Rel, kantin yuk! Ke warung pok siti, tanya aura sambil tersenyum
menatap farel berharap farel mau.
Kuy lah, kekantin dah lama gak makan nasi uduk pok siti, jawab farel.
Engga deh mager gw, lagi ngedrakor gw, jawab annisa.
Ga seru kalo ada yang ga ikut satu, kata farel
Yaudah sih kalo nisa ga mau gpp, lu ikut kan sil? Tanya aura
Ngikut aja, jawb shiela.
Saat mereka hendak keluar, tiba tiba ada pengumuman dari sekolah.
‘Kepada seluruh siswa kelas 10,11,12 karna ada satu dan lain hal
diperbolehkan untuk pulang lebih awal. Bagi siswa yang ingin solat
zuhur terlebih dahulu diperbolehkan setelah itu seluruh siswa wajib
pulang tidak boleh berlama lama disekolah sekian, terimaksih’
Jam menunjukkan pukul 11.15 geng suhu saling melirik,
Aileen : tongkrongan aja yuk, bolos sekalian. Ajak bocah dua diatas.
Aura : oke lah
Shiela : yaudah kalian duluan, gw bareng annisa, mau ngambil tas
dulu. Rel, kasih tau yang lain.
Farel hanya mengacukan jempol lalu menigirim pesan ke 2 kaka kelas
mereka yang juga masuk ke geng suhu.
Disisi lain aura merasa risih dengan pembicaraan ini. (muka jutek)
Aura: yaudah kalo kalian mau beli minum dulu, kita duluan ya panas
banget. Sinis aula
Annisa merasa aneh dengan sikap aura,dan merasa disinisin.
Satu persatu mereka jalan, dan aura yang terakhir. Dengan sengaja
aura sedikit mengenai motor annisa, hampir saja annisa jatuh
dengan sigap farrel menahannya. Aura langsung pergi begitu saja.
Aura kalo mau ngebut kebiasaan ya suka nabrak mulu, kata annisa
yang mencoba berfikir positif.
Iya nih aura, kata farel juga.
Farel menunggu lama annisa sambil menjaga motor annisa, lama
kelamaan farel merasa ada yang tidak beres, ia langsung mencari
annisa.
Dari kejauhan farel melihat annisa yang memang mengantri untuk
membeli minuman, tapi dari kejuhan ia melihat pria yang terus
dibelakang para pembeli minuman itu.
Mungkin aja dia menunggu temannya juga yang membeli, tapi farel
terus mengawsi karna takut terjadi apa apa dengan annisa.
Dan setelah annisa selesai, laki laki itu mengikuti annisa berjalan,
annisa tidak menyadari itu. Sampai dititik tiba tiba pria tersebut
mengeluarkan pisau dari dalam jaketnya.
Farel panik, walau pisau belum mengarah ke annisa tapi pria
tersebut sudah dekat dengan annisa.
ANNISAAAA LARIIIII, kata farel dengan panik.
Karena annisa pintar annisa langsung lari sambil melihat lihat
belakang (annisa larinya kencang). Dan benar saja ia melihat
seseorang. Ia langsung teringat akan mimpinya
Annisa bergegas ke farrel dan langsung saja melajukan motor dengan
kecepatan tinggi.