Anda di halaman 1dari 12

Analisis Pengembangan Kapabilitas Dinamis Audit Internal Berbasis Risiko

dengan Pendekatan DCT


Efa Agus Susanto, Universitas Gadjah Mada
e-mail: efa.agus.s@mail.ugm.ac.id

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kapabilitas dinamis Audit Internal
Berbasis Risiko (AIBR) pada inspektorat pemerintah daerah. Desain kualitatif dengan pendekatan
studi kasus eksploratori digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek baru dan penting dalam
pengembangan kapabilitas AIBR. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara dan
dokumentasi. Sedangkan, validitas penelitian dipastikan dengan triangulasi dan member checking.
Penelitian ini mencapai saturasi ketika wawancara dilakukan kepada 18 partisipan yang terdiri
lima orang irban, satu sekretaris, lima ketua tim, dan dua orang auditor pembina. Penelitian ini
menghasilkan tiga temuan utama. Pertama, pengembangan kapabilitas hanya diarahkan untuk
mencapai tujuan performa. Kedua, manajemen pengetahuan pengembangan kapabilitas AIBR
belum dilakukan secara utuh. Terakhir, model mental antitesis masih dimiliki oleh sebagian
Auditor Internal Pemerintah Daerah (AIPD).
Kata Kunci - auditor internal, audit internal berbasis risiko, kapabilitas dinamis
PENDAHULUAN Kedua, implementasi AIBR merupa-
Penelitian ini didasari oleh implementasi kan bagian dari tuntutan regulasi dan
Audit Internal Berbasis Risiko (AIBR) di perkembangan praktik audit internal. Di
pemerintah daerah yang masih belum optimal Indonesia, tuntutan implementasi AIBR
karena kompetensi atau pengetahuan auditor untuk organisasi audit internal pemerintah
(Erlina et al. 2020). Namun, penelitian telah ada sejak lebih dari satu dekade dengan
terdahulu (Erlina dkk. 2020) tidak penerbitan Peraturan Menteri Pendaya-
menjelaskan faktor-faktor yang menjadi gunaan Aparatur Negara dan Reformasi
penyebab rendahnya kompetensi auditor Birokrasi Nomor 19 tahun 2009.
tersebut. Penelitian ini menganalisis tentang Implementasi AIBR juga menjadi bagian dari
bagaimana auditor internal merespon rencana pembangunan jangka menengah
perencanaan AIBR sebagai bagian dari nasional tahun 2015-2019 dengan adanya
kebutuhan kompetensi yang penting dalam program peningkatan kapabilitas audit
pelaksanaan penugasan audit. internal ke level 3. Selain amanat regulasi
Penelitian ini menawarkan perspektif tersebut, perkembangan profesi audit internal
baru dalam beberapa hal. Pertama, penelitian pemerintah juga merespon pentingnya AIBR
ini menjelaskan kapabilitas dinamis auditor dengan pernyataan dalam Standar Audit
internal terhadap AIBR. Kapabilitas dinamis Internal Pemerintah Indonesia pada tahun
merupakan proses konfigurasi ulang 2013.
kompetensi untuk merespon perubahan Penelitian ini menggunakan Dynamic
lingkungan (Teece, Pisano, and Shuen 1997). Capabilities Theory (DCT) atau teori
Peneliti berpendapat bahwa perubahan kapabilitas dinamis untuk mengidentifikasi
pendekatan audit tradisional ke AIBR dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi
memerlukan dukungan penyesuaian penyebab rendahnya kompetensi auditor
kapabilitas auditor untuk mencapai peluang internal dalam implementasi AIBR. Teori ini
keberhasilan yang tinggi dalam dibangun dari empat dimensi, yaitu
implementasinya. Penyesuaian kapabilitas absorption, generation, storage, dan
ini diwujudkan dengan kompetensi auditor adaption (Gonzalez and Melo 2019). Setiap
yang dinamis karena berbagai kebaruan yang dimensi dibentuk oleh rutinitas untuk
selalu muncul dalam aktivitas pengawasan. menciptakan kapabilitas yang lebih baik
(Pavlou and El Sawy 2011).
Penelitian ini berkontribusi untuk dibangun dari empat dimensi, yaitu
mengembangkan dan memperluas penelitian absorption, generation, storage, dan
sebelumnya (Erlina and Muda 2018) dengan adaption. Keempat dimensi tersebut
analisis lebih lanjut tentang penyebab membentuk rutinitas sebagai memori untuk
rendahnya kompetensi auditor internal yang membantu sumber daya organisasi dalam
merupakan determinan implementasi AIBR. perekonfigurasian kemampuan operasional-
Hasil penelitian ini diharapkan relevan untuk nya menjadi kapabilitas baru yang lebih baik
semua organisasi audit internal pemerintah (Teece 2000; Pavlou and El Sawy 2011;
daerah di Indonesia dengan karakteristik Helfat and Winter 2011). Rutinitas ini
yang tidak terlalu berbeda. Penelitian ini juga merupakan penghubung antara pengetahuan
memberikan kontribusi pada para pemimpin dan kapabilitas yang baru (Teece 2000;
organisasi audit internal atau pembuat Eggers and Kaplan 2013) sehingga harus
kebijakan untuk meningkatkan kompetensi mempunyai tujuan yang jelas (Eggers and
AIBR auditornya dalam aktivitas Kaplan 2013).
pengawasan.
Auditor Internal
TINJAUAN PUSTAKA Auditor internal adalah orang yang
Teori Kapabilitas Dinamis melaksanakan aktivitas audit internal.
Teori kapabilitas dinamis atau Dynamic Auditor internal memahami proses bisnis dari
Capabilites Theory (DCT) menjelaskan suatu organisasi dan berkualifikasi
kemampuan organisasi untuk mengintegrasi, /berkompetensi profesional untuk
membangun, dan merekonfigurasi ulang memberikan jaminan bahwa sistem
kompetensi sumber daya utamanya sebagai pengendalian internal telah memadai untuk
respon terhadap perubahan lingkungan mengurangi semua jenis risiko (Alias 2019).
(Teece, Pisano, and Shuen 1997). DCT ber- Auditor internal juga harus independen dan
pendapat bahwa organisasi mengembangkan obyektif dalam pelaksanaan aktivitas yang
kompetensi baru pada sumber dayanya menjadi tugas dan tanggung jawabnya (Alias
sampai tingkat yang memadai untuk 2019).
mencapai tujuan (Ambrosini and Bowman Auditor internal di lingkungan
2009). Menurut Gonzalez dan Melo (2019) pemerintah indonesia dikenal dengan Aparat
berpendapat bahwa kapabilitas dinamis Pengawasan Internal Pemerintah (APIP).
Ruang lingkup tanggung jawab APIP klien; (2) penyusunan dan pemutakhiran
berbeda-beda berdasarkan tingkatannya. Di audit universe serta penetapan area audit; (3)
tingkat pemerintah pusat, peran APIP penilaian risiko; (4) penyesuaian skor risiko
dilakukan oleh BPKP untuk aktivitas lintas (5) penyusunan perencanaan audit tahunan
sektoral, inspektorat jenderal untuk berbasis risiko (6) penugasan audit.
kementerian, dan inspektorat utama untuk
lembaga negara. Di tingkat pemerintah Kapabilitas AIBR
daerah, peran APIP dilakukan oleh Penggunaan kata kapabilitas dan kompetensi
inspektorat provinsi, kabupaten, dan kota. sering digunakan secara bergantian dengan
makna kapasitas, keterampilan atau keahlian
AIBR manusia untuk melakukan tugas tertentu
AIBR merupakan metodologi yang (Bogner, Thomas, and McGee 1999; Sani
menghubungkan antara audit internal dan and Abubakar 2021; Chinnapong et al. 2021).
rerangka manajemen risiko dari suatu Kompetensi bersifat dinamis. Dalam
organisasi (Erlina et al. 2020). AIBR organisasi, kompetensi diperbarui dengan
merupakan pergeseran dari pendekatan lama pengintegrasian pandangan strategis
yang sebelumnya digunakan, yaitu control- manajemen ke dalam pembelajaran untuk
based (Görener 2017; Erlina et al. 2020). mengubah kapasitas sumber daya
Manajemen risiko ialah prasyarat dalam manusianya (Giniuniene and Pundziene
AIBR. Oleh karena itu, auditor internal harus 2020) sehingga efektivitas pencapaian tujuan
memastikan bahwa manajemen risiko organisasi menjadi lebih baik (Cegliński
organisasi auditan telah diterapkan dengan 2020). Kapabilitas atau kompetensi AIBR
efektif (Erlina et al. 2020; Lois et al. 2021). merujuk kepada kemampuan auditor internal
Kontribusi utama AIBR dalam audit untuk menggunakan analisis berbasis risiko
internal berada pada tahap perencanaan. dalam aktivitas pengawasan khususnya
Berdasarkan hasil perencanaan dari AIBR, perencanaan.
penugasan pada auditor internal diarahkan
pada area berisiko tinggi (Coetzee and Lubbe Proposisi penelitian
2014). AAIPI (2018) dan CIIA (2014) Studi ini mengajukan proposisi yang
menyebutkan tahapan dalam perencanaan menyelidiki pengembangan kompetensi
AIBR terdiri dari: (1) pemahaman organisasi auditor internal pemerintah daerah untuk
meningkatkan implementasi AIBR dalam menjadi kapabilitas yang baru dalam
aktivitas pengawasannya. Proposisi ini perencanaan audit?
didasarkan pada penelitian-penelitian
terdahulu yang membahas tentang METODE PENELITIAN
kompetensi auditor internal sebagai Desain penelitian ini menggunakan metode
anteseden dalam penerapan AIBR (Coetzee kualitatif dengan pendekatan studi kasus
and Lubbe 2013; Görener 2017; Erlina et al. eksploratori. Pendekatan ini digunakan
2020; Andreas et al. 2020; Lois et al. 2021). karena beberapa hal. Pertama, studi kasus
Proposisi ini juga dirancang dengan eksploratori membantu untuk
teori kapabilitas dinamis berbasis mengeksplorasi aspek-aspek baru yang
pengetahuan (Gonzalez and Melo 2019). penting dalam pengembangan kapabilitas
Penelitian ini berpendapat bahwa proses AIBR auditor internal yang masih rendah.
pengembangan kompetensi AIBR pada Kedua, literatur terkait dengan
auditor internal pemerintah daerah masih pengembangan kapabilitas AIBR auditor
berkesenjangan dengan dimensi dari teori ini. internal masih terbatas.
Artinya, proses akuisisi sampai dengan Teknik pengumpulan data penelitian
implementasi AIBR sebagai pengetahuan ini menggunakan teknik wawancara dan
baru dalam pengawasan masih belum dokumentasi. Teknik wawancara dilakukan
optimal. Semua argumen tersebut digunakan dengan cara semi terstruktur. Peneliti terlebih
untuk mengembangkan proposisi penelitian, dahulu menyiapkan daftar pertanyaan yang
yaitu: terstruktur sebagai acuan. Pertanyaan-
RQ1: Apakah auditor internal mampu untuk pertanyaan selanjutnya diajukan kepada
mengakuisisi dan mengasimilasi AIBR partisipan berdasarkan acuan yang telah
sebagai pengetahuan untuk membantu dibuat dengan susunan bahasa dan urutan
aktivitas pengawasan? yang berbeda. Pihak-pihak yang menjadi
RQ2: Apakah kurikulum/susunan materi partisipan wawancara dalam penelitian
pembelajaran AIBR yang berlaku belum dipilih secara purposivefully. Penelitian ini
mengarah pada pencapaian kapabilitas melibatkan partisipan yang merupakan
dinamis bagi auditor internal? auditor internal berkewenangan manajerial di
RQ3: Bagaimana auditor internal tingkat menengah dan bawah (Pavlou dan El
mentransformasikan pengetahuan AIBR Sawy 2011). Penelitian ini berpendapat
bahwa manajer tingkat menengah di penelitian ini dipastikan dengan pengecekan
organisasi audit internal ialah inspektur transkrip dan pengecekan akurasi
pembantu dan sekretaris. Untuk tingkat pengkodean. Pengecekan transkrip dilakukan
bawah atau tim, fungsi manajerial dilakukan secara hati-hati untuk memastikan akurasi
oleh ketua tim. penyusunan transkrip wawancara sesuai
Penelitian ini mencapai saturasi ketika dengan hasil rekaman wawancara. Akurasi
wawancara dilakukan kepada 18 partisipan pengkodean dilakukan dengan pengecekan
yang terdiri dari 6 orang ialah manajer secara hati-hati atas transkrip wawancara dan
menengah tingkat organisasi (inspektur dokumentasi ke dalam tema yang telah
pembantu dan sekretaris inspektorat), 10 ditentukan.
orang ialah manajer menengah tingkat tim
(ketua tim inspektorat), dan 2 orang ialah PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
auditor pembina (auditor BPKP). Saturasi Pengembangan kapabilitas AIBR oleh AIPD
merupakan kondisi ketika peneliti sudah diawali dengan pengakuisisian dan
tidak menemukan suatu konsep, ide, atau pengasimilasian. Pada tahap ini, AIPD
tema baru dalam konteks penelitian dari para menggunakan dua proses, yaitu informal dan
partisipannya (Alam 2020; Santo-Tomás formal. Proses informal merupakan proses
Muro, Sáenz de Tejada Granados, and yang tidak terstruktur dan didasarkan
Rodríguez Romero 2020). Wawancara karakteristik expert witness yang dimiliki
penelitian ini dilakukan dalam 17 sesi oleh AIPD. Proses informal ini juga
wawancara dan satu wawancara tertulis. didasarkan pada rutinitas aktivitas harian
Untuk wawancara tertulis, peneliti juga telah AIPD. Sedangkan, proses formal merupakan
melakukan pengujian pilot kepada dua proses terstruktur yang mewajibkan
auditor internal untuk menjamin validitas dan pengakuisisian dan pengasimilasian
reliabilitas dari daftar pertanyaan yang pengetahuan AIBR oleh AIPD. Proses
diajukan (Kallio et al. 2016; Gani, terstruktur itu diwujudkan dalam bentuk
Rathakrishnan, and Krishnasamy 2020). penerbitan regulasi peningkatan kapabilitas
Dari beberapa alternatif cara validasi APIP ke level tiga sebagai bagian dari tujuan
dari Creswell dan Creswell (2018), validitas performa inspektorat. Proses formal ini juga
penelitian ini dipastikan dengan triangulasi diinisasi dengan kebijakan internal yang
dan member checking. Sedangkan reliabilitas
mengharuskan AIPD untuk mengikuti hanya terjadi pada tingkat individu bukan
kegiatan in-house training. organisasi AIPD.
Pada tahap berikutnya, AIPD dituntut Lebih lanjut, penelitian juga
untuk melakukan pembelajaran AIBR. mengidentifikasi alasan inspektorat tidak
Penelitian ini menginferensi bahwa proses mendokumentasikan pengetahuan AIBR.
pembelajaran tersebut dilakukan dengan Pertama, dokumentasi AIBR bukan
beberapa metode yang ditujukan untuk merupakan suatu urgensi. Kedua, peraturan
meningkatkan pengetahuan AIPD baik yang mendasari penerbitan pedoman AIBR
secara individu maupun kolektif. Metode- sebagai bentuk dokumentasi juga belum
metode tersebut ialah diklat, bimtek, tersedia.
workshop, PKS, PPM, dan coaching. Lebih Penelitian ini menyimpulkan bahwa
lanjut, penelitian ini menyimpulkan bahwa AIPD mengimplementasikan pengetahuan
susunan materi AIBR bersifat statis dengan AIBR yang diperoleh dalam perencanaannya
mengacu pada Perka BPKP nomor 18 tahun dengan beberapa cara. Pertama, AIPD tidak
2018 dan jumlah jam pembelajaran ideal melibatkan auditan dalam penyusunan
untuk memahaminya ialah 40 jam. Pada rencana pengawasan dan menggunakan
tahap ini, peneliti juga menengarai bahwa faktor-faktor risiko yang kriterianya
metode workshop, bimtek, dan PKS/PPM ditentukan secara internal oleh AIPD. Kedua,
merupakan metode pembelajaran yang AIPD melibatkan auditan dalam penyusunan
kurang efektif yang ditandai dengan rencana pengawasan dengan pola diskusi.
ketidaktepatan pemahaman AIPD terhadap Ketiga, AIPD memanfaatkan peta risiko yang
konsep AIBR. dibuat auditan sebagai dasar penyusunan
Pendokumentasian pengetahuan PKPT. Selain itu, penelitian ini juga
merupakan tahap selanjutnya dari analisis mengidentifikasi bahwa implementasi
pengembangan kapabilitas AIBR. Pada tahap pengetahuan AIBR belum sepenuhnya
ini, penelitian ini menyimpulkan bahwa optimal karena hambatan model mental
AIPD tidak melakukan pendokumentasian antitesis dari AIPD.
pengetahuan. Sebagai pengganti, AIPD lebih
banyak mengandalkan pengetahuan AIBR TEMUAN PENELITIAN
yang diperoleh dari proses sosialiasi. Penelitian ini membuktikan bahwa
Akibatnya, penyimpanan pengetahuan AIBR pengembangan kapabilitas AIBR telah
dilakukan oleh AIPD. Namun, penelitian ini tidak terdistribusi secara merata kepada
juga mengungkapkan beberapa temuan seluruh AIPD.
terkait dengan proses pengembangan Ketiga, penelitian ini juga mengungkap
kapabilitas AIBR yang mengacu pada teori bahwa beberapa AIPD bersikap antitesis
DCT. Berdasarkan analisis dari setiap terhadap AIBR. AIPD tersebut menilai
dimensi teori DCT, penelitian ini bahwa AIBR tidak didukung oleh komitmen
mengidentifikasi tiga temuan yang utama. dari pimpinan organisasi untuk menerapkan
Pertama, penelitian ini menemukan bahwa manajemen risiko sehingga sulit untuk
pengembangan kapabilitas AIBR oleh AIPD diterapkan. AIPD lebih memilih untuk
didasari pada desain tujuan performa, yaitu menggunakan pendekatan pengendalian
untuk mencapai atau mempertahankan karena OPD dinilai belum memilki kesadaran
kapabilitas APIP pada level tiga. Performa ini atas risiko organisasinya. Akibatnya, daftar
dievaluasi setiap tahun oleh BPKP. Tujuan risiko yang dibuat berpotensi menimbulkan
performa mengakibatkan inspektorat hanya informasi yang bias karena tidak
berfokus pada output proses yang merefleksikan kondisi yang sebenarnya.
mengindikasikan bahwa AIBR telah
diimplementasikan dan tidak sepenuhnya IMPLIKASI MANAGERIAL
diarahkan pada penguasaan kompetensi oleh Penelitian ini mendasari pada pemahaman
para auditornya yang bersifat dinamis. awal bahwa pengembangan kapabilitas
Kedua, inspektorat mengabaikan AIBR sebagai suatu kompetensi yang
proses manajemen pengetahuan yang utuh melekat kepada individu AIPD. Namun,
untuk mendukung pengembangan kapabilitas penelitian ini membuktikan pengetahuan
dinamis AIBR. Penelitian ini menengarai AIBR yang diakusisi, dipelajari, dan
bahwa inspektorat tidak mendokumentasikan didokumentasikan oleh AIPD tidak mampu
pengetahuan AIBR. Ini terjadi karena untuk diimplementasikan secara optimal jika
inspektorat lebih berfokus pada praktik AIBR tidak didukung oleh penerapan manajemen
untuk mencapai tujuan performanya. risiko oleh seluruh OPD pada tataran tingkat
Penelitian ini juga menginferensi bahwa pemerintah daerah. Oleh karena itu,
proses pembelajaran yang tidak optimal dan penelitian ini menginferensi bahwa
tidak dilakukannya pendokumentasian pengembangan kapabilitas AIBR seharusnya
tersebut mengakibatkan pemahaman AIBR didukung dengan model mental
kepemimpinan transformasional dari 2003).
manajemen organisasi AIPD maupun OPD.
Pemimpin yang transformasional mampu KETERBATASAN DAN PENELITIAN
menjadi agen perubahan bagi organisasi dan SELANJUTNYA
memotivasi setiap anggota organisasi untuk Penelitian ini memiliki keterbatasan karena
mengubah perilakunya dalam hanya menggunakan AIPD sebagai subjek
pengimplementasian manajemen risiko dan penelitian di area Provinsi Daerah Istimewa
AIBR (LeBrasseur, Whissell, and Ojha Yogyakarta. Meskipun karakteristik subjek
2002). penelitian telah mewakili setiap tingkatan
Lebih lanjut, penelitian ini juga wilayah (3 kabupaten, 1 kota, dan 1 provinsi),
merangkum praktik-praktik manajerial peneliti mengharapkan bahwa penelitian
pengembangan kapabilitas AIBR dalam berikutnya dilakukan terhadap AIPD di
perspektif peran utama pemimpin dalam beberapa wilayah provinsi. Dengan
organisasi. Pertama, manajemen AIPD demikian, temuan penelitian pada tingkatan
maupun OPD berperan sebagai desainer. area kota dan provinsi mencapai saturasi
Dalam peran ini, manajemen berperan untuk aksial yang lebih baik.
membuat kebijakan dan strategi yang
mendukung pengembangan kapabilitas Daftar Pustaka
AIBR dan manajemen risiko (Senge 1990). AAIPI. 2018. “Pedoman Perencanaan Audit
Berbasis Risiko Auditor Intern
Kedua, manajemen AIPD dan OPD berperan
Pemerintah Indonesia.” DPN AAIPI.
sebagai guru. Dalam peran ini, manajemen Alam, Md. Kausar. 2020. “A Systematic
Qualitative Case Study: Questions,
memberikan teladan kepada seluruh anggota
Data Collection, NVivo Analysis and
organisasi dan membantu menciptakan Saturation.” Qualitative Research in
Organizations and Management: An
model mental, perilaku, dan pola berpikir
International Journal 16, no. 1
pendekatan pemecahan masalah berbasis (August): 1–31. https://doi.org/10.
1108/QROM-09-2019-1825.
risiko (Senge 1990). Pada akhirnya, AIPD
Alias, N. 2019. “Internal Auditor’s
dengan sendirinya memiliki motivasi Compliance to Code of Ethics:
Empirical Findings from Malaysian
intrinsik dan berfokus untuk
Government-Linked Companies.”
mengembangkan kompetensi AIBR dan siap Journal of Financial Crime 26, no. 1:
179–94. https://doi.org/10.1108/JFC-
untuk menghadapi setiap tantangan dalam
07-2017-0066.
pengimplementasiannya (Shin and Zhou
Ambrosini, Véronique, and Cliff Bowman. Coetzee, P., and Dave Lubbe. 2014.
2009. “What Are Dynamic “Improving the Efficiency and
Capabilities and Are They a Useful Effectiveness of Risk-Based Internal
Construct in Strategic Management?” Audit Engagements.” International
International Journal of Management Journal of Auditing 18, no. 2: 115–25.
Reviews 11, no. 1 (March): 29–49. https://doi.org/10.1111/ijau.12016.
https://doi.org/10.1111/j.1468- Creswell, John W, and J David Creswell.
2370.2008.00251.x. 2018. Research Design: Qualitative,
Andreas, G. Koutoupis, Kyriakogkonas Quantitative, and Mixed Methods
Panagiotis, Ploumpis Ioannis, and Approaches. Fifth edition. Sage
Leontis Dimitrios. 2020. “Risk Based publications.
Internal Audit at Greek Listed Eggers, J. P., and Sarah Kaplan. 2013.
Shipping Companies of New York “Cognition and Capabilities: A Multi-
Stock Exchange.” Journal of Level Perspective.” Academy of
Accounting and Taxation 12, no. 4 Management Annals 7, no. 1 (June):
(October): 135–44. https://doi.org/ 295–340. https://doi.org/10.5465/
10.5897/JAT2020.0418. 19416520.2013.769318.
Bogner, William C., Howard Thomas, and Erlina, and Iskandar Muda. 2018.
John McGee. 1999. “Competence and “Determinants of the Implementation
Competitive Advantage: Towards a of Risk-Based Internal Auditing in
Dynamic Model.” British Journal of Regencies/Cities in North Sumatera
Management 10, no. 4 (December): Province.” International Journal of
275–90. Civil Engineering and Technology 9,
https://doi.org/10.1111/1467- no. 5: 1360–72.
8551.00139. Erlina, Abdillah Arif Nasution, Idhar Yahya,
Cegliński, P. 2020. “The Relations between Iskandar Muda, and Sri Mulyani.
Dynamic Capabilities and Core 2020. “Top Management Commit-
Competencies on the Case of Polish ment as a Potential Variable to
Companies.” Administrative Sciences Explain Successful Implementation
10, no. 3. https://doi.org/10.3390/ of Risk Based Internal Audit.”
admsci10030048. International Journal of Innovation
Chinnapong, P., S. Aujirapongpan, S. 11, no. 1: 15.
Koompai, K. Dowpiset, and K. Gani, Nurul Imtiaz Abd., Mohan
Jiraphanumes. 2021. “The Effect Of Rathakrishnan, and Hariharan N
Information Technology And Krishnasamy. 2020. “A Pilot Test For
Dynamic Capabilities On Human Establishing Validity And Reliability
Resources Competencies And Of Qualitative Interview In The
Innovative Performance.” ABAC Blended Learning English
Journal 41, no. 4: 198–223. Proficiency Course.” Journal of
CIIA. 2014. “Risk Based Internal Auditing.” Critical Reviews 7, no. 05 (March).
Chartered of Internal Auditors. https://doi.org/10.31838/jcr.07.05.23.
Coetzee, P, and D Lubbe. 2013. “The Use of Giniuniene, J., and A. Pundziene. 2020.
Risk Management Principles in “Dynamic Capabilities: Closing the
Planning an Internal Audit Competence Gap in Order to Assure
Engagement.” Southern African Exploitation of New Opportunities.”
Business Review 17, no. 2: 113–39. Engineering Economics 31, no. 4:
461–71. Lois, Petros, George Drogalas, Michail
https://doi.org/10.5755/j01.ee.31.4.2 Nerantzidis, Ifigenia Georgiou, and
4239. Eleni Gkampeta. 2021. “Risk-Based
Gonzalez, Rodrigo Valio Dominguez, and Internal Audit: Factors Related to Its
Tatiana Massaroli Melo. 2019. Implementation.”Corporate Gover-
“Analyzing Dynamic Capability in nance: The International Journal of
Teamwork.” Journal of Knowledge Business in Society 21, no. 4 (May):
Management 23, no. 6 (August): 645–62. https://doi.org/ 10.1108/CG-
1196–1217. 08-2020-0316.
https://doi.org/10.1108/JKM-08- Pavlou, Paul A., and Omar A. El Sawy. 2011.
2018-0478. “Understanding the Elusive Black
Görener, Ali. 2017. “Risk Based Internal Box of Dynamic Capabilities: The
Audit.” In Risk Management, Elusive Black Box of Dynamic
Strategic Thinking and Leadership in Capabilities.” Decision Sciences 42,
the Financial Services Industry, no. 1 (February): 239–73. https://
edited by Hasan Dinçer and Ümit doi.org/10.1111/j.1540-
Hacioğlu, 261–75. Contributions to 5915.2010.00287.x.
Management Science. Cham: Sani, Suleiman Dalhatu, and Mustapha
Springer International Publishing. Abubakar. 2021. “A Proposed
https://doi.org/10.1007/978-3-319- Framework for Implementing Risk-
47172-3_17. Based Shari’ah Audit.” Journal of
Helfat, Constance E., and Sidney G. Winter. Financial Reporting and Accounting
2011. “Untangling Dynamic and 19, no. 3 (August): 349–68.
Operational Capabilities: Strategy for https://doi.org/10.1108/JFRA-02-
the (N)Ever-Changing World.” 2020-0041.
Strategic Management Journal 32, Santo-Tomás Muro, Rocío, Carlota Sáenz de
no. 11 (November): 1243–50. Tejada Granados, and Eva J.
https://doi.org/10.1002/smj.955. Rodríguez Romero. 2020. “Green
Kallio, Hanna, Anna-Maija Pietilä, Martin Infrastructures in the Peri-Urban
Johnson, and Mari Kangasniemi. Landscape: Exploring Local
2016. “Systematic Methodological Perception of Well-Being through
Review: Developing a Framework for ‘Go-Alongs’ and ‘Semi-Structured
a Qualitative Semi-Structured Interviews.’” Sustainability 12, no. 17
Interview Guide.” Journal of (August): 6836. https://doi.org/
Advanced Nursing 72, no. 12 10.3390/su12176836.
(December): 2954–65. https:// Senge, Peter M. 1990. “The Leader’s New
doi.org/10.1111/jan.13031. Work: Building Learning
LeBrasseur, Rolland, Robert Whissell, and Organizations.” Sloan Management
Abhoy Ojha. 2002. “Organisational Review 32, no. 1 (Fall): 7.
Learning, Transformational Shin, Shung Jae, and Jing Zhou. 2003.
Leadership and Implementation of “Transformational Leadership,
Continuous Quality Improvement in Conservation, and Creativity:
Canadian Hospitals.” Australian Evidence from Korea.” The Academy
Journal of Management 27, no. 2 of Management Journal 46, no. 6:
(December): 141–62. https://doi.org/ 703–14.
10.1177/031289620202700203. https://doi.org/10.2307/30040662.
Teece, David J. 2000. “Toward an Economic
Theory of the Multiproduct Firm.” In
Advances in Strategic Management,
17:29–53. Bingley: Emerald (MCB
UP ). https://doi.org/10.1016/S0742-
3322(00)17002-0.
Teece, David J, Gary Pisano, and Amy
Shuen. 1997. “(1997). Dynamic
Capabilities and Strategic
Management.” Resources, Firms, and
Strategies: A Reader in the Resource-
Based Perspective, 268.

Anda mungkin juga menyukai