Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PENELITIAN TERDAHULU DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian pustaka


2.1.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk memberikan
pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah keselamatan dan
kesehatan yang terjadi dalam pekerjaan. Dalam keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdapat tiga pokok masalah terjadinya
kecelakaan kerja, yaitu peristiwa yang terjadi secara kebetulan, kondisi dan
tindakan atau perbuatan yang membahayakan yang mengakibatkan terjadinya
kecelakaan kerja (Moekijat, 2010).

Menurut Rivai (2011:792), keselamatan dan kesehatan kerja merujuk


kepada kondisi-kondisi fisiologis-fiskal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.

Menurut Husni (2010:148), keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan


sebagai ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja para karyawan.

Menurut Swasto (2011:107) keselamatan kerja menyangkut segenap proses


perlindungan tenaga kerja terhadap kemungkinan adanya bahaya yang timbul
dalam lingkungan pekerjaan.

2.1.2 Pengertian HIRA


Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) merupakan salah satu
metode identifikasi kecelakaan kerja dengan penilaian risiko sebagai salah satu poin
penting untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3). Dilakukannya Hazard Identification and Risk
Assessment (HIRA) bertujuan untuk mengidentifikasi potensi-potensi bahaya yang
terdapat di suatu perusahaan untuk dinilai besarnya peluang terjadinya suatu
kecelakaan atau kerugian. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko serta
pengontrolannya harus dilakukan diseluruh aktifitas perusahaan, termasuk aktifitas

6
7

rutin dan non rutin, baik pekerjaan tersebut dilakukan oleh karyawan langsung
maupun karyawan kontrak, supplier dan kontraktor, serta aktifitas fasilitas atau
personal yang masuk ke dalam tempat kerja. Penilaian risiko adalah proses untuk
menentukan prioritas pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja. Perusahaan harus melaksanakan pengendalian kegiatan-
kegiatan, produk dan jasa yang dapat menimbulkan risiko kecelakaan kerja ataupun
penyakit akibat kerja.Hal ini dapat dicapai dengan mendokumentasikan dan
melaksanakan kebijakan, standar bagi tempat kerja, perancangan pabrik dan bahan,
prosedur dan instruksi kerja untuk mengatur dan mengendalikan kegiatan produk
barang dan jasa.
Cara melakukan identifikasi bahaya dengan mengidentifikasi seluruh
proses/area yang ada dalam segala kegiatan, mengidentifikasi sebanyak mungkin
aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap proses/area yang telah
diidentifikasi sebelumnya dan identifikasi K3 dilakukan pada suatu proses kerja
baik pada kondisi normal, abnormal, emergency, dan maintenance.

2.2 Kerangka Fikir

Kerangka fikir dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen atau
variabel bebas yaitu program keselamatan dan kesehatan kerja Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan motivasi kerja. Variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel independen
merupakan variabel yang dipengaruhi oleh beberapa variabel lain yang sifatnya
tidak dapat berdiri sendiri. Berdasarkan dari teori Mangkunegara (2006), yang
mempengaruhi faktor keselamatan kerja dan faktor kesehatan kerja, teori motivasi
Herzberg dalam buku Malthis dan Jackson (2006) maka dapat dibuat secara
skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini yang ditunjukan pada Gambar 2.1
8

(Su
m ber
Aktivitas Kerja Penyablonan Kaos
:

Pengolahan Sendiri, 2016)


Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

2.3 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang menganalisa permasalahan-


permasalahan yang berhubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) adalah
seperti Tabel 2.1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


No Nama Peneliti Metode Hasil Persamaan Perbedaan
1 Kiki Rizki Metode Masih terdapat potensi Membahas Lokasi dan
Amir Roehan, HIRA bahaya dengan Keselamatan data yang
Yuniar, Arie prioritas utama dalam dan diteliti
Desrianty, melakukan proses Kesehatan
2014 / Usulun produksi Kerja.
Perbaikan
Sistem
Manajemen
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja (SMK3)
Menggunakan
metode
Hazard
Identification
9

and Risk
Assesment
(HIRA)
2 Eni Kurniati, Metode Titik potensi Membahas Lokasi dan
Sugiono, HIRA kecelakaan kerja Keselamatan data yang
Rahmi berasal dari Sikap dan diteliti
Yuniarti, Pekerja, Material, Kesehatan
2012 / Analisis Kondisi Lingkungan Kerja.
Potensi Kerja, Pisau
Kecelakaan Pemotong, Lantai
Kerja pada Basah dan Panel
Departemen Listrik
Produksi
Springbed
dengan
Metode
Hazard
Identification
and Risk
Assesment
(HIRA)
3 Anisa Metode Masih banyak terdapat Membahas Lokasi dan
Rahmadiana HIRA sumber potensi bahaya Keselamatan data yang
Ariani, 2016 / sehingga dan diteliti
Hazard perlu segera dilaku Kesehatan
Identification kan upaya Kerja.
and Risk pengendalian. Akan
Assesment tetapi, diperusahaan
(HIRA) tersebut belum
Sebagai Upaya melakukan
Mengurangi Pengidentifi kasian
Risiko bahaya dan penilaian
Kecelakaan risiko, sehingga hal ini
Kerja dan belum sesuai dengan
Risiko PP No. 50 tahun 2012
Penyakit tentang
Akibat Kerja Penerapan SMK3 pada
di Bagian pasal 7 mengenai
Produksi PT. “penetapan kebijakan
Iskandar Indah Keselamatan dan
Printing Kesehatan Kerja”dan
Textile pada pasal 9 mengenai
SURAKARTA “perencanaan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ”,
yang menjelaskan
bahwa pengusaha
dalam menetapkan
kebijakan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
4 Maesar,Yayan Metode Dari hasil penelitian Membahas Lokasi dan
10

Harry Yadi, HIRA yang telah dilakukan keselamatan data yang


Wahyu di workshop PT. dan diteliti
susihono, 2013 Krakatau Engineering kesehatan
/ Identifikasi mengenai didapat nilai kerja
Potensi intensitas pencahayaan Keselamatan
Bahaya Akibat kondisi eksisting di dan
Pencahayaan area fabrikasi 37,07 Kesehatan
Dengan lux dan area Kerja
Pendekatan machining sebesar
Hazard 26,12 lux dimana nilai
Identification ini dibawah NAB
And Risk (Nilai Ambang Batas)
Assessment berdasarkan
(HIRA) Kepmenkes RI
No.1405/
MENKES/SK/XI/2002
yaitu
sebesar 500 lux
5 Mateus Puput Metode Masih banyak potensi Membahas Metode dan
Eko Septiawan HIRA bahaya pada aktivitas Keselamatan Lokasi
2012, / Drilling diantaranya dan
Analisis dan debu serpihan batu, Kesehatan
Penerapan kebisingan,kemiringan Kerja
Hazard mesin drilling.
Identification Potensi bahaya pada
and Risk aktivitasBlasting
Assesment diantaranya Bahaya
Fly Rock, Getaran,
Pada Aktivitas Gas Beracun,
Drilling dan Kontaminasi Bahan
Blasting di PT. Kimia dan terperosok
Telen Orbit lubang ledak
Prima Site
BUHUT
Kalimantan
Tangah

(Sumber: Pengolahan Data Jurnal dan Skripsi Terbuka, 2016)

Anda mungkin juga menyukai