 Fatimatuz Zuhriyyah  Nasrul Ainia
LARUTAN ISOTONIK

 Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai


konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang
sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada
pergerakan air.
 Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak
melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati
membran biologis tidak sempurna.
 Larutan-larutan yang tersisa dalam keseimbangan
osmotik yang berhubungan dengan membran biologis
tertentu disebut isotonik.
FUNGSI LARUTAN ISOTONIK

 Membantu kelancaran sistem metabolisme.


 Menggantikan cairan tubuh yang hilang.
 Membentuk nutrisi sel.
 Membuang residu-residu dalam tubuh.
 Menambah tenaga.
 Menyembuhkan penyakit (diare, tifus, sariawan,
dsb).
HIPERTONIK

 Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan


konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan
osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain
sehingga air bergerak ke luar sel.
 Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik
menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup
air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan
mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga
sel tidak berfungsi lagi.
CONTOH LARUTAN HIPERTONIK
 Infus, dalam pemberian nutrisi bagi pasien melalui infus.
 Larutan NaCl dengan kadar 7,5%. Kombinasi Dekstran
70, yang merupakan koloid hiperonkotik, dengan NaCl
7,5% akan mempertahankan volume vaskuler.
 Larutan saline digunakan untuk memberikan cairan
intravena serta untuk perawatan lensa kontak.
 Larutan sirup jagung dan glukosa juga hipertonik,
karena mengandung lebih banyak gula daripada apa
yang ada di sel kita.
LARUTAN HIPERTONIK PADA INFUS
 Berdasarkan besar molekul yang terkandung

dalam suatu larutan, cairan infus dapat dibedakan


menjadi:
1. Cairan koloid
2. Cairan kristaloid
 Sedangkan berdasarkan komposisi yang
terkandung dalam suatu cairan infus, dapat
dibedakan menjadi:
1. Cairan elektrolit
2. Cairan nutrisi
HIPOTONIK
 Larutan hipotonik adalah larutan yang
mengandung lebih sedikit zat terlarut daripada sel
yang ditempatkan di dalamnya.
 Jika sel dengan konsentrasi NaCl ditempatkan
dalam larutan air suling, yang merupakan air
murni tanpa zat terlarut, larutan di luar sel adalah
100% air dan 0% NaCl.
 Dengan menempatkan sel dalam lingkungan
hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan
jaringan mengalirkan air ke dalam sel, sehingga
menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.
Perbedaan Hipertonik dan Hipotonik

 Larutan (air) memiliki konsentrasi yang tinggi


dalam larutan hipotonik sedangkan konsentrasi
larutan lebih rendah dalam larutan hipertonik.
 Konsentrasi zat terlarut dari larutan hipertonik
tinggi sedangkan larutan hipotonik rendah.
 Molekul air bergerak ke dalam sel saat sel direndam
dalam larutan hipotonik. Sebaliknya, molekul air
meninggalkan keluar sel (air didalam sel itu sendiri)
ketika direndam dalam larutan hipertonik.
 Ketika sebuah sel dengan sitoplasma yang direndam
dalam larutan hipotonik, endosmosis berlangsung.
Disisi lain, sel yang direndam dalam larutan
hipertonik, eksosmosis berlangsung.
 Larutan hipertonik menyebabkan sel menyusut
sementara larutan hipotonik menyebabkan sel
membengkak.
 Sitolisis dapat terjadi pada sel-sel karena larutan
hipotonik sedangkan plasmolisis dapat terjadi pada
sel-sel tumbuhan karena larutan hipertonik.
 Saat dehidrasi, larutan hipotonik dapat digunakan dan
saat hemoragi larutan hipertonik dapat digunakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai