Anda di halaman 1dari 14

RONDE KEPERAWATAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Disusun oleh:
Kelompok 2
Kelas 7C Reguler

Adilah Fatin 2019720057


Aulia Nurzakiyah 2019720116
Dinda Amalia 2019720022
Hendarista Pingken 2019720195
Jiehan Freska 2019720009
Nadila Ridha 2019720138
Siti Aini A. 2019720088
Syafa Anissa 2019720157
Tri Yudha Noor 2019720054
Tria Massarota 2019720070
Wina Fitrani 2019720074
Vadela Auliatsani 2019720035

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022/2023
A. Definisi
Ronde keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanakan oleh
perawat, disamping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate, dan perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim (Nursalam, 2014).

B. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah
sebagai berikut :
Keterangan :

1. Persiapan
 Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
 Menentukan tim ronde
 Mencari sumber atau literature
 Membuat proposal
 Pemberian informed concent dan pengkajian kepada klien/keluarga
 Diskusi :
a. Apa diagnosis keperawatan?
b. Apa data yang mendukung?
c. Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
d. Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?

2. Pelaksanaan ronde
 Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang
akan atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu
didiskusikan
 Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
 Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala
ruangan tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan
 Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang
akan ditetapkan

3. Pasca ronde
 Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang diperlukan
 Evaluasi, revisi, dan perbaikan
 Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi
keperawatan selanjutnya
SKENARIO KASUS

Ny. M usia 50 tahun di rawat di RSUD Sekayu Musi bayuasin dengan dx medis
hipertensi grade II , klien kurang lebih 3 hari sebelum masuk rumah sakit mengalami
sesak dan sakit di kaki kiri, klien mengatakan sudah menderita darah tinggi sejak
umur 30 tahun, keluarga klien yang juga mempunyai penyakit darah tinggi adalah ibu
klien. Klien mengatakan menghabiskan setiap porsi makanannya, dan tidak ada mual
dan muntah serta gangguan pemenuhan nutrisi. Intake minum 1500 cc/hari. IVFD RL
XX ttm. Klien mengatakan selama dirumah sakit klien sudah 1x BAB dan BAK 4-5
x/ hari. Klien tampak di bantu oleh keluarga dalam aktifitas dan latihan. Klien
mengeluh sesak, sianosis pada bibir, terlihat penggunaan otot bantu nafas, terpasang
O2 5 Liter Binasal. Klien mengatakan susah tidur karena sesak. Hasil pemeriksaan
TTV KU : lemah, TD 170/110 mmHg, nadi 100x/ menit, BB 64 kg, TB 152 cm, Suhu
36,8°C, RR 32 x/menit

Topik : Asuhan keperawatan klien dengan masalah keperawatan pola napas


tidak efektif pada diagnosa medis hipertensi grade II
Sasaran : Klien Ny. M (50 tahun)

Hari/Tanggal : Jum’at, 25 November 2022

Waktu : 60 menit

Pengorganisasian

1. Kepala Ruangan : Syafa Annisa Lesmana


2. Perawat Primer 1 : Adilah Fatin
3. Perawat Primer 2 : Siti Aini Aurelia
4. Perawat Primer 3 : Wina Fitrani Awaliyah
5. Perawat Asociate 1 : Tria Massarota Nursoda
6. Perawat Asociate 2 : Aulia Nurzakiyah
7. Perawat Asociate 3 : Dinda Amalia
8. Perawat Asociate 4 : Vadela Auliatsani
9. Perawat Asociate 5 : Jiehan Fareska
10. Perawat Asociate 6 : Nadila Ridha
11. Perawat Asociate 7 : Hendarista Pingken
12. Perawat Asociate 8 : Tri Yudha Noor
Tujuan

1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah klien yang belum teratasi, yaitu pola napas tidak
efektif

2. Tujuan khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah klien

Sasaran
Klien Ny.M umur 50 tahun yang di rawat di RSUD Sekayu Musi Bayuasin

Materi

1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi


2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan hipertensi
3. Intervensi keperawatan pada pasien dengan hipertensi dengan masalah
keperawatan pola napas tidak efektif

Metode
Diskusi dan tanya jawab

Media
1. Dokumen/status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.

