Kewirausahaan memiliki unsur utama kreatif dan inovatif. Wirausaha yang latar belakang akademiknya lebih tinggi ternyata lebih sering inovatif, menggunakan model bisnis yang modern dan juga mendasarkan usaha mereka pada penggunaan teknologi baru. Hal tersebut mengimplikasikan bahwa latar belakang akademik, khususnya akademik dari pendidikan tinggi, penting bagi pembentukan dan pengembangan wirausaha. Technopreneur mampu menggabungkan antara ilmu pengetahuan yang dimiliki melalui kreasi/ide produk yang diciptakan dengan kemampuan berwirausaha melalui penjualan produk yang dihasilkan di pasar. Menurut Center for Entrepreneurial Leadership Clearinghouse on Entrepreneurship Education, pendidikan kewirausahaan merupakan proses menyediakan konsep dan keterampilan bagi individu untuk mengenali peluang yang orang lain abaikan, dan untuk memiliki wawasan, harga diri dan pengetahuan untuk bertindak dimana orang lain raguragu. Pendidikan kewirausahaan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk terjadinya proses kewirausahaan, yaitu mulai dari menumbuhkan pola pikir dan sikap serta keterampilan kewirausahaan sehingga dapat membangkitkan ide/gagasan usaha, kemudian memulai usaha dan mengembangkannya melalui inovasi. Pendidikan kewirausahaan mencakup unsur isi, metode, dan aktivitas untuk pengembangan motivasi, kompetensi, dan pengalaman agar peserta dapat menerapkan, mengelola, dan berpartisipasi dalam proses pemberian nilai tambah. Pendidikan kewirausahaan adalah segenap isi, metode, dan aktivitas untuk mengembangkan pola pikir, sikap, motivasi, pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman kewirausahaan, sehingga individu mampu menemukan ide atau gagasan usaha untuk meraih peluang, memulai usaha, dan mengembangkan usaha yang dapat memberikan nilai tambah bagi dirinya dan atau orang lain. Pendidikan kewirausahaan memiliki cakupan: isi, metode, dan aktivitas. Cakupan tersebut ditujukan untuk memberikan atau mengembangkan pengetahuan, pola pikir, sikap, motivasi, keterampilan, dan pengalaman kewirausahaan. Adapun perbedaan pengusaha dan enterpreneur yaitu untuk tujuannya, pengusaha hanya memiliki tujuan finansial semata, apabila enterpreneur memiliki tujuan memberikan kesenangan dan kepuasan. Untuk resiko pengusaha sendiri yaitu melakukan perhitungan dalam menjalankan bisnis, kemudian untuk enterpreneur lebih mengambil resiko yang tinggi karena mengutamakan passion. Kemudian untuk sikap yang ditunjukkan pengusaha yaitu pengusaha lebih mementingkan bisnis berjalan lancar tanpa hambatan, apabila pengusaha terus menyesuaikan dan mengikuti perkembangan zaman. Untuk ide yang dituangkan pengusaha biasanya memilih ide yang sedang tren disekitarnya dan terlihat memiliki keuntungan yang besar, apabila enterpreneur lebih memilih menciptakan bisnis atau produk yang lebih baru. Bisnis merupakan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Adapun 5 cara untuk menemukan peluang bisnis bagi mahasiswa, yaitu : 1. Melakukan Riset 2. Serap ide dari permasalahan seseorang 3. Belajar dari bisnis yang sudah sukses 4. Pelajari kekurangan pesaing 5. Ikuti perkembangan tren
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar