Anda di halaman 1dari 38

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan adalah struktur hierarki dan pembuatan


kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP). Data kuesioner yang dikumpulkan
berasal dari pakar yang sesuai dengan jumlah anggota kelompok.

3.1.1 Struktur Hierarki

Penentuan Supplier

Biaya Lokasi Kualitas Pelayanan

Pd. Mamah Mekar Sari


Alam Subur
Dedah Kusen

Gambar 3. 1 Struktur Hierarki Pemilihan Supplier

1. Tujuan/Sasaran: Penentuan Supplier


2. Terdapat 4 kriteria pada pemilihan supplier, kriteria tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
• Kriteria 1: Biaya
Harga yang tepat dengan kualitas yang sesuai sangat diperlukan karena
dengan pertimbangan tersebut produk yang dijual menjadi sesuai dan
akan masuk ke segmentasi pasar yang tepat, misalnya ketika
menggunakan bahan yang dikatakan terbaik kemudian dijual dengan
harga yang cenderung mahal, tetapi dengan segmen pasar yang
menginginkan build-quality itu akan menjadi produk yang tepat.
Perusahaan harus sadar bahwa minat konsumen adalah produk yang
berkualitas dengan harga yang affordable. Pertimbangan harga dari

4
supplier akan mempengaruhi nantinya produk seperti apa yang akan
dibuat.

• Kriteria 2: Lokasi
Semakin jauh lokasi supplier maka besar pula ongkos yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku.
Lokasi yang jauh mempengaruhi hal lain seperti waktu dan ongkos
pengiriman hal itu memungkinkan keterlambatan penerimaan bahan
baku dan biaaya pengiriman yang relatif mahal. Maka dari itu,
memastikan lokasi supplier terjangkau dan cukup dekat dengan
perusahaan agar penyaluran atas persediaan pasokan bisa lebih efektif
dan efisien.

• Kriteria 3: Kualitas
Pemilihan supplier yang selalu maksimal dalam menjaga kualitasnya
sangat penting, dengan bahan baku yang kualitasnya terjaga maka akan
menurunkan produk cacat, selain itu perusahaan tidak perlu
mengembalikan bahan baku ke supplier karena tidak sesuai standar
perusahaan. Produk yang berkualitas berasal dari bahan-bahan yang
berkualitas pula. Maka dari itu, pertimbangan kualitas produk atau bahan
pasokan dari supplier menjadi sangat diperhatikan.

• Kriteria 4: Pelayanan
Pelayanan menjadi hal yang penting bagi perusahaan untuk memilih
supplier. Pelayanan bisa berupa penggantian atas barang yang rusak
(garansi), berkomunikasi ketika ada keluhan atau hal yang harus
didiskusikan. Pelayanan yang baik seperti pengiriman tepat waktu,
ketepatan pemesanan produk terkait kuantitas atau spesifikasi produk,
kemudian pelayanan dalam berkomunikasi untuk kelancaran perjanjian
kerjasama yang lancar.

3. Alternatif: Alternatif yang dipilih dalam pemilihan supplier ini terdapat 3


toko/perusahaan, yaitu Toko Alam Subur, Pd. Mamah Dedah, dan Mekar
Sari Kusen. Penjelasan lebih lanjut terkait alternatid yang tersedia
dijelaskan dibawah ini.

5
➢ Alternatif 1: Alam Subur
Alam Subur adalah perusahaan/toko penjual kayu berbagai jenis untuk
berbagai kebutuhan, lokasi Toko Alam Subur berada di Jl. Terusan Pasir
Koja, Kota Bandung. Kayu yang dijual adalah kayu pinus, kayu borneo,
dengan harga sebagai berikut.
• Balok Kayu ukuran 85cm x 5cm x 5cm dijual dengan harga Rp.20.000 -
Rp.60.000/pcs (Kayu Borneo)
• Kayu silinder dengan diameter 8cm dan panjang 35cm dengan harga Rp
18.000 - Rp.40.000/pcs (Kayu Borneo)
• As roda diameter 0,25cm dengan panjang 6cm dijual dengan harga
Rp.900/pcs
• Pasak 1 diameter 0,5 cm dengan panjang 1 cm dijual dengan harga
Rp.700/pcs
• Pasak 2 diameter 0,5 cm dengan panjang 1,5 cm dijual dengan harga
Rp.800/pcs
Pembuatan balok kayu yang sesuai ukuran yang diperlukan pihak toko
menyarankan bahan borneo karena ukuran tersebut akan maksimal
menggunakan bahan borneo. Toko ini memberikan biaya pengiriman
gosend (asumsi produk yang di kirim 20kg) sebesar Rp.21.000 dari toko
ke UNISBA, toko ini setiap hari mengolah kayu dengan jam kerja mulai
pukul 07.30 sampai 16.30. Pelayanan toko ini dapat dikatakan biasa saja,
misalnya jika pesanan skala besar akan dilayani dengan maksimal, jika
pemesanan sedikit maka pelayanan bisa dikatakan biasa saja. Toko ini
selalu menjaga kualitas dengan menjaga bahan mentah yang selalu bagus.
Tetapi untuk hasil akhir (finishing produk) tidak menutup kemungkinan
untuk kurang memuaskan karena peralatan yang ada di toko tersebut tidak
terlalu lengkap, maka kualitas dalam pembuatan balok khususnya bentuk
silinder menjadi hal yang harus diperhatikan.

6
Gambar 3. 2 Wawancara dengan pegawai Toko Alam Subur

➢ Alternatif 2: Pd. Mamah Dedah


Alternatif supplier berikutnya adalah Pd. Mamah Dedah terletak di Jl.
Terusan Pasir Koja, Kota Bandung. Toko ini spesialisasi kayu pinus ex
pallet, tetapi juga menerima permintaan kayu berbagai jenis seperti borneo
dan kamper. Adapun harga bahan baku sebagai berikut.
• Balok Kayu ukuran 85cm x 5cm x 5cm dijual dengan harga Rp13000/pcs
– Rp65000
• Kayu silinder dengan diameter 8cm dan panjang 35cm dengan harga
Rp19000/pcs – Rp70000/pcs
• As roda diameter 0,25cm dengan panjang 6cm dijual dengan harga
Rp850/pcs
• Pasak 1 diameter 0,5 cm dengan panjang 1 cm dijual dengan harga
Rp750/pcs
• Pasak 2 diameter 0,5 cm dengan panjang 1,5 cm dijual dengan harga
Rp800/pcs
Pd. Mamah Dedah memberikan biaya pengiriman sebesar gosend
(asumsi produk yang di kirim 20kg) Rp21000, toko ini setiap hari
mengolah kayu dengan jam kerja pukul 08.00 sampai 16.30. Untuk
pelayanan toko ini dirasa baik karena berapapun jumlahnya selalu
diterima. Untuk kualitas kayu sangat bergantung pada suplai pallet bekas

7
dan untuk hasil akhir (finishing produk) tidak menutup kemungkinan
untuk kurang memuaskan.

Gambar 3. 3 Wawancara dengan pegawai Pd. Mamah Dedah

➢ Alternatif 3: Mekar Sari Kusen


Alternatif terakhir untuk pemilihan supplier bahan baku adalah Mekar
Sari Kusen, toko ini berada di Jl. Peta No.8 Kota Bandung. Toko yang
menyediakan berbagai kayu seperti kamper, borneo dan mahoni. Barang
produksi umumnya kusen tetapi menerima juga berbagai produk custom
sesuai kebutuhan pelanggan. Biaya pegiriman yang ditawarkan sebesar Rp
17000, untuk rincian harga sebagai berikut:
• Balok Kayu uk. 85cm x 5cm x 5cm dijual dengan harga Rp25000 -
Rp60000
• Kayu silinder dengan diameter 8cm dan panjang 35cm dengan harga
Rp30000 - Rp45000
• As roda diameter 0,25cm dengan panjang 6cm dijual dengan harga Rp
850/pcs
• Pasak 1 diameter 0,5 cm dengan panjang 1 cm dijual dengan harga Rp

8
700/pcs
• Pasak 2 diameter 0,5 cm dengan panjang 1,5 cm dijual dengan harga Rp
750/pcs
Toko ini melayani permintaan baik banyak maupun sedikit, dengan
hasil akhir (finishing produk) yang baik karena peralatan untuk kayu bisa
dikatakan lengkap dan bahan mentah yang selalu dijaga untuk selalu yang
terbaik. Pelayanan yang sempurna menjadi aspek pertama bagi Mekar Sari
Kusen, untuk pemesanan banyak atau sedikit toko ini memperlakukan
sama. Biaya pengiriman yang ditetapkan toko ini ke UNISBA bergantung
banyak atau sedikit pemesanan, tetapi untuk ketetapan ongkos paling
sedikit adalah gosend (asumsi produk yang di kirim 20kg) Rp 18000.

Gambar 3. 4 Wawancara dengan pegawai Mekar Sari Kusen

3.1.2 Kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP)


Kuesioner ini diberikan penilaian antar kriteria dan antar alternatif,
pengisian kuesioner diisi oleh pakar yang ahli dibidangnya. Berikut contoh
kuesioner yang digunakan dalam mengolah data AHP, terdiri dari kuesioner antar
kriteria dan kuesioner antar alternatif berdasarkan kriteria.

Bagian I (Kuesioner antar Kriteria)


Dengan melihat faktor Tujuan Utama, yaitu “Penentuan Supplier”, menurut
Saudara/i manakah di antara kedua pasangan Kriteria berikut yang lebih penting

9
Tabel 3. 1 Kuesioner antar Kriteria
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria

Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lokasi

Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelayanan

Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas

Lokasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pelayanan

Lokasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas

Pelayanan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas

Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara penilaian
berdekatan

Bagian II (Kuesioner antar Alternatif berdasarkan Kriteria)


1. Dengan melihat faktor Kriteria “Biaya”, menurut Saudara/i manakah di antara
kedua pasangan Alternatif berikut yang lebih penting?
Tabel 3. 2 Kuesioner Penilaian Tingkat Kepentingan antar Alternatif berdasarkan Kriteria
Biaya Penentuan Supplier
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dedah
Mekar Sari
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Pd. Mamah
Dedah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

2. Dengan melihat faktor Kriteria “Lokasi”, menurut Saudara/i manakah di antara


kedua pasangan Alternatif berikut yang lebih penting?

10
Tabel 3. 3 Kuesioner Penilaian Tingkat Kepentingan antar Alternatif berdasarkan
Kriteria Lokasi Penentuan Supplier
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kusen Dedah
Mekar Sari
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Kusen
Pd. Mamah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Dedah
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

3. Dengan melihat faktor Kriteria “Kualitas”, menurut Saudara/i manakah di antara


kedua pasangan Alternatif berikut yang lebih penting?
Tabel 3. 4 Kuesioner Penilaian Tingkat Kepentingan antar Alternatif berdasarkan Kriteria
Kualitas Penentuan Supplier
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kusen Dedah
Mekar Sari
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Kusen
Pd. Mamah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Dedah
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

4. Dengan melihat faktor Kriteria “Pelayanan”, menurut Saudara/i manakah di


antara kedua pasangan Alternatif berikut yang lebih penting?

11
Tabel 3. 5 Kuesioner antar Alternatif K3
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kusen Dedah
Mekar Sari
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Kusen
Pd. Mamah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Dedah
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

Berdasarkan penilai responden ahli diperoleh data sebagai berikut:


i. Penilaian Pakar 1
Bagian I (Perbandingan antar Kriteria):
Tabel 3. 6 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Kriteria
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lokasi
Pelayana
Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 n
Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas
Pelayana
Lokasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 n
Lokasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas
Pelayana
n 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

12
Bagian II (Perbandingan antar Alternatif berdasarkan Kriteria)
1. Berdasarkan kriteria Biaya
Berikut pada Tabel 3.7 merupakan kuesioner perbandingan antar alternatif
berdasarkan biaya menurut pakar 1.
Tabel 3. 7 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Kriteria Biaya
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dedah
Mekar Sari
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Pd. Mamah
Dedah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

2. Berdasarkan kriteria Lokasi


Berikut pada Tabel 3.8 merupakan kuesioner perbandingan antar alternatif
berdasarkan Lokasi menurut pakar 1.
Tabel 3. 8 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Kriteria Lokasi
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dedah
Mekar Sari
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Pd. Mamah
Dedah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

13
3. Berdasarkan kriteria Kualitas
Berikut pada Tabel 3.9 merupakan kuesioner perbandingan antar alternatif
berdasarkan Kualitas menurut pakar 1.
Tabel 3. 9 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Kriteria Kualitas
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dedah
Mekar Sari
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Pd. Mamah
Dedah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

4. Berdasarkan kriteria Pelayanan


Berikut pada Tabel 3.10 merupakan kuesioner perbandingan antar alternatif
berdasarkan Lokasi menurut pakar 1.
Tabel 3. 10 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Kriteria
Pelayanan
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dedah
Mekar Sari
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Pd. Mamah
Dedah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

14
ii. Penilaian Pakar 2
Bagian I (Perbandingan antar Kriteria):
Tabel 3. 11 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Kriteria
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lokasi
Pelayana
Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 n
Biaya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas
Pelayana
Lokasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 n
Lokasi 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas
Pelayana
n 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

Bagian II (Perbandingan antar Alternatif berdasarkan Kriteria)


1. Berdasarkan kriteria Biaya
Tabel 3. 12 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Kriteria Biaya
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dedah
Mekar Sari
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Pd. Mamah
Dedah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara penilaian
berdekatan

15
2. Berdasarkan kriteria Lokasi
Tabel 3. 13 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Kriteria
Lokasi
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dedah
Mekar Sari
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Pd. Mamah
Dedah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

3. Berdasarkan kriteria Kualitas


Tabel 3. 14 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Kriteria
Kualitas
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dedah
Mekar Sari
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Pd. Mamah
Dedah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara
penilaian berdekatan

16
4. Berdasarkan kriteria Pelayanan
Tabel 3. 15 Penilaian Pakar 1 Perbandingan Antar Alternatif Berdasarkan Kriteria
Pelayanan
Kriteria Skala Perbandingan Kriteria
Mekar Sari Pd. Mamah
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dedah
Mekar Sari
Kusen 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Pd. Mamah
Dedah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Alam Subur
Keterangan:
1: Sama pentinganya dengan 7: Jauh lebih penting daripada
3: Agak lebih penting daripada 9: Mutlak lebih penting daripada
5: Lebih penting daripada 2,4,6,8: Jika terdapat keraguan antara penilaian
berdekatan

3.2 Pengolahan Data


Setelah dilakukan pengumpulan data berupa struktur hierarki dan kuesioner
antar kriteria dan antar alternatif maka dilanjutkan pengolahan data dengan langkah
berikutnya dari metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Berikut ini
merupakan langkah-langkah dalam AHP.

3.2.1 Menyusun Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria


Kuesioner penentuan supplier diisi oleh 2 pakar, sehingga perlu menghitung
nilai Geometric Mean. Berikut ini adalah hasil rekapitulasi pengisian kuesioner
antar kriteria dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 16 Rekapitulasi Hasil Pengisian Kuesioner Perbandingan antar Kriteria


Membandingkan Kriteria Pakar 1 Pakar 2
Biaya >< Lokasi K1 >< K2 3 2
Biaya >< Pelayanan K1 >< K3 5 4
Biaya >< Kualitas K1 >< K4 3 2
Lokasi >< Pelayanan K2 >< K3 1 3
Lokasi >< Kualitas K2 >< K4 1/2 1/5
Pelayanan >< Kualitas K3 >< K4 1/7 1/9
Langkah selanjutnya mengkonversi nilai perbadingan berpasangan antar
kriteria dalam desimal.

17
Tabel 3. 17 Konversi Perbandingan Berpasangan antar Kriteria dalam Desimal
Membandingkan Kriteria Pakar 1 Pakar 2
Biaya >< Lokasi K1 >< K2 3 2
Biaya >< Pelayanan K1 >< K3 5 4
Biaya >< Kualitas K1 >< K4 3 2
Lokasi >< Pelayanan K2 >< K3 1 3
Lokasi >< Kualitas K2 >< K4 0.500 0.200
Pelayanan >< Kualitas K3 >< K4 0.143 0.111

Karena permasahan diatas dinilai oleh 2 responden ahli/pakar maka perlu


dilakukan perhitungan Geometric Mean.

𝐺𝑀 = 𝑛√𝑋1 × 𝑋2 × … × 𝑋𝑛

Keterangan:
GM = Geomean
X1 × X2 × … × Xn = Bobot penilaian pakar ke-1, 2, ..., n
n = Banyaknya pakar
Berikut adalah perhitungan untuk nilai Geomean setiap perbandingan
kriteria:

GM12 = 2√3,00 × 2,00 = 2,449


2
GM13 = √5,00 × 4,00 = 4,472

GM14 = 2√3,00 × 2,00 = 2,449

GM23 = 2√1,00 × 3,00 = 1,732


2
GM24 = √0,500 × 0,200 = 0,316

GM34 = 2√0,143 × 0,111 = 0,126


Setelah diketahui masing-masing nilai Geomean-nya maka nilai-nilai
tersebut dimasukan ke dalam Tabel 3.18 di bawah ini:

Tabel 3. 18 Geometric Mean dari 4 Matriks Penilaian Pakar


Kriteria K1 K2 K3 K4
K1 1 2.449 4.472 2.449
K2 0.408 1 1.732 0.316
K3 0.224 0.577 1 0.126
K4 0.408 3.162 7.937 1
Jumlah 2.040 7.189 15.141 3.892

18
Nilai perbandingan yang berada disebelah kiri (kolom berwarna putih)
berlaku aksioma resiprokal, contoh jika kolom K12 = 2,449 maka kolom K21 =
1
= 0,408.
2,449

3.2.2 Menetapkan Bobot Prioritas Kriteria dengan Menentukan Eigenvector


Bobot prioritas kriteria digunakan untuk mengetahui seberapa besar kriteria
tersebut mempengaruhi kualitas produk yang akan dipilih. Berikut ini merupakan
tahapan dalam menetapkan bobot prioritas kriteria, dan Tabel 3.19 merupakan
matriks awal untuk menghitung bobot prioritas:
Bobot prioritas ditentukan menggunakan eigenvector pada matriks
perbandingan berpasangan. Menghitung nilai eigenvector dilakukan dengan cara:
➢ Menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks perbandingan berpasangan.
➢ Melakukan normalisasi matriks dengan cara membagi nilai dari setiap sel
dengan jumlah total pada setiap kolomnya.
➢ Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah
elemen untuk mendapatkan rata-rata atau yang disebut bobot prioritas.
• Matriks Awal
Tabel 3. 19 Matriks Awal Perbandingan Berpasangan
Kriteria K1 K2 K3 K4
K1 1 2.449 4.472 2.449
K2 0.408 1 1.732 0.316
K3 0.224 0.577 1 0.126
K4 0.408 3.162 7.937 1
Jumlah 2.040 7.189 15.141 3.892
• Matriks Hasil Normalisasi
Contoh perhitungan:

K11 : ∑K1 = 1 : 2,040 = 0,490

K12 : ∑K2 = 2,449 : 7,189 = 0,341

K13 : ∑K3 = 4,472 : 15,141 = 0,295

K14 : ∑K4 = 2,449 : 3,892 = 0,629

K21 : ∑K1 = 0,408 : 2,040 = 0,200

K22 : ∑K2 = 1 : 2,040 = 0,139

19
K23 : ∑K3 = 1,732 : 7,189 = 0,114

K24 : ∑K4 = 0,316 : 15,141 = 0,081

K31 : ∑K1 = 0,224 : 2,040 = 0,110

K32 : ∑K2 = 0,577 : 2,040 = 0,080

K33 : ∑K3 = 1 : 7,189 = 0,066

K34 : ∑K4 = 0,126 : 15,141 = 0,032

K41 : ∑K1 = 0,408 : 2,040 = 0,200

K42 : ∑K2 = 3,162 : 2,040 = 0,440

K43 : ∑K3 = 7,937 : 7,189 = 0,524

K44 : ∑K4 = 1 : 15,141 = 0,257

Tabel 3. 20 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Matriks Normalisasi


Bobot
Kriteria K1 K2 K3 K4 Jumlah
Prioritas
K1 0.490 0.341 0.295 0.629 1.756 0.439
K2 0.200 0.139 0.114 0.081 0.535 0.134
K3 0.110 0.080 0.066 0.032 0.288 0.072
K4 0.200 0.440 0.524 0.257 1.421 0.355
Jumlah 1 1 1 1 4 1

Maka, kriteria yang menjadi prioritas adalah K1 (Biaya) karena memiliki


Bobot Prioritas terbesar yaitu 0,439.

3.2.3 Mengukur Konsistensi Logis dengan Menguji Consistency Index(CI) dan


Consistency Ratio (CR)
Consistency Index (CI) dan Consistency Ratio (CR) digunakan untuk
mengetahui apakah hasil kuesioner yang diisi oleh pakar konsisten dan logis.
Berikut ini merupakan tahapan dalam mengukur CI dan CR.

a. Mencari Vektor X
Vektor [X] = W × A

Keterangan:

A = Matriks awal

20
W = Bobot Prioritas

1 2,449 4,472 2,449 0,439 1,959


0,408 1 1,732 0,316 0,134 0,550
𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋] = [ ]×[ ]=[ ]
0,224 0,577 1 0,216 0,072 0,292
0,408 3,162 7,937 1 0,355 1,529

b. Mencari Vektor Y
𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋]
Vektor [Y] = 𝑊

Keterangan:

W = Bobot Prioritas

1,959 0,439 4,463


0,550 0,134 4,114
𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑌] = [ ]÷[ ]=[ ]
0,292 0,072 4,054
1,529 0,355 4,305

c. Mencari Nilai Maximum Eigenvalue (λmaks)


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑌
λmaks = 𝑛

Keterangan:

λmaks = Maximum Eigenvalue

n = Jumlah elemen

4,463+4,114+4,054+4,305
𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 = = 4,234
4

d. Mengukur Consistency Index (CI)


𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑛
𝐶𝐼 =
𝑛−1
4,234 − 4
𝐶𝐼 = = 0,078
4−1
e. Mengukur Consistency Ratio (CR)
Karena matriks berordo 4x4 maka RI bernilai 0,90 (didapatkan dari Tabel
Indeks Random Saaty, 1990).

𝐶𝐼
𝐶𝑅 =
𝑅𝐼

21
0,078
𝐶𝑅 = = 0,087
0.90

Berdasarkan pengujian di atas, diperoleh CR = 0,087 < 0,1. Maka data


perbandingan berpasangan antar Kriteria konsisten.
3.2.4 Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan (Pairwaise Comparison)
dan Menghitung Bobot Prioritas (Eigenvector) antar Alternatif berdasarkan
Kriteria serta Mengukur Konsistensi Logisnya
1. Berdasarkan Kriteria Biaya
Berikut tabel rekapitulasi hasil pengisian kuesioner perbandingan antar
alternatif yang kaitannya dengan kriteria Biaya.
Tabel 3. 21 Rekapitulasi Hasil Pengisian Kuesioner Perbandingan Berpasangan Antar
Alternatif Kaitannya dengan Biaya untuk Pemilihan Supplier
Membandingkan Alternatif Pakar 1 Pakar 2
Mekar Sari Kusen >< Pd. Mamah Dedah A1 >< A2 5 4
Mekar Sari Kusen >< Alam Subur A1 >< A3 8 7
Pd. Mamah Dedah >< Alam Subur A2 >< A3 3 2
Langkah selanjutnya adalah mengkonversi nilai hasil rekapitulasi tersebut
menjadi decimal.
Tabel 3. 22 Konversi Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Kaitannya dengan
Biaya Dalam Desimal
Membandingkan Alternatif Pakar 1 Pakar 2
Mekar Sari Kusen >< Pd. Mamah Dedah A1 >< A2 5.000 4.000
Mekar Sari Kusen >< Alam Subur A1 >< A3 8.000 7.000
Pd. Mamah Dedah >< Alam Subur A2 >< A3 3.000 2.000
Karena permasahan diatas dinilai oleh 2 responden ahli/pakar maka perlu
dilakukan perhitungan Geometric Mean. Berikut ini perhitungan untuk mencari
Geometric Mean:

𝐺𝑀 = 𝑛√𝑋1 × 𝑋2 × … × 𝑋𝑛

Keterangan:
GM = Geometric Mean
X1 × X2 × … × Xn = Bobot penilaian pakar ke-1, 2, ..., n
n = Banyaknya pakar
Berikut adalah perhitungan untuk nilai Geometric Mean setiap
perbandingan kriteria:
2
GM12 = √5,000 × 4,00 = 4,472

22
GM13 = 2√8,00 × 7,00 = 7,483

GM23 = 2√3,00 × 2,00 = 2,449


Setelah menghitung Geometric Mean, selanjutnya nilai tersebut
dipindahkan ke tabel matriks perbandingan berpasangan:

Tabel 3. 23 Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Kaitannya dengan K1


untuk Pemilihan Supplier
Alternatif A1 A2 A3
A1 1.0 4.472 7.483
A2 0.224 1.0 2.449
A3 0.134 0.408 1.0
Jumlah 1.357 5.880 10.933

Nilai perbandingan yang berwarna putih menunjukkan nilai yang berlaku


1
aksioma respirokal, yaitu jika kolom A12 = 4,472 maka kolom K21 = =0,224.
4,427

➢ Menentukan Bobot Prioritas antar Alternatif dengan Kaitannya Kriteria


Biaya
Bobot prioritas ditentukan menggunakan eigenvector pada matriks
perbandingan berpasangan. Menghitung nilai eigenvector dilakukan dengan cara:
1. Menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks perbandingan berpasangan.
2. Melakukan normalisasi matriks dengan cara membagi nilai dari setiap sel dengan
jumlah total pada setiap kolomnya.
Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah
elemen untuk mendapatkan rata-rata atau yang disebut bobot prioritas. Berikut
perhitungannya:
• Matriks Awal
Tabel 3. 24 Matriks Awal Perbandingan Berpasangan Kriteria Biaya
Alternatif A1 A2 A3
A1 1 4.472 7.483
A2 0.224 1 2.449
A3 0.134 0.408 1
Jumlah 1.357 5.880 10.933
• Matriks Hasil Normalisasi
Contoh perhitungan:

23
A11 : ∑A1 = 1 : 1,357 = 0,737
A12 : ∑A2 = 4,472 : 5,880 = 0,761
A13 : ∑A3 = 7,483 : 10,933 = 0,684
A21 : ∑A1 = 0,224 : 1,357 = 0,165
A22 : ∑A2 = 1 : 5,880 = 0,170
A23 : ∑A3 = 2,449 : 10,933 = 0,069
A31 : ∑A1 = 0,134 : 1,357 = 0,684
A32 : ∑A2 = 0,408 : 5,880 = 0,224
A33 : ∑A3 = 1 : 10,933 = 0,091
Berikut tabel rekapitulasi hasil normalisasi:
Tabel 3. 25 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Matriks Normalisasi Kriteria Biaya
Bobot
Alternatif A1 A2 A3 Jumlah
Prioritas
A1 0.737 0.761 0.684 2.182 0.727
A2 0.165 0.170 0.224 0.559 0.186
A3 0.098 0.069 0.091 0.259 0.086
Jumlah 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil normalisasi, alternatif yang menjadi prioritas
berdasarkan Kriteria Pertama (Biaya) adalah Alternatif Pertama yaitu Mekar Sari
Kusen karena memiliki nilai Bobot Prioritas terbesar yaitu sebesar 0,727.
➢ Mengukur Konsistensi Logis dengan Menguji Consistency Index (CI) dan
Consistency Ratio (CR)
1. Mencari Vektor X
Vektor [X] = W × A

Keterangan:

A = Matriks awal

W = Bobot Prioritas

1 4,472 7,483 0.727 2.207


𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋] = [0.224 1 2,449 ] × [0.186] = [0.561]
0.134 0,408 1 0.086 0.260

2. Mencari Vektor Y
𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋]
Vektor [Y] = 𝑊

Keterangan:

24
W = Bobot Prioritas

2.207 0.727 3.035


𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑌] = [0.561] ÷ [0.186] = [3.010]
0.260 0.086 3.004

3. Mencari nilai Maximum Eigenvalue (λmaks)


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑌
λmaks = 𝑛

Keterangan:

λmaks = Maximum Eigenvalue

n = Jumlah elemen

3.035 + 3.010 + 3.004


𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 = = 3.016
3

4. Mengukur Consistency Index (CI)


𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑛
𝐶𝐼 =
𝑛−1

3.016 − 3
𝐶𝐼 = = 0.008
3−1

5. Mengukur Consistency Ratio (CR)


Karena matriks berordo 3x3 maka RI bernilai 0,58.

𝐶𝐼
𝐶𝑅 =
𝑅𝐼

0.008
𝐶𝑅 = = 0,014
0.58

Berdasarkan pengujian di atas, diperoleh CR = 0.014 < 0,1. Maka data


perbandingan berpasangan antar Kriteria konsisten.

2. Berdasarkan Kriteria Lokasi


Berikut tabel rekapitulasi hasil pengisian kuesioner perbandingan antar alternatif
yang kaitannya dengan kriteria Lokasi:

25
Tabel 3. 26 Rekapitulasi Hasil Pengisian Kuesioner Perbandingan Berpasangan Antar
Alternatif Kaitannya dengan Lokasi untuk Pemilihan Supplier
Pakar Pakar
Membandingkan Alternatif
1 2
Mekar Sari Kusen >< Pd. Mamah Dedah A1 >< A2 3 3
Mekar Sari Kusen >< Alam Subur A1 >< A3 5 5
Pd. Mamah Dedah >< Alam Subur A2 >< A3 1 1
Langkah selanjutnya adalah mengkonversi nilai hasil rekapitulasi tersebut
menjadi desimal.

Tabel 3. 27 Konversi Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Kaitannya dengan


Lokasi Dalam Desimal
Pakar Pakar
Membandingkan Alternatif
1 2
Mekar Sari Kusen >< Pd. Mamah Dedah A1 >< A2 3.000 3.000
Mekar Sari Kusen >< Alam Subur A1 >< A3 5.000 5.000
Pd. Mamah Dedah >< Alam Subur A2 >< A3 1.000 1.000

Karena permasahan diatas dinilai oleh 2 responden ahli/pakar maka perlu


dilakukan perhitungan Geometric Mean. Berikut ini perhitungan untuk mencari
Geometric Mean:

𝐺𝑀 = 𝑛√𝑋1 × 𝑋2 × … × 𝑋𝑛

Keterangan:
GM = Geometric Mean
X1 × X2 × … × Xn = Bobot penilaian pakar ke-1, 2, ..., n
n = Banyaknya pakar
Berikut adalah perhitungan untuk nilai Geometric Mean setiap
perbandingan kriteria:

GM12 = 2√3,000 × 3,00 = 3,000


2
GM13 = √5,00 × 5,00 = 5,000

GM23 = 2√1,00 × 1,00 = 1,000


Setelah menghitung Geometric Mean, selanjutnya nilai tersebut
dipindahkan ke tabel matriks perbandingan berpasangan:

26
Tabel 3. 28 Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Kaitannya dengan K2
untuk Pemilihan Supplier
Alternatif A1 A2 A3
A1 1.0 3.000 5.000
A2 0.333 1.0 1.000
A3 0.200 1.000 1.0
Jumlah 1.533 5.000 7.000
Nilai perbandingan yang berwarna putih menunjukkan nilai yang berlaku
1
aksioma respirokal, yaitu jika kolom A12 = 3 maka kolom K21 = 3 =0,333.

➢ Menentukan Bobot Prioritas antar Alternatif dengan Kaitannya Kriteria


Biaya
Bobot prioritas ditentukan menggunakan eigenvector pada matriks
perbandingan berpasangan. Menghitung nilai eigenvector dilakukan dengan cara:

1. Menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks perbandingan berpasangan.

2. Melakukan normalisasi matriks dengan cara membagi nilai dari setiap sel dengan
jumlah total pada setiap kolomnya.

3. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah


elemen untuk mendapatkan rata-rata atau yang disebut bobot prioritas. Berikut
perhitungannya:
• Matriks Awal
Tabel 3. 29 Matriks Awal Perbandingan Berpasangan
Alternatif A1 A2 A3
A1 1 3 5
A2 0.333 1 1
A3 0.200 1 1
Jumlah 1.533 5 7
• Matriks Hasil Normalisasi
Contoh perhitungan:
• A11 : ∑A1 = 1 : 1,533 = 0,652
• A12 : ∑A2 = 3 : 5 = 0,600
• A13 : ∑A3 = 5 : 7 = 0,714
• A21 : ∑A1 = 0,333 : 1,533 = 0,217
• A22 : ∑A2 = 1 : 5 = 0,200
• A23 : ∑A3 = 1 : 7 = 0,143

27
• A31 : ∑A1 = 0,2 : 1,533 = 0,130
• A32 : ∑A2 = 1 : 5 = 0,200
• A33 : ∑A3 = 1 : 7 = 0,143
Berikut tabel rekapitulasi hasil normalisasi :
Tabel 3. 30 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Matriks Normalisasi Kriteria Lokasi
Alternatif A1 A2 A3 Jumlah Bobot Prioritas
A1 0.652 0.600 0.714 1.966 0.655
A2 0.217 0.200 0.143 0.560 0.187
A3 0.130 0.200 0.143 0.473 0.158
Jumlah 1 1 1 3 1

