PENDAHULUAN
1
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Hamburg-Altona Jerman, ditemukan
73% penyebab tersering peritonitis adalah perforasi dan 27% terjadi pasca operasi.
Angka kejadian peritonitis di Inggris selama tahun 2002-2003 sebesar 0,0036%
(4562 orang).6 Belum terdapat data insidensi yang lengkap di Indonesia, namun
berdasarkan berbagai laporan penelitian dari banyak senter pendidikan dokter
spesialis bedah menunjukkan bahwa operasi emergensi kasus-kasus peritonitis
sekunder adalah kasus operasi emergensi yang terbanyak. Oleh karena itu,
peritonitis sekunder adalah salah satu penyakit bedah emergensi yang terpenting
di Indonesia.4