Kegiatan Ronde Keperawatan


Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat
Pasien
1 hari Pra ronde Pra ronde PP1,PP2,P - Nurse
sebelu 1. Menentukan kasus dan topik P3 dan KR Station
m Asuhan keperawatan pada pasien
ronde dengan masalah keperawatan pola
napas tidak efektif pada diagnosa
medis hipertensi grande II

2. Menentukan tim ronde PP1, PP2, Klien Ruang


 Kepala Ruangan : Syafa Annisa PP3 dan memberi Internal
Lesmana PA1, PA2, respond an RSUD
 Perawat Primer 1 : Adilah Fatin PA3, PA4, persetujuan Sekayu
 Perawat Primer 2 : Siti Aini PA5, PA6, Musi
Aurelia PA7, PA8 bayuasin
 Perawat Primer 3 : Wina Fitrani
Awaliyah
 Perawat Asociate 1 : Tria
Massarota Nursoda
 Perawat Asociate 2 : Aulia
Nurzakiyah
 Perawat Asociate 3 : Dinda
Amalia
 Perawat Asociate 4 : Vadela
Auliatsani
 Perawat Asociate 5 : Jiehan
Fareska
 Perawat Asociate 6 : Nadila
Ridha
 Perawat Asociate 7 : Hendarista
Pingken
 Perawat Asociate 8 : Tri Yudha
Noor

3. Menetukan literature

4. Membuat proposal

5. Mempersiapkan pasien

6. Diskusi pelaksanaan

7. Melakukan persetujuan untuk


menandatangani informed concent
Mempersiapkan lembar inform
consent yang diberikan kepada
pasien dan keluarga

8. Mengkaji keadaan pasien


 Nama : Ny. M
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 50 tahun
 Diagnosa medis : hipertensi
grande II
 Keluhan utama :
klien mengatakan kurang lebih 3
hari sebelum masuk rumah sakit
mengalami sesak dan sakit di
kaki kiri
 Riwayat penyakit sekarang :
Klien mengeluh sesak, sianosis
pada bibir, terlihat penggunaan
otot bantu nafas, klien
mengatakan susah tidur karena
sesak.
 Riwayat penyakit dahulu : klien
mengatakan sudah menderita
darah tinggi sejak umur 30
tahun
 Riwayat penyakit keluarga : ibu
pasien juga menderita hipertensi
 Pemeriksaan fisik :
Status kesadaran umum
- Kesadaran umum :
composmentis
- TD : 170/110 mmHg
- Nadi : 100x/menit
- RR : 32x/menit
- Suhu : 36,8°C
- BB : 64 kg
- TB 152 cm
 Pemeriksaan pernapasan
a. Paru-paru
Inspeksi :
- Tidak ada retraksi dinding
dada
- Tidak ada pernapasan
paradoksal
- Terlihat penggunaan otot
bantu pernapasan
abdomen
- RR : 32x/menit
Perkusi
- Sonor di 9 regio
Palpasi
- Tidak ada krepitasi
- Vokal premitus seimbang
Auskultasi :
Vestikuler

b. Oksigenisasi
- Klien mengeluh sesak
- RR : 32x/menit
- Sianosis pada bibir
- Terlihat penggunaan otot
bantu
- Terpasang O2 5 liter
binasal
10 Ronde Pembukaan Kepala – Nurse
menit (nurse 1. Salam pembukaan Ruangan station
station) 2. Memperkenalkan tim ronde (Karu)
3. Menyampaikan identitas dan
4. masalah pasien
5. Menjelaskan tujuan dari ronde

