Anda di halaman 1dari 1

1.1.

Latar Belakang

Pada awal kemunculan islam, sistem perekonomian saat itu masih tergolong sederhana dikarenakan
belum terdapat sistem perbankan dan juga masih kurangnya penggunaan uang. Dan saat itu kebijakan
moneter kurang diperlukan karena tidak terdapat alasan yang menandai bahwa akan dilakukannya
perubahan-perubahan terhadap penawaran uang yang melalui kebijakan diskresioner. Sehingga pada masa
itu, keseimbangan pasar uang dan pasar barang hanya masih bergantung pada transaksi tunai yang ada.
Dengan artian bahwa uang di tukarkan dengan sesuatu yang benar-benar dapat memberikan nilai tambah
bagi sistem perekonomian. Adapun transaksi yang lain yang berupa judi dan riba akan tetapi hal ini di
dalam islam dilarangsehingga keseimbangan antara arus uang dan juga barang/jasa bisa dipertahankan.
Oleh karena itu, perputaran uang dalam periode tertentu sama dengan nilai barang dan jasa yang
diproduksi dalam jangka waktu yang sama pula.
Pada saat itu pihak pemerintah menciptakan sebuah sistem yang dimana sistem tersebut terhubung juga
dengan kumsumsi, tabungan dan investasi sehingga hal tersebut menjadi intsrumen bagi kebijakan
moneter. Dan pada titik lain, sistem ini juga dapat memberikan dukungan bagi keseimbangan uang dan
barang.
Kita telah mengetahui bahwasannya peran uang bagi kegiatan ekonomi manusia hampir tidak ada yang
tidak membutuhkan uang. Akan tetapi peran uang sangatlah dibutuhkan, uang dan ekonomi manusia
semua hampir berkaitan dengan uang. Analisis permintaan uang sangat dibutuhkan atau bahkan sangat
perlu untuk dilakukan karena hal

Anda mungkin juga menyukai