Anda di halaman 1dari 25

ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase KePerawatan Manajemen

Dosen Pembimbing :
Dewi Mustikaningsih, M.Kep

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4 (TIM 3)
Bangun Gumelar 402022034
Salsabila 402022038
Shelly Latifah Sutisna 402022047
Nurul Fatah 402022122
Renanda Tri Asmira 402022138
Aprilia damayanti 402022145

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2023
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN

PADA PASIEN NY. A UMUR 25 TAHUN DENGAN DIAGNOSA


COVID-19 DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

TOPIK : Asuhan Keperawatan pada pasien dengan masalah


keperawatan bersihan jalan nafas pada pasien
Covid-19

SASARAN : Pasien Ny. A (25 tahun)

HARI/ TANGGAL : 23 Januari 2023

WAKTU : 60 Menit ( jam 10. 00 – 11. 00)

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah Pasien yang belum teratasi yaitu bersihan jalan
nafas
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan Perawat primer, tim
kesehatan lain
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah Pasien
d. Merumuskan intervensi kePerawatan yang tepat sesuai masalah
Pasien
B. SASARAN
Pasien Ny. A umur 25 tahun yang dirawat di ruang isolasi Arafah
MATERI
1. Teori asuhan kePerawatan pada pasien dengan Covid-19
2. Masalah – masalah yang muncul pada Pasien dengan Covid-19
3. Intervensi kePerawatan Pada Pasien Covid-19 dengan masalah bersihan
jalan nafas
C. METODE
Diskusi
D. MEDIA
1. Diskusi/ status Pasien
2. Sarana diskusi
3. Materi yang disamPaikan secara lisan
KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Pasien TemPat


1 Hari Pra ronde Pra Ronde : Penanggung Ruang
sebelum 1. Menentukan kasus dan topik jawab : Pa Isolasi
ronde 2. Menentukan tim ronde (Nurul Fatah) Arafah
3. Menentukan literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan Pasien
6. Diskusi pelaksanaan
5 menit Ronde Pembukaan Pj: KePala Nurse
1. Salam pembukaan Ruangan station
2. Memperkenalkan tim ronde (Salsabila)
3. Menyampaikan identitas dan
masalah
4. Menjelaskan tujuan ronde
30 menit Ronde Penyajian masalah Nurse
1. Memberi salam dan memperkenalkan Station
Pasien dan keluarga kePada tim ronde
Pj : CCM
2. Menjelaskan riwayat penyakit dan (Bangun
kePerawatan Pasien Gumelar)
3. Menjelaskan masalah Pasien dan
rencana tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta menetapkan
prioritas yang perlu didiskusikan
Validasi data
4. Mencocokkan dan menjelaskan
kembali data yang telah disamPaikan
5. Diskusi antar anggota tim dan Pasien Ruang
tentang masalah kePerawatan tersebut Perawatan
6. Pemberian justifikasi oleh Perawat
primer atau konselor atau kePala
ruangan tentang masalah Pasien serta
rencana tindakan yang akan dilakukan
7. Menentukan Tindakan kePerawatan
Pada masalah prioritas yang telah
ditetapkan
10 Menit Pasca 1. Evaluasi dan rekomendasi intervensi Karu Nurse
Ronde kePerawatan (Salsabila) Station
2. Penutup CCM (Bangun
Gumelar)
Perawat
Asosiasi (Nurul
Fatah) Perawat
(Aprilia
Damayanti)
Kriteria Evaluasi

A. Struktur
1. Ronde kePerawatan dilaksanakan di Isolasi Arafah
2. Peserta ronde kePerawatan hadir di temPat pelaksanaan ronde
kePerawatan
3. PersiaPan dilakukan sebelumnya
B. Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan
C. Hasil
1. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
2. Masalah Pasien daPat teratasi
3. Perawat daPat :
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis
b. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
c. Meningkatkan kemampuan validitas data Pasien
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis kePerawatan
e. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan kePerawatan yang
berorientasi Pada masalah Pasien
f. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
kePerawatan
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi
h. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
PENGORGANISASIAN

1. KePala Ruangan : Salsabila


2. Perawat : Aprilia Damayanti
3. Perawat Asosiasi: Nurul Fatah
4. CCM : Bangun Gumelar
5. Pasien dan Keluarga : Shelly Latifah Sutisna
6. Narator: Renanda Tri Asmira
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN

RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ny.B

Umur : 53 Tahun

Alamat : Bandung

Adalah suami/istri /orang tua/anak dari Pasien :

Nama : Ny. A

Umur : 25 Tahun

Alamat : Bandung

Ruang : Isolasi Arafah

No. Rm : 102030

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde kePerawatan

Bandung, 23 Januari 2023

Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

Nurul Fatah Salsabila

Saksi-saksi : Tanda tangan

1. Aprilia Damayanti
2. Shelly Latifah Sutisna
Resume Pasien dalam Pelaksanaan Ronde KePerawatan
Identitas
Nama : Ny. A
Umur : 25 tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Bandung
MRS : 19 Januari 2023
Diagnosis Medis : Covid-19
Keluhan Utama : Sesak
Riwayat Penyakit Sekarang
Sebelum masuk rumah sakit Pasien mengeluh tidak bisa mencium bau aPapun dan
terdaPat sesak, lalu tiga hari kemudian sesak mulai dirasakan Parah sehingga
keluarga membawa Pasien ke RSMB dan diberikan tindakan rapid test dan swab
dan didaPatkan hasil (positif) mengalami covid-19 sehingga Pasien harus
melakukan isolasi mandiri. Pada saat dilakukan pengkajian Pasien mengeluh
sesak, sesak dirasakan sudah 3 hari yang lalu, sesak terasa aPabila Pasien
mengalami kelelahan dan berkurang bila tidak beraktifitas (istirahat). TD : 140/90
mmHg, RR : 28x/menit, N : 89x/menit, S : 39,5oC

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki riwayat penyakit terdahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menular ataupun penyakit keturunan
Pemeriksaan Fisik
 Tanda-tanda vital
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 89x/menit
Suhu : 39,5 C
o

Respirasi : 28x/menit
BB : 50 kg
 Pengkajian persistem
Sistem pernaPasan
Pasien namPak sesak, Pasien tidak mampu batuk, terdaPat sputum berlebih,
terdengar bunyi suara naPas tambahan wheezing dengan frekuensi pernaPasan
28x/menit, terdaPat sianosis, pola naPas Pasien teratur dan tidak ada
penurunan bunyi naPas. KU : sedang, kesadaran compos mentis E4V5M6, TD
140/90 mmHg, N : 89x/mnt, S : 39,5Oc, terPasang O2 5 liter, saturasi
oksigen 90%, TB : 165, BB : 50kg, akral teraba hangat, terPasang infus NaCL
0,9% 20 tpm
 Nutrisi
 Makan : Pasien tidak nafsu makan
 Minum : 1-2 gelas/hari
 Eliminasi
 BAB : 1x/hari
 BAK : 4-5x/hari
 Istirahat tidur
Malam : 3-5 jam. Keluhan: kadang sulit tidur karena sesak &
cemas
Siang : 1 jam
 Personal Hygiene
 Mandi : 1x/hari
 Sikat gigi : 2x/hari
 Keramas : belum
 Gunting kuku : belum
 Psikososial Spiritual
Sebelum masuk rumah sakit, Pasien selalu mengikuti kegiatan yang ada
dimasyarakat, Pasien mengatakan bahwa hubungan dirinya dengan tetangga
berhubungan baik, dalam melakukan ibadah seperti sholat 5 waktu dan
mengaji pun tidak pernah terlewat

Setelah masuk RS, Pasien merasa cemas dan takut aPakah penyakitnya bisa
disembuhkan atau tidak, sudah2 hari tidak tidur, Pasien juga mengatakan
selama di rumah sakit untuk melakukan ibadah sholat harus berbaring di
temPat tidur
 Pemeriksaan Penunjang
Hb : 8 gr/dl
Ureum : 210 gr/dl
Kreatinin : 7,6 mg/dl
Diagnosis KePerawatan
 Bersihan jalan naPas tidak efektif b.d hipersekresi jalan naPas
 Ansietas

Intervensi KePerawatan
 Manajemen jalan naPas (I. 0101)
Observasi
monitor TTV
Monitor pola nafas dan bunyi nafas tambahan
Terapeutik
Posisikan Semi fowler
Berikan oksigen 5L
Berikan minum air hangat
Edukasi
Jelaskan mengenai penyakit covid-19
Kolaborasi
Berikan Nebulizer
 Ansietas
Observasi
monitor TTV, kaji pola tidur
Edukasi
Ajarkan terapi relaksasi nafas dalam

SOAP DX1
S: Pasien mengeluh sesak
O: Pasien tamPak gelisah, TD 140/90 mmHg
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

SOAP DX2
S: Pasien mengeluh sulit tidur selama 2 hari
O: Pasien tamPak gelisah, TD 140/90 mmHg
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
SKENARIO ROLE PLAY

Pemain Role Play Ronde KePerawatan

Narator: Renanda Tri Asmira

Kepala Ruangan: Salsabila

Perawat: Aprilia Damayanti

Perawat Asosiasi: Nurul Fatah

CCM: Bangun Gumelar

Pasien dan Keluarga: Shelly Latifah Sutisna

SKENARIO ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

Disebuah rumah sakit tempatnya di RS Muhammadiyah Bandung terdapat Pasien

yang terdiagnosa positif Covid-19, Pasien tersebut memiliki riwayat bepergian

dari Red Zone. Pasien memiliki tanda gejala demam dengan suhu tubuh 39,5℃,

dan sesak nafas. Maka dari itu, tenaga kesehatan diruangan isolasi Arafah

mengadakan ronde kePerawatan. Cerita lengkap nya kita lihat di TKP.


PRA-RONDE KEPERAWATAN

Pa mendatangi kantor Ruangan untuk konsultasi masalah pasien Covid-19

(Perawat) : Assalamu’alaikum, permisi ibu…

(KaRu) : Wa’alaikumsalam, silahkan masuk dan silahkan duduk.

(Perawat) : Terima kasih ibu, saya menghadap ibu ingin

mengkonsultasikan masalah pasien Ny. A dan meminta

saran ibu.

(KaRu) : Ya silahkan, Pa apakah ada masalah dengan Pasien

tersebut.

(Perawat) : Ya ibu, Pasien Ny. A datang dengan demam dengan

suhu tubuh 39,5℃, dan sesak nafas. diagnosa medis

COVID-19. Setelah dirawat selama 7 hari dan sudah

diberi tindakan kePerawatan Rapid test, Swab test,

ternyata sesak yang dialami Ny. A masih belum

berkurang maka dengan ini saya meminta izin kePada

ibu untuk mengadakan ronde kePerawatan.

(KaRu) : Lalu apakah kamu sudah menyiapkan tim ronde dan

siapakah yang akan kamu ajak untuk menjadi tim ronde

keperawatan serta kapan pelaksanaanya?

(Perawat) : Sudah ibu, rencananya besok akan dilakukan ronde

keperawatan kemudian saya akan mengajak perawat


lainnya dan ibu serta mengundang CCM sebagai

konselor.

(KaRu) : Baiklah kalau memang sudah siap silahkan kamu

lanjutkan dan persiapkan yang perlu di persiapkan.

(Perawat) : Terima kasih ibu, saya permisi dahulu.

Setelah masalah perizinan sudah selesai, kemudian Perawat mengunjungi

pasien Ny. A untuk melakukan inform concent dan meminta persetujuan untuk

dilakukan ronde keperawatan.

(Perawat) : Assalamu’alaikum bagaimana kondisi ibu hari ini?

(Pasien) : Iya nih Ners masih seperti kemarin sesak terus, belum

berkurang. Saya takut dan cemas apakah bisa sembuh

atau tidak, sudah dua hari saya tidak bisa tidur.