Dalam kasus diatas :


Karu :
Assalamu’alaikum Wr. Wb, selamat
pagi, terimakasih atas kedatangannya
rekan sejawat semua. Pada pagi hari
ini kita berkumpul untuk melakukan
ronde keperawatan. Adapun tim
ronde pada hari ini yaitu
Saya sendiri sebagai Kepala Ruangan
Syafa Annisa Lesmana
Perawat Primer 1 : Adilah Fatin
Perawat Primer 2 : Siti Aini Aurelia
Perawat Primer 3 : Wina Fitrani
Awaliyah
Perawat Asociate 1 : Tria Massarota
Nursoda
Perawat Asociate 2 : Aulia Nurzakiyah
Perawat Asociate 3 : Dinda Amalia
Perawat Asociate 4 : Vadela Auliatsani
Perawat Asociate 5 : Jiehan Fareska
Perawat Asociate 6 : Nadila Ridha
Perawat Asociate 7 : Hendarista Pingken
Perawat Asociate 8 : Tri Yudha Noor
Sebelum kita mulai mari kita berdoa
terlebih dahulu. Berdoa dimulai..

Baik teman – teman semua. Pada pagi


hari ini kita berkumpul untuk membahas
masalah kesehatan yang dialami Ny. A
yang belum tercapai sesuai kriteria
hasilnya, dimana

 Nama : Ny. M
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 50 tahun
 Diagnosa medis : hipertensi grande
II
 Keluhan utama :
klien mengatakan kurang lebih 3
hari sebelum masuk rumah sakit
mengalami sesak dan sakit di kaki
kiri

Tujuan kita melakukan ronde pada hari


ini untuk menjustifikasi masalah yang
belum teratasi, mendiskusikan
penyelesaian masalah, serta merumuskan
intervensi keperawatan yang tepat sesuai
20 masalah pasien. Karu, PP1, – Nurse
menit PP2, PP3, station
PA1, PA2,
PA3, PA4,
Penyajian Masalah : PA5, PA6,
1. Menjelaskan riwayat penyakit dan PA7, PA8
keperawatan pasien
2. Menjelaskan masalah pasien dan
rencana tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas yang perlu
didiskusikan

Pada tahap ini Karu meminta PPJA atau


PP 1 untuk memaparkan masalah pasien
dan rencana tindakan yang sudah
dilakukan.

PPJA memaparkan kondisi pasien


 Nama : Ny. M
 Jenis kelamin : Perempuan
 Umur : 50 tahun
 Diagnosa medis : hipertensi grande
II
 Keluhan utama :
klien mengatakan kurang lebih 3
hari sebelum masuk rumah sakit
mengalami sesak dan sakit di kaki
kiri
 Riwayat penyakit sekarang :
Klien mengeluh sesak, sianosis
pada bibir, terlihat penggunaan otot
bantu nafas, klien mengatakan
susah tidur karena sesak.
 Riwayat penyakit dahulu : klien
mengatakan sudah menderita darah
tinggi sejak umur 30 tahun
 Riwayat penyakit keluarga : ibu
pasien juga menderita hipertensi

Masalah keperawatan pasien adalah:


1. Pola napas tidak efektif b.d
hambatan upaya napas (kelemahan
otot pernapasan) ditandai dengan :
Ds : pasien mengeluh sesak dan
sakit kaki kiri
Do : sianosis bibir, penggunaan
otot bantu napas, TD : 170/110
mmHg, Nadi : 100x/menit, RR :
32x/menit, Suhu : 36,8°C.

Intervensi yang dilakukan adalah :


Setelah dilakukan tindakan asuhan
keperawatan selama 2x24 jam
masalah pola napas tidak efektif
membaik dengan kriteria hasil :
1. Penggunaan otot bantu napas
menurun
2. Dispnea menurun
3. Frekuensi napas membaik
4. Kedalaman napas membaik
5. Tekanan ekspirasi membaik
6. Tekanan inspirasi membaik
Intervensi keperawatan :
1. Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas)
2. Monitor bunyi napas
tambahan(mis. Gurgling,
mengi, wheezing, ronkhi
kering)
3. Lakukan kolaborasi pemberian
oksigen 5 liter

Evaluasi setelah hari ke 2


perawatan:
S : pasien mengatakan sesaknya
sedikit berkurang
O : Penggunaan otot bantu napas
berkurang
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

5 menit Validasi data (bed pasien) Karu, PP1, - Nurse


1. Mencocokkan data pasien PP2, PP3, Station
 Pada tahap ini Karu menyapa PA1, PA2,
pasien dan keluarga yang PA3, PA4,
menunggu pasien dan PA5, PA6,
menanyakan keadaan pasien. PA7, PA8
 Karu menyebutkan nama
pasien, riwayat penyakit dan
tanggal masuk RS pasien.
 Perawat memeriksa luka dan
melakukan pengkajian
lainnya.
 Karu menanyakan intervensi
apa yang harus dilakukan
untuk pasien tersebut kepada
PP dan PA berdasarkan hasil
monitoring
10 Lanjutan diskusi Karu, PP1, - Nurse
menit 1. Pemberian justifikasi oleh PP2, PP3, Station
perawat primer atau konselor atau PA1, PA2,
kepala ruang tentang masalah PA3, PA4,
pasien serta rencana yang akan PA5, PA6,
dilakukan PA7, PA8
2. Menentukan tindakan
keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan

Karu menyampaikan diagnosa


keperawatan utama yaitu pola napas tidak
efektif b.d hambatan upaya napas
(kelemahan otot pernapasan),ditandai
dengan pasien mengeluh sesak napas, dan
penggunaan otot bantu napas
Intervensi keperawatan yang harus
dilakukan yaitu:
1. Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas)
2. Monitor bunyi napas
tambahan(mis. Gurgling, mengi,
wheezing, ronkhi kering)
3. Lakukan kolaborasi pemberian
oksigen 5 liter
4. Posisikan semi fowler atau fowler
5. Berikan minum hangat

Setelah itu Karu berpamitan dengan


pasien dan kembali ke nurse station

15 Pasca 1. Melanjutkan diskusi dan masukan Karu, PP1, - Nurse


menit ronde dari tim Karu mempersilakan PP PP2, PP3, Station
dan PA untuk mendiskusikan PA1, PA2,
hasil pelaksaan ronde. “Mungkin PA3, PA4,
dari PP atau PA ada yang ingin PA5, PA6,
ditanyakan?” PA7, PA8

2. Menyimpulkan untuk menentukan


tindakan keperawatan pada
masalah prioritas yang telah
ditetapkan.
Perawat menentukan intervensi
prioritas yang harus dilakukan,
yaitu :
1. Monitor pola napas
(frekuensi, kedalaman, usaha
nafas)
2. Monitor bunyi napas
tambahan(mis. Gurgling, mengi,
wheezing, ronkhi kering)
3. Lakukan kolaborasi
pemberian oksigen 5 liter
4. Posisikan semi fowler atau
fowler
5. Berikan minum hangat

3. Evaluasi dan rekomendasi


intervensi keperawatan
Dari validasi kasus pasien tadi,
kita sudah menemukan beberapa
fakta yang mendukung mengenai
masalah pasien. Dan perawat juga
sudah menentukan intervensi
prioritas yang akan dilakukan
pada masalah keperawatan pasien
tersebut.
“Mungkin ada lagi yang ingin
ditanyakan atau disampaikan dari
PP dan PA?”

4. Penutup
“Baiklah jika tidak ada yang ingin
ditanyakan atau disampaikan,
ronde keperawatan kali ini bisa
kita akhiri. Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.”
DAFTAR PUSTAKA

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan


Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan
Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan
Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai