Anda di halaman 1dari 14

Metode Fungsional dan Roleplay

MANAJEMEN KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

Febriyatul Husna 1611311001

Annisa Farhanah 1611311002

Miftahul Jannah MN 1611311004

Fuji Rahmalina 1611311006

Hamidah Amatullah 1611311010

Widya Sari Jevinda 1611311011

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas taufik dan hidayah-Nya bahwa makalah
“metode fungsional dan roleplay” telah dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah ini kami
susun berdasarkan bahan dan buku referensi yang kami gunakan. Dalam rangka meningkatkan
proses belajar mandiri, kami mahasiswa dituntut untuk selalu kreatif dalam belajar dan
mengembangkan potensi diri.

Makalah ini merupakan bagian dari perangkat pembelajaran mata kuliah Manajemen
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas dan sekaligus sebagai tugas kuliah dari
kelompok 1. Makalah ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan mahasiswa mengenai
bentuk dan makna kata.

Kami menyadari bahwa walaupun telah bekerja keras untuk menyusun makalah ini namun tidak
akan mungkin menjadi lebih baik tanpa masukan pihak lain. Untuk itu kami mengharapkan kepada
semua pihak agar memberikan masukan demi perbaikan makalah ini.

Untuk itu kepada segala pihak yang telah membantu kami tidak lupa mengahanturkan banyak
terimakasih atas segala dukungan yang telah diberikan.

Padang, 29 Oktober 2019

Tim penyusun
METODE FUNGSIONAL

1. Pengertian

Pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada pembagian


tugas menurut jenis pekerjaan yang dikerjakan.

Metode ini dibagi menjadi beberapa bagian dan tenaga ditugaskan :

a. Kepala ruangan
Tugasnya : merencanakan pekerjaan , menentukan kebutuhan perawatan pasien ,
membuat penugasan , melakukan supervisi , menerima instruksi dokter.
b. Katim
Tugasnya : melakukan askep langsung kepada pasien
Membantu supervisi askep yang diberikan
c. Perawat pelaksana
Tugasnya : melakukan askep langsung pada pasien dengan askep sedang pasien dalam
masa pemulihan , kesehatan dan pasien dengan penyakit kronik dan membantu
tindakan sederhana.

2. Keuntungan metode fungsional


a. Sederhana dan efisien
b. Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu
c. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah bertugas
d. Kekurangan tenaga ahli dapat digantikan dengan tenaga yang kurang pengalaman
untuk satu tugas yang sederhana
e. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta didik yang praktek
untuk keterampilan tertentu.

3. Kerugian metode fungsional


a. Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan
b. Pelayanan pasien secara individu sering terabaikan
c. Pelayanan terputus putus
d. Kepuasan kerja secara keseluruhan sulit dicapai

MODEL PENUGASAN FUNGSIONAL

1. Pengorganisasian layanan asuhan keperawatan dengan model penugasan fungsional


merupakan penerapan fungsi pengorganisasian dalam tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. untuk
memaksimalkan pemanfaatan yang bervariasi dari tenaga keperawatan tersebut,
dimunculkan ide untuk mengembangkan model fungsional dalam pelayanan asuhan
keperawatan.

2. Pada model fungsional dalam pelayanan asuhan keperawatan ditekankan pada


penyelesaian tugas dan prosedur keperawatan.
a. Setiap perawat diberikan satu atau beberapa tugas untuk dilaksanakan kepada semua
pasien yang dirawat di suatu ruangan.
b. Seorang perawat mungkin bertanggung jawab dalam pemberian obat , mengganti
balutan, monitor infus dan sebagainya.
c. Prioritas utama yang dikerjakan adalah pemenuhan kebutuhan fisik sesuai dengan
kebutuhan pasien secara holistik,sehingga dalam penerapannya kualitas asuhan
keperawatan sering terabaikan, karena pemberian asuahan yang terfragmentasi.
d. Komunikasi diantara perawat sangat terbatas, sehingga tidak ada satu perawat yang
mengetahui tentang satu klien secara komprehensif, kecuali mungkin kapla ruangan.
e. sering menyebabkan klien kurang puas dengan pelayanan asuhan keperawatan yang
diberikan, karena sering kali klien tidak mendapat jwaban yang tepat terhadap hal yang
ditanyakan , dan kurang merasakan adanya hubungan saling percaya dengan perawat.

