Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produk mebel merupakan produk yang banyak dibutuhkan masyarakat dan
telah menjadi bagian dari kehidupan. Oleh karena itu, prospek pada usaha mebel
begitu baik sehingga menimbulkan persaingan yang ketat dengan munculnya pelaku
usaha-pelaku usaha baru baik skala kecil maupun skala besar. Masing-masing
pelaku usaha mebel akan berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya dengan
tujuan agar pelanggan tetap tertarik untuk melakukan pembelian.
Seiring dengan makin ketatnya persaingan dunia industri mebel, maka sudah
menjadi sebuah keharusan bagi setiap pelaku usaha mebel untuk selalu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses produksinya guna meningkatkan
daya saing perusahaannya. Dalam kondisi persaingan yang semakin kompetitif,
biaya yang semakin meningkat, laba yang semakin kecil, akan mendorong
perusahaan mencari solusi untuk melakukan efisiensi dan mengumpulkan data yang
lebih akurat untuk mengambil keputusan yang tepat. Perusahaan akan
mempertimbangkan berbagai aspek untuk mempertahankan diri dalam lingkungan
yang kompetitif tersebut.
Salah satu yang perlu menjadi perhatian perusahaan untuk selalu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas adalah dengan melakukan perhitungan
terhadap harga pokok produksi. Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan
dengan tepat maka penentuan harga jual produk dapat dilakukan dengan tepat
sehingga perusahaan mengetahui laba yang dapat dihasilkan. Sebaliknya, apabila
dalam menentukan harga pokok produksi dilakukan dengan tidak tepat akan
menyebabkan penentuan harga jual yang tidak tepat pula. Hal ini akan
mengakibatkan perhitungan harga jual yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah dari
harga pokok produksi. Apabila harga jual yang ditetapkan perusahaan terlalu rendah
dari harga pokok produksi akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena
tidak mampu menutup biaya produk yang dihasilkan. Sedangkan jika harga jual
terlalu tinggi akan menyebabkan berkurangnya minat konsumen untuk membeli
produk perusahaan.
UD.Jati Mandiri merupakan salah satu industri kecil yang berada di Jl.
Sawoo Sriti, Desa Temon, Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
yang bergerak di bidang usaha mebel. UD.Jati Mandiri memproduksi produk
berbahan dari kayu. UD.Jati Mandiri merupakan sebuah perusahaan yang
menggunakan sistem job order cost system yaitu dengan memproduksi barang sesuai
dengan pesanan mulai dari bentuk, ukuran dan design. Berbagai produk mebel
dihasilkan oleh Jati Mandiri salah satunya adalah lemari dan meja

Gambar 1.1. Produk Lemari UD.Jati Mandiri

Gambar 1.2 Produk Meja UD.Jati Mandiri

2
Tabel 1.1 Penjuaan Produk Lemari dan Meja UD.Jati Mandiri
Produk Penjualan ( dalam satuan)
2015 2016 2017
Meja 200 300 280
Lemari 90 75 95

Penjualan produk meja dan lemari Jatim Mandiri dalam kurun waktu 2015 –
2017 cenderung fluktuatif. Jati Mandiri berproduksi sesuai dengan pesanan
konsumen, sehingga diperlukan informasi mengenai perhitungan harga pokok per
produk pesanan yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan harga jual per
produk, serta perhitungan laba atau rugi tiap pesanan. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pengumpulan biaya produksi agar dapat diketahui dengan jelas dan tepat
tentang biaya produksi yang dikorbankan dalam menghasilkan suatu produk,
sehingga dapat laba bersih dari masing-masing produk pesanan.
Berdasarkan hasil surve pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dapat
diketahui permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah dalam
menentukan harga sesuai dengan harga pasar tanpa melakukan perhitungan biaya-
biaya yang telah dikeluarkan selama proses produksi sesuai dengan prosedur
akuntans. Tentunya hal ini mengakibatkan kurang akuratnya perhitungan biaya
produksi karena tidak semua elemen biaya dimasukkan oleh perusahaan.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan adanya perhitungan
harga pokok produksi untuk setiap produk meja dan lemari per unitnya. Informasi
total harga pokok produksi memberikan perlindungan bagi pemilik usaha agar dalam
menerima pesanan tidak mengalami kerugian dan dapat mempermudah dalam
pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan serta sebagai komponen
dasar dalam penentuan harga jual sesuai dengan target laba yang diinginkan.
Untuk memperhitungkan harga pokok produksi, maka harus mengetahui
produk apa yang akan dibuat atau diproduksi, berapa unit yang dapat diproduksi
dalam satu hari. Pehitungan harga pokok produksi akan dilakukan dengan metode
job order cost system. Melalui penggunaan metode tersebut dapat diketahui harga
pokok produksi untuk masing-masing unit produk sesuai pesanan. Usaha Jati
Mandiri membutuhkan perhitungan harga pokok produksi yang lebih akurat supaya
dapat menjual produk degan harga yang tepat, dan dapat diketahui efisiensi dalam
pengaturan tenaga kerja pada UD. Jati Mandiri.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut
Bagaimana menentukan harga pokok produksi dari produk lemari dan meja
sekolah pada UD. Jati Mandiri?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui harga
pokok produksi dari produk lemari dan meja sekolah pada UD.Jati Mandiri.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian diperlukan agar di dalam melakukan pembahasan
lebih terfokus sesuai dengan permasalahan penelitian. Ruang lingkup penelitian ini
sebagai berikut.

1.4.1. Batasan Masalah


Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Fokus penelitian hanya pada produk lemari dan meja.
2. Jam kerja yang digunakan tenaga kerja adalah 7 jam/hari.
1.4.2. Asumsi
Beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Diasumsikan pemakaian bahan baku dengan kondisi baik
tanpa ada kecacatan.
2. Adanya kenaikan harga bahan baku untuk proses
produksinya.
3. Kualitas bahan baku baik dan bagus.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat-manfaat yang diharapkan dari adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Praktisi
Dapat dijadikan masukan informasi bagi pemilik usaha Jati Mandiri
mengenai perhitungan harga pokok produksi sehingga dapat dijadikan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terutama terkait dengan
efisiensi pengaturan tenaga kerja.
2. Bagi Akademisi
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa-mahasiswa
lain yang ingin melakukan penelitian berikutnya.
3. Bagi Universitas
1Dapat dijadikan bahan pustaka tentang ilmu manajemen operasi,
analisis dan akuntasi biaya yaitu berupa harga pokok produksi.

1.6 .Keuntungan Sekarang


1. Bisa menganalisis keterkaitan manajemen usaha pengrajin
terhadap keberlangsungan industry mebel
2. Bisa menentukan harga pokok persedian produk jadi di usaha
UD.MUEBEL JATI MANDIRI
3. Mengetahui biaya-biaya yang di keluarkan pada saat produksi almari
dan meja sekolah.

1.7 .Keuntungan Setelah Penelitian.


1. .Mengetahui perhituang laba dan rugi dalam pemasaran hasil produksi
di UD.MUEBEL JATI MANDIRI
2. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku
dengan memperhitungkan efisiensi di setiap
produksinya.
3. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggaranya.
Halaman ini sengaja dikosongkan
8

Anda mungkin juga menyukai