Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO

BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:
NAMA : Andhika Aric Rachman
NIS : 181910256
KELAS : XII IPS 3
JURUSAN : IPS

GURU PENGAJAR: ANI ANDAYANI S.Pd

SMAN 1 SOREANG
JL. Soreang-Banjaran Km.3 Soreang, Bandung, Jawa Barat
40378
Halaman 211

Kegiatan 1
Mengonstruksi Kritik Sastra
1. Datalah identitas karya tersebut!
Jawab:
IDENTITAS FILM AYAT-AYAT CINTA 2
Sutradara: Guntur Soehardjanto
Prosedur: Manoj Punjabi
Penulis Skenario: Alim Sudio Ifan Ismail
Berdasarkan: Ayat-Ayat Cinta 2 oleh Habiburrahman El Shirazy Pemeran:
- Fedi Nuril
- Tatjana Saphira
- Chelsea Islan
- Dewi Sandra
- Nur Fazura
- Pandji Pragiwaksono
- Arie Untung
- Bront Palarae

- Mathias Muchus
- Millane Fernandez
- Nino Fernandez
- Dian Nitami
- Melayu Nicole Hall
- Jihane Almira
- Syifa Hadju Musik: Tya Subiakto
Sinematografi: Yudi Datau
Penyunting: Cesa David Luckmansyah
Perusahaan Produksi: MD Pictures
Distributor: MOX Original, Disney+Hotstar, Netflix Originals, Viu Originals
Tanggal Liris: 21 Desember 2017
Durasi: 125 Menit
Negara: Indonesia
Bahasa: Bahasa Indonesia
Pendapatan Kotor: Rp 104.809.197.000

2. Buatlah deskripsi singkat karya tersebut. Untuk film, drama dan novel wujud
deskripsinya adalah sinopsis!
Jawab:
SINOPSIS
Film ini merupakan kelanjutan dari film sebelumnya bercerita Fahri (Fedi Nuril)
saat ini hidup sendiri di Edinburgh, bersama asistennya Hulusi (Pandji Pragiwaksono).
Fahri telah kehilangan Aisha tujuh bulan lalu, saat Aisha menjadi sukarelawan di jalur
Gaza. Sejak saat itu Fahri tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Aisha.
Fahri terus menunggu dalam kesedihannya yang mendera hatinya. Kesedihan
yang coba dia atasi dengan kesibukannya sebagai seorang dosen dan juga pengusaha
sukses di kota tersebut. Fahri juga disibukkan dengan kehadiran misbah (Ari untung),
sahabat lamanya, yang ingin menumpang tinggal bersamanya.
Fahri seringkali dihadapkan pada persoalan tetangganya-tangganya yang
beragam. Ada nenek Yahudi, Catarina (Dewi Irawan) yang sedang mengalami
permasalahan dengan anak tirinya. Ada juga Keira McGills (Chelsea Islan) seorang
pemain biola berbakat yang sangat membenci Fahri, karena dianggap sebagai teroris
yang telah menyebabkan kematian ayah mereka akibat bom di London.
Fahri mencoba untuk terus menjalankan amanah Aisha agar dia bisa membantu
orang orang di sekeliling nya. Niat baik Fahri ini seringkali malah membuat salah
paham dan menyeret ke persoalan yang lebih rumit dan membahayakan hidupnya.
Kehidupan Fahri menjadi semakin rumit ketika hadir Hulya sepupu Aisha yang
sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik.
Hulya yang ceria dan dinamis, menunjukkan ketertarikannya pada Fahri. Beliau
bersedia menggantikan peran Aisha dalam kehidupan Fahri. Fahri ragu untuk membuka
hatinya bagi kehadiran Hulya, itu sama saja dia mengakui bahwa Aisha sudah meninggal.
Fahri masih berharap, setiap malamnya, Aisha kembali muncul dalam hidupnya. Semua
mendukung Fahri melanjutkan hidupnya bersama Hulya, termasuk Sabina seorang
perempuan terlantar berwajah cacat yang ditampung Fahri untuk tinggal
bersama mereka. Sabina yang sudah dianggap saudara oleh Fahri, ternyata tidak saja
membantu mengurusi rumah Fahri, tapi juga mampu membuat ahli melanjutkan
hidupnya.

3. Datalah kelebihan dan kelemahan karya tersebut!


Jawab:
KELEBIHAN:
- Film ini berani mengangkat isu Palestina-Israel yang sesuai keadaan sekarang.
Hal ini menurut saya cukup BERANI, karena PH yang memproduksi film ini
adalah PH terkenal. Jarang-jarang ada PH yang mau menampilkan masalah dunia
islam. Bagi Mas Guntur ini adalah film keduanya yang mengangkat isu Palestina
setelah film “Jilbab Traveler Love Sparks In Korea”. Fahri menggambarkan
muslim yang sangat toleransi terhadap agama apapun. Bahkan ada adegan yang
Fahri menyebutkan, “Bukan Yahudinya yang kita benci, tetapi gerakan Zionis
nya”. Itu bagi saya keren bingits! Lalu saat Baruch mengusir ibu tirinya,
Chatarina, Fahri yang datang dan menolongnya. Padahal awalnya Chatarina sangat
jutek pada Fahri. Pada saat debat pun Chatarina yang Yahudi yang menolong Fahri
dari tuduhan Baruch.

- Akting yang keren yaitu Fedi Nuril, yang hampir setiap scene sedih dia
mengeluarkan air mata secara alami.
Akting paling keren menurut saya adalah Fedi Nuril, yang hampir setiap scene sedih
dia menguarkan air mata secara alami. Jadinya saya yang nonton ikutan sedih. Akting
Tatjana Saphira, Chelsea Islan, dan Dewi Sandra juga bagus tapi menurut saya belum
istimewa. Sebagai perbandingan yang disebut istimewa menurut saya adalah akting
Laudya Cintya Bella di Film Surga Yang Tak Dirindukan. Akting mencuri perhatian
justru datang dari Nur Fazura (kali ini bukan Nora Danish lagi yang dipakai) aktor
asal negeri jiran yang walaupun kebagian peran kecil tapi bagi saya sangat
memorable. Akting Pandji dan Arie juga bagus termasuk pula akting Ade Irawan.
Tapi tetap belum istimewa. Catatan lainnya, akting para pemain bulenya pun tidak ada
yang kaku. Beda dengan film BTDA yang menurut saya akting para bule nya “aneh”.
Bahkan Milene Fernandez berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan logat british
yang menambah totalitas akting mereka.
- Jalan cerita lancar dan mengalir.
Nonton film A2C2 kali ini saya bener-bener gak pengen selesai. Seperti membaca
buku yang difilmkan. Cerita mengalir lancar dan menarik. Tidak banyak
adeganadegan yang menurut saya tidak perlu. Sampai di akhir cerita pun terus
mengalir dan lancar tanpa hambatan. Walaupun ada beberapa adegan yang
menurut saya “ilogical” tapi untuk penonton umum mungkin masih bisa diterima.

- Sinematografi yang ciamik.


Entah kenapa kalau Mas Guntur yang jadi sutradara, saya selalu terhibur dengan
gambar-gambar yang ada di filmnya. Pengambilan gambarnya indah dan
suasananya asyik banget khas Mas Guntur banget deh. Mas Guntur berhasil
menggambarkan Kota Edinburgh yang klasik, indah dan nyaman. Seorang teman
yang dulu pernah kuliah di Inggris sampai baper saat menonton film ini, pengen
kembali ke Edinburgh. Tapi benar ciamik apa yang ditampilkan di film ini.
Lagilagi jadi bikin saya mupeng kesana.

- Sarat hikmah.
Udah gak perlu diraguan lagi kalau ini ya. Secara yang nulis kan Kang Abik,
lulusan Al Azhar Mesir. Adegan sarat makna yang paling saya suka adalah saat
Fahri sudah hampir putus asa dan dia meminta nasehat kepada Misbah di pelataran
masjid. Juga saat seorang Imam yang bacaannya salah, diperbaiki oleh Fahri dan
Imam itu tidak marah melainkan malah berterima kasih (padahal itu Imam Besar).
Hal ini semakin menggambarkan bahwa Islam itu indah (jama'ah oh jama'ah...).

KEKURANGAN:
- The too Perfect Fahri.
Tokoh Fahri bagi saya terlalu sempurna dan hanya akan ada di kehidupan novel saja
(wajar ya, kalau penulis bisa melakukan apa saja dengan si tokoh). Sudah ganteng,
pinter dan kaya pula. Setiap hal yang dilakukan Fahri pasti baik. Selain itu Fahri juga
setia. Dia masih susah beranjak dari Aisha yang entah masih hidup atau sudah tiada.
Kehadiran Hulya, Brenda dan Keira pun tak lantas membuat Fahri menjadi centil pada
wanita-wanita itu, sebaliknya Fahri malah merasa risih dan menjaga jarak. Maka tak
heran ketika Fahri meminang Hulya, tidak banyak penonton yang
mempermasalahkan poligami ini. Padahal kalau karakter Fahri digambarkan jahat
dan kejam, udah pasti langsung kena perundungan.

- Beberapa jalan cerita yang dipaksakan.


Misal ketika Sabina menjadi asisten rumah tangga di rumah Fahri, masa iya, Fahri
tidak mengenali kalau itu Aisha? Padahal tokoh Sabina gak terlalu ketutup banget,
malah matanya terlihat jelas. Masa sih Fahri tak mengenali mata istrinya cuma
gegara istrinya sudah menjadi buruk rupa (kalau di film buruknya gak terlalu
ketara sih). Katanya si Fahri cinta…hehehe. Kemudian saat Hulya meminta Aisha
untuk face off wajah, apa iya penampilan itu yang paling utama sehingga Aisha
yang berwajah buruk mesti cantik dulu agar cocok sama Fahri? Dan hasil face off
nya yang 100% sama dengan wajah Hulya ditambah proses face off nya yang
cepet bingits! Bagi penonton kritis seperti saya mungkin ini amat sangat
mengganggu. Tapi dibandingkan dengan keseluruhan cerita, mungkin hal ini bisa
tertutupi dengan baik.

- Musik yang megah, penuh diva tetapi forgetable.


Untuk sountrack film kali ini, pihak PH sampai meminta 4 diva terkenal, Raisa,
Krisdayanti, Rosa, dan Isyana Saraswati. Tapi menurut saya lagunya belum ada
yang makjleb. Berbeda saat A2C 1 yang hanya diisi Rosa dan Sherina,
lagulagunya sampai sekarang pun masih terngiang dengan jelas. Sountrack nya
yang sekarang memang mewah sih tapi bagi saya forgetable.

- Ada adegan yang engga banget.


Dan adegan ini ada di film A2C 1 maupun yang sekarang, yaitu adegan usai Fahri
dan Hulya sholat sunnah bersama (saya gak mau jelasin maksudnya apa ya). Bagi
saya itu langsung ngerusak isi film. Pentingnya apa dan apa perlu digambarkan
seperti itu? Apalagi ini film Islami loh! Banyak orang tua yang mengajak
anakanaknya menonton juga menambah ke “enggak banget” an adegan ini.
Kalaupun di cut kayaknya gak akan mengganggu jalan cerita deh.

4. Berdasarkan kelebihan dan kelemahan yang telah kamu data, buatlah teks kritik
sederhana minimal 200 kata!
Jawab:
Teks Kritik Film Ayat-Ayat Cinta 2
Makna yang terkandung dalam film ini sangatlah berarti dan juga tergambar
dengan baik suasana sesungguhnya di Mesir sana. Tetapi ada kalimat-kalimat yang
terlalu vulgar dalam film ini yang sebaiknya dapat diminimalisir.
Dalam filmini juga terdapat unsur-unsur islami yang yang dituangkan oleh
penulis kepada tokoh-tokohnya, tetapi yang sedikit dipertanyakan adalah tokoh Fahri
yang digambarkan begitu sempurna,hampir tidak ada suatu keburukan dalam dirinya,
padahal setiap manusia itu pasti punya salah.
Film ini dari segi penjelasan karakter, amanat, dan lain–lainnya sudah cukup
digambarkan dengan baik, tapi menurut saya terlalu banyak latar yang dimasukan
dalam film ini.
Ayat-Ayat Cinta film yang cukup bagus yang berfokus dengan cerita cinta
yang mengandung keislaman.
Tetapi, walaupun memiliki banyak referensi islam yang dapat meningkatkan
iman umat islam. Film ini, memiliki satu kelemahan menurut saya, yaitu bahwa cerita
di film ini kurang cocok untuk pihak yang umurnya rendah (anak-anak) ini
dikarenakan hal-hal yang vulgar dan yang kurang manusiawi yang ditulis di salah satu
chapter di film ini. Selain itu, saya menganggap bahwa topik yang dipentingkan di
film itu, yaitu cinta segitiga (sebenarnya lebih), kurang bagus untuk bacaan anakanak.
Sebenarnya ceritanya sudah sangat bagus, banyak pendidikan yang ditanamkan
di dalam buku ini, dan juga banyak hal positif yang didapat jika kita membaca buku
ini. Ceritanya pun diceritakan secara mendetail, yang dimaksud detail disini adalah
diceritakannya cerita ini dengan runtut, terperinci, dan jelas. Hanya saja di dalam buku
ini dihadirkan bahasa yang cukup vulgar yang mungkin seharusnya tidak perlu
dipakai, tidak perlu saya bicarakan lebih lanjut disini. Saya juga berpikir agaknya
terlalu berlebihan kepolisian mesir yang diceritakan di buku ini maksud saya di buku
ini kepolisian benar benar tidak punya harga diri dan juga kejam, saya rasa hal itu
terlalu berlebihan. Dan secara pribadi saya ingin cerita ini jangan diusaikan terlebih
dahulu sebelum mereka pulang ke indonesia. Atau setidaknya cerita tentang keluarga
Fahri di Indonesia agak ditekankan karena dalam buku ini seperti selingannya saja.
Mungkin hanya itu, selebihnya sudah lebih dari cukup.
Menurut saya novel ini ceritanya menarik, bahasanya mudah dimengerti,
berisikan agama yang kuat dan banyak amanat yang terkandung didalamnya, tetapi
menurut saya novel ini agak sedikit “Itu” maksudnya sedikit porno, seperti siksaan
Fahri dipenjara.
Hal yang terjadi pada film 'Ayat Ayat Cinta 2' yang sudah tujuh hari tayang di
bioskop. Beberapa jam yang lalu, muncul sebuah tulisan blogger yang mengulas
mengenai sisi negatif film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto yang diangkat
dari novel karya Habiburrahman El Shirazy.
Tulisan panjang lebar dengan berbagai spoiler yang ringan dibaca itu memang
tengah menjadi perbincangan hangat. Di dalamnya, berisi kejanggalan demi
kejanggalan dalam cerita film yang dirilis oleh MD Pictures tersebut.
Salah satu yang dipermasalahkan adalah pemakaian Bahasa Indonesia yang
dianggap tak tepat karena set lokasi film itu berada di Edinburgh, Skotlandia. Selain
itu ada juga beberapa plot cerita yang dianggap terlalu maksa.

Anda mungkin juga menyukai