3. a. Kepala ruangan bertanggung jawab mengarahkan dan mensupervisi. Komunikasi antar


staf sangat terbatas dalam membahas masalah pasien.
b. Perawat terkadang tidak mempunyai waktu untuk berdiskusi dengan pasien atau
mengobservasi reaksi obat yang diberikan maupun mengevaluasi hasil tindakan
keperawatan yang diberikan.
c. Pada model ini , kepala ruangan menetukan tugas setiap perawat dalam suatu ruangan
dan perawaat akan melaporkan tugas-tugas yang dikerjakan kepada kepala ruangan.
d. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam membuat laporan pasien. Dalam model
fungsional ini, koordinasi antar perawat sangat kurang sehingga seringkali pasien harus
mengulang berbagai pertanyaan atau permintaan kepda semua petugas yang datang
kepadanya, dan kepala ruangan memikirkan setiap kebutuhan pasien secara
kjomprehensif. Informasi yang disampaikan bersifat verbal, yang seringkali terlupakan
karena tidak didokumentasikan dan tidak diketahui oleh staff lain yang memberikan
asuhan keperawatn.
e. Dengan menggunakan model ini, kepala ruangan kurang mempunyai waktu untuk
membantu stafnya mempelajari cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan pasien atau
dalam mengevaluasi kondisi pasien dan hasil asuhan keperawatan, kecuali terjadi
perubahan yang sangat mencolok.

4. a. Orientasi model ini hanya pada penyelesaian tugas, bukan kualitas, sehingga pendekatan
secara holistik sukar dicapai.
b. Model fungsioanl mungkin lebih efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas bila jumlah
staf sedikit , namun pasien selalu tidak mendapat kepuasan dari asuhan keperawatan
yg diberikan.
Triger Case Role Play

KASUS :

Ny. T (42 thn) (5870049) dengan diagnose medis Ca.Mammae post mastektomi, Keadaan umum
: baik, composmentis. TD: 110/80, N: 100 x/mnt, RR: 20 x/mnt, S: 37 C. Keluhan: nyeri pada luka
lengan atas sebelah kanan dengan skala 7. Masalah keperawatan: Nyeri, Resti infeksi dan
gangguan integritas kulit. Intervensi yg direncanakan : monitor TTV, Relaksasi & distraksi, ganti
balut dan kaji tanda-tanda infeksi, Injeksi Tramadol 1 ampul (30 mg), Injeksi Cefotaxime 1000
gram. Persiapan lain tidak ada.

PERAN :

Kepala Ruangan : Widya Sari Jevinda

Ketua TIM A : Hamidah Amatullah

Perawat Assosiate A : Fuji Rahmalina

Ketua TIM B : Febriyatul Husna

Perawat Assosiate B : Annisa Farhanah, Miftahul Jannah MN

NASKAH :

Di salah satu Rumah Sakit di ruang penyakit dalam oleh kepala ruangan dikumpulkannya
semua anggota tim untuk melakukan oferan pada pagi hari di ruang perawat.

KARU : Assalamu’alaikum... Selamat pagi untuk kita semua, pada kesempatan pagi ini tujuan
saya selaku kepala ruangan mengumpulkan kalian semua diruangan ini guna untuk mendapatkan
laporan dari masing-masing Kepala Tim. Silahakan dimulai dari TIM A.

KATIM A : Selamat pagi semuanya, saya Hamidah Amatullah selaku Katim A akan melaporkan
bahwa perawat associate di tim A hadir semua. Disini ada saya sendiri dan perawat Fuji
Rahmalina.
KARU : Baik, dilanjutkan untuk Katim B. Silahkan

KATIM B : Selamat Pagi, saya Febriyatul Husna selaku Katim B melaporkan bahwa Perawat
Associate di Tim B hadir semua. Disini saya sendiri beserta rekan saya perawat Annisa Farhanah
dan Miftahul Jannah MN

KARU : Baik terima kasih atas laporan dari kedua Tim. Selanjutnya dapat kita mulai untuk
pembahasan masalah yang akan dibicarakan sekarang, dapat dimulai dari

Hamidah Amatullah selaku Katim A silahkan.

