Anda di halaman 1dari 43

SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

PERSYARATAN STANDAR ISO 45000 : 2018

Planning (Clause 6)

DISTANCE LEARNING
PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)
22 – 24 FEBRUARI 2021
AGUS YULIANTO
2000 – 2002 Engineering Staff PT. Lippo Tsk Indonesia
2002 – 2006 Engineering Supervisor PT. Yasulor Indonesia
2006 – 2016 Widyaiswara BDTBT - Sawahlunto
2017 – now Widyaswara PPSDM KEBTKE – Jakarta
2018 – now Asesor Serkom Ketenagalistrikan di LSK PPSDM KEBTKE
2019 – now Asesor Serkom Profesi di LSP BPSDM ESDM
2019 – now Ketua Business Development BLU PPSDM KEBTKE

FORMAL:
D3 – Teknik Listrik Politeknik Universitas Diponegoro
S1 – Elektro Universitas Jayabaya
S2 – K3 Universitas Airlangga

agus.yulianto@esdm.go.id
0818 181 075
joant818@gmail.com
SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA – PERSYARATAN STANDAR ISO 45000 : 2018

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


6.1 Tindakan Pengelolaan Risiko dan Peluang

6.1.1 Umum

Pihak Ruang Lingkup jaminan bahwa SMK3 dapat


Konteks Isu mencapai hasil
Berkepentingan SMK3
SMK3
KLAUSUL 4
mencegah atau
mengurangi efek

mencapai peningkatan
risiko dan peluang SMK3 berkelanjutan

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


RISIKO K3
dan lainnya

Risiko dan
Peluang PELUANG K3
BAHAYA K3
dalam dan lainnya
SMK3

REGULASI K3
dan lainnya

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)
6.1 Tindakan Pengelolaan Risiko dan Peluang

6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian risiko dan peluang


Persiapan: Menetapkan konteks.
Pertimbangkan tugas, kegiatan, proses
pekerjaan, kondisi bahan, alat, lingkungan
kerja dan praktek-praktek, untuk penilaian

Langkah 1:
Mengidentifikasi Bahaya
PROSES
**)
MANAJEMEN Langkah 5:
*)
Memantau & Meninjau Langkah 2:
RISIKO Ulang Tindakan Menilai &
Pengendalian Risiko
Harus dilakukan Memproritaskan Risiko
KESELAMATAN konsultasi pada
setiap Langkah
**) **)
Langkah 4: Langkah 3:
Menerapkan Tidakan Memutuskan Tindakan
Pengendalian Risiko Pengendalian Risiko &
Hirarkinya

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


5 LANGKAH KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO

1. Mengidentifikasi Bahaya,
SEBELUM KEGIATAN
2. Menilai & Memprioritaskan Risiko, DILAKSANAKAN
(IBPPR / HIRADC)
3. Menetapkan Pengendalian Risiko,

4. Menerapkan Pengendalian Risiko,


SELAMA KEGIATAN
5. Memantau dan Meninjau Ulang Pengendalian Risiko DILAKSANAKAN

HIRADC : Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko /


(Hazard Identifikation Risk Assessment and Determining Control)
Bahaya vs
Risiko
HAZARD VS RISK

10
HAZARD VS RISK

11
HAZARD VS RISK

Cedera Ringan
Cedera Sedang
Cedera Berat
Fatality
12
BAHAYA VS RISIKO
Semua sumber, situasi,
ataupun aktivitas yang Kemungkinan
berpotensi menimbulkan mendapatkan
cedera (kecelakaan kerja) BAHAYA/ kerugian (cedera
HAZARD pada manusia,
dan atau penyakit akibat
kerja [OHSAS 18001:2007] kerusakan pada alat/
proses/ lingkungan
RISIKO/ RISK sekitar) dari suatu
bahaya
source with a potential to
cause injury and ill health BAHAYA/ HAZARD
Sumber yang berpotensi The chance of
menyebabkan cedera dan something
kesehatan yang buruk RISIKO/ RISK happening that will
(ISO 45001:2018) have an impact on
Objectives (AS/NZS
4360:2006 Risk
Management)

13
Konsep Hazard, Danger, Incident dan Accident
HAZARD DANGER
Tali
putus

Tali rantas putus

INSIDENT

SANGAT
BAHAYA
BAHAYA

NEAR-MISS ACCIDENT
BAHAYA

 Sesuatu/sumber yang berpotensi


menimbulkan cedera / sakit/ kerusakan/
kerugian pada (proses kerja, properti dan
lingkungan).
4 KATEGORI BAHAYA:
a. Bahaya nyata, yaitu bahaya yang jelas kelihatan dan dapat dirasakan, seperti mesin-
mesin peralatan yang tidak diberi pelindung, kerusakan bangunan, peralatan listrik
yang cacat, rem kendaraan yang tidak pakem dsb.
b. Bahaya tersembunyi (latent), yaitu bahaya yang tidak tampak dan sulit dirasakan,
seperti instalasi listrik, uap beracun, atau suara berfrekuensi tinggi.
c. Bahaya yang berkembang, yaitu bahaya yang tidak segera dikenali dan akan
berkembang sepanjang waktu, misalnya pemakaian ban karet pada mobil-crane,
kabel baja yang kawatnya mulai putus-putus, suara bising yang menyebakan tuli, kulit
tubuh terkena larutan kimia yang bisa menyebabkan sakit kulit dsb.
d. Bahaya sementara, yaitu bahaya yang kadang-kadang muncul, misalnya ketika beban
mesin terlalu berat (overload), listrik atau mesin yang kadang-kadang mati.

M. Mushanif Mukti 16
Jenis Potensi Bahaya
(Hazard)
•FISIK
(Hazard)
•KIMIA
•BIOLOGI
•ERGONOMI
•PSIKOLOGI
•LISTRIK
Kegiatan menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat
Penilaian keparahan dari akibat/consequences suatu risiko.

RISIKO Membedakan antara risiko kecil dengan risiko besar dan menyediakan data
untuk membantu evaluasi dan penanganan risiko.
19
Analisa Risiko dapat
dilakukan dengan 3 (tiga) cara:

1 Analisis Kualitatif

2 Analisis Semi Kuantitatif

3 Analisis Kuantitatif

20
1 Analisis Kualitatif

Menggunakan matriks risiko yang menggambarkan tingkat dari kemungkinan dan


keparahan (akibat) suatu kejadian yang dinyatakan dalam bentuk rentang dari
risiko paling rendah sampai risiko paling tinggi

Karakteristik:
• Teknik lebih sederhana, sehingga relatif cepat dan biaya kecil
• Penentuan tingkat risiko lebih bersifat subjektif dari anggota tim penilai
• Sesuai untuk digunakan sebagai penilaian risiko tahap awal
• Digunakan untuk jenis risiko relatif kecil dan sederhana
• Dapat memasukkan aspek nonteknis dalam penilaian misalnya persepsi
masyarakat, citra dan lainnya.

21
Peluang Akibat
Level Kriteria Level Kriteria Deskripsi
Deskripsi
Diperkirakan dapat terjadi setiap 1 Insignificant Tidak ada cedera/ kerugian kecil
A Almost certain
saat
Cedera ringan, kerugian sedang, tidak ada
2 Minor
B Likely Kemungkinan terjadi sering gangguan operasional
Cedera sedang dan perlu perawatan, kerugian
C Possible Kemungkinan terjadi sesekali 3 Moderate
besar – tinggi

D Unlikely Dapat terjadi suatu waktu 4 Major Cedera berat & korban lebih dari satu, kerugian
tinggi
E Rare Sangat jarang terjadi Kematian, kerugian sangat tinggi dan
5 Catastrophic
terhentinya produksi

RISIKO AKIBAT
Extreme Risk/Risiko Ekstrem, memerlukan penanganan segera atau penghentian
PELUANG 1 2 3 4 5 E kegiatan atau keterlibatan manajemen puncak, perbaikan ASAP

A H H E E E
High Risk/Risiko Tinggi, memerlukan perhatian pihak manajemen,
H penjadwalan tindakan perbaikan secepatnya
B M H H E E
C L M H E E
Moderate Risk/Risiko Sedang, penanganan oleh manajemen area terkait,
D L L M H E M penjadwalan sesuai prosedur

E L L M H H
L Low Risk/Risiko Rendah, kendalikan dengan prosedur rutin
AS/NZS 4360:1999 Risk Management 22
2 Analisis Semi Kuantitatif

Menggunakan data numerik dengan nilai/skor tertentu yang telah ditetapkan


sesuai dengan tingkat risikonya.

Karakteristik:
• Pada setiap deskripsi diberikan nilai-nilai namun tidak menggambarkan
besarnya kemungkinan dan konsekuensi yang sebenarnya
• Ketepatan hasil Analisa sangat bergantung pada pengalaman orang yang
melakukan analisa

Komponen
Perhitungan: Formula Perhitungan
Risiko:
R Risk/Risiko
P
F
Probability/Kemungkinan
Frequency/Keseringan R=Px Fx S
S Severity/Keparahan

23
Nilai Deskripsi - PROBABILITY Nilai Deskripsi - FREQUENCY
1 Hampir selalu terjadi (certainly); Diperkirakan dapat terjadi kapan saja 10 Sangat sering terjadi; Selalu terjadi di area pekerjaan
0,6 Sangat mungkin (significant chance); Dapat terjadi pada sebagian besar keadaan 6 Dua atau tiga kali seminggu
0,3 Mungkin terjadi (possible); Dapat terjadi pada beberapa keadaan tertentu 3 Satu kali per bulan; Pernah terjadi di area pekerjaan
0,1 Jarang terjadi (possible but unlikely); Hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu 2 Satu atau dua kali per tahun; Pernah terjadi di industri ini
0,05 Sangat jarang terjadi (rare); Terjadi hanya pada keadaan luar biasa 1 Jarang sekali; Tidak pernah terdengar di industri ini

Deskripsi - SEVERITY
Nilai
Keselamatan Finansial(IDR) Lingkungan Hidup Faktor Eksternal
Bahaya lingkungan jangka panjang di luar lokasi Menyebabkan seluruh operasional perusahaan terhenti; Contoh:
20 Terjadi banyak kematian > 500 jt
proyek. Dampak signifikan pada biodiversitas Protes masyarakat sekitar, Kerusuhan, Kabut asap, Krisis
ekonomi, dll
Mempengaruhi seluruh pendapat karyawan & seluruh
Satu kasus kematian/ banyak Membahayakan lingkungan di luar lokasi
10 50 -500 jt operasional perusahaan terganggu; Contoh: Aktivitas
cedera dengan akibat cacat proyek. Bisa pulih dengan tindakan perbaikan
tambang berbenturan dengan tanah masyarakat
seumur hidup yang intensif
Mempengaruhi seluruh pendapat karyawan & sebagian
Terjadi cedera berat yang Dampak lingkungan di luar lokasi proyek
5 10 – 50 jt operasional perusahaan terganggu; Contoh: Perubahan jam
megharuskan pekerja istirahat >1 terbatas.
kerja akibat peraturan pemerintah, Kebijakan Pemda, dll
hari Kerusakan jangka pendek yang dapat pulih
sendiri
Mempengaruhi seluruh pendapat karyawan namun tidak
Cedera ringan dengan Bahaya ringan terhadap lingkungan. Area
2 1 – 10 jt mengganggu operasional perusahaan. Contoh: Adanya
perawatan medis rutin paparan masih terdapat di dalam lokasi
perubahan peraturan pemerintah terkait sistem manajemen
(langsung bisa bekerja) proyek
keselamatan
Mempengaruhi sebagian pendapat karyawan namun
Tidak membahayakan lingkungan, area paparan
1 Hanya perlu perawatan P3K < 1 jt tidak mempengaruhi operasional perusahaan. Contoh:
hanya diseputar area kegiatan
Perubahan peraturan pemerintah tentang standar APD
bagi operatorHD
24
Nilai Deskripsi – NILAI RISIKO
(Kode) Status Evaluasi Risiko dan Langkah Pengendalian
Ekstrim; Langkah pengendalian harus dilakukan tanpa penundaan (seluruh kegiatan berhenti sampai dengan
>20 (AA) Very High
perbaikan selesai dilakukan)
Tinggi; Perlu langkah pengendalian secepatnya, pemberian peringatan, sosialisasi JSA, dll; Penggunaan
10-20 (A) Priority
APD sebagai upaya pengendalian sementara
3-10 (B) Moderate Sedang; Perlu sedikit upaya pengendalian; Manajemen harus melakukan pengawasan tindakan perbaikan dan/atau
pengendalian
<3 (C) Acceptable Rendah; Tingkat risiko yang sudah bisa diterima/ditoleransi; monitoring rutin dan cek kelengkapan APD

Contoh: “Mata terkena pecahan batu saat Contoh: “Dump Truck tabrakan saat hauling”
blasting”
Probability (P) : 0,3 (Terjadi saat cuaca berkabut)
Probability (P) : 0,6 (Sangat mungkin)
Frequency (F) : 3 (pernah terjadi 1 tahun lalu)
Frequency (F) : 6 (Sering terjadi di area pekerjaan)
Severity (S) : 10 (driver meninggal)
Severity (S) : 5 (Pekerja cedera berat)
Risiko (R) : (P) 0,3 x (F) 3 x (S) 10
Risiko (R) : (P) 0,6 x (F) 6 x (S) 5 : 9 (B; Moderate; Sedang; dilakukan pada
: 18 (A; Priority; Tinggi; Langkah pengawasan saat tertentu)
Pengendalian secepatnya)

25
3 Analisis Kuantitatif

Menggunakan data numerik yang merupakan trend data statistik khas dari suatu
daerah atau perusahaan dan telah ditetapkan sebagai nilai acuan standar.

Karakteristik:
• Kualitas Analisa sangat bergantung dari kelengkapan dan keakuratan
data yang tersedia
• Dapat dihitung dengan metode modeling hasil kejadian atau kumpulan
kejadian
• Probabilitas dan konsekuensi digabung untuk menetapkan risiko

Info.geominerba.esdm.go.id 2 6 2 6
Contoh Perhitungan Risiko Menggunakan Analisis Kuantitatif
Event Risiko Rata-Rata Rata-Rata Risiko
No.
Sumber Variabel Akibat (A) Peluang (P) (A x P)
Longsornya galian 4.30 2.90 12.47
1. Excavation Pekerja jatuh kedalam galian 3.20 2.80 8.96
Excavator menabrak fasilitas/ pekerja 3.70 2.60 9.62
disekitarnya
Tangan terkena mesin bar bender 3.00 3.10 9.30
2. Steel fixing Terluka karena terkena besi 3.50 3.10 10.85
Terjatuh dari ketinggian 4.70 2.80 13.16
Formwork Terjatuh dari ketinggian 4.70 2.80 13.16
3.
installation Formwork collapse 4.00 2.60 10.40
Tertimpa concrete 3.40 2.90 9.86
Tertimpa bucket concrete 4.50 2.60 11.70
4. Concreting
Terjatuh dari ketinggian 4.70 2.80 13.16
Sling putus 4.50 2.50 11.25

27
QUANTITATIVE RISK ASSESSMENT (QRA)

Mati akibat sambaran petir 0,0000001 atau 1 dalam 10 juta kejadian


Mati dalam kebakaran/ledakan di rumah 0,000001 atau 1 dalam 1 juta kejadian
Mati dalam “industri yang aman” 0,00001 atau 1 dalam 100.000 kejadian
Mati dalam kecelakaan lalulintas 0,0001 atau 1 dalam 10.000 kejadian British Nuclear Industry
Mati di pertambangan 0,001 atau 1 dalam 1000 kejadian mengeluarkan probabilitas
Mati akibat terbang dengan pesawat 0,00001 atau 1 dalam 100.000 kejadian dari beberapa kejadian
komersil
sebagai hasil dari analisis dan
Mati akibat merokok 0,05 atau 1 dalam 200 kejadian
kajian peristiwa sebelumnya.
Penjelasan:

1. Berkendara di lalulintas adalah 10 kali lebih berbahaya dari terbang dengan pesawat
komersil

2. Terbang dengan pesawat komersil 100 kali lebih aman dari bekerja di pertambangan

28 28
Penilaian dan
Penggolongan
Risiko

www.ppsdm- PPSDM @geominer @geominer Info.geominerba@esdm.go. 2 9


Penilaian RISIKO

Safety Risk
Player Taker

Kedua pilihan tersebut, dapat menghambat kegiatan dan dapat


menimbulkan kerugian bagi perusahaan
30
PENGERTIAN
Kegiatan untuk menentukan risiko yang dihubungkan
dengan pengamanan untuk mencapai keseimbangan

TUJUAN
Menilai apakah antara risiko dan pengamanannya telah
seimbang sehingga kegiatan aman untuk dilaksanakan

31
EVALUASI RISIKO
Risiko berpotensi bencana yang dapat mengakibatkan korban
EXTREME
kematian lebih dari 1 orang

Risiko tinggi dan


tidak dapat diterima/ditolerir , sehingga
HIGH
harus dilakukan langkah pencegahan

Risiko dapat diterima dengan syarat semua pengamanan


MODERATE telah dijalankan dengan baik. Pengendalian tidak diperlukan jika
biaya untuk menekan risiko tidak sebanding dengan manfaatnya

Risiko sangat kecil dan secara umum dapat diterima dengan


LOW
kondisi normal tanpa melakukan upaya tertentu

32
6.1 Tindakan Pengelolaan Risiko dan Peluang

6.1.3 Penentuan persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara proses-proses untuk:


֎ menentukan dan memiliki akses ke persyaratan peraturan
perundang-undangan terbaru dan persyaratan lain yang
berlaku untuk bahaya, risiko K3 dan SMK3 organisasi;
֎ menentukan bagaimana persyaratan peraturan
perundang-undangan dan persyaratan lainnya tersebut
berlaku untuk organisasi dan apa yang perlu
dikomunikasikan;
֎ mempertimbangkan persyaratan peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya ketika menetapkan,
menerapkan, memelihara dan meningkatkan SMK3
secara berkelanjutan.

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


6.1 Tindakan Pengelolaan Risiko dan Peluang

6.1.3 Penentuan persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


6.1 Tindakan Pengelolaan Risiko dan Peluang

6.1.3 Tindakan Perencanaan

mengatasi risiko mengintegrasikan dan


dan peluang
menerapkan tindakan-tindakan
ke dalam proses SMK3 atau
proses bisnis lainnya
memenuhi
persyaratan
regulasi
mengevaluasi efektivitas
tindakan-tindakan tersebut
mempersiapkan
dan menanggapi
situasi darurat

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


6.2 Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya

6.2.1 Sasaran K3

Tujuan dan Sasaran K3


 Organisasi harus menetapkan tujuan pada fungsi dan level yang
relevan, untuk memelihara dan terus meningkatkan sistem
manajemen dan kinerja K3

 Menciptakan suatu sistem K3 di tempat kerja dengan melibatkan


unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
terintegrasi yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


6.2 Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya

6.2.1 Sasaran K3

Sasaran K3 harus:
→ Mempertimbangkan risiko dan
peluang serta hasil konsultasi
pekerja
→ Dapat diukur (mungkin)
→ Konsisten dengan kebijakan K3
→ Dipantau pencapaiannya
→ Diperbarui sebagaimana mestinya
→ Dikomunikasikan

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


6.2 Sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya

6.2.2 Perencanaan untuk mencapai sasaran K3

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)


SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA – PERSYARATAN STANDAR ISO 45000 : 2018

PELATIHAN STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (ISO 45001 : 2018)

Anda mungkin juga menyukai