Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU KESEHATAN TERNAK

Nama : Hanif Alfian Alfareza


NIM : 20200104014
Prodi : Peternakan

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PURWOKERTO
PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. Latar Belakang............................................................................................3

B. Tujuan..........................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................5

PEMBAHASAN.....................................................................................................5

A. Pemeriksaan Kesehataan Ternak..............................................................5

B. Biosekuriti....................................................................................................8

BAB III....................................................................................................................9

PENUTUP...............................................................................................................9

A. Kesimpulan..................................................................................................9

Daftar Pustaka......................................................................................................10

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya ternak.
Oleh karena itu upaya menjaga kesehatan ternak perlu mendapatkan perhatian yang
serius agar ternak tetap dalam keadaan sehat sehingga dapat hidup secara normal dan
dapat berproduksi secara optimal sesuai dengan kemampuan genetisnya. Agar ternak
tetap dalam keadaan sehat maka dapat diupayakan melalui program pencegahan
penyakit, dan jika diketahui ada ternak yang sakit maka perlu segera dilakukan
penanganan dan pengobatan dengan prosedur yang benar, supaya ternak dapat
segera sembuh dan jika penyakitnya tergolong jenis penyakit menular agar penyakit
tersebut tidak menular ke ternak lainnya.
Ternak dikatakan sakit jika organ tubuh atau fungsi organ tubuh tersebut
mengalami kelainan, dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelainan
tersebut dapat diketahui melalui pemeriksaan dengan indera secara langsung mapun
menggunakan alat bantu.
Secara umum, ternak yang sakit memperlihatkan gejala-gejala sebagai berikut
ini: 1) tidak ada atau kurangnya nafsu makan 2) depresi 3) lesu 4) mata tidak
bersinar 5) kulit pucat 6) bulu kusut/kusam atau tidak mengkilat 7) perubahan suhu
tubuh 8) kadang-kadang disertai dengan peradangan Sedangkan ciri-ciri umum
ternak yang sehat adalah : 1) keadaan badannya cukup berisi (tidak kurus) 2) bulu
mengkilat (tidak kusam) dan lemas atau tidak kaku 3) lincah, aktif, berjalan dengan
langkah yang mudah dan teratur 4) mata bersinar, terbuka dan bersih. 5) Selaput
lendir mata tidak pucat dan tidak merah atau kuning 6) kulit halus dan mengkilap 7)
nafsu makan baik, memamah biak dengan tenang (untuk ternak ruminansia) 8) panas
tubuh normal 9) Pernapasan normal 10) denyut nadai /frekuensi pulsus normal 11)
tidak ada tandatanda penyakit khusus seperti batuk, keluarnya ingus, bengkak, berak
encer, perut kembung, kencing keruh, nampak menderita nyeri dan sebagainya.
Biosecurity merupakan sejenis program yang dirancang untuk melindungi
ternak dari bebagai serangan penyakit atau sebagai langkah awal dalam
pengendalian wabah penyakit. Menurut Dirjen Peternakan (2005) tujuan dari
biosecurity adalah mencegah semua kemungkinan penularan dengan peternakan
tertular dan penyebaran penyakit. Namun, pada dasarnya biosecurity merupakan
salah satu upaya pencegahan penyakit pada ternak, tetapi dapat dikatakan bahwa
biosecurity merupakan salah satu garda terdepan terhadap penyakit. Tujuan utama
dari penerapan biosekuriti adalah 1). Meminimalkan keberadaan penyebab penyakit;
2). Meminimalkan kesempatan agen berhubungan dengan induk semang; 3).
Membuat tingkat kontaminasi lingkungan oleh agen penyakit seminimal mungkin
( Zainuddin dan Wibawan, 2007 dalam Swacita, 2017). Biosecurity menganut tiga
prisip yaitu: isolasi, pengendalian lalulintas dan sanitasi. Isolasi atau pemisahan
merupakan tindakan untuk menciptakan lingkungan dimana ternak terlindungi dari
pembawa penyakit (carrier) seperti manusia, unggas tertular, udara, air dan hewan-
hewan lain. Tindakan isolasi meliputi: a) menjaga jarak minimum antara peternakan
unggas sekitar 400-1000 meter, b) pengandangan ternak di dalam lingkungan yang
terkendali, c) pembuatan kasa pemisah untuk menjaga agar ternak yang diperlihara
tetap di dalam kandang dan hewan yang lain tetap di luar kandang (unggas liar,
anjing, kucing, tikus dll), e) pembuatan pagar di sekeliling peternakan untuk
mengendalikan lalulintas manusia dan hewan lain.

3
B. Tujuan
1. Dapat membandingkan antara ternak yang sakit dan sehat melalui pengamatan
terhadap bentuk fisik
2. Dapat menjelaskan ciri-ciri ternak sehat
3. Dapat menjelaskan pentingnya biosekuriti dalam peternakan
4. Dapat membuat larutan desinfektan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
I. ACARA I

PEMERIKSAAN KESEHATAN TERNAK

A. Alat :
1. Termometer
2. Stetoskop
3.
B. Bahan :
1. Ternak (Kambing)

C. Cara Kerja :
1. Lakukan praktik pemeriksaan kesehatan ternak tersebut, dalam keadaan sehat
atau sakit.
2. Lakukan pemeriksaan secara umum, seperti ciri ciri fisik dan lainnya
3. Lakukan pemeriksaan suhu tubuh ternak dengan menggunakan thermometer
4. Lakukan pemeriksaan denyut nadi ternak dengan menggunakan stetoskop
5. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah anda lakukan, tetapkan apakah
ternak- ternak tersebut dalam keadaan sakit atau sehat.

D. Hasil dan Pembahasan :

Pengukuran suhu badan ternak kambing dan pengukuran denyut nadi ternak
kambing.

5
1. Kambing No.17

Hasil Pengukuran :
Denyut Nadi : 82 (1 menit)
Suhu : 38,6 ‘C
Hasil Pengamatan :
Mulut : Biasa
Mata : Biasa
Bulu : Seperti ada bekas luka
Berdasarkan hasil pengukuran dan hasil pengamatan bisa didefinisikan bahwa
ternak no.17 adalah kambing sehat.

2. Kambing No.18

Hasil Pengukuran :
Denyut Nadi : 91 (1 menit)
Suhu : 38,1 ‘C
Hasil Pengamatan :
Mulut : Biasa
Mata : Biasa
Bulu : Biasa
Berdasarkan hasil pengukuran dan hasil pengamatan bisa didefinisikan bahwa
ternak no.18 adalah kambing sehat

6
3. Kambing No.19

Hasil Pengukuran :
Denyut Nadi : 82 (1 menit)
Suhu : 38,1 ‘C
Hasil Pengamatan :
Mulut : Biasa
Mata : Biasa
Bulu : Kusam dan rontok
Berdasarkan hasil pengukuran dan hasil pengamatan bisa didefinisika bahwa
ternak no.18 adalah kambing sakit scabies

4. Kambing No.21

Hasil Pengukuran
Denyut Nadi : 97 (1menit)
Suhu : 38,9 ‘C
Hasil Pengamatan ;
Mulut : Biasa
Mata : Biasa
Bulu : Biasa, tapi kurus sekali
Berdasarkan hasil pengukuran dan hasil pengamatan bisa didefinisikan bahwa
ternak no.17 adalah kambing sehat.

7
II. ACARA 2

BIOSEKURITI

A. Alat :
1. Ember
2. Alat Ukur

B. Bahan :
1. Wipol
2. Dettol
3. Bayclin

C. Cara Kerja :
1. Desinfektan dari desinfektan :
a. Ambil 50 ml desinfektan
b. Ambil air 1 liter
c. Campurkan kedua bahan dan aduk
d. Siap digunakan
2. Desinfektan dari cairan pemutih baju :
a. Ambil 30 ml cairan pemutih baju
b. Ambil air 1 liter
c. Campurkan kedua bahan dan aduk
d. Siap digunakan
3. Desinfektan dari pembersih lantai :
a. Ambil 30 ml pembersih lantai
b. Ambil air 1 liter
c. Campurkan kedua bahan dan aduk
d. Siap digunakan

D. Hasil dan Pembahasan :

Desinfektan merupakan bagian dari proses dekontaminasi yang merupakan salah


satu faktor jaminan sterilisasi. Desinfektan digunakan untuk menghilangkan
Virus.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan pemeriksaan kesehatan
ternak bertujuan untuk memeriksa tentang kondisi ternak baik itu yang sedang
sakit ataupun yang sehat.
2. Hasil pengamatan dari pemeriksaan kesehatan ternak dapat dikatakan
mayoritas ternak di Sida Maju Farm adalah ternak sehat. Hal ini dibuktikan
dari empat kambing yang diamati hanya ada satu kambing yang sakit dan yang
lainnya sehat.
3. Berdasarkan hasil pengenalan biosekuriti kita dapat mengetahui bahwa bisa
saja membuat disinfektan sendiri dengan cara yang sederhana dengan bahan
bahan yang sederhana pula.

9
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, 2013. Paket Keahlian: Agribisnis Aneka Ternak.
Dasar-dasar Kesehatan Ternak. Buku Teks Bahan Ajar Siswa
Swacita, I.B.N., 2017. Biosekuriti. Bahan Ajar Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Laboratorium Kesmavet. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali
Zuroida Rizqi, 2016. Sanitasi Kandang Dan Keluhan Pada Peternak Sapi Perah Di Desa
Murukan Kabupaten Jombang. Jawa Timur

10

Anda mungkin juga menyukai