Anda di halaman 1dari 2

Saat Dunia Serba Digital, Fasilitas Kesehatan Juga Perlu Menyesuaikan

Oleh : Anjas Affandi/HTN 1/Semester 3

Kita hidup di dunia yang semakin digital, dimana orang menggantungkan sebagian besar aktivitas kerja
dan kehidupan mereka pada perangkat dan aplikasi digital. Menurut DataReportal dari Hootsuite dan We Are
Social, ada 5,48 miliar perangkat seluler di dunia dan lebih dari 7,6 juta aplikasi seluler di shoppingmode
Google Play dan shoppingmode Apple App Store. Berdasarkan data shoppingmode Google, setiap orang
mengunduh 35 aplikasi di ponsel mereka, meskipun hanya sembilan aplikasi yang mereka anggap penting
dan rutin digunakan setiap hari.

melalui aplikasi telehealth dari rumah. Tidak heran jika penggunaan aplikasi telehealth meningkat 38x lipat
daripada sebelum pandemi COVID-19, dan jumlah pasien yang berkonsultasi dengan dokter melalui
telehealth jauh lebih banyak dari mereka yang mengunjungi dokter di rumah sakit, menurut McKinsey. Tak
hanya itu, penggunaan aplikasi telehealth masih berlanjut hingga saat ini, saat pandemi akan segera berakhir,
menurut survei The American Medical Association and the COVID-19 Healthcare Coalition.

Salah satu pembelajaran penting dari pandemi ini adalah masyarakat sudah terpikat pada segala hal yang
serba digital. Tak heran jika digitalisasi di segala aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan, diprediksi
akan terus berlanjut hingga beberapa waktu ke depan.

Digitalisasi Untuk Perubahan Jangka Panjang

Dari pihak Omron mereka berkata : "Kami di OMRON sangat percaya pada kemampuan digitalisasi dan
transformasi digital untuk membawa perubahan jangka panjang yang signifikan. Dalam 15 bulan terakhir
telah terlihat perkembangan dan kemajuan besar dalam hal ini."

Terlepas dari bisnis yang menggunakan berbagai cara untuk menjadi virtual dan menjaga hubungan dengan
pelanggan mereka agar tetap hidup, banyak transformasi gaya kerja kami yang penting dan berskala besar
yang diluncurkan dan diterapkan secara virtual saat pandemi mencapai puncaknya. Kami tidak membiarkan
pandemi menghalangi kemajuan rencana kami dengan cara menggunakan rute virtual untuk tetap berjalan
sesuai rencana.

Sebagai bagian dari digitalisasi di seluruh perusahaan dan untuk menanggapi meningkatnya permintaan akan
perangkat yang terhubung secara digital, OMRON telah meningkatkan portofolio blood pressure monitors
(BPM) dengan mengubahnya menjadi perangkat yang "terhubung". Dengan peningkatan portofolio yang
signifikan, konsumen dan praktisi kesehatan dapat memperoleh kontrol manajemen hipertensi yang mulus,
mudah, lebih real-time, dan akurat.

BPM yang telah terhubung bisa mentransfer data tekanan darah dengan mudah melalui aplikasi OMRON
yang disebut 'OMRON connect', satu-satunya aplikasi seluler segmen telehealth Indonesia untuk monitor
tekanan darah, didukung teknologi Bluetooth bawaan di perangkat itu. OMRON connect saat ini telah
diunduh lebih dari satu juta pengguna Android dan diberi nilai 4,6 di shoppingmode Google Play.

Dengan aplikasi tersebut, pengguna dapat dengan mudah mengunggah, menyimpan, bahkan membagikan
data riwayat tekanan darah mereka dengan keluarga atau dokter sehingga hasil kesehatan jantung mereka
bisa sesuai harapan.

Manfaat monitor tekanan darah yang terhubung dengan OMRON connect untuk para pengguna mencakup
mempelajari bagaimana gaya hidup memengaruhi kesehatan jantung, mendapat informasi berguna
mengenai tekanan darah, melacak tren dari waktu ke waktu dengan grafik kesehatan berkode warna baru,
dan memfasilitasi dialog yang berfokus dengan penyedia layanan kesehatan.

Jadi, kendati orang-orang mengetahui bahwa di antara jutaan aplikasi yang tersedia di Google Play dan App
Store, hanya beberapa di antaranya yang benar-benar penting untuk digunakan setiap hari, salah satunya
OMRON connect.

Anda mungkin juga menyukai