1. Pengertian Penetapan dan klasifikasi balita gizi buruk di fasilitas pelayanan kesehatan
adalah kegiatan menentukan klasifikasi kasus masalah gizi balita yang
ditemukan dan dirujuk oleh kader atau anggota masyarakat terlatih yang
dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga dapat ditata laksana
dengan cepat dan tepat.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk melakukan
penetapan dan klasifikasi balita gizi buruk di fasilitas pelayanan kesehatan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Buleleng II nomor 75/SK/I/BLL II/2016
tentang Pelayanan Klinis
1
6. Langkah- 1. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) terlatih melakukan pemeriksaan
Langkah / antropometri, pemeriksaan pitting edema bilateral dan melakukan tes
Prosedur nafsu makan.
2. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) menyiapkan logistic (alat dan
bahan) yang dibutuhkan
3. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) melakukan pemeriksaan kondisi
umum dan ada tidaknya kegawatdaruratan atau komplikasi
medis,dengan ketentuan :
Bila ADA kegawatdaruratan atau komplikasi medis, maka segera
tangani sesuai kegawatdaruratan atau komplikasi medis yang
ditemui. Lakukan persiapan rujukan dari poli MTBS ke ruang
rawat inap (bila Puskesmas Perawatan) atau ke fasilitas
pelayanan kesehatan dengan perawatan (Puskesmas Perawatan
atau Rumah Sakit). Konfirmasi status gizi balita dilakukan setelah
kondisi stabil.
Bila TIDAK ADA kegawatdaruratan atau komplikasi medis, maka
dapat dilakukan pemeriksaan lengkap sesuai protokol.
4. Tenaga Kesehatan (Tim Asuhan Gizi) melakukan Konfirmasi status gizi
balita yang dirujuk oleh kader atau anggota masyarakat terlatih ,dengan
cara :
Melakukan penimbangan berat badan.
Melakukan pemeriksaan panjang atau tinggi badan.
Melakukan pemeriksaan LiLA (balita usia 6–59 bulan). Walaupun
balita dirujuk oleh kader atau anggota masyarakat lain karena
LiLA merah atau kuning, tenaga kesehatan harus memeriksa
ulang LiLA balita.
Melakukan pemeriksaan pitting edema bilateral.
3
7. Diagram Alir
melakukan pemeriksaan menyiapkan logistic (alat
antropometri, pemeriksaan dan bahan) yang
pitting edema bilateral dan dibutuhkan
melakukan tes nafsu makan.
Ada
kegawatdaru melakukan pemeriksaan kondisi umum
Dirujuk ke ratan atau
fasyankes dan ada tidaknya kegawatdaruratan
komplikasi
lanjutan medis atau komplikasi medis
Tidak
penimbangan berat
badan.
Menentukan status gizi pemeriksaan panjang
balita atau tinggi badan.
pemeriksaan LiLA (balita
usia 6–59 bulan).
pemeriksaan pitting
edema bilateral.
pencatatan dan
pelaporan
8. Hal-hal yang Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang mudah dimengerti pasien,
perlu bisa Bahasa Indonesia, Bahasa bali, atau Bahasa lainnya yang dimengerti
diperhatikan pasien dan petugas
4
10. Dokumen terkait Rekam Medis Pasien, Register Konsultasi Gizi
11. Rekaman
historis
perubahan