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil normalisasi, alternatif yang menjadi


prioritas berdasarkan Kriteria keempat (Lokasi) adalah Alternatif Pertama yaitu
Mekar Sari Kusen karena memiliki nilai Bobot Prioritas terbesar yaitu sebesar
0,655.
➢ Mengukur Konsistensi Logis dengan Menguji Consistency Index (CI) dan
Consistency Ratio (CR)
1. Mencari nilai Vektor X
Vektor [X] = A × W

Keterangan:

A = Matriks awal

W = Bobot Prioritas

1 3 5 0.655 2.005
𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋] = [0.333 1 1 ] × [0.187] = [0.563]
0.2 1 1 0.158 0.476

2. Mencari Vektor Y
𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋]
Vektor [Y] =
𝑊

Keterangan:

W = Bobot Prioritas

2.000 0.655 3.058


𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑌] = [0.563] ÷ [0.187] = [3.015]
0.476 0.158 3.015

3. Mencari nilai Maximum Eigenvalue (λmaks)

28
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑌
λmaks = 𝑛

Keterangan:

λmaks = Maximum Eigenvalue

n = Jumlah elemen

3.058 + 3,015 + 3,015


𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 = = 3,029
3

4. Mengukur Consistency Index(CI)


𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑛
𝐶𝐼 =
𝑛−1

3,029 − 3
𝐶𝐼 = = 0,015
3−1

5. Mengukur Consistency Ratio (CR)


Karena matriks berordo 3x3 maka RI bernilai 0,90 (didapatkan dari Tabel
Indeks Random Saaty, 1990)

𝐶𝐼
𝐶𝑅 =
𝑅𝐼

0,015
𝐶𝑅 = = 0,025
0.58

Berdasarkan pengujian di atas, diperoleh CR = 0,025 < 0,1. Maka data


perbandingan berpasangan antar Kriteria konsisten.

3. Berdasarkan Kriteria Kualitas


Berikut tabel rekapitulasi hasil pengisian kuesioner perbandingan antar
alternatif yang kaitannya dengan kriteria Kualitas:
Tabel 3. 31 Rekapitulasi Hasil Pengisian Kuesioner Perbandingan Berpasangan Antar
Alternatif Kaitannya dengan Kualitas untuk Pemilihan Supplier
Membandingkan Alternatif Pakar 1 Pakar 2
Mekar Sari Kusen >< Pd. Mamah Dedah A1 >< A2 7 6
Mekar Sari Kusen >< Alam Subur A1 >< A3 7 9
Pd. Mamah Dedah >< Alam Subur A2 >< A3 3 2

Langkah selanjutnya adalah mengkonversi nilai hasil rekapitulasi tersebut


menjadi desimal.

29
Tabel 3. 32 Konversi Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Kaitannya dengan
Kualitas Dalam Desimal
Membandingkan Alternatif Pakar 1 Pakar 2
Mekar Sari Kusen >< Pd. Mamah Dedah A1 >< A2 7 6
Mekar Sari Kusen >< Alam Subur A1 >< A3 7 9
Pd. Mamah Dedah >< Alam Subur A2 >< A3 3 2

Karena permasahan diatas dinilai oleh 2 responden ahli/pakar maka perlu


dilakukan perhitungan Geometric Mean. Berikut ini perhitungan untuk mencari
Geometric Mean:

𝐺𝑀 = 𝑛√𝑋1 × 𝑋2 × … × 𝑋𝑛
Keterangan:
GM = Geometric Mean
X1 × X2 × … × Xn = Bobot penilaian pakar ke-1, 2, ..., n
n = Banyaknya pakar
Berikut adalah perhitungan untuk nilai Geomean setiap perbandingan
kriteria:
GM12 = 2√6,000 × 6,00 = 6,481

GM13 = 2√7,00 × 9,00 = 7,937

GM23 = 2√3,00 × 2,00 = 2,449

Setelah menghitung Geometric Mean, selanjutnya nilai tersebut


dipindahkan ke tabel matriks perbandingan berpasangan:

Tabel 3. 33 Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Kaitannya dengan K3


untuk Pemilihan Supplier
Alternatif A1 A2 A3
A1 1 6.481 7.937
A2 0.154 1 2.449
A3 0.126 0.408 1
Jumlah 1.280 7.889 11.387

Nilai perbandingan yang berwarna putih menunjukkan nilai yang berlaku


1
aksioma respirokal, yaitu jika kolom A12 = 3 maka kolom K21 = 6,481 =0,154.

➢ Menentukan Bobot Prioritas antar Alternatif dengan Kaitannya Kriteria


kualitas Bobot prioritas ditentukan menggunakan eigenvector pada

30
matriks perbandingan berpasangan. Menghitung nilai eigenvector
dilakukan dengan cara:
1. Menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks perbandingan berpasangan.

2. Melakukan normalisasi matriks dengan cara membagi nilai dari setiap sel
dengan jumlah total pada setiap kolomnya.

3. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah


elemen untuk mendapatkan rata-rata atau yang disebut bobot prioritas. Berikut
perhitungannya:

• Matriks Awal
Tabel 3. 34 Matriks Awal Perbandingan Berpasangan
Alternatif A1 A2 A3
A1 1 6.481 7.937
A2 0.154 1 2.449
A3 0.126 0.408 1
Jumlah 1.280 7.889 11.387
• Matriks Hasil Normalisasi
Contoh perhitungan:

• A11 : ∑A1 = 1 : 1,280 = 0,781


• A12 : ∑A2 = 6,481 : 7,481 = 0,821
• A13 : ∑A3 = 7,937 : 11,387 = 0,697
• A21 : ∑A1 = 0,154 : 1,280 = 0,121
• A22 : ∑A2 = 1 : 7,889 = 0,127
• A23 : ∑A3 = 2,449 : 11,387= 0,215
• A31 : ∑A1 = 0,126 : 1,280 = 0,098
• A32 : ∑A2 = 0,408 : 7,889 = 0,052
• A33 : ∑A3 = 1 : 11,387 = 0,088
Berikut tabel rekapitulasi hasil normalisasi :

31
Tabel 3. 35 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Matriks Normalisasi Kriteria Kualitas
Bobot
Alternatif A1 A2 A3 Jumlah
Prioritas
A1 0.781 0.821 0.697 2.300 0.767
A2 0.121 0.127 0.215 0.462 0.154
A3 0.098 0.052 0.088 0.238 0.079
Jumlah 1 1 1 3 1

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil normalisasi, alternatif yang menjadi


prioritas berdasarkan Kriteria ketiga (Pelayanan) adalah Alternatif Pertama yaitu
Mekar Sari Kusen karena memiliki nilai Bobot Prioritas terbesar yaitu sebesar
0,767.

➢ Mengukur Konsistensi Logis dengan Menguji Consistency Index (CI) dan


Consistency Ratio (CR)
1. Mencari nilai Vektor X
Vektor [X] = W × A

Keterangan:

A = Matriks awal

W = Bobot Prioritas

1 6.481 7.937 6.481 2.400


𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋] = [0.154 1 2.449 ] × [7.937] = [0.467]
0.126 0.408 1 2.449 0.239

2. Mencari nilai Vektor Y


𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋]
Vektor [Y] = 𝑊

Keterangan:

W = Bobot Prioritas

2.400 6.481 3.125


𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑌] = [0.467] ÷ [7.937] = [3.028]
0.239 2.449 3.011

3. Mencari nilai Maximum Eigenvalue (λmaks)


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑌
λmaks = 𝑛

Keterangan:

32
λmaks = Maximum Eigenvalue

n = Jumlah elemen

3.125 + 3,028 + 3,011


𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 = = 3.054
3

4. Mengukur Consistency Index(CI)


𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑛
𝐶𝐼 =
𝑛−1

3.054 − 3
𝐶𝐼 = = 0,027
3−1

5. Mengukur Consistency Ratio (CR)


Karena matriks berordo 3x3 maka RI bernilai 0.58 (didapatkan dari Tabel
Indeks Random Saaty, 1990)

𝐶𝐼
𝐶𝑅 =
𝑅𝐼

0,027
𝐶𝑅 = = 0.047
0.58

Berdasarkan pengujian di atas, diperoleh CR = 0.047 < 0,1. Maka data


perbandingan berpasangan antar Kriteria konsisten.

4. Berdasarkan Kriteria Pelayanan


Berikut tabel rekapitulasi hasil pengisian kuesioner perbandingan antar
alternatif yang kaitannya dengan kriteria Pelayanan:

Tabel 3. 36 Rekapitulasi Hasil Pengisian Kuesioner Perbandingan Berpasangan Antar


Alternatif Kaitannya dengan Pelayanan untuk Pemilihan Supplier
Membandingkan Alternatif Pakar 1 Pakar 2
Mekar Sari Kusen >< Pd. Mamah Dedah A1 >< A2 3 3
Mekar Sari Kusen >< Alam Subur A1 >< A3 6 5
Pd. Mamah Dedah >< Alam Subur A2 >< A3 2 2

Langkah selanjutnya adalah mengkonversi nilai hasil rekapitulasi tersebut


menjadi decimal.

33
Tabel 3. 37 Konversi Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Kaitannya dengan
Pelayanan Dalam Desimal
Membandingkan Alternatif Pakar 1 Pakar 2
Mekar Sari Kusen >< Pd. Mamah Dedah A1 >< A2 3.000 3.000
Mekar Sari Kusen >< Alam Subur A1 >< A3 6.000 5.000
Pd. Mamah Dedah >< Alam Subur A2 >< A3 2.000 2.000

Karena permasahan diatas dinilai oleh 2 responden ahli/pakar maka perlu


dilakukan perhitungan Geometric Mean. Berikut ini perhitungan untuk mencari
Geometric Mean:

𝐺𝑀 = 𝑛√𝑋1 × 𝑋2 × … × 𝑋𝑛

Keterangan:

GM = Geometric Mean

X1 × X2 × … × Xn = Bobot penilaian pakar ke-1, 2, ..., n

n = Banyaknya pakar

Berikut adalah perhitungan untuk nilai Geomean setiap perbandingan


kriteria:

GM12 = 2√3,000 × 3,00 = 3.000

2
GM13 = √6,00 × 5,00 = 5.477

GM23 = 2√2,00 × 2,00 = 2.000

Setelah menghitung Geometric Mean, selanjutnya nilai tersebut


dipindahkan ke tabel matriks perbandingan berpasangan:

Tabel 3. 38 Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Alternatif Kaitannya dengan K4


untuk Pemilihan Supplier
Alternatif A1 A2 A3
A1 1 3 5.477
A2 0.333 1 2
A3 0.183 0.500 1
Jumlah 1.516 4.500 8.477

34
Nilai perbandingan yang berwarna biru menunjukkan nilai yang berlaku
1
aksioma respirokal, yaitu jika kolom A12 = 6,481 maka kolom K21 = 3,000 =0,333.

➢ Menentukan Bobot Prioritas antar Alternatif dengan Kaitannya Kriteria


pelayanan
Bobot prioritas ditentukan menggunakan eigenvector pada matriks perbandingan
berpasangan. Menghitung nilai eigenvector dilakukan dengan cara:
1. Menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks perbandingan berpasangan.
2. Melakukan normalisasi matriks dengan cara membagi nilai dari setiap sel dengan
jumlah total pada setiap kolomnya.
3. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah
elemen untuk mendapatkan rata-rata atau yang disebut bobot prioritas. Berikut
perhitungannya:
• Matriks Awal
Tabel 3. 39 Matriks Awal Perbandingan Berpasangan
Alternatif A1 A2 A3
A1 1 3 5.477
A2 0.333 1 2
A3 0.183 0.500 1
Jumlah 1.516 4.500 8.477
• Matriks Hasil Normalisasi
Contoh perhitungan:

• A11 : ∑A1 = 1 : 1.516 = 0,781


• A12 : ∑A2 = 3.000 : 4.500 = 0,821
• A13 : ∑A3 = 5.477 : 8.477 = 0,697
• A21 : ∑A1 = 0.333 : 1.516 = 0,121
• A22 : ∑A2 = 1 : 4.500 = 0,821
• A23 : ∑A3 = 2.000 : 8.477 = 0,215
• A31 : ∑A1 = 0.183 : 1,516 = 0,098
• A32 : ∑A2 = 0.500 : 4.500 = 0,052
• A33 : ∑A3 = 1 : 8.477 = 0,088
Berikut tabel rekapitulasi hasil normalisasi:
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Matriks Normalisasi Kriteria Lokasi

35
Tabel 3. 40 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Matriks Normalisasi Kriteria Pelayanan
Bobot
Alternatif A1 A2 A3 Jumlah
Prioritas
A1 0.781 0.821 0.697 2.300 0.767
A2 0.121 0.127 0.215 0.462 0.154
A3 0.098 0.052 0.088 0.238 0.079
Jumlah 1 1 1 3 1

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil normalisasi, alternatif yang menjadi


prioritas berdasarkan Kriteria ketiga (Pelayanan) adalah Alternatif Pertama yaitu
Mekar Sari Kusen karena memiliki nilai Bobot Prioritas terbesar yaitu sebesar
0,767.

➢ Mengukur Konsistensi Logis dengan Menguji Consistency Index (CI) dan


Consistency Ratio (CR)
1. Mencari nilai Vektor X
Vektor [X] = A × W

Keterangan:
A = Matriks awal
W = Bobot Prioritas
1 3 5.477 0.657 1.974
𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋] = [0.333 1 2 ] × [0.226 ] = [ 0.678]
0.183 0.500 1 0.117 0.350

2. Mencari nilai Vektor Y


𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑋]
Vektor [Y] = 𝑊

Keterangan:

W = Bobot Prioritas

1.974 0.657 3.002


𝑉𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 [𝑌] = [0.678] ÷ [0.226] = [3.001]
0.350 0.117 3.000

3. Mencari nilai Maximum Eigenvalue (λmaks)


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑌
λmaks = 𝑛

Keterangan:

36
λmaks = Maximum Eigenvalue

n = Jumlah elemen

3.002 + 3,001 + 3.000


𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 = = 3.001
3

4. Mengukur Consistency Index (CI)


𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑛
𝐶𝐼 =
𝑛−1

3.001 − 3
𝐶𝐼 = = 0.00046
3−1

5. Mengukur Consistency Ratio (CR)


Karena matriks berordo 3x3 maka RI bernilai 0,58 (didapatkan dari Tabel
Indeks Random Saaty, 1990)

𝐶𝐼
𝐶𝑅 =
𝑅𝐼

0.00046
𝐶𝑅 = = 0,0008
0.58

Berdasarkan pengujian di atas, diperoleh CR = 0,0008 < 0,1. Maka data


perbandingan berpasangan antar Kriteria konsisten.

3.2.5 Membuat Prioritas Global (Global Priority)


Prioritas Global adalah hasil akhir yang menunjukkan urutan supplier
prioritas berdasarkan penilaian pakar. Hasil Prioritas Global dapat dilihat sebagai
berikut.
Tabel 3. 41 Perhitungan Global Priority
Total
Bobot
Biaya Lokasi Kualitas Pelayanan Bobot Prioritas
Kriteria
Alternatif
Mekar Sari Kusen 0.727 0.655 0.767 0.657 0.439 0.696 I
Pd. Mamah Dedah 0.186 0.187 0.154 0.226 x 0.134 = 0.198 II
Alam Subur 0.086 0.158 0.079 0.117 0.072 0.106 III
0.355

37
3.2.6 Menuliskan Hasil Perhitungan pada Kotak Hierarki masing-masing
Kriteria dan Alternatif

Setelah diperoleh nilai perhitungan prioritas maka dimasukkan ke dalam


struktur hierarki agar penyajiannya menjadi sederhana. Berikut ini Gambar 3.5
merupakan struktur hierarki yang sudah ditambahkan dengan pengolahan pada
penilaian kuesioner:

Pemilihan Supplier

Biaya Lokasi Kualitas Pelayanan


(0,439) (0,134) (0,072) (0,355)

Mekar Sari Pd. Mamah Alam Subur


Kusen Dedah (0,106)
(0,696) (0,198)

Gambar 3. 5 Struktrur Hierarki beserta hasil perhitungan


3.2.7 Mengambil Keputusan
Berdasarkan perhitungan prioritas global dan bagan strukur hirarki diatas,
diperoleh nilai prioritas alternatif Mekar Sari Kusen sebesar 0,696, Pd. Mamah
Dedah sebesar 0,198, dan Alam Subur sebesar 0,106. Sehingga, bobot prioritas
alternatif tertinggi menunjukkan pada Mekar Sari Kusen, dengan demikian dapat
diambil keputusan bahwa supplier terpilih menurut para ahli yaitu Mekar Sari
Kusen.

3.2.8 Perhitungan menggunakan Aplikasi Expert Choice

Perhitungan menggunakan aplikasi ini dilakukan untuk menguji apakah


perhitungan secara manual sudah akurat. Berikut adalah hasil perhitungan
menggunakan aplikasi Expert Choice.

➢ Perbandingan Alternatif

38
Gambar 3. 6 Hasil perhitungan software berdasarkan alternnatif

Berdasarkan hasil perhitungan Expert Choice kuesioner perbandingan antar


kriteria didapatkan hasil 0,09 dikarenakan kurang dari 0,1 maka dapat disimpulkan
penilaian pakar terhadap perbandingan kriteria bersifat konsisten.

➢ Perbandingan Kriteria
a. Kriteria Biaya

Gambar 3. 7 Hasil Perhitungan Expert Choice Kuesioner Perbandingan Kriteria Biaya

Berdasarkan hasil perhitungan Expert Choice kuesioner perbandingan alternatif


berdasarkan kriteria biaya didapatkan hasil 0,02 dikarenakan kurang dari 0,1 maka
dapat disimpulkan penilaian pakar terhadap alternatif kaitannya dengan kriteria
biaya bersifat konsisten.
b. Kriteria Kualitas

39
Gambar 3. 8 Hasil perhitungan Expert Choice kuesioner perbandingan alternatif

Berdasarkan hasil perhitungan Expert Choice kuesioner perbandingan alternatif


berdasarkan kriteria didapatkan hasil 0,05 dikarenakan kurang dari 0,1 maka dapat
disimpulkan penilaian pakar terhadap alternatif kaitannya dengan kriteria kualitas
bersifat konsisten.

c. Kriteria Lokasi

Gambar 3. 9 Hasil Perhitungan Expert Choice Kuesioner perbandingan alternatif Lokasi


Berdasarkan hasil perhitungan Expert Choice kuesioner perbandingan alternatif
berdasarkan kriteria didapatkan hasil 0,03 dikarenakan kurang dari 0,1 maka dapat
disimpulkan penilaian pakar terhadap alternatif kaitannya dengan kriteria lokasi
bersifat konsisten.
d. Kriteria Pelayanan

40
Gambar 3. 10 Hasil Perhitungan Expert Choice kuesioner perbandingan Alternatif
Pelayanan

Berdasarkan hasil perhitungan Expert Choice kuesioner perbandingan antar


kriteria didapatkan hasil 0,000088 dikarenakan kurang dari 0,1 maka dapat
disimpulkan penilaian pakar terhadap alternatif kaitannya dengan kriteria
pelayanan bersifat konsisten.

➢ Perhitungan Prioritas Global (Global Priority)

Gambar 3. 11 Hasil Perhitungan Prioritas Global

Hasil perhitungan menggunakan software Expert Choice menunjukkan overall


inconsistency sebesar 0.07 yang berarti dapat dipertanggungjawabkan dan nilai untuk Mekar
Sari Kusen sebesar 0.728 dalam perhitungan manual sebesar 0.696, Pd. Mamah Dedah
senilai 0.177 dalam perhitungan manual 0.198. Kemudian untuk Alam Subur 0.095 dengan
perhitungan manual 0.106.

41

Anda mungkin juga menyukai