KATIM A : Sebelumnya terima kasih bu atas waktunya. Saya akan melaporkan dari TIM A bahwa
jumlah pasien ada 2, diantaranya ada Ny. T dengan mengeluh nyeri dibagian

lengan atas direncanakan akan diberi tindakan relaksasi dan distraksi.

KATIM B : Baik saya akan melaporkan dari TIM B bahwa jumlah pasien ada 4, salah satunya ada
Ny. M dengan mengeluh nyeri dan susah tidur pada malam hari.

KARU : Baik terima kasih atas laporan dari masing-masing TIM, selanjutnya mari kita berdoa
menurut kepercayaan masingmasing untuk keancaran dalam beraktifitas pada hari ini. Berdo’a
mulai. (Serentak menundukan kepala).

Setelah selesai oferan para perawat melakukan aktivitas masing-masing sesuai


pekerjaannya kemudian perawat beserta Kepala Ruangan melakukan pengkajian pada pasien satu
per satu hingga sampailah pada Ny. T (Diagnosis Ca. Mamae), Disamping itu didalam ruangan
yang didatangi oleh Kepala Ruangan ada Perawat Assosiate yang sedang membantu pasien
merapikan tempat tidur pasien.

KARU : Assalamu’alaikum wrb... Selamat pagi bu, saya Perawat Widya Sari Jevinda, benar ini
dengan ibu T? Bagaimana keadaan ibu pada pagi ini?

Pasien T : Masih merasa nyeri sus dibagian payudara.

KARU : Nyeri yang dikisaran oleh ibu jika dikasih rentang 1-10, berapa skala yang ibu rasakan?

Pasien T : 7 sus soalnya nyeri banget saat kambuh.


KARU : Baik ibu, nanti sekitar jam 09.00 ada perawat yang datang keruangan ini untuk melakukan
tindakan keperawatan pada ibu. Jika ibu membutuhkan bantuan saya bisa panggil saya diruang
perawatan. Baik ibu terima kasih dan selamat beristirahat. Assalamu’alaikum...

Pasien T : baik sus. Wa’alaikumsalam...

Kepala ruangan berkeliling kembali untuk melakuakan pengkajian pada pasien satu
persatu. Setelah selasai berkeliling ruangan kepala ruangan kembali keruangannya untuk
merencanakan tindakan keperawatan untuk para pasien.

KARU : perawat Hamidah, tolong berikan asuhan keperawatan relaksasi pada Ny. T sekitar jam
09:00 pagi ini, karena beliau mengeluh nyeri pada bagian payudara dengan skala 7.

KATIM A : Baik bu nanti saya akan lakukan dengan perawat TIM A.

KARU : Terima kasih, silahkan kembali ke ruangan.

KATIM A : Iya bu ( sambil mengangguk)

Perawat Hamidah langsung menuju ruangan untuk memanggil TIM A yaitu bersama
Perawat Fuji untuk melakukan teknik relaksasi kepada Ny. T.

KATIM A : Assalamu’alaikum... saya Perawat Hamidah dan ini Perawat Fuji, benar ini dengan
ibu T?

Pasien T : Wa’alaikumsalam... iya benar sus.

KATIM A : Bagaimana keadaan ibu pagi ini?

Pasien T : Nyeri sus dibagian payudara.

KATIM A : Baik bu, tujuan kami datang kesini untuk mengajarkan teknik relaksasi yang tujuannya
untuk mengurangi rasa nyeri ibu. Nanti ibu bisa ikuti saya. Bagaimana apakah ibu sudah siap?

Pasien T : Siap sus.

PA A : Pertama ibu tarik napas , tahan 3 detik lalu hembuskan perlahan-lahan lewat mulut.
Silahakan ibu praktikan sekarang.
Pasien T : (mempraktikan relaksasi).

KATIM A : Bagus ibu, ini dilakukan saat nyeri ibu kambuh dan lakukaan relaksasi ini sampai rasa
nyeri ibu sedikit berkurang.

Pasien T : Baik sus.

KATIM A : Baik ibu saya sudah selesai. Jika ibu membutuhkan bantuan kembali bisa panggil
kami diruang perawat. Terimakasih bu, Selamat beristirahat. Assalamu’alaikum...

Pasien T : Iya sus. Wa’alaikumsalam...

Setelah selesai memberikan askep relaksasi Perawat Hamidah dan Perawat Fuji segera
melapor kepada kepala ruangan.

KATIM A : Assalmu’alaikum... (sambil membuka pintu)

KARU : Wa’alaikumsalam... iya masuk. Silahkan duduk sus

KATIM A : Iya bu, saya mau melapor bahwa kami sudah mengajarkan teknik relaksasi kepada
Ny. T

KARU : Baik. Bagaimana respon pasien setelah dilakukan teknik relaksasi?

KATIM A : Pasien sudah merasa sedikit tenang dan tidak mersakan nyeri lagi.

KARU : Baik. Terima kasih atas laporannya. Silahakan kembali keruangan untuk melanjutkan
pekerjaan.

KATIM A : Baik bu. Assalamu’alaikum.. (Serentak kedua perawat)

KARU : Wa’alaikumsalam...

Setelah kepala Ruangan mendapatkan laporan dari Perawat Hamidah dan Perawat Fuji,
Kepala Ruangan langsung mengecek Ny. T untuk melihat kondisinya setelah deberikan teknik
relaksasi.
KARU : Assalamu’alaikum... bagaimana ibu setelah diberikan relaksasi oleh Perawat Hamidah
dan Perawat Fuji?

Pasien T : Sudah lumayan sus, nyerinya agak berkurang kalau melakukan relaksasi.

KARU : Bagus kalau begitu bu, terus lakukan hal itu iya bu. Saya permisi dulu bu, selamat
beristirahat. Assalamu’alaikum...

Pasien T : Wa’alaikumsalam...

Beberapa jam kemudian KATIM B mendatangi ruangan Kepala Ruangan untuk


melaporkan suatu hal mengenai salah satu pasien

Perawat Erni : Assalmu’alaikum...

Kepala Rg : Wa’alaikumsalam... masuk ( Perawat Febi masuk ruangan). Silahkan duduk sus.

KATIM B : Terima kasih bu. Bu saya mau melaporkan keadaan Ny. M. Tadi saat saya melakukan
askep diruangan penyakit dalam dia kelihatan mengeluh sesak napas.

KARU : Baik Perawat Febi terima kasih laporanya, nanti saya akan rencanakan tindakan askep
untuk Ny. M.

KATIM B : Iya bu. Saya permisi dulu kembali keruangan. Assalamu’alaikum...

KARU : Iya silahkan. Wa’alaikumsalam...

Setelah 15 menit kemudian, Kepala Ruangan meminta Perawat Febi untuk segera
menghadap ke ruangannya.

KATIM B : Assalamu’alaikum... (sambil membuka pintu)

KARU : Wa’alaikumsalam.. silahkan masuk (Menyuruh duduk)

KATIM B : Ada apa ibu memanggil saya?

KARU : Iya Perawat Febi, saya memenggil Perawat Febi untuk memberikan askep pada Ny.M
pengecekan tanda-tanda vital hari ini jam 2 siang.
KATIM B : iya bu, nanti saya akan lakukan bersama TIM B.

KARU : Baik Perawat Febi, terima kasih.

KATIM B : (mengangguk sambil tersenyum kepada kepala ruangan)

Katim B menyuruh Perawat Annisa dan Perawat Mifta untuk segera mendatangi ruangan
perawatan Ny. M untuk melakuakan pengecekan Tanda-Tanda Vital.

KATIM B : Perawat Annisa dan Perawat Mifta tolong datang ke ruangan perawatan Ny.M untuk
melakukan pengecekan Tanda-Tanda Vital

Perawat Annisa & Mifta : Baik bu

Perawat Annisa dan Perawat Mifta segera menuju ruangan perawatan Ny.M untuk melakukan
pengencekkan Tanda-Tanda Vital

Perawat Annisa : Assalamu’alaikum... bu (serempak mengucap salam). Selamat pagi ibu. Saya
Perawat Annisa dan ini rekan saya Perawat Mifta. Benar ini dengan Ny. M? Bagaimana keadaan
ibu siang ini?

Pasien M : Iya sus, sedikit pusing sus

Perawat Mifta : Baik ibu kami datang kesini tujuannya untuk melakukan pengecekan tanda-tanda
vital kepada ibu, Bagaimana, apa ibu sudah siap?

Pasien M : Sudah sus

Perawat Mifta : Pertama saya akan mengecek tekanan darah ibu terlebih dahulu iya bu. (melakukan
pengecakan)

Perawat Mifta : Selanjutnya, saya mengecek denyut nadi ibu. (melakukan pengecekan) iya bu yang
selanjutnya akan dicek oleh Perawat Annisa iya bu.

Pasien M : iya sus (mengangguk)

Perawat Annisa : Baik bu selanjutnya, saya akan memeriksa suhu ibu iya menggunakan
termometer (melakuakan pengecekan)
Perawat Annisa : Yang terakhir saya memeriksa pernafasan ibu (melakukan pengecekan)

Perawat Mifta : Baik ibu kami sudah selesai melakukan pengecekan tanda tanda vital, bagaimana
perasaan ibu setelah dilakukan pengecekan tanda-tanda vital?

Pasien M : Sudah lumayan mendingan sus.

Perawat Annisa : Syukurlah... baik ibu kami akan kembali keruang perawatan. Jika ibu
membutuhkan bantuan kami ibu bisa panggil kami diruang perawaan. Selamat beristirahat dan
terimakasih. Assalamu’alaikum... (serentak)

Pasien M : Iya sus. Wa’alaikumsalam...(tersenyum)

Setelah melakukan tindakan kepada Ny.M perawat Annisa dan Perawat Mifta langsung
menuju ruangan KATIM B untuk melaporkan hasil.

Perawat Annisa & Mifta : Assalamu’alaikum... (serentak)

KATIM B : Wa’alaikumsalam... iya (silahkan duduk)

Perawat Mifta : Terima kasih bu, kami mau melaporkan bahwa kami sudah melakukan pengecekan
tanda-tanda vital kepada Ny.M.

KATIM B : Bagaimana tanggapan Ny. M menaggapi setelah pengecekan tanda-tanda vital?

Perawat Annisa : Responya sangat senang bu, bahkan beliau sudah merasa tenang setelah
dilakukan tindakan tersebut.

KATIM B : Baik Perawat Annisa dan Perawat Mifta terima kasih atas Laporanya. Silahkan bisa
kembali ke ruangan untuk melanjutkan pekerjaanya masing-masing.

Perawat Annisa & Mifta : Iya bu. Kami permisi dulu. Assalamu’alaikum... (serentak)

KATIM B : Wa’alaikumsalam...

Setelah mendapatkan Laporan dari Perawat Annisa dan Perawat Mifta Katim B
melaporkan hasil pemeriksaan kepada Kepala Ruangan
Katim B : Assalamualikum..

KARU : Waalaikumsalam.. (Menyuruh duduk)

KATIM B : Saya ingin melaporkan hasil dari pemeriksaan Tanda - Tanda Vital Ny. M bu. Setelah
dilakukan pemeriksaan Tanda - Tanda Vital respon dari Ny. M baik buk dan Ny. M merasa sudah
lebih tenang setelah dilakukan tindakan tersebut.

KARU : Baik Perawat Febi, Terima Kasih atas Laporannya. Silahkan kembali keruangan untuk
melanjutkan pekerjaannya kembali

KATIM B : Iya bu, kami permisi dulu. Assalamualaikum..

KARU : Waalaikumsalam...

Setelah 1 hari semua melakukan pekerjaanya baik Kepala Ruangan, Ketua Tim, Perawat
Assosiate diharapkan pasien yang diberikan tindakan asuhan keperawatan pada hari tersebut bisa
mengurangi rasa sakit terhadap penyakit yang dideritanya.
DAFTAR PUSTAKA

Simamora, Roymond H.2017. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta : Buku


Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai