3. PROSES PELEBURAN
Logam bukan besi tidak ditemukan sebagai logam murni dialam bebas, biasanyamasih ter- ikat
sebagai oksida dengan berbagai macam kotoran-kotoran yang membentuk bijih-bijih. Ada
beberapa tahapan untuk mengolah bijih logam bukan besi, yakni:- tahap penghalusan mineral-
tahap pencucian- tahap pemisahan antara logam dengan kotoran- tahap peleburanKadang-
kadang, tahap proses peleburan menjadi lebih sulit, misal nya karena bijihtembaga, timah hitam
dan seng, hanya di dapat di suatu daerah tertentu saja, atau bahkandisuatu daerah dijumpai
campuran dari 21 jenis bijih logam bukan besi.
Dapur Peleburan
Pada mula nya, Tanur Tinggi dengan kapasitas kecil, digunakan untuk meleburtembaga, timah
dan beberapa unsur lain nya. Didalam tanur bahan baku dicampur dengankokas, kemudian di
tiupkan udara untuk mempercepat proses pembakaran. Karena tiupanudara nya cukup cepat
(kencang), maka ukuran kokas, maupun bijih tidak boleh lebih kecildari 1 cm. Saat proses
peleburan berlangsung, ditambahkanfluks untuk memperoleh logamyang lebih murni, sekaligus
untuk mengurangi kekentalan (viskositas) terak cair.
Dapur-dapur yang umum digunakan untuk melebur logam bukan besi, biasanya
dari jenis reverberasi. Penambahan fluks (pembentuk terak), bertujuan untuk mengurangioksidasi
, dimana biasanya dapur di lengkapi oleh alat tadah uap maupun tadah debu.Biasanya, disamping
menggunakan dapur peleburan, digunakan juga dapur pemangganguntuk meng-oksidasi bijih
dari mineral sulfida, gas oksidasi dihembuskan melalui kisi danmengenai bijih, sedangkan dapur
pemanggang digunakan untuk memurnikan tembaga danseng.
Proses Bayern
(
Karl Josef Bayer
), yaitu: bauksit halus dan kering, dimasukkan ke dalam pencampur (mixer), diolahdengan
NaOH
yang bila bereaksi dengan
bauksit
dibawah pengaruh tekanan dan suhu diatastitik didih nya, akan menghasilkan
Aluminat Natrium
yang dapat larut. Biasanya setelah proses selesai, tekanan di dalam dapur dikurangi
dan ampas yang terdiri dari oksida besi taklarut, silikon, titanium dan kotoran-kotoran lain nya,
ditekan melalui saringan dandikumpulkan agak disamping. Kemudian, cairan yang mengandung
alumina dalam bentukaluminat natrium, dipompakan ke luar dan dimasukkan kedalam sebuah
tangki pengendapan.Didalam tangki tersebut, diberi tambahan kristal hidroksida aluminium yang
halus, yangkemudian berubah menjadi inti kristalisasi, sementara itu kristal hidroksida
aluminium akanterpisah dari larutan, kemudian dilakukan penyaringan dan dipanaskan sampai
suhu nyamencapai 980
Proses Bayern
Melalui proses elektrolisa, alumina akan berubah menjadi oksigen dan logamaluminium. Jalan
nya proses elektrolisa adalah: alumina murni dilarutkan pada cairan criolit(natrium aluminium
fluorida) di dalam dapur elektrolit yang besar atau disebut sel reduksi.Arus listrik kemudian
dialirkan pada campuran melalui elektroda karbon, logam aluminiumdi endapkan pada katoda
karbon yang berada di dasar sel.