(Perawat) : egini ya ibu, untuk menindak lanjuti masalah penyakit

yang masih dirasakan ibu maka saya berencana untuk

mengadakan ronde keperawatan. Ronde keperawatan

ini adalah suatu pemecahan masalah keperawatan yang

belum terselesaikan yang nantinya pemasalahan ini

akan diberikan solusi oleh ahli dan tim medis lainnya.

Tujuan tindakan ronde keperawatan ini adalah untuk

menyelesaikan permasalah yang masih dirasakan ibu


saat ini. Untuk itu saya meminta izin kepada ibu untuk

mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon

ibu untuk mengisi formulir persetujuan tindakan ronde

keperawatan.

(Keluarga) : Mangga Ners saya setuju saja, asalkan anak saya tidak

sesak lagi dan bisa segera sembuh.

(Pasien) : Iya Ners boleh, saya sudah tidak nyaman. Jika bisa

secePat mungkin Ners.

(Perawat) : Baiklah terima kasih atas persetujuan anda dan saya

permisi dahulu.

Nurul Fatah mendatangi Pasien untuk validasi data.

(Perawatn Asosiasi) : Assalamu’alaikum, permisi ibu kami dari tim ronde

kePerawatan bermaksud untuk menanyakan perihal

yang masih dirasakan ibu saat ini.

(Keluarga) : Wa’alaikumsalam

(Perawatn Asosiasi) : Bagaimana kondisi Ny. A di saat ini aPakah masih

sesak atau ada keluhan tambahan.

(Pasien) : Belum Ners, belum berkurang.

(Perawatn Asosiasi) : Baiklah jika seperti itu, saya akan memberikan

pertanyaan menganai kesehatan ibu dan melakukan


pemeriksaan fisik oleh tim saya. Hal ini diperlukan

untuk menunjang data yang sudah ada.

(Pasien) : “Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Perawat”

(Perawatn Asosiasi) : Alhamdulillah, untuk pertanyaan dan pemeriksaan

fisiknya sudah selesai, terimakasih atas waktunya Bu.

Jika begitu saya pamit ya bu, Assalamualaikum wr.wb

Nurul Fatah (Perawatn Asosiasi)mendatangi pasien untuk melaporkan hasil

validasi data Pasien.

(Perawatn Asosiasi) : Assalamu’alaikum, permisi bu tadi kami sudah melakukan

pengkajian validasi data terkait keluhan pasien hari ini.

(PERAWAT) : Wa’alaikumsalam silahkan ners, bagaimana untuk hasil

pengkajiannya?

(Perawatn Asosiasi) : Begini bu hasil pengkajiannya, pasien masih seperti kemarin

walaupun sudah terpasang O2 5 liter masih merasa sesak

napas, belum berkurang, RR 28x/menit. Pasien merasa takut

dan cemas menanyakan apakah bisa sembuh atau tidak, dan

sudah dua hari tidak bisa tidur.

(Perawatn Asosiasi) : Bagaimana bu, untuk tindak lanjut yang akan dilakukan

selanjutnya?

(PERAWAT) : Baik, sesuai dengan rencana yang kemarin telah

didiskusikan dengan kepala ruangan bahwa hari ini kita


akan melakukan Ronde Keperawatan.

(Perawatn Asosiasi) : Baik bu.


RONDE KEPERAWATAN

KARU, PERAWAT, PA dan tim ronde kePerawatan berkumpul di ners station.

(KaRu) : Assalamu’alaikum, terima kasih atas kehadirannya dan

hari ini kita akan mengadakan ronde keperawatan.

Silahkan kepada Aprilia Damayanti (PP) untuk

memperkenalkan tim ronde dan menyampaikan

permasalahan pada pasien Ny. A

(PERAWAT) : Terima kasih, disini saya akan memperkenalkan tim

ronde keperawatan yang terdiri dari (PP) yaitu saya,

kemudian Nurul Fatah (Katim), dan Bangun (CCM)

sebagai konselor. Permasalahannya adalah Ny. A

sudah dirawat selama 7 hari dengan diagnosa positif

Covid-19, pasien tersebut memiliki riwayat bepergian

dari Red Zone. Pasien memiliki tanda gejala demam

dengan suhu tubuh 39,5℃, sesak nafas, dan cemas.

Maka dari itu saya mengadakan ronde keperawatan

yang bertujuan untuk meminta saran kepada semuanya

untuk menyelesaikan masalah Ny. A.

(KaRu) : Untuk mempersingkat waktu saya persilahkan kepada

(Aprilia), (Nurul), dan (Bangun) konselor untuk

memberikan solusi atau intervensi lanjutan yang akan


diberikan kepada Ny. A

(PA) : Setelah saya validasi data kepada pasien langsung,

saya mendapatkan bahwa pasien masih seperti kemarin

walaupun sudah terpasang O2 5 liter masih merasa

sesak napas, belum berkurang. Pasien merasa takut dan

cemas menanyakan apakah bisa sembuh atau tidak, dan

sudah dua hari tidak bisa tidur. Menurut teman-teman

bagaimana mengatasi sesak pasien, soalnya pasien

sudah dilakukan implementasi sesuai yang direncanak

selama 7 hari tetapi masih tetap sesak ? untuk lebih

jelasnya saya tunjukan asuhan keperawatan yang sudah

dilakukan.

(CCM) : Sebenarnya penyakit dasar Ny. A adalah Covid 19, jadi

gangguan ini umumnya menyerang saluran napas

bagian atas yang akhirnya dapat menyebar hingga ke

paru-paru. Virus corona ini dapat menginfeksi saluran

pernapasan atas dan menyebabkan sumbatan di organ

pernapasan tersebut. Namun, penyakit ini dapat

sembuh dengan sendirinya jika sistem imun

pengidapnya baik.

(PA) : Lalu bagaimana untuk mengatasi agar sesaknya dapat

berkurang?
(CCM) : Dalam menangani kasus sistem pernafasan khususnya

kasus Covid-19, diagnosa yang muncul pada pasien

tentu diagnosa mengenai sistem pernafasan diantaranya

yaitu Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Adapun

tidakan yang harus kita lakukan untuk pasien ini adalah

Manajemen Jalan Napas, diantaranya kita harus

memonitor pola napas pasien(frekuensi, kedalaman,

usaha napas), memonitor secret (jumlah, warna, bau,

konsistensi), memonitor kemampuan pasien dalam

melakukan batuk efektif untuk menilai kemampuan

mengeluarkan secret dan mempertahankan jalan napas

tetap paten, memposisikan pasien semi-Fowler,

berikan pasien minum hangat untuk memberikan efek

ekspektorasi pada jalan napas, lakukan penghisapan

lender kurang dari 15 detik untuk mengeluarkan secret

jika batuk tidak efektif, berikan asupan cairan 2000

ml/hari, ajarkan Teknik batuk efektif., dan berikan

oksigen untuk mempertahankan oksigenasi adekuat.

Dimulai 5 L/menit.

(PA) : Lalu, dari tindakan yang sudah ibu jelaskan tadi, apa

yang menjadi kriteria hasil atau yang menjadi kriteria

keberhasilan suatu tindakan yang kita sudah lakukan


bu?

(CCM) : Nah bagus ya pertanyaan Kang Fatah. Dalam

melakukan suatu tindakan tentunya kita harus melihat

dan menilai terhadap tindakan yang sudah kita lakukan

itu berhasil atau tidak. Untuk diagnose Bersihan Jalan

Tidak Efektif, dalam 24 jam, Bersihan Jalan Napas

Meningkat dengan kriteria: Batuk efektif meningkat,

sputum menurun, dan wheezing menurun. tingkat

Ansietas menurun dengan kriteria: Perasaan bingung

menurun, perasaan kuatir menurun, gelisah menurun,

dan tegang menurun. Nah rekan-rekan sekalian perlu

diperhatikan dalam merawat pasien Covid-19 ini tentu

kita sebagai tenaga kesehatan memiliki tinggat resiko

terpapar virus sangat tinggi, maka dari itu tetap

menjaga kebersihan diri, cuci tangan, dan tingkatkan

imun kalian. Tak lupa kita juga harus memberikan

support positif kepada mereka agar mereka merasa

dihargai dan tidak menjadi beban pikiran negative

untuk mereka, dengan itu imun mereka akan tetap

terjaga.

(PA) : Baik pak. Kemudian apa yang menjadi kriteria bahwa

pasien Covid-19 tersebut dinyatakan sudah bisa keluar


dari rumah sakit?

(CCM) : WHO merekomendasikan pasien dapat dipulangkan

ketika klinis sudah membaik dan terdapat hasil tes

virologi yang negative dua kali berturut-turut. Kedua

tes ini minimal dengan interval 24 jam.

(KaRU) : Sebelum kita memutuskan pasien suadah membaik

atau belum kita harus mengetaui terlebih dahulu

perkembangan gejala kondisi pasien virus corona per

harinya. Yaitu ada 8 tahap :

Hari 1: Gejala awal demam, lelah, nyeri otot, batuk

kering.

Hari 5: Gejala semakin parah diiringi dengan sesak

napas yang susah ditahan.

Hari 7: menjadi waktu umum pasien perlu dibawa ke

RS.

Akhir fase pertama

Hari 7-8: 85% membaik, dan 15% penanganan lanjut.

Hari 8: pasien akan mengalami acute respiratory

distress syndrom (ARDS)

Hari 10 : pasien yang kian memburuk harus masuk ke


ICU, masa kritis menuju sembuh atau meninggal.

Hari 12 : meredanya gejala pada pasein yang membaik.

Hari 17-21: akhir fase kedua, bisa pulang dari Rs jika

dinyatakan sembuh, 2% meninggal.

(PA) : Baik bu.

PASCA RONDE KEPERAWATAN

Tim Ronde Keperawatan menyimpulkan hasil penyelesaian masalah dengan

KaRu, dan CCM di Nursetation.

(CCM) : N Nah, untuk mengurangi sesak saya telah menemukan

jurnal mengenai Efektivitas Relaxed Sitting dengan

Pursed Lips Breathing Terhadap Penurunan Derajat

Sesak Napas Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik di

RSUD Dr. M . Yunus Bengkulu hasilnya bahwa terdapat

pengaruh terhadap penurunan derajat sesak napas pada

pasien PPOK baik pada kelompok dengan intervensi

relaxed sitting maupun pada kelompok dengan

intervensi pursed lips breathing dan terdapat perbedaan

efektifitas dimana intervensi pursed lips breathing lebih

efektif menurunkan derajat sesak napas dibandingkan

dengan intervensi relaxed sitting pada pasien dengan

PPOK di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. dan juga

untuk ansietas saya menemukan jurnal tentang


Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progressif Pada

Klien Ansietas Di Kelurahan Ciwaringin, Bogor

hasilnya Terapi relaksasi progressif berpengaruh

terhadap penurunan tanda dan gejala ansietas dan

peningkatan kemampuan klien ansietas yang di rawat.

Relaksasi otot progressif merupakan salah satu terapi

spesialis yang sangat dianjurkan untuk menurunkan

kecemasan pada klien dengan penyakit kronik karena

terapi ini memiliki efek yang besar terhadap penurunan

tanda dan gejala pada aspek fisiologis.

(PA) : Bapak izin bertanya, apakah dari kedua jurnal tersebut

bisa diaplikasikan?

(CCM) : Tentu saja bisa kang fatah, karena di dalam jurnal

tersebut sudah dibuktikan hasilnya ada pengaruh

terhadap penurunan sesak napas dan berkurangnya

ansietas pada pasien.

(PA) : Baik pak, siap kalau begitu.

(KaRU) : Baiklah saya rasa sudah cukup pelaksanaan ronde

keperawatan ini dan terima kasih atas partisipasinya dan

saya ucapkan terima kasih wassalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai