Anda di halaman 1dari 18

PERITONITIS

P O K 7
LO M
KE
Apa itu peritonisi?

Peritonitis adalah inflamasi peritoneum, lapisan mem


brane serosa rongga abdomen dan meliputi visera yang
merupakan penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam
bentuk akut maupun kronik / kumpulan tanda dan gejala,
diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi, def
ans muscular dan tanda – tanda umum inflamasi. ( Santo
sa, Budi. 2005)
Etiologi

1. Infeksi bakteri

a) Kuman yang paling sering ialah bakteri Coli, streptokokus


alpha dan beta hemolitik, stapilokokus aureus, enterokokus
dan yang paling berbahaya adalah clostridium wechii.
b) Mikroorganisme berasal dari penyakit saluran gastrointestinal
c) Appendiksitis yang meradang dan perforasi
d) Tukak peptik (lambung / dudenum)
e) Tukak thypoid
f) Tukak pada tumor
Etiologi

2. Secara langsung dari luar.

a) Operasi yang tidak steril


b) Terkontaminasi talcum venetum, lycopodium, sulfonamida,
terjadi peritonitis yang disertai pembentukan jaringan granulo
matosa sebagai respon terhadap benda asing, disebut juga
peritonitis granulomatosa
c) Trauma pada kecelakaan peritonitis lokal seperti rupturs limp
a, ruptur hati
d) Melalui tuba fallopius seperti cacing enterobius vermikularis.
Etiologi

3. Secara hematogen

Sebagai komplikasi beberapa penyakit akut seperti radang sal


uran pernapasan bagian atas, otitis media, mastoiditis, gl
omerulonepritis. Penyebab utama adalah streptokokus atau p
nemokokus.
Manifestasi Klinis
Gejala peritonitis tergantung pada jenis dan
penyebaran infeksinya

1. Biasanya penderita muntah, demam tinggi dan merasakan


nyeri tumpul di perutnya.
2. Bisa terbentuk satu atau beberapa abses
3. Terjadi dehidrasi berat dan darah kehilangan elektrolit
Manifestasi Klinis
Tanda-tanda peritonitis relatif sama dengan
infeksi berat yaitu :

1. Demam tinggi atau pasien yang sepsis bisa menjadi hipotermi,


takikardi, dehidrasi hingga menjadi hipotensi.
2. Nyeri abdomen yang hebat
Patofisiologi

Reaksi awal peritoneum terhadap invasi oleh bakteri adal


ah keluarnya eksudat fibrinosa, yang menempel menjadi satu den
gan permukaan sekitarnya sehingga membatasi infeksi. Bila bah
an - bahan infeksi tersebar luas pada pemukaan peritoneum atau
bila infeksi menyebar, dapat timbul peritonitis umum, aktivi
tas peristaltik berkurang sampai timbul ileus paralitik; usus kemu
dian menjadi atoni dan meregang.
Komplikasi

Penumpukan cairan mengakibatkan penurunan tekanan vena


sentral yang menyebabkan gangguan elektrolit bahkan
hipovolemik, syok dan gagal ginjal.
a) Abses peritoneal
b) Cairan dapat mendorong diafragma sehingga
menyebabkan kesulitan bernafas.
c) Sepsis
Pemeriksaan Penunjang

Test laboratorium

1. Leukositosis
2. Hematokrit meningkat
3. Asidosis metabolik
Pemeriksaan Penunjang

X. Ray

Foto polos abdomen 3 posisi (anterior, posterior, lateral),


didapatkan :
1. Illeus merupakan penemuan yang tak khas pada peritonitis.
2. Usus halus dan usus besar dilatasi.
3. Udara bebas dalam rongga abdomen terlihat pada kasus
perforasi.
Penatalaksanaan Medis
1. Bila peritonitis meluas dan pembedahan dikontraindikasikan
karena syok dan kegagalan sirkulasi, maka cairan oral dihindari
dan diberikan cairan vena untuk mengganti elektrolit dan
kehilangan protein.
2. Bila infeksi mulai reda dan kondisi pasien membaik, drainase
bedah dan perbaikan dapat diupayakan.
3. Pembedahan mungkin dilakukan untuk mencegah peritonitis,
seperti apendiktomi. Bila perforasi tidak dicegah, intervensi
pembedahan mayor adalah insisi dan drainase terhadap abses.
Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

a) Biodata
b) Nama, umur, alamat, agama, pendidikan, dll.
c) Riwayat kesehatan
d) Pemeriksaan fisik
Konsep Asuhan Keperawatan

2. Pengkajian primer

a) Airway
b) Breathing
c) Circulation
d) Disability
e) Exposure
Konsep Asuhan Keperawatan

3. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang muncul pada pasien dengan kasus peritonitis


berdasarkan rumusan diagnosa keperawatan menurut
NANDA (2006) antara lain:
a) Pre Operasi
b) Post Operasi
Konsep Asuhan Keperawatan

3. Diagnosa Keperawatan

a) Pre Operasi
1) Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit.
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual,muntah, anoreksia.
3) Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan.
4) Konstipasi berhubungan dengan distensi abdomen.
5) Resiko infeksi berhubungan dengan kemungkinan ruptur.
Konsep Asuhan Keperawatan

3. Diagnosa Keperawatan

a) Post Operasi
1) Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik
2) Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
asupan cairan yang tidak adekuat.
3) Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai