Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

HASIL OBSERVASI PEDAGANG KAKI LIMA


“SATE PADANG BUDI MANDAY”
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Akuntasi Biaya

DOSEN PENGAMPUH :
Ardin Doloksaribu S.E., M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
IRVAN SETIAMAN LASE (22520005)
RENNI A. E. SINAGA (22520018)
BRENDA SIANIPAR (22520004)
VENY SHINTYA SARAGIH (22520031)
LILIANTI TAMPUBOLO (22520007)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karuniaNya kepada kita semua, sehingga dengan berkat dan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dan tak lupa pula kami ucapkan terima
kasih yang sebesar besarnyakepada bapak

Ardin Doloksaribu S.E., M.Si

Yang telah memberi kami tugas untuk membuat makalah ini. Dan kami juga berterima
kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan kita semua. Makalah ini
berisikan tentang,penelitian observasi pedagang sate kaki lima .

Kami menyadari sepenuhnya banyak kekurangan dan keterbatasan, meskipun telah di


sertai dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan yang telah kami miliki. Oleh
karna itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan untuk perbaikan
makalah yang akan datang. Dengan ini kami berharap semoga makalah ini semoga makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin

Medan,Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................1

DAFTAR ISI ...................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG..............................................................................................3

2. RUMUSAN MASALAH........................................................................................3

BAB II : PEMBAHASAN

1. .........................................................................................................................4

2. KONSEP PERILAKU INDIVIDU ORGANISASI ........................................................

3. TUJUAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI ...........................................................

4. KARAKTERISTIK ................................................................................................

5. MANFAAT INDIVIDU DALAM ORGANISASI ........................................................

6. PENGARUH INDIVIDU DALAM ORGANISASI ......................................................

7. PERANAN-PERANAN DALAM ORGANISASI .......................................................

8. PENDEKATAN-PENDEKATAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI .............................

BAB III

1. PENUTUP .........................................................................................................

2. KESIMPULAN ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Para pengusaha dibidang kuliner berlomba-lomba bersaing menciptakan
sesuatu yang berbeda dan menarik bagi bisnis kuliner yang ditekuni. Dari hal
tersebut memicu berbagai macam persaingan dimulai dari segi harga, jenis
hidangan, cita rasa, kualitas, maupun konsep tempat yang dihadirkan.
Kemampuan pengelola usaha dengan memberikan kepuasan tertinggi pada
konsumen akan menguatkan posisi dan kedudukan usaha kuliner tersebut dalam
benak konsumen dan akan menjadi pilihan pertama jika terjadinya pembelian
dimasa yang akan datang dengan terlihatnya secara lebih mahal untuk mencari
pelanggan baru dibandingkan dengan mempertahankan yang sudah ada.
Kemudian dari situlah terlihat, untuk menyikapi hal tersebut pengelola usaha
harus mempertahankan pelanggan dengan menciptakan nilai yang sesuai dengan
harapan pelanggan (pelanggan puas).
Salah satu kuliner yang populer di beberapa negara adalah sate padang . Ragam
jenis sate yang banyak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk
mencoba menu andalan di kota Medan ini selain sate padang yaitu,salah satunya sate
ayam.
Dari banyaknya jenis sate yang dijual kami tertarik untuk meneliti sate ayam di
warung Sate Budi bang manday. Sate Budi Bang Manday merupakan salah satu bisnis
kuliner di Kota Medan yang menyajikan menu sate ayam sebagai menu utamanya
Warung tersebut terletak di jln HM.Yamin depan RS Pringadi. Warung tersebut sudah berdiri
selama dua tahun dan belum membuka cabang dimanapun. Hasil observasi yang dilakukan
menemukan bahwa penjualan sate ayam.Budi bang manday terlihat selalu ramai pengunjung
setiap harinya terutama pada hari-hari libur. Pemilik sate menjelaskan jika pelanggan di
warung tersebut mayoritas
adalah masyarakat sekitar dan pendatang yang sedang berlibur di kota Medan ini.
Ditinjau dari segi harga, satu porsi sate diberi harga sebesar Rp 20.000 terdiri dari
8 tusuk sate,lontong nasi 2 .

