Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN MONETER SECARA

ISLAMI/SYARIAH
KELOMPOK : 6
SAKILA MERDADWIRANI : (02032111077)
WIDYANINGSIH TALIB : (02032111057)
JASRUDIN LAJASI : (02032111065)
MUHAMAD YUDIN : (02032111079)
SALWA DHARMAYANTI : (02032111053)
MARDANI SAFRUDIN : (02032111071)
NUHILLA HALIM : (02032111052)
APA ITU KEBIJAKAN MONETER SECARA
ISLAMI/SYARIAH?

 Kebijakan moneter islam harus bebas dari unsur riba dan bunga
bank. Dalam islam riba yang termasuk didalamnya bunga bank
diharamkan secara tegas. Dengan adanya pengharam ini maka
bunga bank yang dalam ekonomi kapitalis menjadi instrument
utama manajemen moneter tidak berlaku lagi.
PERBEDAAN KEBIJAKAN EKONOMI MONETER
KONVENSIONAL DAN PENDANGAN ISLAM
 Menurut Konvensional  Menurut Pandangan Islam
Kebijakn moneter yaitu suatuusaha
Dalam pandangan moneter islam
dalam mengendalikan keadaan
tidak mengutamakan suku bunga
ekonomi makro agar dapat berjalan
bahkan zaman rasulullah SAW dan
sesuai yang di inginkan melalui
khulafaur Rasyidin, Kebijakan
pengaturan jumlah uangyang beredar
moneter di laksanakan tambah
dalam perekonomian atau langkah
menggunakan ini bunga sama
pemerintah untuk mengatur
sekali.
penawaran uang dan tingkat bunga
PERSPEKTIF UANG DALAM EKONOMI ISLAM

1. Pengertian uang menurut ekonomi islam


• uang dalam Bahasa arab dsebut “mall”, asal katanya berarti condong, yang
berarti menyondongkan mereka kearah yang menarik,dimana uang sendiri
mempunyai daya penarik, yang terbuang dalam logam misalnya
tembaga,emas dan perak.
2. Fungsi uang dalam ekonomi syariah
• Dalam pengunaanya sebagai alat pembayaran atau media untuk pertukaran
dalam melaksanakan transaksi ekonomi, maka pengunaan uang sejalan
dengan konsep ekonomi islam/syariah.
• Dalam pengunaanya sebagai sarana untuk menyimpan nilai maka pengunaan
uang tidak bertentangan dengan ekonomi isalam/syariah, selama uang
tersebut masih bisa di pergunakan dalamkegiatan transaksi perniagaan.
PERSPEKTIF UANG DALAM EKONOMI
KONVENSIONAL

• Istilah uang dalam perspektifekonomi konversional diartikan secara


bolak- balik (intechangeability), yaitu uang sebagai uang dan uang
sebagai capital. Ekonomi konversional mengartikan uang secara
interchangeability (bolak_balik), yaitu uang sebagai alat tukar dan uang
sebagai capital.
TINJAUAN UANG DALAM PERSPEKTIF
ISLAM

Ukuran Harga

Uang Media Transaksi

Media Penyimpan
Nilai/Kekayaan
A. UANG SEBAGAI UKURAN HARGA
• Nilai harga adalah ukuran yang dikenal untuk mengatur harta maka wajib
bersifat spesifik dan akurat, tidak meninggi (naik) dan tidak menurun. Karena
kalo unit nilai harga bisa naik dan urun seperti komuditas sendiri, tentunya kita
tidak lagi mempuyai ukuran yang bisa dikukuhkan untukmengukur nilai
komuditas. Bahkan semuanya adalah barang komuditas. (Ibn al-Qayyim)

B. UANG SEBAGAI MEDIA TRANSAKSI


• Uang sbagai media transaksi yang sah dan harus diterima oleh siapapun bila dia
ditetapkan oleh negara. Dibutuhkan adanya otoritas negara yang mengeshkan
penggunaan uang sebagai alat pertukaran barang/jasa ditengah masyarakat.
Ibarat darah didalam tubuh manusia maka fungsi uang sebagai media transaksi
inilah yang paling penting dalam pandangan ahli ekonomi (Abdul Mannan)
C. UANG SEBAGAI MEDIA PENYIMPAN NILAI/KEKAYAAN
• Ibnu Khaldun mengisaratkan uang sebaga alat simpanan. Ia menyatakan,
kemudian Allah Ta’ala menciptakan dari du barang tembaga, emas dan perak,
sebagai nilai untuk setiap harta. Dua jenis ini merupakan simpanan dan
perolehan orang-orang di dunia kebanyakan.
INSTRUMEN MONETER ISLAM
a. Mazhab Iqthisoduna (Baqir Ash Shadr)
- Pada masa awal islam, tidak diperlukan kebijakan moneter karena hamper tidak
adanya system perbankan dan minimnya penggunaan uang. Uang dipertukarkan
dengan sesuatu yang benar-benar memberikan nilai tambah bagi perekonomian.
perputaran uang dalam periode tertentu sama dengan nilai barang dan jasa yang
diproduksi pada rentang waktu yang sama.
b. Mazhab Maentrem ( Dr. Umer Chapra)
- berujuan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada agar dialokasi pada kegiatan
perekonomian yang produktif. Melalui instrument “dues of idle fuen” yang dapat
mempengaruhi besar kecil permintaan uang agar dapat dialokasikan pada
peningkatan produktif perekonomian secara keseluruhan.
c. Mazhab Alternatif/Analitis Kritis (Dr. M. A. Choundury)
- Kebijakan moneter melalui “syuratik process” dimana suatu kebijkan yang
diambil oleh otoritas moneter adalah berdasarkan musyawarah sebelumnya
dengan otoritas sector riil. Sehingga terjadi harmonisasi antara kebijakan
moneter dan sector riil.
SEMOGA APA YANG
KAMI SAMPAIKAN
BISA BERMANFAAT
UNTUK KITA SEMUA

SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai