Anda di halaman 1dari 19

MST 119

TRIASE
TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan triage


pasien.

TUJUAN KHUSUS

1. Menjelaskan konsep triage.

2. Menjelaskan bagan alir Simple Triage And Rapid Treatment (START)

3. Melakukan triage pasien


DEFINISI
TRIASE adalah proses pengambilan keputusan yang kompleks dalam rangka

menentukan pasien mana yang berisiko meninggal,berisiko mengalami kecacatan,

atau berisiko memburuk keadaanklinisnya apabila tidak mendapatkan penanganan

medis segera, dan pasien mana yang dapat dengan aman menunggu. (Fitzgerald G et

al, 2010)

TRIASE adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat

ringannya kondisi klien atau kegawatanya yang memerlukan tindakan segera.(

Mackway-Jones K, Marsden J, Windle J, 2006)


TUJUAN
1. Triase bencana bertujuan untuk mengerahkan segala daya upaya
yang ada untuk korban-korban yang masih mungkin diselamatkan
sebanyak mungkin (do the most good for the most people). (Lee
CH,2010)

2. Triase rumah sakit bertujuan menetapkan kondisi yang paling


mengancam nyawa agar dapat mengerahkan segala daya upaya dan
fokus untuk melakukan pertolongan medis pada pasien sampai
keluhan pasien dan semua parameter hemodinamik terkendali.
Prinsip yang dianut adalah bagaimana agar pasien mendapatkan
jenis dan kualitas pelayanan medic yang sesuai dengan kebutuhan
klinis (prinsip berkeadilan) dan penggunaansumber daya unit yang
tepat sasaran (prinsip efisien). (Fitzgerald G, Jelinek GA, Scott D,
Gerdtz MF, 2010
PRINSIP
1. Ketahuilah bahwa keselamatan penyelamat adalah
prioritas utama.
2. Lakukan yang terbaik untuk sebagian besar pasien
yang menggunakan sumber daya yang tersedia.
3. Membuat keputusan tepat waktu.
4. Mempersiapkan triase untuk terjadi di berbagai
tingkatan.
5. Ketahui dan pahami sumber daya yang tersedia
6. Rencanakan dan latih respons dengan latihan
praktik.
7. Tentukan jenis kategori triase terlebih dahulu.
8. Triase terus dilakukan di setiap level
Simple triage and rapid treatment (START)
Dalam Hospital Preparedness for Emergencies & Disasters (2007) dinyatakan

bahwa sistem ini ideal untuk korban massal. Ini memungkinkan paramedik

untuk memilah pasien mana yang perlu dievakuasi lebih dulu ke rumah sakit.

Prinsip dari START adalah untuk mengatasi ancaman nyawa, jalan nafas yang

tersumbat dan perdarahan masif arteri. START dapat dengan cepat dan akurat

tidak boleh lebih dari 30 detik perpasien dan mengklasifikasi pasien ke dalam

kelompok terapi
START dapat dengan cepat dan akurat tidak boleh lebih dari 30 detik perpasien dan

mengklasifikasi pasien ke dalam kelompok terapi. Penilain START berdasarkan dari 4

indikator:

a. Kemampuan berjalan

b. Respirations, nilai respiratory rate (RR) /menit

c. Pulse, nilai nadi radial dan capillary refill time (CRT)

d. Mental status, kemampuan pasien dalam mengikuti instrusi/kedasaran pasien


TRIASE START

1 KEMAMPUAN BERJALAN

2 PERNAFASAN

3 SIRKULASI

4 KESADARAN
ILUSTRASI
Contoh kasus :

Tn. Erik dengan umur 40 tahun dan Ny. Aminah umur 38 tahun mengalami tabrakan dengan mobil lainnya saat

mengendarai mobilnya di jalan tol. Pada saat kejadian Tn. Erik dalam keadaan sadar, saat dikeluarkan dari mobil Tn.

Erik menjerit kesakitan ternyata ditemukan tungkai sinistra tibia fibula tampak bengkok, bengkak, dan memar .

Sedangkan Ny.Aminah saat kejadian terlihat ada jejas pada dada dekstra dan tidak terlihat adanya pergerakan dada dan

setelah dilakukan Tindakan buka jalan nafas terlihat ada pergerakan dinding dada. Sedangkan penumpang dimobil

lainya yaitu Sdr Agus dengan keadaan bernapas spontan, RR<30 x /menit, CRT< 2 detik, Nadi <100 x/menit dan setelah

perawat memberi perintah mengangkat kedua tangan pasien dapat mengangkat kedua tangan memar pada kedua kaki

namun masih bisa berjalan.

Dari kasus tersebut lakukan labeling triase..


• Ny. Sakdiah diberikan label warna merah

• Tn. Erik diberikan label warna kuning

• Sdr Agus diberi label warna hijau

Anda mungkin juga menyukai