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latarbelakang diatas,maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan
sebagai beriku:
1. Bagaimana latar pendirian usaha Sate?
2. Bagaimana proses biaya produksi yang di peroleh dari produk sate tersebut ?
3. Apakah usaha sate tersebut mengalami keuntungan atau kerugian dengan
biaya-biaya yang di keluarkan?
1.3 TUJUAN MASALAH
Sesuai permasalahan diatas, maka tujuan yang di capai dalam makalah ini sebagai
berikut:
1. Untuk menjelaskan latar belakang usaha sate ?
2. Untuk mengetahui biaya produksi yang ada dalam pembuatan sate ?
3. Untuk menjelaaskan hasil dari usaha sate tersebut apakah mengalami kerugian
atau keuntungan ?

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Bagi peneliti
Memberikan pengalaman,menjadi rujukan informasi bagi peneliti lain serta
terkait biaya dan keterampilan dalam membuat sate

2. Bagi industri (penjual sate)


Dengan adanya penelitian ini digunakan sebagai masukan atau pertimbangan
dalam membuat sate yang terbuat dari daging ayam
BAB II
LANDASAN

2.1 METODE PENELITIAN


Proses penelitian ini dilakukan pada pedagang sate yang berlokasi Jln.Hm Yamin
depan Rs.Pringadi Kec.Medan timur.

Pada Tanggal 01 Desember 2023 hari jumat kami melakukan observasi tersebut
sebelum itu kami memohon ijin kepada sipenjual sate untuk melakukan
observasi dan sipenjual tersebut memberikan izin dan respon yang baik sehingga
proses observasi yang kami lakukan berjalan dengan baik.

Adapun hal-hal yang kami tanyakan adalah:


1. Bahan baku yang digunakan dalam membuat sate
2. Biaya yang digunakan dalam pembuatan sate
3. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan sate
4. Ketenagakerjaan dalam proses pembuatan sate
Teknik pengumpulan data:

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PROFIL USAHA SATE
3.2 1.BAHAN-BAHAN SATE
1. Daging ayam : 1Kg (70 tusuk )
2. Kulit ayam : 1Kg (70 tusuk)
3. Rempelo : 1Kg( 70 tusuk )
4. Kunyit : 200 gram
5. Lengkuas : 200 gram
6. Cabe : 200 gram
7. Tepung mawar: 500 gram
8. Beras : 3Kg
9. Bawang goreng: 500 gram
10.Minyak goreng : 500 gram
11.Arang : 2 bks
2.Alat-alat yang di gunakan
1. Dandang
2. Sendok
3. Kertas nasi
4. Plastik
5. Daun kelapa
6. Daun pisang
7. Piring
8. Ember
9. Tusuk sate
3.3 BIAYA-BIAYA SATE
1. Daging ayam : 1Kg ( Rp30.000) 70 tusuk
2. Kulit ayam : 1Kg ( Rp25.000) 70 tusuk
3. Rempelo : 1Kg ( Rp28.000) 70 tusuk
4. Kunyit : 200 gram (Rp4.000)
5. Lengkuas : 200 gram (Rp5.000)
6. Cabe : 200 gram (Rp12.000)
7. Tepung mawar : 500 gram (Rp10.000)
8. Beras : 3Kg (Rp45.000)
9. Bawang goreng : 500 gram (Rp10.000)
10.Minyak goreng : 500 gram (Rp8.000)
11.Arang : 2bks (Rp14.000)
1. KONSEP SIKAP (ATTITUDE)
Sikap atau Attitude diartikan sebagai pernyataan evaluasi atau penilaian
terhadap suatu objek, orang atau peristiwa. Sikap berbeda dari perilaku. Sikap
masih berupa penilaian abstrak. Penilaian tersebut menjadi kongkrit dalam
perilaku. Misal kita mempunyai sikap bahwa korupsi itu tidak baik, penilaian kita
tersebut menjadi nyata ketika kita mewujudkan sikp tersebut ke dalam perilaku
tidak melakukan korupsi

2. KONSEP KEPUASAN KERJA


Kepuasan kerja diartikan sebagai sikap individu terhadap pekerjaannya.
Seseorang yang memiliki kepuasan kerja tinggi akan memiliki sikap yang positif
terhadap pekerjaannya. Begitu pula sebaliknya, orang yang tidak puas akan
memiliki sikap yang negative terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja seseorang
dapat diukur dengan menggunakan pendekatan summation score.

Pendekatan ini mencoba mengukur kepuasan kerja seseorang dilihat dari enam
elemen kunci pekerjaan, yaitu: pekerjaan saat ini, atasan, teman sekerja, gaji
yang diperoleh,kesempatan promosi dan pekerjaan secara umum. Individu
diminta merespon keenam hal tersebut apakah ia merasa puas ataukah
tidak.Respon-respon tersebut kemudian dijumlahkan untuk mengetahui tingkat
kepuasan kerja secara keseluruhan. Kepuasan kerja memiliki pengaruh dan
dampak-dampak terhadap tingkat produktivitas, tingkat absensi dan tingkat
turnover.

3. KONSEP STRESS
Stress adalah suatu perasaan tertekan yang dialami seseorang karena adanya
Ketidakpastian atau Opportunity. Hal ini akan disertaidengan suatu kegagalan
(frustrasi) atau keberhasilan (sukses).

A. TUJUAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI


Tujuan Individu dalam Organisasi yaitu :
 Sebagai setiap Pribadi kita harus memahami setiap anggota anggota dalam
organisasi atau perusahaan yang mengenai hendaknya dalam mencapai Berbagai
Tujuan di dalam organisasi.
 Setiap individu dalam organisasi juga dapat - memahami ,- mendeskripsikan, -
menjelaskan, -memprediksi, -serta mengendalikan perilaku anggotanya, supaya
tujuan organisasi bisa tercapai secara optimal.
 Dapat berpengaruh positif dan signifikan efektivitas organisasi.
 Tujuan yang hendak dicapai , baik Tujuan Perorangan ( serta untuk mengatasi
terbatasnya kemandirian dan kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan Bersama.)
 Tujuan dari unit dalam kesatuan ( melaksanakan pertolongan / bantuan dalam
Kesatuan atau Unit yang terorganisasi.)
 Tujuan dalam pengambilan keputusan
 Tujuan dalam mengatur lingkungan individu yang baik secara totalitas
 Membangun pemahaman atas perilaku mereka sendiri dan orang lain dalam
organisasi
 Tujuan guna memperkuat hubungan interpersonal satu sama lain.
 Tujuan menguntungkan suatu individu organisasi yang bisa dapat menerapkan ilmu
tersebut di dalam suatu ruang lingkup organisasi

B. KARAKTERISTIK
Menurut Sopiah untuk dapat memahami perilaku individu dengan baik, terlebih
dahulu kita harus memahami karakteristik yang melekat pada indvidu.
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap
(Sopiah, 2008). Manusia merupakan salah satu dimensi dalam organisasi yang amat
penting, merupakan salah satu faktor dan pendukung organisasi (Ratih, 2018). Perilaku
organisasi pada hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam
organisasinya. Oleh karena itu untuk memahami perilku organisasi sebaiknya diketahui
terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut (Thoha, 2012).
Kast dan James, mengemukakan perilaku adalah cara bertindak, ia menunjukkan
tingkah laku seseorang. Pola perilaku adalah mode tingkah laku yang dipakai seseorang
dalam melaksanakan kgiatan-kegiatannya. Dikatakan bahwa proses perilaku serupa untuk
Perilaku organisasi pada hakekatnya adalah hasil interaksi antara individu-individu
dalam organisasinya (Robbins & Judge, 2008). Interaksi individu dalam sebuah organisasi
tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya, hal ini dikarenakan bentuk kepribadian
yang dimiliki oleh masing-masing individu berbeda-beda. Mengamati dan mencermati
perbedaan individual perlu memperhatikan tentang perilaku dan kepribadian manusia.
Kepribadiaan merupakan konsep paling mendasar yang menjelaskan untuk serangkaian
perilaku yang khas dimana individu berpikir dan bertindak ketika ia sedang menyesuaikan
diri dalam lingkungannya. Manusia adalah faktor utama yang sangat penting dalam setiap
organisasi apapun bentuknya. Ketika manusia memasuki dunia organisasi maka itulah awal
perilaku manusia yang berada dalam organisasi itu (Widiansyah, 2018). Oleh karena
persoalan-persoalan manusia senantiasa berkembang berdasarkan situasi dan kondisi dan
semakin sulit dikendalikan, maka persoalan-persoalan organisasi dan khususnya persoalan
perilaku organisasi semakin hari semakin berkembang.

Konsep perilaku dari individu perlu dipelajari, karena kepribadian pada dasarnya
merupakan karakteristik psikologis dan perilaku dari individu yang sifatnya permanen,
yang membedakan satu individu dangan individu lainnya. Pimpinan organisasi dituntut
untuk dapat memahami kepribadian dari setiap individu agar pimpinan dapat mengetahui
bagaimana cara terbaik untuk menghadapi mereka, dan dapat menempatkan mereka pada
tempat yang sesuai, walau dalam kenyataannya dalam hal kesesuaian tenaga kerja yang
dibutuhkan terkait dengan faktor individu sebagai tenaga kerja, organisasi tidak selalu
benar mendapatkan dan menempatkan tenagan kerja yang benar-benar sesuai dengan
harapan dan tuntutan dalam pekerjaan. Hal tersebut semua individu, walaupun pola
perilakunya mungkin berbeda.

Ada 3 asumsi yang saling berkaitan mengenai perilaku manusia, yakni:


1) Perilaku itu disebabkan (caused)
2) Perilaku itu digerakkan (motivated)
3) Perilaku itu ditunjukan pada sasaran

Ketiga unsur ini saling terkait dalam modal dasar perilaku individu dan berlaku kepada siapa
dan kapan saja (Kast & Rosenzweig, 1995). Setiap individu berperilaku ketika ada ransangan
dan memiliki sasaran tertentu. Perialku ke arah sasaran, timbul karena ada ransangan dan
semua perilaku ada penyebabnya. Yang pokok dalam proses ini adalah jarak antara kondisi
sekarang dengan kondisi yang diinginkan dan perilaku yang timbil untuk menutup jarak itu.
Ransangan disaring melalui system keinginan atau kebutuhan yang mungkin bermacam-
macam bentuknya.

Perilaku organisasi merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tentang dampak


perseorangan, kelompok, dan struktur dalam perilaku berorganisasi dengan tujuan
menerapkan pengetahuan mengenai hal–hal tersebut guna memperbaiki efektivitas
organisasi (Umam, 2012).
Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara person atau
individu dengan lingkungannya. Individu membawa ke dalam tatanan organisasi
kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya.
Ini semua merupakan karakteristik yang dipunya individu, dan karakteristik ini akan
dibawa olehnya manakala ia akan memasuki sesuatu lingkungan baru, yakni organisasi
atau lainnya. Organisasi yang juga merupakan suatu lingkungan bagi individu mempunyai
karakteristik pula.

Adapun karakteristik yang dipunyai organisasi antara lain:


1. Keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki
2. Pekerjaan-pekerjaan
3. Tugas-tugas
4. Wewenang
5. Tanggung jawab
6. Sistem penggajian
7. Sistem pengendalian dan lain sebagainya.

C. MANFAAT INDIVIDU DALAM ORGANISASI


Dengan memahami dan memanfaatkan potensi individu dengan sebaik-baiknya, organisasi
dapat mencapai performa optimal dan tetap bersaing di lingkungan bisnis yang terus
berubah.
Manfaat individu dalam organisasi sangat penting untuk keberhasilan dan kelangsungan
organisasi tersebut. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai manfaat individu dalam
konteks organisasi:
 Kemampuan dan Keahlian Khusus:
Setiap individu membawa keahlian dan kemampuan khusus yang dapat menjadi kontribusi berharga
untuk mencapai tujuan organisasi. Keberagaman dalam kemampuan dan keahlian individu dapat
meningkatkan kapasitas organisasi untuk menangani berbagai tugas dan tantangan.

 Inovasi Dan Kreativitas

Individu yang merasa dihargai dan diizinkan untuk berkontribusi dapat memberikan ide-ide
inovatif dan kreatif. Keberagaman pemikiran dan pendekatan dari berbagai individu dapat
menghasilkan solusi yang lebih baik dan lebih efisien

 Pengembangan Karyawan
Organisasi yang memberikan kesempatan untuk pengembangan karyawan, baik melalui
pelatihan atau penugasan proyek-proyek khusus, dapat menciptakan tim yang lebih berkualitas
dan memotivasi karyawan untuk meningkatkan keterampilan mereka.

 Meningkatkan Hubungan Tim


Pemahaman dan penghargaan terhadap peran masing-masing individu dalam tim dapat
memperkuat hubungan tim. Tim yang bekerja dengan baik dapat mencapai tujuan organisasi
dengan lebih efektif.

 Pemenuhan Kebutuhan dan Harapan Karyawan


Memahami dan memenuhi kebutuhan serta harapan karyawan membantu organisasi menjaga
retensi karyawan yang tinggi. Karyawan yang puas cenderung lebih setia dan berkontribusi
secara positif.

 Kesinambungan Organisasi
Melalui kontribusi individu, organisasi dapat mencapai tujuan jangka panjangnya. Keberhasilan
individu dalam mencapai sasaran pribadi mereka juga dapat berkontribusi pada kesuksesan
keseluruhan organisasi.

D. PENGARUH INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Pengaruh individu dalam organisasi mencakup dampak yang dimiliki setiap anggota organisasi
terhadap kinerja dan dinamika keseluruhan. Ini termasuk kontribusi dalam hal keterampilan,
motivasi, kepemimpinan, komunikasi, dan adaptabilitas. Peran individu juga memainkan peran dalam
membentuk budaya organisasi dan mempengaruhi hubungan antarindividu serta tingkat inovasi.
Dengan kata lain, karakteristik dan kontribusi individu memiliki efek signifikan terhadap keberhasilan
dan perkembangan organisasi.

Pengaruh individu dalam organisasi mencakup sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kinerja dan
dinamika organisasi secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa poin yang menjelaskan pengaruh
individu dalam konteks organisasi:

 Kinerja Individu:
Kemampuan, keterampilan, dan dedikasi individu secara langsung memengaruhi kinerja mereka
dalam pekerjaan. Kinerja individu yang baik dapat memberikan kontribusi positif terhadap
pencapaian tujuan organisasi.

 Komunikasi:
Kemampuan komunikasi individu memengaruhi pemahaman, kerjasama, dan efektivitas tim.

 Motivasi:

Motivasi individu, baik intrinsik maupun ekstrinsik, dapat memengaruhi tingkat usaha dan dedikasi
mereka terhadap pekerjaan. Karyawan yang termotivasi cenderung lebih produktif dan
berkontribusi lebih besar pada tujuan organisasi.

E.PERANAN-PERANAN DALAM ORGANISASI

Peran-peran dalam organisasi mengacu pada fungsi atau tanggung jawab khusus yang dimainkan
oleh individu atau kelompok dalam mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah beberapa
peranan umum dalam konteks organisasi:

 Pemimpin:
Bertanggung jawab untuk memberikan arahan, menginspirasi, dan memotivasi tim atau
departemen untuk mencapai tujuan organisasi.

 Manajer:
Mengelola sumber daya dan proses operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh organisasi.

 Karyawan:
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sesuai dengan peran spesifik mereka
dalam organisasi.
 Kolaborator:
Berkontribusi dalam kerja tim dan berkolaborasi dengan rekan kerja atau departemen lain
untuk mencapai tujuan bersama.

 Kommunikator:
Bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif, baik secara lisan
maupun tertulis, untuk memastikan pemahaman yang tepat di seluruh organisasi.

Setiap peran ini memiliki kontribusi uniknya sendiri dalam mencapai tujuan dan menjaga
kelangsungan organisasi. Keseluruhan dinamika organisasi sangat dipengaruhi oleh sejauh
mana individu atau kelompok mampu menjalankan peran mereka dengan efektif.

F. PENDEKATAN-PENDEKATAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI


Pemahaman dan penerapan pendekatan-pendekatan ini membantu organisasi dalam
merancang kebijakan, mengelola sumber daya manusia, dan menciptakan lingkungan kerja
yang efektif dan berkelanjutan. dapat di gambarkan tentang beberapa pendekatan yang
sering digunakan dalam memahami peran individu dalam organisasi:

 Pendekatan Psikologis:
Melibatkan pemahaman psikologi individu di dalam organisasi, termasuk motivasi, perilaku
kerja, kepemimpinan, dan dinamika kelompok. Teori-teori seperti teori motivasi dan teori
kepemimpinan berada di bawah pendekatan ini.

 Pendekatan Sosiologis:
Fokus pada studi interaksi sosial di dalam organisasi, seperti dinamika kelompok, peran individu
dalam struktur sosial organisasi, dan dampak budaya organisasi terhadap individu.

 Pendekatan Kepemimpinan:
Menyelidiki peran dan dampak pemimpin terhadap perilaku dan kinerja individu dalam organisasi.
Ini mencakup teori kepemimpinan, gaya kepemimpinan, dan dampak kepemimpinan terhadap
motivasi.

 Pendekatan Teknis atau Keterampilan:


Berkaitan dengan keterampilan dan kompetensi teknis individu dalam organisasi. Fokus pada
pengembangan keterampilan karyawan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
 Pendekatan Hubungan Kerja:
Menekankan hubungan antara manajemen dan karyawan serta dampaknya terhadap
kesejahteraan dan produktivitas. Ini mencakup teori-teori seperti Teori X dan Teori Y.

 Pendekatan Sumber Daya Manusia (SDM):


Berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, mencakup rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan
pengembangan individu dalam organisasi.

 Pendekatan Etika dan Kebijakan:


Memandang peran individu dalam organisasi dari sudut pandang etika dan kebijakan, termasuk
norma-norma etika, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kebijakan organisasi yang mengatur
perilaku individu.

 Pendekatan Perilaku Organisasi:


Memahami perilaku individu dalam konteks organisasi, melibatkan studi tentang pengaruh struktur
organisasi, budaya organisasi, dan dinamika tim terhadap perilaku individu.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Dalam merangkum makalah ini, dapat dinyatakan bahwa peran individu dalam suatu organisasi memiliki
dampak yang signifikan terhadap kinerja dan keberhasilan keseluruhan. Analisis mendalam terhadap
faktor-faktor seperti INDIVIDU DALAM ORGANISASI. menunjukkan bahwa efektivitas individu secara
langsung berkaitan dengan produktivitas dan kesehatan organisasi.

Pentingnya pengembangan keterampilan kepemimpinan, komunikasi, dan kerjasama tim menjadi


sorotan utama, karena hal ini tidak hanya meningkatkan kinerja individu tetapi juga mendukung
atmosfer kerja yang positif. Faktor psikologis seperti motivasi dan kepuasan kerja juga memainkan peran
penting dalam membentuk kontribusi individu terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Makalah ini juga menyoroti perlunya pendekatan yang seimbang antara memberikan kebebasan dan
merancang struktur yang jelas untuk individu dalam organisasi. Fleksibilitas dan tanggung jawab pribadi
harus sejalan dengan tujuan organisasi untuk menciptakan lingkungan yang dinamis dan responsif
terhadap perubahan.

Selain itu, implementasi strategi manajemen kinerja yang efektif dan dukungan dari tingkat manajerial
dalam pengembangan individu menjadi faktor kritis dalam mencapai kesuksesan bersama. Kesimpulan
dari makalah ini adalah bahwa organisasi yang memberdayakan individu dengan cara yang tepat akan
melihat peningkatan dalam inovasi, produktivitas, dan retensi karyawan.

Untuk itu, diharapkan organisasi untuk terus menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam
pengembangan individu, membangun budaya yang mendukung pertumbuhan, dan memberikan
penghargaan yang adil terhadap kontribusi setiap anggota. Kesimpulan ini menegaskan bahwa peran
individu yang dikelola dengan baik dapat menjadi kekuatan pendorong utama untuk mencapai tujuan
organisasi dan memastikan keberlanjutan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai