Anda di halaman 1dari 29

ANALISA DAN PENGEVALUASIAN SISTEM, PRODUK, KRITERIA

SERTA ANGGARAN PADA STEP 1 ONE NAILS

Disusun Oleh:

1. Eperna / 1941363
2. Angela /1941036
3. Celine Kho / 1941001
4. Valerie Tanata / 1941038
5. Lilis Criestina / 1941025
6. Jocelryn /1941004

MATA KULIAH : MANAJEMEN RANTAI SUPLAI, TEORI

EKONOMI MIKRO DAN PENGANGGARAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

UMKM adalah usaha mikro, kecil dan menengah, yang merupakan


bagian terpenting untuk meningkatkan perekonomian negara. Berdasarkan
Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 usaha mikro merupakan bisnis
bermanfaat milik pribadi atau perusahaan dengan total aset tertinggi adalah
0 sampai 50 juta dan total penghasilan tertinggi adalah 0 sampai 300 juta.
Usaha kecil merupakan bisnis perdagangan berguna yang didirikan pribadi
atau badan usaha terapi bukan termasuk dalam anak perusahaan dengan
total aset 50 juta sampai dengan 500 juta dan total penghasilan adalah 300
juta sampai 2,5 milyar. Usaha menengah adalah bisnis ekonomi yang
biasanya dikategorikan seperti usaha besar dengan standar kekayaan yang
dimiliki oleh pemilik perusahaan melebihi 500 juta dan penghasilan
tertinggi mencapai 2,5 miliar sampai dengan 50 milyar.

Step 1 One Nail berdiri pada tanggal 7 april 2008 oleh ibu Lindawati
yang berlokasi di BCS Mall lantai 2 blok c6 no 7 dan no 1b. Step 1 One
Nail bergerak khususnya di bidang kecantikan yang menyediakan fasilitas
pedicure, manicure, nail art, normal polish, gelish, foot spa, acrylic
extension, waxing, dan eyelash extension. Step 1 One Nail memiliki total 6
karyawan. Step 1 One Nail berkomitmen untuk memberikan pelayanan
kecantikan alami yang tetap mengutamakan kepuasan dari pelanggan.

Lokasi dari Step 1 One Nail cukup strategis karena berada di salah
satu pusat perbelanjaan yang populer di Batam yaitu BCS Mall. Khususnya
di hari sabtu dan minggu, Step 1 One Nail akan kedatangan pelanggan yang
lebih ramai dibandingkan hari biasanya terutama pelanggan turis yang
biasanya merupakan turis dari Singapura. Tetapi sejak adanya Covid-19 ini
membuat suasana di toko tersebut menjadi sunyi, tidak banyak pelanggan
yang mendatangi.

Sebagai salah satu usaha yang bergerak di bidang kecantikan, Step 1


One Nail sangat memperhatikan setiap request yang diberikan oleh
pelanggan, untuk memuaskan pelanggan Step 1 One Nail pada umumnya
akan membuat berbagai contoh-contoh pedicure dan manicure yang dibuat
sebagai pajangan di toko atau mem-post foto-foto pada social media, Step 1
One Nail juga melayani pelanggan yang membawa contoh pedicure dan
manicure yang diinginkan.

Step 1 One Nail memiliki jam operasional dari pukul 10 pagi hingga
pukul 10 malam, tetapi sejak bulan April 2020 jam operasional berubah
menjadi pukul 12 siang hingga pukul 8 malam sesuai dengan jam
operasional BCS Mall. Harga pedicure yang dimulai dari Rp 150.000,00,
manicure dari Rp 180.000,00, dan untuk harga nail art dimulai dari
100.000. Usaha ini juga menyediakan berbagai perlengkapan maupun
peralatan kecantikan kuku serta waxing yang dapat dibeli oleh pelanggan.
Rata-rata penghasilan atau omset perbulan UMKM ini berupa:

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian di UMKM Step 1 One Nail telah ditemukan


masalah:

1. Bagaimana cara mencari tahu jumlah produk atau kebutuhan yang


diperlukan oleh masyarakat Batam ( tem)
2. Bagaimana cara mengetahui apakah produk memenuhi permintaan
kebutuhan masyarakat Batam (tem )
3. Bagaimana menilai dan memilih pemasok dengan metode fleksibilitas,
responsivitas, harga, kualitas, dan kecepatan pengiriman. ( rantai suplai )
4. Bagaimana menilai dari kelima persyaratan untuk menentukan kriteria
mana yang memiliki nilai tertinggi dan terendah. ( rantai suplai )
5. Bagaimana menyusun dan menghitung proyeksi keuangan untuk sumber
pendanaan? (Penganggaran)

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah tercantum
sebelumnya, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk membantu UMKM Step 1
One Nail.
1. Mencari tahu jumlah produk dan kebutuhan yang diperlukan masyarakat
Batam.
2. Mencari tahu apakah jasa sudah memenuhi kebutuhan permintaan Batam.
3. Mencari tahu sistem penilaian bagi memenuhi kelima kriteria tersebut.
4. Mencari tahu penilaian dari kelima persyaratan untuk mengetahui nilai
tertinggi dan terendah.
5. Mencari tahu anggaran untuk sumber pendanaan.
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Rantai suplai

2.1.1 Tinjauan Pustaka


Rantai Suplai merupakan aktivitas yang berperan dalam proses
transformasi dan distribusi barang, yang berawal dari bahan baku awal
sampai produk jadi kepada end user atau konsumen.
Menurut Assauri (2011), terdapat lima pelaku dalam rantai suplai, yaitu
supplier (pemasok), manufacturer (produksi barang), distributor (penyalur),
retailer (pengecer) dan customer (pelanggan). Pelaku-pelaku yang disebutkan
ini merupakan penunjang dalam berjalannya rantai suplai atau dapat
dikatakan sebagai perantara yang berperan dalam proses transformasi dan
distribusi suatu barang dari tahap awal hingga sampai ke pihak konsumen
yang menggunakan barang tersebut (end user).
Dalam proses rantai suplai suatu barang, tahapan awal suatu barang
terbentuk merupakan dari proses pemilihan bahan baku sehingga dapat
melalui berbagai proses produksi maupun modifikasi hingga dapat menjadi
produk jadi. Di tahapan awal ini, hal yang perlu dilakukan merupakan
Sourcing Decision, dimana proses seleksi supplier hingga evaluasi supplier
dilakukan sehingga dapat membantu suatu perusahaan dalam mencapai
keuntungan, keefektifan, dan keefisienan yang baik.
Proses pemilihan supplier dalam rantai suplai dilakukan berdasarkan
beberapa faktor atau tolak ukur, yaitu :
1. Quality
Faktor quality (kualitas) ini merupakan tolak ukur bagi perusahaan
untuk menentukan kualitas dari barang atau bahan baku yang
disediakan oleh supplier baik atau tidak untuk digunakan dalam proses
operasional perusahaan, serta cocok atau tidak dengan ketentuan yang
digunakan oleh perusahaan.
1. Cost
Faktor cost merupakan tolak ukur dimana perusahaan menentukan
berapa target biaya yang akan dikeluarkan dan menentukan pilihan
supplier yang memiliki cost yang paling sesuai dengan perusahaan
2. Delivery
Faktor delivery (pengiriman) merupakan tolak ukur dimana
perusahaan menentukan supplier mana yang memiliki proses
pengiriman yang paling baik dan sesuai, sehingga dapat meningkatkan
keefektifan.
3. Flexibility
Merupakan faktor dimana perusahaan melakukan pemilihan
supplier berdasarkan kepada aspek dimana barang yang dijual oleh
supplier dapat atau tidak mengikuti perkembangan dari waktu ke waktu.
4. Responsiveness
Faktor responsive merupakan tolak ukur dimana perusahaan
menentukan pilihan supplier berdasarkan dari bagaimana supplier
tersebut memberikan persepsi akan barang yang mereka jual, serta
bagaimana respon dari konsumen yang pernah menggunakan barang
yang dijual oleh supplier tersebut.

2.1.2 Hasil Analisa Dan Pembahasan


Dalam proses pemilihan supplier barang, terdapat beberapa kegiatan
yang dilakukan oleh penulis, sebagai berikut :
1. Melakukan penelitian atau observasi terhadap supplier-supplier
yang ada,
2. Membuat tabel kualifikasi yang akan digunakan untuk melakukan
penilaian supplier,
3. Menanyakan dan membahas dengan supplier mengenai barang
yang dijual berdasarkan tabel kualifikasi penilaian supplier yang
dibuat, baik itu dari segi harga, kecepatan pengiriman, kualitas, dll
4. Melakukan proses penilaian supplier dengan cara merangkum dari
hasil pembahasan dengan supplier.
Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Supplier

Kategori Kriteria Penilaian Nilai

1. Quality Kualitas barang yang diterima, memiliki 1


(kualitas) tingkat kesesuaian sebesar 15% dari
spesifikasi yang telah ditentukan

Kualitas barang yang diterima, memiliki


tingkat kesesuaian sebesar 25% dari
spesifikasi yang telah ditentukan 2

Kualitas barang yang diterima, memiliki


tingkat kesesuaian sebesar 50% dari
spesifikasi yang telah ditentukan 3

Kualitas barang yang diterima, memiliki


tingkat kesesuaian sebesar diatas 75%
dari spesifikasi yang telah ditentukan 4

Kualitas barang yang diterima, memiliki


tingkat kesesuaian sebesar 100% dari
spesifikasi yang telah ditentukan 5
Adanya kenaikan harga =>4 kali lipat
dari harga sebelumnya
2. Cost 1
(Harga)

Adanya kenaikan harga 3 kali lipat dari


harga sebelumnya
2

Adanya kenaikan harga 2 kali lipat dari


harga sebelumnya
3

Adanya kenaikan harga 1 kali lipat dari 4


harga sebelumnya

Tidak terdapat kenaikan harga 5

Pengiriman yang lebih dari 10 hari dari


tanggal yang disepakati
3. Delivery 1
(Pengirim
an)
Pengiriman yang lebih 7-9 hari dari
tanggal yang disepakati
2

Pengiriman yang lebih 4-6 hari dari 3


tanggal yang disepakati

Pengiriman yang lebih 1-3 hari dari 4


tanggal yang disepakati

Pengiriman yang sesuai atau lebih cepat 5


dari tanggal tanggal yang
disepakati/ditentukan

4. Flexibility Kemampuan supplier dalam berinovasi 1


(Fleksibili dan mengikuti pembaruan yang diminta
tas) dibawah 30%

Kemampuan supplier dalam berinovasi 2


dan mengikuti pembaruan yang diminta
dibawah 50%

Kemampuan supplier dalam berinovasi 3


dan mengikuti pembaruan yang diminta
dibawah 70%

Kemampuan supplier dalam berinovasi 4


dan mengikuti pembaruan yang diminta
dibawah 90%

Kemampuan supplier dalam berinovasi 5


dan mengikuti pembaruan yang diminta
sebesar 100%

5. Responsiv Kemampuan supplier dalam melayani 1


eness/ dan tingkat kepuasan dari pelayanan
(Respon) dibawah 30%

Kemampuan supplier dalam melayani 2


dan tingkat kepuasan dari pelayanan
dibawah 50%

Kemampuan supplier dalam melayani 3


dan tingkat kepuasan dari pelayanan
dibawah 70%
Kemampuan supplier dalam melayani 4
dan tingkat kepuasan dari pelayanan
dibawah 90%

Kemampuan supplier dalam melayani 5


dan tingkat kepuasan dari pelayanan
diatas 90%

Setelah dilakukannya pembuatan kriteria penilaian dari supplier, penilaian


supplier akan dilanjutkan dengan membuat analisis penilaian supplier,
sebagai berikut :

Tabel 2.2 Tabel Hasil Survei dan Penilaian Supplier

SUPPLIER

KATEGORI

POP YELI QING AISITA SHO XIAOMEI


NAIL KUAN DAO NAIL GOU ZHENJIA
SUPP SHI MEIJIA ZHI LIANG
LY ZHIJIA JIA PIAN

Quality 4 2 5 3 2 4

Cost 3 4 2 3 5 2
Delivery 5 1 3 2 3 4

Flexibility 2 3 2 4 2 5

Responsiveness 4 5 4 1 3 2

TOTAL 18 15 16 13 15 17

1 = Sangat buruk
2 = Buruk
3 = Cukup baik
4 = Baik
5 = Sangat baik
Tabel diatas ini menunjukan hasil analisis penilaian supplier, berdasarkan
tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa supplier yang memiliki kategori kualitas
terbaik adalah Qingdao Meijia, supplier yang menjual produk dengan kategori
harga yang paling sesuai adalah Sho Gou Zhijia, supplier dengan proses
pengiriman terbaik adalah Pop Nail Supply, di kategori fleksibilitas, Xiaomei
Zhenjia Lian Pian merupakan supplier yang paling fleksibel terhadap pembaruan-
pembaruan yang ada, dan supplier yang paling baik dalam kategori
responsiveness atau kategori pelayanan merupakan supplier Yeli Kuan Shi Zhijia.
Seperti yang dapat dilihat dari tabel yang dilampirkan tersebut, setiap
supplier yang ada, memiliki keunggulan di setiap kategori masing-masing, setelah
dilakukannya penjumlahan dari poin-poin per kategori, Pop Nail Supply
merupakan supplier dengan total poin tertinggi dimana supplier tersebut unggul di
kategori pengiriman barang, dengan kualitas barang dan harga yang cukup baik.

2.2 Teori Ekonomi Mikro

2.2.1 Tinjauan Pustaka

Teori ekonomi mikro adalah suatu bagian yang mempunyai ilmu


ekonomi yang bersifat menguraikan bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian. Adapun inti yang dianalisis mencakup bagaimana caranya
menggunakan faktor produksi secara efektif agar dapat mencapai
kemakmuran masyarakat dapat dimaksimalkan.

Teori ekonomi mikro ini sebagai mikro ekonomi adalah ilmu


ekonomi yang mempertimbangkan kepribadian pribadi baik konsumen dan
perusahaan serta bagaimana penetapan harga-harga pasar dan kapasitas
input, barang maupun jasa yang diperjualbelikan di pasar. Teori ekonomi
mikro mempertunjukkan secara analitis beberapa metode umum analitik
dan juga alat analisis dari ilmu ekonomi (Nuraini, 2020)

2.2.2 Teori Permintaan

Permintaan (demand) merupakan kuantitas barang yang diharap


oleh konsumen dalam suatu pasar. Pasar merupakan suatu lokasi terjadinya
negosiasi antara produsen dan konsumen pada barang-barang ekonomi.
Permintaan dipakai untuk memahami hubungan pada kuantitas barang yang
dibeli oleh konsumen dengan harga alternatif dengan tujuan untuk membeli
barang yang berhubungan dengan estimasi bahwa harga barang lainnya
(Taufiq, 2020)
Dalam hukum permintaan menjelaskan hubungan antara
permintaan suatu barang dengan kualitas nilainya. Hukum permintaan pada
dasarnya adalah suatu asumsi yang membuktikan bahwa semakin rendah
harga suatu barang, maka semakin banyak permintaan terhadap barang
tersebut. Sebaliknya, jika semakin tinggi harga suatu barang maka akan
semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut

Teori permintaan menjelaskan karakteristik dari banyaknya


permintaan dari konsumen barang ataupun jasa serta menampilkan
hubungan antara jumlah yang diminta dan harga. Pada intinya permintaan
adalah jumlah suatu barang atau jasa dimana pembeli bersedia untuk
membayar pada beragam pilihan harga (Oktariani et al., 2020)

Hukum permintaan mengungkapkan bahwa apabila kuantitas


barang atau jasa yang diminta dalam suatu kurun waktu tertentu berganti
bersaingan dengan harganya, apabila hal lain dianggap konsisten. Sehingga
apabila harga yang semakin tinggi maka akan semakin kecil jumlah barang
atau jasa yang diminta dan juga sebaliknya apabila harga yang semakin
kecil maka akan semakin tinggi juga permintaan terhadap jumlah barang
atau jasa. (Oktariani et al., 2020)

2.2.3 Teori Penawaran

Penawaran merupakan jumlah produk pertanian yang ditawarkan


oleh produsen atau penjual. Penawaran adalah jumlah barang yang dijual
pada suatu pasar tertentu pada berbagai jenjang harga selama satu periode
tertentu. Faktor-faktor yang membatasi tingkat penawaran yaitu nilai jual
barang yang bersangkutan dan juga faktor-faktor lainnya yang dapat
disederhanakan sebagai faktor non harga.

Hukum penawaran pada umumnya menyatakan bahwa semakin


besar harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan
ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu
barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Pengertian
penawaran adalah kuantitas yang ditawarkan berhubungan positif dengan
harga barang. Jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat bila harga
barang menurun. Keterkaitan antara harga dan kuantitas yang ditawarkan
ini merupakan hukum penawaran (law of supply) yang menyatakan bahwa
ketika harga barang meningkat maka kuantitas barang yang ditawarkan
akan meningkat.

Pengertian penawaran menurut (Febianti, 2015) yaitu keseluruhan


total benda serta yang ditawarkan dalam berbagai kemungkinan harga yang
berlaku di pasar dalam 1 periode tertentu, dari pengertian tersebut terdapat
2 variabel ekonomi, yaitu total barang yang ditawarkan ataupun yang akan
dijual dan tingkat harga, kedua variable ini menunjukkan adanya hubungan
antara satu sama lain, sedangkan variabel waktu diabaikan atau dianggap
konstan. Kedudukan variabel harga dalam konsep penawaran adalah
variabel yang mempengaruhi total barang yang ditawarkan (variabel
bebas), sedangkan jumlah barang yang ditawarkan sebagai variabel yang
dipengaruhi (variabel terikat).

"Semakin tinggi harga, semakin banyak total benda yang bersedia


ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia ditawarkan.” bunyi tersebut merupakan bunyi
hukum penawaran.
2.2.4 Analisa dan Pembahasan

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis membuat tabel data


jumlah proyeksi permintaan dari tahun 2018 sampai 2020, tabel berikut
menunjukkan jumlah proyeksi permintaan pada toko Step 1 One Nail.
Data dibawah ini merupakan proyeksi penulis terhadap permintaan
produksi 3 tahun terakhir.

Tahun Jumlah Proyeksi Permintaan (Dalam


Unit)

2018 1.562 Pelanggan

2019 1.784 Pelanggan

2020 720 Pelanggan

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa angka jumlah


proyeksi permintaan pada tahun 2018 sampai 2020 semakin menurun ,
dikarenakan pada awal tahun 2020 sudah terjadinya penularan virus
Covid-19 sehingga menurunkan jumlah permintaan pelanggan pada jasa
pembuatan kuku dan penurunan permintaan masyarakat pada suatu jasa
menjadi semakin rendah.

Terdapat beberapa pemasok yang menyediakan bahan yang


diperlukan pada jasa tersebut. Pemasok yang dipilih oleh penulis yaitu
merupakan pemasok yang dapat dipercaya, dan yang telah dipilih oleh
penulis merupakan kualitas bahan yang baik, serta harga yang lumayan
terjangkau. Pemasok tersebut berasal dari dalam negeri yaitu dari Jakarta
dan ada juga berasal dari luar negeri yakni Taiwan, Tiongkok dan
Singapore.

Data pemasok produk yang akan ditampilkan dalam tabel berikut

Nama Pemasok Bahan Asal Pemasok


Pemasok

POP NAIL SUPPLY Kikir, buffer Jakarta

YELI KUAN SHI ZHI JIA Gelish Taiwan

QING DAO MEI JIA Sticker, Tiongkok


accessories

AISITA NAIL Vitamin Tiongkok

SHO GOU ZHI JIA Cuticle cut Taiwan

XIAO MEI ZHEN JIA Gelish Singapore


LIANG PIAN

Dengan adanya pemasok tetap, penulis percaya bahwa adanya


produk tersebut akan selalu ada dan dapat memenuhi permintaan
masyarakat batam, dan juga terdapat ketersediaan produk tambahan pada
stok gudang penulis dan tentunya barang tersebut merupakan barang
berkualitas baik dan harga yang ditawarkan juga terjangkau pada pasar
bisnis, karena bahan baku yang digunakan tidak murah, menentukan harga
dari tingkat kesulitan kreativitas serta kerajinan tangan yang dipakai untuk
membuat.

2.3 Penganggaran

2.3.1 Tinjauan Pustaka


Anggaran yang dinyatakan dalam moneter atau istilah relevan lainnya
yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka
pendeknya. Subjek penganggaran akan mencakup fokus bidang perencanaan
pengorganisasian motivasi dan kontrol.
1. Planning ; Bisnis beroperasi dalam lingkungan yang tidak stabil
yang dipengaruhi oleh perubahan dalam produk dan pasar tenaga
kerja Perpajakan keuangan Undang-undang kebijakan pemerintah
dan Teknologi Bisnis yang tidak meluangkan waktu untuk
merencanakan dan menetapkan tujuan di masa depan tidak dapat
mengharapkan kesuksesan jangka panjang.
2. Organising ; penganggaran mengharuskan manajemen dan staf
untuk mempertimbangkan hubungan antara area tanggung jawab
mereka dan organisasi secara keseluruhan misalnya rencana
pemasaran sendiri tidak berguna kecuali jika mendapat dukungan
dari bagian yang terlibat dalam pengiriman produksi dan layanan
produk yang dijual di sana untuk proses anggaran dalam
mendorong berbagai bagian organisasi untuk bekerja bersama dan
mengintegrasikan upaya mereka untuk memenuhi tujuan dan
sasaran organisasi secara keseluruhan.
3. Motivating ; Sebagai pemotivasi pihak eksekutif dan staf agar
bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target
sesuai tujuan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk
menetapkan tujuan sedemikian rupa untuk memberikan insentif
bagi staf untuk mengembangkan diri sehingga mereka akan
memaksimalkan kepuasan pribadi mereka dalam pekerjaan,
sementara pada saat yang sama memenuhi tujuan perusahaan.
4. Controlling ; Ulasan memberikan evaluasi hasil yang berkelanjutan
berdasarkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam anggaran
sama seperti pentingnya bagi bisnis untuk merencanakan, juga
penting bagi bisnis untuk memeriksa secara berkala untuk melihat
apakah rencana tersebut tercapai seperti yang diharapkan, untuk
mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif jika
perlu.
Tujuan penyusunan anggaran adalah:
1. Sebagai landasan dalam memilih sumber dan pemakaian dana.
2. Untuk mengendalikan pembatasan jumlah dana yang dicari dan
digunakan.
3. Untuk memperjelas jenis sumber dana dan pemakaian dana, agar
mempermudah pengawasan agar dapat mencapai hasil semaksimal
mungkin
4. Untuk melengkapi rencana yang telah disusun, karena dengan
anggaran alhasil akan lebih nyata dan jelas terlihat.
5. Memutuskan usulan yang berkaitan dengan keuangan.

2.3.2 Analisa dan Pembahasan

1. Budgeted Sales/Revenue per kuartal 2021 (Lilis Criestina)

Kuartal 1

Pada Sales Budget diatas menunjukkan total sales di kuartal 1 yaitu


Januari adalah Rp 16.038.000, Februari 19.251.000 dan Mar 21.120.000
yang jika ditotalkan adalah Rp 56.409.000 yang didapatkan dari total
penjualan per bulan dalam hitungan orang kemudian dikali dengan
jumlah harga jual per orang di masing masing bulan. Total penjualan
per bulan dalam hitungan orang didapatkan dari total penjualan per
orang pada tahun lalu yaitu 2020 di bulan tersebut dikali dengan jumlah
persen kenaikan. Kemudian, pada bulan Maret terjadi kenaikan harga
gelish dari 125.000 menjadi 130.000. Perhitungan untuk kuartal 2
sampai 4 sama seperti kuartal 1.

Kuartal 2

Kuartal 3

Kuartal 4

2. Purchase Budget per kuartal 2021 (Jocelryn)

Kuartal 1
Step 1 One Nail
Purchase Budget
January, February, March 2021
Di tabel kuartal 1 memperlihatkan purchase budget dari Step 1 One
Nail dari bulan Januari hingga Maret, pada bulan Januari menunjukkan
cost of purchases sebesar Rp900.000, Februari sebesar Rp1.000.000,
dan Maret sebesar Rp1.100.000, kemudian ditotalkan dalam kuartal 1
yaitu sebesar Rp3.000.000. Jumlah sales yang terdapat dari awal tahun
sampai akhir tahun 2021 diperoleh dari total penjualan dalam hitungan
orang yang dikonversi kedalam bentuk unit, karena total penjualan
dalam hitungan orang juga memakai habis dalam jumlah unit, oleh
karena itu, dihitung dalam bentuk hitungan orang dan unit, kemudian
cara menghitung add required closing stock Januari yaitu sales pada
bulan Februari dibagi dengan 4, bulan maret terdapat dari bulan april
dibagi dengan 4, yaitu hasilnya 3 dan seterusnya. Total required stock
dihitung dengan hasil sales ditambahkan dengan add required closing
stock, kemudian less opening stock diperoleh dari sales dibagi dengan 4.
cost per unit diperoleh dari harga barang per unit serta cost of
purchases diperoleh dari purchases required dikalikan dengan cost per
unit. Perhitungan untuk kuartal 2 hingga 4 sama dengan kuartal 1.

Kuartal 2
Step 1 One Nail
Purchase Budget
April, May, June 2021
Kuartal 3
Step 1 One Nail
Purchase Budget
July, August, September 2021

Kuartal 4
Step 1 One Nail
Purchase Budget
October, November, December 2021

3. Budgeted Cost of Goods Sold per kuartal 2021 (Angela)

Kuartal 1
Kuartal 2

Kuartal 3

Kuartal 4

Additional Information :
1. Opening stock yaitu stok awal yang dapat dihitung dari less
opening stock dikali dengan cost per unit pada bulan
pertama yang terdapat di purchase budget.
2. Purchases yaitu penambahan stok baru yang dapat
diperoleh dari (purchases required bulan pertama x cost
per unit bulan pertama) + (purchases required bulan kedua
x cost per unit bulan kedua) + (purchases required bulan
ketiga x cost per unit bulan ketiga).
3. Goods available for sale yaitu barang yang siap dijual yang
dapat dihitung dari opening stock + purchases.
4. Less closing stock yaitu stock sisa yang dapat dihitung dari
required closing stock x bulan terakhir cost per unit.
5. Cost of Goods sold yaitu semua biaya yang dikeluarkan dan
dapat diperoleh dari Goods available for sale - Less closing
stock.

4. Budgeted Operating Expenses per kuartal 2021 (Celine &


Valerie)

Kuartal 1

Pada kuartal 1 tertera beberapa jenis beban, untuk beban iklan


sebesar Rp 500.000 didapatkan dari beban tahun lalu yaitu 2020 sebesar
Rp 400.000 kemudian dikali dengan persentase peningkatan sebesar
25%. Begitu pula untuk beban-beban kemudian yang juga
menggunakan perhitungan beban tahun lalu yaitu 2020 yang kemudian
dikalikan dengan persentase peningkatan sesuai dengan jenisnya.
Kemudian lakukan hal yang sama untuk bulan kedepannnya, maka
untuk kuartal 1 mendapatkan total Rp 42.661.931. Untuk kuartal 2
sampai 4 akan menggunakan perhitungan seperti kuartal 1.

Kuartal 2
Kuartal 3

Kuartal 4
5. Cash Budget (Cash Collection & Cash Payment) per kuartal
2021 (Eperna)

Kuartal 1

Pada kuartal 1 terhitung dari beberapa penjumlahan diatas, untuk


bagian collection from customer itu merupakan total sales di
bagian Budgeted Sales/Revenue per kuartal. Dilanjutkan dengan
bagian pembelian atau pengeluaran (purchases) terdiri dari
pembelian alat dan bahan di bagian Purchase Budget per kuartal,
dihitung dengan penjumlahan per bulan nya.
Untuk bagian wages dan pengeluaran lainnya, dikategorikan masuk
kedalam Budgeted Operating Expenses per kuartal, yang
mencangkup gaji, general, biaya sewa, admin dll.

Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan, maka dapat


diketahui Cash increase/decreasenya, dengan menghitung
pendapatan dikurangi total pengeluaran, maka mendapatkan hasil
Rp. 1.555.500, yang digabung dengan opening balance pada tahun
sebelumnya (disini pemilik toko selalu menyisihkan 2 jt untuk
opening balance pada tahun baru), maka hasilnya Rp. 3.555.500,
dan sudah menjadi total cash budget di bulan Januari, dan menjadi
opening balance di bulan berikutnya. Untuk kuartal 2 sampai 4
akan menggunakan perhitungan seperti kuartal 1.

Kuartal 2

Kuartal 3
Kuartal 4
DAFTAR PUSTAKA

Febianti, Y. N. (2015). Penawaran dalam Ekonomi Mikro. http://fkip-


unswagati.ac.id/ejournal/index.php/edunomic/article/view/118
Nuraini. (2020). Hubungan Kompetensi Ilmu Ekonomi dan Matematika Ekonomi
dengan Keberhasilan Belajar Mikro Ekonomi.
https://repository.unja.ac.id/13063/
Oktariani, M., Zulfickar, R., Studi, P., Ekonomi, P., Pascasarjana, S., Permintaan,
E., & Terbang, T. P. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Permintaan Tiket Pesawat secara Online. 6(May), 64–71.
Taufiq, M. (2020). Permintaan dan Penawaran Bawang Merah di Provinsi
Sumatera Utara. 1–85.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28585/187039003.pdf
?sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai